“Yuk, tapi gue ikut elu ke panti ya” ucap Sandra minta diajak ke panti.
“Apa nanti bokap elu gak marah?” tanya Kayla, karena dulu pernah kayla mengajak Sandra main ke panti dan papanya Sandra tahu kalau Kayla lah yang mengajaknya ke panti dan papanya sangat marah waktu itu.
“Elu tenang aja bokap sama nyokap gue lagi ke luar negeri” ujar Sandra santai.
“Baiklah, yuk gue udah telat ini” ucap kayla menyandang tasnya.
Mereka pun berjalan keluar kelas, saat mereka berjalan melewati lapangan basket. Mereka melihat anak basket sedang latihan. Kayla berhenti sejenak untuk melihat seseorang yang sedang latihan.
“Hayo lu, lihatin apaan tu” tegur Sandra. Kayla yang kaget auto berjalan cepat.
“Cie ada yang salting nihh” ledek Sandra, sambil mengimbangi langkah kaki Kayla.
“Apaan sih elo?” kila Kayla berjalan cepat ke arah pintu gerbang, saat sampai dipintu gerbang disana sudah ada supir Sandra yang sedang menunggunya.
“Yuk Kay” ajak Sandra. Mereka pun masuk ke dalam mobil dan berlalu meninggalkan sekolah.
Saat diperjalanan menuju panti Sandra tak henti – hentinya menggoda Kayla yang tadi tertangkap basa olehnya yang sedang memperhatikan salah seorang pemain basket . Sandra sebenarnya memang sudah tau kalau Kayla sudah tertarik dari dulu dengan pria itu.
“Udalah San, gue jadi malu. Lagian imposible banget buat gue gapai” keluh Kayla, yang merasa sangat tak mungkin baginya untuk bisa mendapatkan laki - laki itu.
“Eh… elu mana boleh ngomong gitu, jodoh gak ada yang tau loh Kay. Iya kan pak” seru Sandra minta dukungan kepada sopirnya.
“Betul tu neng Kay, coba aja dulu. Nanti kalau udah di coba baru tahu hasilnya, jangan pesimis gitu neng.” sahut pak supir yang memang sudah akrab dengan Kayla.
“Eh neng, ini kok banyak mobil di panti, ada acara apaan?” tanya pak Mamat yang heran dengan banyaknya kendaraan roda empat yang terpakir di depan panti.
“Kata ibu tadi, ada yang mau ngadain syukuran sekalian memberi santunan pak” jawab Kayla, Kayla pun bersiap hendak keluar dari mobil, saat setelah pak Mamat menghentikan mobilnya.
“Yuk San, elu jadi ikut nggak?” tanya Kayla, dia melihat Sandra seolah – olah ragu untuk keluar dan ikut denganya masuk ke dalam.
“Gue gak jadi deh Kay, Sorry ya gue nggak jadi mampir, besok gue ceritain alasannya sama elo. Oke bye bye Kay, see you tomorrow” ucap Sandra melamabaikan tangannya.
“Yaudah deh, hati – hati ya, see you” jawab Kayla membalas lambaian tangan sahabatnya itu.Kayla pun keluar dari mobil dan melangkah masuk ke dalam panti. Sebelum dia kedapur untuk membantu ibu Tika memasak, Kayla terlebih dahulu ke kamarnya untuk mengganti seragam sekolahya.
Setelah selesai memnggati pakaiannya Kayla pun bergegas pergi kedapur.
“Apa lagi yang belum dikerjakan bu?” tanya Kayla menghampiri ibu Tika.
“Semuanya udah siap kok nak, sekarang kamu tinggal menghidangkannya ke meja yang ada di aula” tutur bu Tika, sembari membersihkan barang – barang bekas dia masak tadi.
“Baiklah bu” ucap Kayla, ia mengambil dua piring makanan dan membawanya ke aula. Saat di perjalanan menuju ruang aula tiba – tiba seseorang menyenggol Kayla hingga piring yang di bawanya pun jatuh dan pecah.
“PRANGGGG”
Semuanya bertaburan di lantai, Kayla syok melihat semua makanan yang berserakan. Dia menoleh melihat siapa yang telah menyenggolnya.
"Maafkan saya, saya tidak sengaja" seru Anita.
"Iya bu, tidak apa - apa" jawab Kayla seraya memungut semua pecahan piring dan juga makanan yang beserakan di lantai.
Anita pun ikut membantu Kayla memungut kaca beling tersebut. Saat ia membantu Kayla, ia terus memperhati Kayla yang sedang fokus membersihkan semua kekacauan yang telah di ciptakannya.
