Menemani Ibu Salma

"Khem, kita jadi berangkat atau tidak?" Salma benar-benar heran melihat Ghozi yang sering melamun.

"Maaf," ujar Ghozi berjalan lebih dulu agar dia berada di depan, melihat Ghozi melangkah keluar rumah dan masuk ke dalam mobil Tari dan Salma mengikuti langkahnya di belakang kemudian ikut masuk ke dalam mobil.

Perjalanan menuju rumah sakit tidak terlalu lama karena jarak antara rumah sakit dan rumah Salma cukup dekat.

"Silahkan!" Ghozi membukakan pintu tengah di mana Tari dan Salma duduk yang di sambut dengan senyuman oleh Tari, tapi Salma masih saja diam tanpa kata, fikirannya masih terfokus pada sang Ibu.

"Ikuti saya!" titah Ghozi.

Mendengar perintah Ghozi membuat Tari dan Salma tak lagi bertanya, keduanya berjalan mengikuti langkah Ghozi tanpa banyak bicara hingga mereka sampai di ruang rawat inap bertuliskan R. Mawar no 2.

"Masuklah! Ummi, Abah dan Ibumu ada di dalam." ucap Ghozi sambil membukakan pintu agar kedua gadis di belakangnya itu bisa masuk ke dalam ruangan.

Salma yang tak sabar ingin segera melihat sang Ibu langsung masuk lebih dulu tanpa memperdulikan Ghozi yang masih setia berdiri di samping pintu.

"Ibu!" panggil Salma saat melihat sang Ibu tergolek lemas di ats brankar rumah sakit dengan selang infus di tangan san selang oksigen di hidungnya.

"Salma! kemarilah, Nak!" suara Ibu Salma terdengar begitu lemah dan lirih, meski begitu masih terdengar di terlinga hampir semua orang yang ada di ruangan, kecuali Tari dan Salma yang berada sedikit lebih jauh dari sang Ibu.

"Salma, Ibumu meminta kamu mendekat," tutur Ummi yang melihat Salma tetap diam tak berpindah tempat.

Setelah mendengar ucapan Ummi, Salma berjalan mendekat ke tempat sang Ibu yang terlihat masih terbaring lemah.

"Ibu, bagaimana keadaanmu?" tanya Salma saat berada tepat di samping sang Ibu sambil memegang tangannya yang terlihat lemah.

"Alhamdulillah, Ibu tidak apa-apa," jawab sang Ibu dengan senyum yang mengembang di pipinya.

"Syukurlah," lirih Salma.

"Nak," Ibu Salma kembali bersuara membuat semua yang ada di ruangan itu memasang telinga untuk mendengarkan apa yang ingin di katakan oleh Ibu Salma.

"Iya, Ibu, apa yang engkau inginkan?" sahut Salma yang ikut memasang telinga agar bisa mendengar semua yang Ibunya katakan tanpa satupun yang tertinggal.

"Ibu ingin berpesan padamu, sebelum akhurnya Ibu pergi," ujar Ibu Salma.

"Ibu mau ke mana? jangan tinggalkan Salma Bu, ajak aku bersamamu." Pinta Salma dengan ekspresi wajah memelas.

"Waktu Ibu sudah tidak banyak, Nak, setiap yang bernafas pasti akan kembali ke tempat di mana dia seharusnya kembali," tutur Ibu Salma.

"Ibu jangan pernah katakan hal itu! jangan tinggalin Salma, hanya Ibu satu-satunya orang yang Salma punya," Salma yang mendengar penuturan sang Ibu langsung memeluknya dengan erat, air mata yang tadi menetes kini turun deras bak air terjun.

"Sudah, jangan menangis terus! malu sama Ummi dan Abah," ujar Ibu Salma, kali ini Ibu Salma terlihat begitu tenang, tutur katanya juga lembut selembut sutera.

Salma sejenak menghentikan tangisnya dan menoleh ke arah Ummi dan Abah yang berada tak jauh dari tempat Salma duduk. Ummi dan Abah hanya tersenyum membalas tatapan Salma.

"Jika nanti sudah tiba waktunya, Ibu ingin kamu ikut bersama Ummi dan Abah, jadilah santri di sana dan jangan pernah lupa do'akan Ibu! karena hanya do'amu yang Ibu tunggu Salma," pesan Ibu Salma.

