3

Pagi harinya, Aleta sengaja tidak sarapan dirumah karena masih kesal dengan kedua orang tuanya. Aleta merasa jika kedua orang tuanya tidaklah mengerti mengenai perasaannya.

Aleta sudah kesal dengan kedua orangnya. Ditambah pacarnya sama sekali tidak menghubunginya. Padahal dia sudah mengirim pesan duluan. Sebalnya Aleta jadi double deh.

"Kenapa mukanya kusut gitu sih neng?" tanya Indah.

"Kamu belum sarapan?" tanyanya lagi.

"Belum. Aku lagi kesel banget sama papa dan mama aku.." jawab Aleta tidak bisa menyembunyikan wajah kesalnya.

"Emang kesel kenapa sih?"

"Mereka nggak setuju dengan hubungan aku sama pacar aku. Padahal kita udah pacaran cukup lama." Aleta menyembunyikan fakta jika dia sebenarnya dijodohkan dengan orang tidak dia kenal sebelumnya.

"Oh, yaudah sih, nggak usah terlalu dipikirkan! Terkadang insting orang tua tuh nggak salah loh.." seketika Aleta menatap Indah. Aleta penasaran dengan maksud perkataan Indah.

Belum juga Aleta bertanya maksud dari perkataan Indah. Tiba-tiba Lola, rekan kerja Aleta yang lain berlari sembari menunjukan ponselnya dengan heboh.

"Lihat nih, ini Direktur utama perusahan Global Jaya, Direktur muda yang berhasil membuat perusahaannya melejit.." Lola memang seorang yang sangat suka melihat berita dari media sosial. Menurut Lola, melalui media sosial tersebut berita yang sedang viral bisa dengan cepat booming.

"Serius, ini Sakha Raditya Affandra?" Indah juga sama seperti Lola. Dia sangat menyukai berita dari sosial media apalagi tentang seorang pengusaha yang sedang melejit namanya.

"Asli, ganteng banget..." baik Lola maupun Indah mereka sama-sama hebohnya. Biasanya mereka berdua hanya melihat Sakha mengunggah foto dengan caption saja. Tapi kali ini, Sakha mengungah video kesehariannya.

"Ini vlog pertama dia kan ya?"

"Suaranya uhhh laki banget."

Setiap hari yang mereka bicarakan pasti tentang para crazy rich yang sedang tenar. Setiap hari, selalu mereka berdua membahasnya.

Aleta pun menjadi penasaran. Bukan karena penasaran dengan Direktur utama yang kedua temannya bicarakan. Akan tetapi fokus Aleta ke nama perusahaan yang sangat dia kenal.

Ya, Rey, kekasihnya bekerja di perusahaan besar tersebut. Itu alasan kenapa Aleta penasaran. "Lihat dong!" pinta Aleta sembari merebut ponsel Lola.

"Yeah Aleta ah.."

"Bentar doang, aku cuma mau lihat bos-nya Rey." dan betapa terkejutnya Aleta ketika melihat Direktur utama dari perusahaan tempat pacarnya bekerja.

Aleta membulatkan matanya. Seakan tidak percaya dengan apa yang dia lihat. "Serius, ini Direktur utamannya?" tanya Aleta.

"Iyalah, kenapa? cakep banget kan?"

Aleta benar-benar speechless. Dia melihat pemuda itu semalam, dan makan malam bersama keluarga. Dan yang lebih mengagetkan, pemuda itu yang dijodohkan dengan dirinya.

"Seganteng itu ya, sampai kamu jadi linglung gitu?" tanya Lola saat menerima ponsel yang Aleta kembalikan kepadanya.

"Emang ganteng banget anj*m.." sahut Indah yang kembali heboh saat melihat Sakha dari layar ponsel milik Lola.

Aleta tidak tahu sebelumnya mengenai pengusaha-pengusaha muda yang sedang tenar. Dia sama sekali tidak tertarik akan itu semua. Padahal setiap hari Indah dan Lola selalu membahas para pengeusaha muda yang sedang viral.

Sudah setahun yang lalu sejak Sakha berhasil mendapatkan jabatan sebagai Direktur utama diusianya yang muda. Namanya semakin melejit dan banyak dikenal dalam dunia bisnis.

Kedinginannya dalam mengambil keputusan dan juga ketegasannya dalam berbisnis membuat Sakha menjadi salah satu pengusaha muda yang paling disegani. Dia banyak dibicarakan dimana-mana setelah akhirnya dia muncul di berbagai sosial media.

Aleta kembali menatap kedua rekannya yang sangat senang melihat vlog pemuda itu. Aleta jadi berpikir, bagaimana kalau mereka berdua tahu jika pemuda itu akan menikah dengan dia dua minggu lagi. Bukankah mereka akan lebih heboh.

Tapi Aleta tidak berminat sama sekali untuk menikahi pemuda tersebut. Aleta masih ingin memperjuangkan hubungannya dengan kekasihnya.

Mereka sudah kenal lama dan menjalin kisah cinta cukup lama pula. Tidak akan semudah itu Aleta merelakan kisah cintanya kandas begitu saja.

