Jordan bersiap untuk menghadiri pesta ulang tahun nya, dirinya terlihat antusias. Karena dengan memakai topeng tidak akan banyak yang mengenali dirinya.
Setelah tadi meminta Jeremi, asistennya mencarikannya topeng diapun bersiap. Tak perlu berdandan mewah, karena sudah cakep dari pabriknya jadi apapun yang dia pakai pasti cocok.
Berjalan menuruni tangga, sambil membetulkan kancing kemejanya, Jordan terlihat sangat menawan. Hanna yang melihat tak henti memuji, wajahnya adalah fotocopy an daddy nya, hanya rambut dan mata yang sedikit sipit mirip dirinya.
"Daddy...lihatlah anakku ini, dia begitu tampan"
Hanna memeluk Jordan gemas, dia lalu mencium pipinya. Not again...
Jordan ingin menolak, dia sedikit risih karena kelakuan mommy nya tapi semakin dia menolak mommy nya akan semakin erat memeluknya.
Jordan pasrah, daddy nya terbahak melihat ekspresi anaknya. Apalagi sikap mommy nya yang possesif seperti itu, tak ayal membuatnya tergelak.
"Mom...mom...please, stop it."
Akhirnya Jordan bisa lepas juga, mommy nya tampak cemberut.
"Kenapa kamu tidak mau mommy cium"
"Mom...bukan aku tidak mau, tapi bagaimana jika lipstik mommy menempel dipipiku. Yang ada aku akan batal mendapatkan teman kencan. Lalu bagaimana aku bisa memberikan calon menantu buat mommy"
Jordan menggeleng kepalanya, mommy nya selalu begini.
"Lihat dia, semakin dewasa sikapnya makin menjengkelkan. Menyesal aku memiliki anak yang tampan tapi mommy nya tidak boleh cium"
"Mom...mommy mau punya menantu kan, mommy ingin punya cucu dari ku kan? kalau mommy seperti ini, jangankan punya menantu para wanita itu justru akan menjauhiku."
"Eh...iya ya, sorry honey. Mommy minta maaf, tidak akan mommy ulangi."
"Tapi kamu janji secepatnya membawakan mommy menantu."
" Yes mam."
Jordan mengangkat tangannya, tanda hormat. Hanna membetulkan jas, dan dasi kupu-kupu anaknya. Serta letak sapu tangan disaku atas jasnya.
"Wish me luck, mom, dad"
Jordan mencium pipi kedua orangtua nya, lalu berpamitan.
"Good luck son" ucap daddy nya.
"Dia benar-benar mirip dengan mu hon, aku jadi cemburu kenapa gen mu terlalu banyak dalam darahnya, sedangkan aku yang mengandungnya sembilan bulan, menyusuinya sampai dua tahun hanya kebagian sedikit."
Mom Hanna memasang mode manyun, benar-benar tidak adil pikirnya.
"Bibitku unggul bukan, dan kamu harus mengakuinya sayang."
Cup..
Robert menghujani istrinya dengan ciuman, saat seperti ini istrinya tak akan mau dibujuk dengan yang lainnya. Cukup hujani dia dengan kecupan dan pelukan hangat, maka moodnya akan kembali baik.
Jordan masih bisa mendengar ucapan mommy dan daddy nya, dia hanya tertawa.
Jordan masuk ke dalam mobil sport miliknya, Lamborghini Veneno Roadster. Mobil sport termahal ketiga yang dimilikinya. Jordan tampak gagah dibalik kemudinya.
Melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang karena jalanan masih padat karena malam minggu.
Mobil sport itu terus melaju sampai akhirnya berhenti di depan lobby hotel yang dimaksud.
Disana sudah ada Zack dan Toni dengan pasangannya masing-masing, yang mereka ajak berkencan tempo hari.
Tak lama Adam juga datang dengan pasangannya. Tapi berbeda dengan sahabatnya, Adam bukanlah tipe pria penikmat cinta satu malam atau one night stand, yang selalu berganti pasangan. Dia lebih menikmati hubungan intim dengan satu wanita saja, meski pun belum ada niatan untuk menikah seperti yang lain.
Mereka lalu masuk ke tempat acara di ballroom hotel, semua tamu undangan tampak berpasangan kecuali Jordan karena hari ini dia memang sengaja tidak mengajak satupun wanitanya untuk menemaninya.
Dia ingin menikmati kesendiriannya kali ini tapi tentu saja dengan target pulang membawa teman kencan.
Mereka semua menggunakan topeng yang beragam, jika tidak kenal betul pasti sulit membedakan satu sama lain.
Apalagi dengan kostum yang mewah, seakan semua berlomba menjadi yang terbaik disana.
Mereka datang menyapa pemilik pesta, Sam menerima tamunya. Mereka melakukan salam dengan mengepalkan tangan satu sama lain atau dikenal dengan istilah fist bump. Sam lalu mempersilahkan tamu-tamunya untuk menikmati pestanya.