"Iya, Ibu," jawab Salma, tak ada yang bisa di lakukan lagi oleh Salma selain menuruti keinginan sang Ibu, dia langsung menyetujuinya tanpa mendebat lagi.

Suasana kamar rumah sakit kembali hening setelah Salma menjawab keinginan sang Ibu, Tari yang sejak tadi ikut hanya diam mematung menyaksikan apa yang terjadi, sungguh saat ini dia ingin sekali memeluk Salma sang sahabat dan menguatkan hatinya yang terlihat rapuh, tapi Tari hanya bisa diam pasalnya di samping Salma masih ada Ummi yang setia mengusap punggungnya, seolah memberi kekuatan pada Salma.

"Salma," lirih Ummi.

"Iya, eh~" Salma nampak bingung menyahuti panggilan Ummi.

"Panggil saja Ummi!" titah Ummi yang di angguki oleh Salma.

"Iya, Ummi," Salma mengulangi kalimatnya.

"Ummi dan Abah akan pergi dulu, jika ada apa-apa kamu bisa mengatakannya pada Ghozi, dia ada di depan ruangan ini dan Kami akan ke sini lagi besok," pesan Ummi pada Salma.

"Baik, Ummi," Jawab Salma singkat.

Salma tak begitu memperdulikan orang lain yang ada di sekitarnya kecuali Sang Ibu yang kini jadi pusat perhatian Salma meski sang Ibu terlihat damai dalam mimpinya.

Hari semakin sore, Salma masih saja betah menatap sang Ibu tanpa mengubah posisinya, sedang Tari kini sudah duduk di sofa 0anjang yang berada tak jauh dari tempat sang sahabat duduk.

"Salma, aku mau keluar, apa kamu tidak apa-apa sendirian di sini?" tanya Tari sebelum dia pergi.

"Kamu mau ke mana Tari?" tanya Salma.

"Aku pulang dulu. Ambil baju ganti dan makanan untuk kita, setelah itu aku akan kembali ke sini." Ujar Tari.

"Baiklah, maaf ya Tari, aku jadi merepotkanmu," cicit Salma saat melihat ekspresi lelah di wajah Tari.

"Hey, bukankah kita sahabat?" ucap Tari dengan senyum yang dia buat semanis mungkin.

"hm," sahut Salma sambil menganggukkan kepala.

"Sesama sahabat itu harus saling membantu Salma, jadi kamu tenang saja, aku melakukan semuanya dengan senang hati kok," ujar Tari.

"Terima kasih, kamu memang sahabat terbaikku," ujar Salma.

"Sudah, aku pergi dulu." Pamit Tari melenggang pergi meninggalkan Salma dan Ibunya.

"Loh, kamu masih ada di sini?" tanya Tari saat melihat Ghozi masih setia duduk di kursi ruang tunggu depan ruangan Arum.

"Iya, apa ada yang bisa saya bantu?" tawar Ghozi.

"Eh, ti~tidak, aku mau pulang sebentar ambil baju ganti dan ambil makanan untuk Salma," jawab Tari sedikit gugup, berhadapan deng Ghozi yang terlihat begitu tampan dengan tatapan teduh membuat jantung Tari berdebar.

"Apa perlu saya antar?" Ghozi menawarkan tumpangan pada Tari.

"Eh, jangan! kalau kamu mengantarku , siapa yang akan menemani Salma di dalam? lebih baik kamu di sini saja, takut ada apa-apa, jadi Salma masih punya temen," tolak Tari.

"Baiklah," satu jawaban singkat yang cukup mewakili segalanya.

Tari akhirnya meninggalkan Ghozi yang kembali duduk di tempatnya sambil menatap layar ponsel yabg ada di tangannya, Ghozi mendapat fasilitas istimewa dari Ummi dan Abah dengan membawa ponsel karena Ghozi termasuk santri ndalem yang bertugas membantu Ummi dan Abah, jadi dia di perbolehkan membawa ataupun mengoperasikan ponsel agar lebih mudah di hubungi di manapun dia berada.