"Al, nanti kita ada meeting di perusahaan yang kemarin itu kan?" tanya Lola yang akan menemani Aleta meeting.

"Iya, sebelum makan siang. Kita siap-siap aja dulu." sebenarnya Aleta malas pergi ke perusahaan itu. Karena disana, dia akan bertemu dengan musuh bebuyutannya sedari kuliah. Aleta malas ribut. Tapi dia juga harus profesional.

"Ntar kalau si nenek lampir itu ngajak kamu ribut lagi, biarin aku aja yang hadepin dia!" ucap Lola yang membuat Aleta tersenyum.

"Jangan lupa ntar panggil aku juga, kita hajar dia sama-sama!" sahut Indah yang juga gemes dengan kelakuan rival Aleta tersebut.

"Kamu aja yang belum ketemu dia bisa gemes gitu, apalagi kalau ketemu, uh pasti udah kamu jambak tuh rambutnya mak lampir." timpal Lola yang merasa kesal saat teringat musuh bebuyutan Aleta.

"Udah, biarin aja dia! Paling dia juga sirik aja sama aku." Aleta masih bersikap kalem.

Sampai tiba saatnya Aleta dan Lola pergi meeting. Mereka sampai di tempat meeting sebelum meeting di mulai. Sekitar 20 menit sebelum meeting dimulai. Aleta lebih baik menunggu daripada ditunggu. Karena dia masih bisa menyiapkan bahan untuk meeting sekalian menunggu.

"Eh si ganjen udah datang.." ucap Jessica, musuh bebuyutan Aleta.

"Mak lampir baru dateng.." sahut Lola yang membuat Jessica kesal karena dijuluki mak lampir.

"Heh bawahan, bisa diem nggak!" bentak Jessica karena marah.

"Sesama bawahan jangan sok.." ucap Aleta yang sebenarnya malas meladeni Jessica.

Bukan hanya sekali dua kali Jessica memulai keributan. Tapi sudah dari jaman mereka kuliah dulu. Jessica selalu memancing keributan.

Kali ini sebagai tamu. Aleta tidak ingin meladeni keresean Jessica. Dia tidak mau kerja samanya dengan perusahaan tersebut gagal. Karena ini kesempatan untuk dia merangkak menuju kesuksesan.

"Meskipun kita sama-sama bawahan, tapi aku kan kerja di perusahaan besar, sedangkan kamu?" Jessica mengatakan sesuatu yang membuat hati Aleta berdenyut.

Aleta berkali-kali menghela nafas dalam-dalam. "Ya, perusahaan kita memang perusahaan kecil. Tapi kami yakin, suatu saat, perusahaan yang kecil ini akan menjafi besar. Dan kamu harus ingat, perusahaan besar, dulunya juga dari perusahaan yang kecil." ucap Aleta dengan emosional yang membara tapi dia berusaha untuk menahannya.

Prokkk!

Prokkk!

Prokkk!

"Saya sekali dengan statmen anda, nona.." tanpa di duga. Tiba-tiba direktur perusahaan tersebut memberikan applause untuk Aleta.

"Selain pintar dalam seni, anda ternyata juga pintar dalam menyikapi masalah.. Saya harus kasih standing applause untuk anda.." puji direktur perusahaan tersebut.

"Terima kasih pak Wira.."

"Mari kita mulai meeting kita! Silahkan jelaskan konsep anda!"

Aleta maju ke depan untuk presentase. Dia menjelaskan mengenai konsep yang dia ajukan.

"Pak Wira kemarin bilang jika konsep ini harus unik dan juga tidak membosankan. Saya merekomendasikan pernak-pernik ini, dan juga gambar ini untuk membuat suasana menjadi hidup.." Aleta menjelaskan panjang lebar mengenai hasil gambarnya.

Tapi sepertinya Wira tidak memperhatikan presentasi Aleta. Tapi dia malah terus saja menatap Aleta sembari senyum-senyum sendiri. Sepertinya dia tertarik dengan orangnya.

"Wah hebat sekali, saya suka dengan ide modern anda." Wira kembali memberikan pujiannya untuk Aleta.

"Jess, siapkan kontrak kerja sama kita dengan nona Aleta!"

"Baik pak.."

"Jadi??" Aleta agak terkejut dengan perkataan Wira.

"Selamat. Saya percayakan proyek ini kepada anda."

"Terima kasih pak. Kami tidak akan mengecewakan bapak." Aleta merasa sangat senang. Ini kesekian kalinya dia mendapat kontrak kerja sama dengan perusahaan besar.

Aleta pun berpelukan dengan Lola karena mereka berhasil mendapatkan kontrak tersebut. "Akhirnya bisa makan malam enak.." ucap Lola yang membuat Aleta tertawa.

Terpopuler

Comments

Leni Arinata

Leni Arinata

ya aleta... jangan marah2

2022-03-06

0

Dini Aryanti

Dini Aryanti

😊😊😊

2022-02-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!