Musik memenuhi suasana ballroom malam itu, satu persatu tamu berdatangan. Dan tampak makin meriah dengan hadirnya idola kampus mereka saat itu, semua saling menyapa.
###
Sementara itu ditempat lain, beberapa jam sebelumnya.
"Hei, kenapa kamu belum bersiap. Kita akan ketinggalan pestanya."
Seorang gadis tampak keluar dari kamar mandi menggunakan bathrobe, dan handuk yang digelung diatas kepalanya.
Menarik tangan sahabatnya yang masih asyik rebahan dikasurnya.
"Ayolah, kamu akan aku tinggal jika tidak segera bersiap." ucap gadis itu lagi.
"Aku malas, lagian ini bukan acaraku. Aku bukan alumni sana, jadi aku tidak harus datang acara itu." ucap gadis lainnya yang masih malas dan hanya berguling-guling saja.
"No, kamu harus datang. Sam mengenalmu dan dia juga mengundangmu, honey. Dan disana kita akan bersenang-senang, mencari gebetan baru, kamu tahu kan disana tempatnya cowok-cowok keren."
Chelsea Morino, gadis berusia 20 tahun itu tampak antusias, dia adalah sepupu Sam. Tapi hubungan mereka tidak terlalu dekat, karena Sam jarang berkumpul jika ada acara keluarga.
Jasmine Olivia Fernandez, 20 th sahabat chelsea yang paling dekat dengannya. Kemana-mana selalu berdua, dengan postur tubuh sama, wajah sama-sama cantik, dan mirip membuat keduanya seperti saudara kembar.
Jasmine akhirnya mengalah, dia tahu tidak akan ada gunanya berdebat dengan chelsea, karena dia pasti akan kalah.
Gadis ini lebih memilih mandi dan bersiap daripada harus menerima omelan yang tak akan ada habisnya.
Setelah memilih gaun yang akan mereka kenakan, dan juga mencoba beberapa topeng yang tadi sempat mereka beli di salah satu pusat asesoris, mereka lalu keluar kamar.
Jika Chelsea senang menggunakan gaun yang menampakkan lekuk tubuhnya, berbeda dengan Jasmine. Dia tak pernah mau, karena merasa risih dan tidak percaya diri.
Tapi bukan Chelsea namanya jika tidak bisa mendandani temannya ini dengan sangat baik, berbekal ilmu merias wajah yang dipelajarinya secara otodidak, juga karena tuntutan profesinya.
Chelsea seorang model, wajahnya sudah banyak menghiasi majalah baik dalam dan luar negeri.
Chelsea juga gadis yang supel, dia senang bergaul tanpa memandang statusnya. Kedua orangtua nya mendidiknya sangat baik. Itulah kenapa Jasmine nyaman berteman dengannya. Bahkan sejak mereka dibangku sekolah menengah dulu.
Meskipun Jasmine bukan dari keluarga kaya raya seperti Chelsea tapi keluarga termasuk keluarga terpandang di kotanya.
Jasmine memilih pergi dan menetap di kota ini sejak masuk sekolah menengah, alasannya karena dirinya memperoleh beasiswa di salah satu sekolah favorit khusus perempuan dan tinggal di asrama.
Jasmine memutuskan tak ingin kembali ke kotanya, karena disana terlalu banyak kenangan buruk.
Disaat kawan-kawan sebayanya sekolah, dia harus menerima perjodohan yang membuatnya pergi jauh dari orangtuanya.
Jasmine dijodohkan dengan anak dari pamannya yang memiliki petenakan dan perkebunan.
Perjodohan yang berjalan mulus awalnya menjadi petaka saat jasmine harus menerima perlakuan tidak senonoh dan dilecehkan oleh tunangannya tersebut.
Orang tua jasmine yang mengetahui kelakuan bejat calon menantunya menjadi geram, bahkan ayah Jasmine harus dilarikan kerumah sakit.
Karena tak ingin anaknya mengalami kejadian serupa, akhirnya mereka menyetujui permintaan putrinya untuk tinggal di asrama.
Malang tak bisa ditolak, sejak kejadian itu keluarga Jasmine harus mengalami perlakuan tidak menggenakkan dari keluarga besannya.
Mereka dikucilkan bahkan usaha roti milik ayah Jasmine sepi karena termakan hasutan keluarga itu.
Kabar tentang sepinya usaha orangtua Jasmine pun sudah didengar orangtua Chelsea. Tapi mereka tidak berani bertindak jauh karena takut masa depan putrinya dan Jasmine dalam bahaya.
###
to be continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Fifid Dwi Ariyani
trusceria
2025-02-15
0
Siska Feranika
Pertama 🙋🙋🙋🙋
2022-04-16
1