Terpopuler

Comments

Cah Dangsambuh

Cah Dangsambuh

aku kira ghozi putranya abah umi/gus ooo tibakno santri ndhalem

2024-11-02

0

titaros

titaros

👍👍👍

2022-07-28

0

Risdiana Darajati

Risdiana Darajati

Lanjut kakak 😍

2022-02-03

1

lihat semua
Episodes
1 Kabar Mengejutkan
2 Menemani Ibu Salma
3 Kepergian Ibu Salma
4 Usulan Ghozi
5 Tari Ikut Tinggal Di Pesantren
6 Putera Ummi
7 Belajar Mengaji Bersama Ummi
8 Rencana Ummi
9 Belajar Bersama Ghozi
10 Kafa Dan Kebiasaannya
11 Balap liar
12 Rencana Perjodohan
13 Ummi Ingin Bicara
14 Permintaan Ummi
15 Nasehat Ghozi
16 Siapa Nabila, Ummi?
17 Kisah Tentang Kafa
18 Makan Bersama Ummi Dan Abah
19 Nasi goreng Buatan Salma
20 Syarat Dari Salma
21 Ummi Penyelamat
22 Permintaan Kafa
23 Ummi memanggil
24 Rempeyek Buatan Ummi
25 Ajakan Ghozi Ke Rumahnya
26 Bertemu Umik (Ibu Ghozi)
27 Menjemput Kafa
28 Kedatangan Kafa
29 Malu
30 Masukan Dari Ghozi
31 Kebingungan Salma
32 Kafa Si Mulut Pedas
33 Jiwa Penasaran Kafa
34 Rasa Penasaran Kafa
35 Meminta Izin Pada Ummi
36 Bertemu Sania
37 Bertemu Kafa Di Cafe
38 Kafa Salah Faham
39 Bertemu Mantan
40 Mengungkapkan Rencana Perjodohan
41 Kedatangan Intan
42 Izin Menginap
43 Kesempatan Balas Dendam
44 Hukuman Dari Kafa
45 Pengakuan Intan
46 Amarah Ummi
47 Memutuskan Hubungan
48 Rasa Penasaran Abah
49 Ummi Dan Abah
50 Rasa Syukur Salma dan Tari
51 Pinangan Ghozi
52 Keras Kepala
53 Mimpi Kafa
54 Istilah Anak Gaul
55 Rasa Penasaran Kafa
56 Pergi Ke Makam
57 Mencoba Gamis
58 Mimpi Yang Konyol
59 Pertemuan Salma Dan Kafa
60 Makan Malam Bersama
61 Mengisi Tenaga
62 Menemui Kafa
63 Pertanyaan Kafa
64 Keputusan Kafa
65 Emosi Yang Tiba-tiba
66 Keanehan Perasaan Kafa
67 Membuat Salma Emosi
68 Mulut Pedas
69 Alergi Kafa
70 Mie Goreng Spesial
71 Rencana Ke Butik
72 Pengaruh Ghozi
73 Pergi Ke Butik
74 Memilih Gaun
75 Ghozi Dan Kafa
76 Si Keras Kepala
77 Sudut Hati Tari Yang Terluka
78 Curhatan Ghozi dan Tari
79 Hari Pertunangan
80 Pandai-Pandailah Memilih Kawan
81 Ide Licik Mbok Bat
82 Kafa yang menyebalkan
83 Adik Ummi
84 Bertemu Khizkil
85 Bersabar
86 Bertemu Keponakan Ummi
87 Sikap Alif
88 Bola-Bola Tahu Rambutan
89 Gengsi Kafa
90 Peringatan Kafa
91 Harapan Sederhana Salma
92 Kafa Keceplosan
93 Mencintai Tanpa Di Cintai