"Apa kamu tidak marah sama saya?" tanya Anita, heran. Karna Kayla sama sekali tidak ada menunjukkan kemarahan atau pun kekesalannya sedikitpun terhadapnya.
" Tidak bu, untuk apa saya marah. Ibu kan tadi sudah minta maaf, kalau begitu saya permisi bu." tutur Kayla,setelah memastikan semua kaca beling dan juga makanan sudah tidak ada lagi di lantai, ia pun berdiri dan hendak berlalu pergi.
"Tunggu nak, nama kamu siapa? Saya Anita" ucap Anita mencegah Kayla untuk pergi, kemudian Anita mengulurkan tangannya kepada Kayla.
"Kayla bu" jawab Kaylah menyambut uluran tangan Anita dan mereka pun berkenalan.
"Kalau begitu saya permisi dulu ya bu" pamit Kayla berlalu pergi.
Anita menatap kepergian Kayla, ia merasa sangat tertarik dengan gadis itu.
~
Didapur ibu Tika sangat kaget saat melihat Kayla datang dengan membawa nampan yang berisi piring yang pecah dan makanan yang kotor.
" Kenapa ini Kay? Kenapa bisa begini?" tanya bu Tika menghampiri Kayla dan mebgambil nampan tersebut dari tangan Kayla.
"Ini bu, tadi ada yang tidak sengaja menyenggol Kay, hingga piringnya jatuh dan semuanya jadi begini. Maaf ya bu, Kay tadi nggak hati - hati bawanya" ujar Kay merasa bersalah.
"Kok kamu yang minta maaf sih nak, ini kan bukan salah kamu. Sudah sana antarkan yang lain saja, tapi ingat kamu harus hati - hati. Takutnya nanti makanannya tidak cukup buat yang lain."ucap bu Tika mengingatkan Kayla.
"Iya bu, Kay akan lebih hati - hati" ujar Kayla, mulai menyusun makanan kedalam nampan yang baru.
Kayla bolak balik untuk memindahkan makan ke ruang aula. Karna di panti itu hanya dia anak panti yang besar selebihnya masih kecil semua.
Dari jauh Anita terus saja memperhatikan Kayla, ia tersenyum melihat Kayla yang begitu ramah dan murah senyum kepada semua orang yang iya temui.
"Pah, papa lihat deh anak perempuan itu" ucap Anita kepada suaminya.
"Anak yang mana?" tanya sang suami, Anita pun menujuk kearah Kayla.
"O Kayla yang mama maksud, dia memang rajin anaknya ma dan juga pintar" sahut Bagas
"Papa kenal?" tanya Anita antusias.
" Ya kenal lah ma, kan papa sering kunjungan juga kesini" ujar Bagas.
" Seandainya Putri kita masih hidup ya pah. Mungkin dia juga udah sebesar Kayla."ucap Anita tersenyum sedih mengingat mendiang putrinya.
" Iya Mah, tapi mama yang sabar mungkin ini jalan yang terbaik untuk Putri" seru Bagas sembari merangkul istrinya dan mengusap bahunya.
Anita mengusap sudut matanya yang berair, ia mengangguk dan tersenyum kepada sang suami.
" Kan kita masih punya Adrian" ujar Bagas menguatkan Anita
" Oh iya Bagaimana dengan Adrian, Apakah dia jadi datang kesini?" Tanya Bagas seketika mengingat Sang putra.
" Sepertinya nggak jadi deh pa, tadi dia bilang udah ada janji dengan teman-temannya kan, jadi gak mungkin dia datang kesini" jawab Anita. Bagas hanya mengangguk-anggukan kepalanya sebagai jawaban, dia sudah tahu kalau putranya itu memang tidak pernah menyukai acara yang berhubungan dengan almarhum adiknya.
Adrian masih belum bisa menerima kalau sang adik telah tiada. Karena bagi Adrian, adiknya itu tidak pernah pergi meninggalkannya. Dia akan selalu hidup di hatinya jadi, siapapun yang mengatakan kepada Adrian kalau adiknya telah meninggal dunia maka Adrian akan sangat marah.
~•••~
Jangan lupa Like dan komennya ya guys, kalau bisa sih di vote ya kan tapi aku gak maksa kok. Gak vote juga gak apa - apa, yang penting kalian udah mau dukung karya yeoja.
Terimah kasih💜
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 166 Episodes
Comments
Kar Genjreng
author semangat ya😄😄😄👍👍👍👍
2022-06-12
0
El_Tien
semangat thor
2022-03-09
1
Pemenang YAWW 9 😴🤕
like it
2022-02-21
3