My Secret Wife
MIKAYLA ANGGRAIN
Mikayla Anggraini biasa dipanggil kayla atau kay. Dia adalah seorang gadis remaja, yang hidup sebatang kara, ibunya meninggal saat dia berusia 6 tahun. Karena penyakit kanker kronis yang dengan kejam mengerogoti hati ibunya.
Sekarang dia tinggal di panti asuhan Pelitaku. Disana dia sangat disayangi oleh semua orang karena Kayla merupakan salah satu anak yang sering membantu perekonomian di panti asuhan tersebut. Kayla sekarang sedang sekolah di SMA IDOLA, dia termasuk siswa pintar disekolah.
Untuk masuk kesekolah ternama seperti SMA IDOLA, Kayla dengan susah payah membagi waktunya untuk bekerja dan belajar. Kayla masuk ke SMA IDOLA melalui jalur beasiswa. Di samping dia sedang sekolah Kayla juga harus kerja paruh waktu selepas pulang sekolah. Kayla bekerja di Cafe milik kakak salah satu temannya.
Selain bekerja di Cafe Kayla juga ikut membantu ibu panti membuat kue untuk di jual ke warung – warung sekitar panti asuhan. Dia harus bangun pagi – pagi sekali untuk membantu ibu Tika (ibu panti) membuat kue dan sebelum berangkat ke sekolah Kayla harus mengantarkan kue – kue tersebut ke warung - warung.
“Bu kuenya kan udah siap semua, kalau gitu kay pamit siap – siap dulu ya” pamit Kayla.
“Iya terima kasih ya nak, kamu udah mau bantu ibu,” ucap bu Tika.
“Ibu jangan ngomong gitu, ini kan untuk Kayla juga” jawab Kayla memeluk bu Tika, dia sudah menganggap bu Tika sebagai pengganti ibunya sendiri.
“Yaudah, aku kekamar dulu”Kayla berlalu pergi kekamarnya untuk bersiap – siap .
~
Kringggg….. kringggg……,
Jam alarm terus berdering tapi sang penghuni kamar seakan tidak mendengar apa pun.
Kriiiing….kringgggg…, Jam alarm berdering kembali.
Ceklek
“Aduh ini anak belum juga bangun” ucap Anita kesal.
“ADRIAN BANGUN” Teriak Anita, menarik selimut sang putra.
Plak...Plak...
Ainta memukul – mukul Adrian , namun tak ada pergerakan dari sang putra. Anita tak kehabisan akal dia pergi kekamar mandi dan membasahi anduk kecil dengan air dingin.
Anita kembali menghampiri Adrian dan dengan tak ada rasa kasihan Anita menutup wajah anaknya dengan kain basah itu.
“AAAAAAAAA… TOLONG…. TOLONG… TOLOONG gue kelelep” teriak Adrian.
“HAHAHAHAHA” tawa Anita pecah melihat anaknya yang berteriak minta tolong.
Mendengar suara tawa mamanya Adrian seketika terbangun dan dia membuang ke sembarangan arah handuk kecil yang menutupi mukanya itu.
“Apaan sih ganggu orang tidur aja” kesal Adrian.
“Bangun, bangun, bangun ini sudah pagi, katanya kamu ada kelas pagi ini” ujar Anita berlalu pergi dari kamar Adrian.
“Cepat bangun, mama tunggu di bawa!” teriak Anita dari luar kamar.
“Haish, susah kalau punya emak yang usil” keluh Adrian, dengan kesal dia turun dari tempat tidur dan berlalu ke kamar mandi untuk membersikan dirinya.
Dibawa Anita menyiapkan sarapan untuk suami dan anaknya tersayang. Dia sangat senang pagi ini , karena sudah berhasil megusili anak sematawayangnya itu.
“Kamu kenapa senyum –senyum gitu?”tanya suaminya yang tiba – tiba memeluknya dari belakang.
“Kamu tau nggak, aku tadi habis ngapain?” tanya Anita seraya membalikan tubuhnya dan menatap sang suami. Bagas menggelengkan kepalanya sebagai jawaban ketidak tahuannya.
“Tadi aku berhasil mengerjain anak kita yang menyebalkan itu” ujar Anita bangga.
“Kamu ini gimana, masa ngerjain anak sendiri bangga” ucap Bagas heran.
“Mau gimana lagi, anak kamu itu nyebelin banget tau gak sih mas. “ jawab Anita tersenyum, dia mengecup bibir suaminya sekilas kemudian membalikkan tubuhnya kembali untuk mengambilkan Bagas sarapan.
“Duduklah, aku akan mengambilkan sarapannya” suruh Anita, Bagas hanya menurut saja.