94 Tari dan Ghozi
95 Titah Kafa
96 Rasa Senang Ummi
97 Salma Menguping
98 Flash Back Ghozi dan Zia
99 Keanehan Ghozi
100 Sahabat Terbaik
101 Salma Sakit
102 Salma Masuk Rumah Sakit
103 Menjemput Ummi
104 Ancaman Intan
105 Keterkejutan Tari
106 Kehidupan Yang Pahit
107 Mulut Lemes Tanpa Rem
108 Penyesalan Kafa
109 Harapan Salma
110 Izin Ummi
111 Perhatian Ummi
112 Syarat Dari Ummi
113 Kegalauan Kafa
114 Kafa Dan Salma
115 Masalah Kafa
116 Permintaan Salma
117 Rencana kepulangan Salma
118 Salma Pulang
119 Rasa Syukur Salma
120 Menempati Kamar Kafa
121 Rasa syukur Ghozi
122 Pesan Dari Intan
123 Ganti Baju Atau Luluran?
124 Salma memilih gaun
125 Pilihan yang Tepat
126 Saling Memguatkan Hati
127 Salma Gugup
128 Sah
129 Resepsi
130 Senyum Bahagia Ummi
131 Dekorasi kamar
132 Rasa penasaran Ummi
133 Sok Imut atau memang imut
134 Kesiangan
135 Malu
136 Dasar Aneh
137 Titah Kafa
138 Terima kasih Ummi
139 Terkejut
140 Berpamitan Pada Tari
141 kartu dari Kafa
142 Kesaktian Tembus Pandang
143 Posisi Rawan
144 Subuh Penuh Tragedi
145 Pesan Ummi untuk Salma
146 Permintaan Umik
147 Berangkat Ke Kota
148 Kepergian Kafa Yang Tiba-tiba
149 Tanda adanya Benih-benih
150 Merasa Asing
151 Rasa Jengkel Salma
152 Berkeliling Rumah
153 Enaknya Jadi Orang Kaya
154 Kafa Yang Jahil
155 Makan Bersama
156 I Siapa Mas Kafa?
157 Saat-Saat Indah Di Pesantren
158 Heran?
159 Takut Jadi Obat Nyamuk
160 Gelang Untuk Salma
161 Intan Pembawa Emosi
162 Tugas Ghozi
163 Ketika Mantan bertemu dengan istri
164 Sejak Kapan Mas Kafa Mencintai Salma?
165 Apa kamu cemburu dengannya?
166 Keselamatanmu adalah Prioritasku
167 Sayang
168 Pesanan Ghozi
169 Belanja Bersama
170 Sarapan Bersama
171 Adek Salma
172 Rencana Salma
173 Ide Salma
174 Belajar Memasak
175 Gamis Untuk Intan
176 Apa Mas Kafa Mengizinkanku?
177 Kafa Meminta Haknya
178 Rindu Pada Sang Sahabat
179 Bantuan Dari Ghozi
180 Sikap Aneh Kafa
181 Malam Yang Indah
182 Perlakuan Manis Kafa
183 Perdebatan Di Pagi Hari
184 Apa Masih Sakit?
185 Rasa Sebel Salma
186 Salma Memilih Mbok Sumik
187 Car free day
188 Salah Faham
189 Kafa Bad Mood
190 Nasehat Ghozi
191 Salma Sakit
192 Memasak Untuk Salma
193 Intan Yang Keras Kepala
194 Perhatian Kafa
195 Minum Obat
196 Mencari Kafa
