Setelah dirawat beberapa hari dirumah Jordan tampak terlihat segar, rambut gondrongnya dan bulu disekitar dagunya juga sudah dipangkas habis.
Adam dengan setia menemani dan menjaga sahabatnya itu, bergantian dengan Toni dan Zack, karena mereka juga harus bekerja meski tidak tiap hari ke kantor.
Perhatian dari sahabatnya membuat Jordan memiliki semangat hidup lagi, bahkan sampai sekarang Jordan masih ingat bagaimana beberapa hari lalu Adam menghadiahkannya bogem mentah karena berniat mengakhiri hidupnya.
Toni dan Zack tidak berani melerai, karena mereka tahu bagaimana Adam jika sudah marah. Dia akan benar-benar melupakan profesinya sebagai seorang dokter.
Sebagai yang tertua diantara mereka, Adam memang selalu bertindak layaknya kakak yang menjaga adik-adiknya. Dan mereka menghormatinya, karena Adam selalu memiliki alasan logis kenapa dia bertindak brutal.
Kamar yang sebelumnya seperti kapal pecah dengan botol minuman berserakan, baju kotor serta pecahan beling sudah tak ada lagi. Kamar itu sudah bersih dan rapi seperti sedia kala.
Jordan adalah pribadi yang perfeksionis, apapun itu tak luput dari pantauannya. Bahkan letak sikat gigi yang berubah arah pun dia tahu.
Kamar dengan nuansa hitam dan putih, dipenuhi barang-barang bernuansa maskulin. Tak nampak lagi bingkai foto yang sebelumnya ada potret dirinya dan Sofia disana.
Sofia, nama itu masih melekat dihatinya, tapi kini bukan lagi cinta yang dia rasakan tapi rasa benci. Meski sejujurnya dia masih menyimpan secuil rasa itu, karena Sofia adalah gadis pertama yang berhasil merebut hatinya.
Gadis...ck, Jordan tergelak saat dirinya ditipu oleh penampilan anggun bak putri, yang ternyata sudah tidak suci lagi.
Tak mau lagi tenggelam dalam bayang-bayang percintaannya yang gagal, Jordan kini bangkit menjadi pribadi baru.
###
Suasana club malam tampak ramai oleh pengunjung, satu persatu dari mereka turun ke lantai dansa dan mengikuti musik yang dipandu oleh seorang DJ kawakan.
Disudut ruangan area vip beberapa pemuda sudah bersiap turun melantai, beberapa diantaranya masih sibuk menegak minuman favoritnya.
Toni dan Zack lebih dulu datang, mereka ditemani oleh gadis-gadis cantik yang mereka temui di depan club tadi.
Malam makin larut, Jordan melangkahkan kakinya menuju tempat sahabatnya berada. Alunan musik yang sedikit menyentak membuat mereka harus sedikit berolahraga mulut.
Jordan duduk di pojok sofa, tangannya mengambil sepuntung rokok dan mulai menyalakannya, tak butuh waktu lama seorang wanita berpakaian sexy menghampirinya.
Dia langsung duduk dipangkuannya, mulai membuat pola abstrak di dadanya, dan tangan nya dengan sangat lihai membuka beberapa kancing kemeja Jordan.
Merasa tak ada penolakan, tangannya yang lain mulai bermain dibawah sana. Jordan masih tak bergeming, dia masih menikmati rokoknya. Menghisap pelan dan mengeluarkan asap melalui hidungnya.
Jangan ditanya dengan Toni dan Zack, keduanya sudah mulai bermain dengan gadis-gadis itu. Saling menikmati cium*** dan belaian.
Jordan mengumpat, yang ditahan sejak tadi sudah tak mampu lagi diredam. Kedua temannya pun telah pergi entah kemana, melanjutkan adegan panas yang sedari tadi ditunjukkan kepadanya.
Tak mau kalah dengan kedua kawannya, Jordanpun membawa wanita sexy itu ke salah kamar yang ada di area club.
Dan keduanyapun melanjutkan adegan panas yang sempat tertunda tadi. Jordan benar-benar tidak bisa menunda kesenangannya. Dan si wanita juga sudah berhasil membuat naf** nya membuncah.
Keduanya sudah dalam keadaan polos dan mulai mencumbu satu sama lain. Hingga akhirnya keduanya pun berpeluh. Dinginnya kamar itu berganti panas dari tubuh mereka.