“Ini makanlah” Anita meletakkan sepiring nasi goreng di hadapan suaminya.
"Terima kasih istriku tersayang" ucap Bagas
“Mas, jadi nggak kita ke panti nanti sore?” tanya Anita, seraya menarik kursi di sebelah kanan suaminya.
“ Jadi, nanti setelah pulang kantor, aku jemput ya” jawab Bagas. Ia mulai menyuapkan sarapannya ke dalam mulutnya
“Ngapain ke panti pa?” sahut Adrian yang baru saja datang, dia mengeser kursi disebelah kiri papanya. Anita pun mengambilkan sarapan untuk putranya itu.
“Ini makanlah!” Anita mengulurkan sepiring nasi goreng kepada Adrian.
“Thank you mom” ucap Adrian menerima piringnya.
“ Papa mau ngasih santunan anak yatim, sekalian syukuran untuk mendoakan almarhum adikmu” Adrian mengangguk paham mendengar ucapan papanya.
“Kamu juga ikut ya nak” ajak Anita.
“Nggak ah ma, aku udah ada janji dengan teman” tolak Adrian, ia mulai memakan sarapannya.
“Teman kamu yang geng motor tidak jelas itu?” sahut Bagas.
“Mereka jelas semua pa, lagian mereka juga mahasiswa kaya Adrian dan latar belakang keluarga mereka juga jelas. Jadi bagian mananya yang papa maksud tidak jelas itu?.” Protes Adrian yang tidak terima teman – temannya dikatai tidak jelas oleh papanya.
“ Ini yang papa maksud tidak jelas itu, semenjak kamu bergaul dengan mereka kamu jadi tidak punya sopan santun kalau ngomong sama orang tua” ucap Bagas.
“Terserah papa aja, aku pamit” ujar Adrian berdiri dari duduknya dan berlalu pergi.
“kamu mau kemana, sarapan dulu” teriak Anita. Namun, Adrian tidak mengubris teriakan sang mama, ia terus saja berjalan meninggalkan ruang makan.
“Sudahlah, biarkan saja dia” ucap Bagas dingin,kemudian dia menyeruput kopinya. Anita tak bisa berkata apa – apa lagi jika suaminya sudah dalam mode dingin.
“Selesaikan semua yang dibutuhkan untuk ke panti nanti, aku pergi” pamit Bagas berlalu begitu saja.
Bahkan dia melupakan kebiasaannya mencium dahi istrinya sebelum pergi. Beginilah aurah rumah Anita jika sang suami habis berdebat dengan putra mereka.
~
Disekolah Kayla tampak sibuk dengan buku – bukunya. Dia sedang memanfaatkan waktu istirahatnya dengan belajar di perpustakaan. Jadi jika selepas sekolah dia tidak pusing lagi untuk mengerjakan tugas – tugas sekolahnya. Bagi Kayla waktu adalah hal yang sangat penting yang tidak boleh di sia –siakan.
“Hai Kay” sapa Sandra yang merupakan salah satu orang yang mau berteman dengan Kayla.
“Hai San, tumben elu ke perpus?” tanya Kayla, menoleh melihat sahabatnya itu
“Bosen gue nggak ada elu” tutur Sandra duduk disamping Kayla.
“Masih banyak ya?” tanya Sandra yang melihat Kayla kembali menulis. Dia sangat paham kenapa Kayla selalu membuat tugas disekolah dan dia sangat mengagumi Kayla.
Karena dengan usia yang sama dengannya, Kayla sudah bisa membantu perekonomian di panti dan Kayla juga tidak pernah lupa dengan kewajibannya sebagai seorang pelajar. Tidak jarang juga Sandra ikut menyalurkan dana untuk membantu meringankan beban Kayla di panti.
“Nanti elu ke Cafe jam berapa?” tanya Sandra.
“Hari ini gue nggak ke Cafe, ibu Tika minta bantu masak katanya ada yang ingin memberi santunan.” Ucap Kayla yang tidak mengalihkan pandangannya dari buku pelajaran.
~•••~
Jangan lupa Like dan komennya ya guys, kalau bisa sih di vote ya kan tapi aku gak maksa kok. Gak vote juga gak apa - apa, yang penting kalian udah mau dukung karya yeoja.
Terimah kasih💜
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 166 Episodes
Comments
Rizal Said
mampir Lilis thur dan salam kenal 🤭
2024-01-05
0
Kar Genjreng
Hay Thor coba mampir nich... semoga tambah bagus ceritamu yah... he he he🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2022-06-12
0
Sumarni Arni
hay thor semangat cerita bagus banget deh
2022-05-23
1