197 Diam Di Rumah
198 OKB (Orang Kaya Baru)
199 Kesiangan
200 Perjalanan Ke pantai
201 Laut lepas
202 Tatapan Kafa
203 Suara Perut Salma
204 Menyiapkan makan untuk Salma
205 Jangan Berisik!
206 Tunggu Sayang!
207 Millikku juga milikmu
208 Pengganggu
209 Aku Mau Makan Kamu
210 Menunggu kepastian Kafa
211 Keraguan Di Hati Intan
212 Tantangan dari Intan
213 Ratu Bagi Kafa
214 Aku Bukan Bahan Taruhan
215 Cukup Sudah
216 Pelan-pelan Mas!
217 Belajar Motor
218 Cerita Salma part 1
219 Cerita Salma part2
220 Pergi Ke Tokoh
221 Kariyawan Baru
222 Bonus Untuk Iwan
223 Kafa Hampir hilang kendali.
224 Ghozi Berpamitan
225 Protes Salma
226 Kalah Taruhan
227 Ghozi bertemu dengan Sasa
228 Jiwa Kepo Ummi Meronta
229 Kekhawatiran Ghozi
230 Ummi Bisa Saja
231 Tingkah Lucu Sasa
232 Ghozi Pulang
233 Meminta Restu Umik
234 Love You My Wife
235 Oleh-oleh Untuk Tari dan Ummi
236 Takdir Yang Tidak Bisa Di Ubah
237 Mengejar Mimpi
238 Perhatian Kafa
239 Makan Soto Ayam Bersama Ummi
240 Penampilan bukan jaminan
241 Rencana Licik Ghozi
242 Karya indah buatan Kafa
243 Meeting Di Hotel
244 Menginap Di Hotel
245 Berenang bersama
246 Pergi Ke Mall
247 Sok Tampan
248 Kafa Kelimpungan
249 Emosi Kafa
250 Cukup Mas!
251 Pilihan Tari
252 Ulang tahun Sasa
253 Ulang Tahun Sasa
254 Ghozi Kelimpungan
255 Perubahan Kafa
256 Narsis
257 Latihan
258 Kafa Panik
259 Sasa Membujuk Tari
260 Perjalanan Ke Kota
261 Ummi Terkejut
262 Desakan Tari
263 Doaku Selalu Bersamamu
264 Kamu Kenapa tadi?
265 Di Panggil Ummi!
266 Semangat Sayang
267 Pertandingan
268 Perasaan Intan
269 Ummi Sakit Perut
270 Aku Tidak Secantik Itu Mas
271 Jalan-jalan Di Taman
272 Di Taman
273 Martabak Untuk Ummi
274 Salma Kelelahan
275 Rasa Syukur Kafa
276 Dugaan Hamil
277 Kejujuran Ghozi
278 Salma Yang Manja
279 Steak Ayam
280 Siap Tuan Putri
281 Semangat Tari
282 Prioritas
283 Periksa
284 Salma Hamil
285 Tawaran Kafa
286 Aku Percaya Padamu
287 Kedatangan Kevin
288 Teman SMP
289 Niat Baik Ghozi
290 Keraguan Kafa
291 Restu Umik
292 Do'a Abah
293 Kedatangan Umik
294 Keterkejutan Umik
295 Bantuan Ummi
296 Menemui Ayah Tari
297 Restu Ayah Tari
298 Restu Ibu kandung Tari
299 Salma yang Manja
300 Sopir Baru Umik
301 Rencana Pernikahan Umik
302 Sah
303 End
304 Bab 4
Episodes