Akhirnya mereka pun mencapai puncak nya bersama, saling membalas ciuman. Dan tak ada kata cukup sekali, mereka melakukannya beberapa kali malam itu.
Bagi Jordan hubungannya dengan mereka hanya senang-senang dan tentu saja dia tidak mau sampai kecolongan.
Entah kesenangan apa yang dia dapatkan setelah melakukan hubungan gila tersebut, entah untuk membalaskan rasa kesal dan marahnya karena diselingkuhi, atau karena ingin membuktikan bahwa dia juga bisa seperti yang lain, bermain wanita.
Yang pasti setelah melakukannya, dia merasakan kepuasan tersendiri. Dan inilah dia sekarang, menjadi seorang pemain wanita persis seperti yang pernah daddy nya lakukan dulu.
###
Kabar tentang Jordan yang menjadi Don Juan dan melakukan one night stand dengan beberapa wanita berbeda bukan hal baru lagi.
Ayahnya tahu sepak terjang Jordan, selama bermain aman baginya tidak masalah. Karena dulu Robert pun melakukan hal yang sama sebelum akhirnya takluk dibawah pesona gadis desa yang membuat dunianya jungkir balik.
Hanna, ibu Jordan tak suka hal itu karena baginya cukup suaminya saja yang menjadi pemain wanita, jangan anaknya.
Like father like son itu yang selalu dikatakan Robert jika Hanna mulai mengeluh tentang Jordan. Seperti kali ini
"Honey, kenapa kamu membiarkan Jordan mengikuti duniamu yang kotor dulu. Kamu seperti bangga akan hal itu." ucap Hanna di sela pillow talk nya.
Memang benar tidak setiap hari Jordan melakukannya, tapi bukan berarti itu bisa dibiarkan.
Robert hanya tersenyum, sambil mencium puncak kepala istrinya. Dia membawa istrinya dalam dekapan.
"Robby, ini tidak lucu. Aku tidak mau Jordan menjadi seorang Don juan sepertimu. Tolong nasehati dia, jangan buat aku mati sebelum menimang cucu karena kelakuannya." Hanna masih dalam mode cemberut.
Robert pun tergelak, istrinya itu akan memanggil nama kecilnya jika sudah merasa butuh bantuan.
"Honey, Jordan masih muda biarkanlah dia bersenang-senang dulu. Dia selalu dalam pengawasanku, dan anakmu itu tidak bodoh sayang. Dia tidak akan sembarangan meletakkan benihnya begitu saja." ucap Robert panjang lebar.
Hanna tahu itu, anaknya tidak akan bertindak diluar batas. Meskipun sering bermain dengan banyak wanita tapi Jordan tak akan dikalahkan oleh naf**nya.
"Honey, tolong percayalah pada Jordan. Jika sudah tiba saatnya nanti dia akan bertemu dengan seorang wanita yang tepat dan dia akan berubah seratus delapan puluh derajat." Robert membelai lengan istrinya.
"Ya...ya, dan dia akan jadi sepertimu sekarang. Tidak akan bisa lepas dariku, seperti anak ayam dengan induknya." kekeh Hanna
Keduanya tertawa, Robert tahu kekhawatiran istrinya, tapi selama Jordan masih dalam taraf aman dia tak akan mempermasalahkannya.
###
Jordan datang larut malam ke mansion orang tuanya. Sebenarnya dia malas karena baru saja menjamu salah kolega ayahnya.
Tamu nya yang berasal dari luar negeri itu sedang ada acara dinegara ini, jadi sekalian menyempatkan diri bertemu.
Setelah membersihkan dirinya, Ardan mengambil kaos oblong di lemari pakaiannya. Dia kemudian merebahkan diri dikasurnya yang empuk.
Seandainya sang ibu tidak memohon padanya untuk datang dan menikmati akhir pekan bersama, dia akan memilih menghabiskan malam panas dengan salah satu koleksi wanitanya.
Sejak lepas dari depresinya Jordan memang sudah berubah total, dia bukan lagi Jordan yang dulu. Sangat berbeda dan bukan ini yang Hanna mau.
###
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Fifid Dwi Ariyani
trussukses
2025-02-15
0
Siska Feranika
pertama 🙋🙋🙋🙋🙋
2022-04-16
1