Updated 304 Episodes

1
Kabar Mengejutkan
2
Menemani Ibu Salma
3
Kepergian Ibu Salma
4
Usulan Ghozi
5
Tari Ikut Tinggal Di Pesantren
6
Putera Ummi
7
Belajar Mengaji Bersama Ummi
8
Rencana Ummi
9
Belajar Bersama Ghozi
10
Kafa Dan Kebiasaannya
11
Balap liar
12
Rencana Perjodohan
13
Ummi Ingin Bicara
14
Permintaan Ummi
15
Nasehat Ghozi
16
Siapa Nabila, Ummi?
17
Kisah Tentang Kafa
18
Makan Bersama Ummi Dan Abah
19
Nasi goreng Buatan Salma
20
Syarat Dari Salma
21
Ummi Penyelamat
22
Permintaan Kafa
23
Ummi memanggil
24
Rempeyek Buatan Ummi
25
Ajakan Ghozi Ke Rumahnya
26
Bertemu Umik (Ibu Ghozi)
27
Menjemput Kafa
28
Kedatangan Kafa
29
Malu
30
Masukan Dari Ghozi
31
Kebingungan Salma
32
Kafa Si Mulut Pedas
33
Jiwa Penasaran Kafa
34
Rasa Penasaran Kafa
35
Meminta Izin Pada Ummi
36
Bertemu Sania
37
Bertemu Kafa Di Cafe
38
Kafa Salah Faham
39
Bertemu Mantan
40
Mengungkapkan Rencana Perjodohan
41
Kedatangan Intan
42
Izin Menginap
43
Kesempatan Balas Dendam
44
Hukuman Dari Kafa
45
Pengakuan Intan
46
Amarah Ummi
47
Memutuskan Hubungan
48
Rasa Penasaran Abah
49
Ummi Dan Abah
50
Rasa Syukur Salma dan Tari
51
Pinangan Ghozi
52
Keras Kepala
53
Mimpi Kafa
54
Istilah Anak Gaul
55
Rasa Penasaran Kafa
56
Pergi Ke Makam
57
Mencoba Gamis
58
Mimpi Yang Konyol
59
Pertemuan Salma Dan Kafa
60
Makan Malam Bersama
61
Mengisi Tenaga
62
Menemui Kafa
63
Pertanyaan Kafa
64
Keputusan Kafa
65
Emosi Yang Tiba-tiba
66
Keanehan Perasaan Kafa
67
Membuat Salma Emosi
68
Mulut Pedas
69
Alergi Kafa
70
Mie Goreng Spesial
71
Rencana Ke Butik
72
Pengaruh Ghozi
73
Pergi Ke Butik
74
Memilih Gaun
75
Ghozi Dan Kafa
76
Si Keras Kepala
77
Sudut Hati Tari Yang Terluka
78
Curhatan Ghozi dan Tari
79
Hari Pertunangan
80
Pandai-Pandailah Memilih Kawan
81
Ide Licik Mbok Bat
82
Kafa yang menyebalkan
83
Adik Ummi
84
Bertemu Khizkil
85
Bersabar
86
Bertemu Keponakan Ummi
87
Sikap Alif
88
Bola-Bola Tahu Rambutan
89
Gengsi Kafa
90
Peringatan Kafa
91
Harapan Sederhana Salma
92
Kafa Keceplosan
93
Mencintai Tanpa Di Cintai
94
Tari dan Ghozi
95
Titah Kafa
96
Rasa Senang Ummi
97
Salma Menguping
98
Flash Back Ghozi dan Zia
99
Keanehan Ghozi
100
Sahabat Terbaik
101
Salma Sakit
102
Salma Masuk Rumah Sakit
103
Menjemput Ummi
104
Ancaman Intan
105
Keterkejutan Tari
106
Kehidupan Yang Pahit
107
Mulut Lemes Tanpa Rem
108
Penyesalan Kafa
109
Harapan Salma
110
Izin Ummi
111
Perhatian Ummi
112
Syarat Dari Ummi
113
Kegalauan Kafa
114
Kafa Dan Salma
115
Masalah Kafa
116
Permintaan Salma
117
Rencana kepulangan Salma
118
Salma Pulang
119
Rasa Syukur Salma
120
Menempati Kamar Kafa
121
Rasa syukur Ghozi
122
Pesan Dari Intan
123
Ganti Baju Atau Luluran?
124
Salma memilih gaun
125
Pilihan yang Tepat
126
Saling Memguatkan Hati
127
Salma Gugup
128
Sah
129
Resepsi
130
Senyum Bahagia Ummi
131
Dekorasi kamar
132
Rasa penasaran Ummi
133
Sok Imut atau memang imut
134
Kesiangan
135
Malu
136
Dasar Aneh
137
Titah Kafa
138
Terima kasih Ummi
139
Terkejut
140
Berpamitan Pada Tari
141
kartu dari Kafa
142
Kesaktian Tembus Pandang
143
Posisi Rawan
144
Subuh Penuh Tragedi
145
Pesan Ummi untuk Salma
146
Permintaan Umik
147
Berangkat Ke Kota
148
Kepergian Kafa Yang Tiba-tiba
149
Tanda adanya Benih-benih
150
Merasa Asing
151
Rasa Jengkel Salma
152
Berkeliling Rumah
153
Enaknya Jadi Orang Kaya
154
Kafa Yang Jahil
155
Makan Bersama
156
I Siapa Mas Kafa?
157
Saat-Saat Indah Di Pesantren
158
Heran?
159
Takut Jadi Obat Nyamuk
160
Gelang Untuk Salma
161
Intan Pembawa Emosi
162
Tugas Ghozi
163
Ketika Mantan bertemu dengan istri
164
Sejak Kapan Mas Kafa Mencintai Salma?
165
Apa kamu cemburu dengannya?
166
Keselamatanmu adalah Prioritasku
167
Sayang
168
Pesanan Ghozi
169
Belanja Bersama
170
Sarapan Bersama
171
Adek Salma
172
Rencana Salma
173
Ide Salma
174
Belajar Memasak
175
Gamis Untuk Intan
176
Apa Mas Kafa Mengizinkanku?
177
Kafa Meminta Haknya
178
Rindu Pada Sang Sahabat
179
Bantuan Dari Ghozi
180
Sikap Aneh Kafa
181
Malam Yang Indah
182
Perlakuan Manis Kafa
183
Perdebatan Di Pagi Hari
184
Apa Masih Sakit?
185
Rasa Sebel Salma
186
Salma Memilih Mbok Sumik
187
Car free day
188
Salah Faham
189
Kafa Bad Mood
190
Nasehat Ghozi
191
Salma Sakit
192
Memasak Untuk Salma
193
Intan Yang Keras Kepala
194
Perhatian Kafa
195
Minum Obat
196
Mencari Kafa
197
Diam Di Rumah
198
OKB (Orang Kaya Baru)
199
Kesiangan
200
Perjalanan Ke pantai
201
Laut lepas
202
Tatapan Kafa
203
Suara Perut Salma
204
Menyiapkan makan untuk Salma
205
Jangan Berisik!
206
Tunggu Sayang!
207
Millikku juga milikmu
208
Pengganggu
209
Aku Mau Makan Kamu
210
Menunggu kepastian Kafa
211
Keraguan Di Hati Intan
212
Tantangan dari Intan
213
Ratu Bagi Kafa
214
Aku Bukan Bahan Taruhan
215
Cukup Sudah
216
Pelan-pelan Mas!
217
Belajar Motor
218
Cerita Salma part 1
219
Cerita Salma part2
220
Pergi Ke Tokoh
221
Kariyawan Baru
222
Bonus Untuk Iwan
223
Kafa Hampir hilang kendali.
224
Ghozi Berpamitan
225
Protes Salma
226
Kalah Taruhan
227
Ghozi bertemu dengan Sasa
228
Jiwa Kepo Ummi Meronta
229
Kekhawatiran Ghozi
230
Ummi Bisa Saja
231
Tingkah Lucu Sasa
232
Ghozi Pulang
233
Meminta Restu Umik
234
Love You My Wife
235
Oleh-oleh Untuk Tari dan Ummi
236
Takdir Yang Tidak Bisa Di Ubah
237
Mengejar Mimpi
238
Perhatian Kafa
239
Makan Soto Ayam Bersama Ummi
240
Penampilan bukan jaminan
241
Rencana Licik Ghozi
242
Karya indah buatan Kafa
243
Meeting Di Hotel
244
Menginap Di Hotel
245
Berenang bersama
246
Pergi Ke Mall
247
Sok Tampan
248
Kafa Kelimpungan
249
Emosi Kafa
250
Cukup Mas!
251
Pilihan Tari
252
Ulang tahun Sasa
253
Ulang Tahun Sasa
254
Ghozi Kelimpungan
255
Perubahan Kafa
256
Narsis
257
Latihan
258
Kafa Panik
259
Sasa Membujuk Tari
260
Perjalanan Ke Kota
261
Ummi Terkejut
262
Desakan Tari
263
Doaku Selalu Bersamamu
264
Kamu Kenapa tadi?
265
Di Panggil Ummi!
266
Semangat Sayang
267
Pertandingan
268
Perasaan Intan
269
Ummi Sakit Perut
270
Aku Tidak Secantik Itu Mas
271
Jalan-jalan Di Taman
272
Di Taman
273
Martabak Untuk Ummi
274
Salma Kelelahan
275
Rasa Syukur Kafa
276
Dugaan Hamil
277
Kejujuran Ghozi
278
Salma Yang Manja
279
Steak Ayam
280
Siap Tuan Putri
281
Semangat Tari
282
Prioritas
283
Periksa
284
Salma Hamil
285
Tawaran Kafa
286
Aku Percaya Padamu
287
Kedatangan Kevin
288
Teman SMP
289
Niat Baik Ghozi
290
Keraguan Kafa
291
Restu Umik
292
Do'a Abah
293
Kedatangan Umik
294
Keterkejutan Umik
295
Bantuan Ummi
296
Menemui Ayah Tari
297
Restu Ayah Tari
298
Restu Ibu kandung Tari
299
Salma yang Manja
300
Sopir Baru Umik
301
Rencana Pernikahan Umik
302
Sah
303
End
304
Bab 4

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!