Happy reading
Arthur menjalankan mobilnya menuju sekolah Gloria dengan kecepatan pelan, di dalam perjalanan Gloria hanya bermain ponsel tanpa menganggap Arthur di sampingnya.
Arthur yang tak mau di cuekin itu merebut ponsel Gloria hingga sang empu menatap malas sang pacar yang belum sepenuhnya ia anggap pacar.
"Pulang nanti aku jemput kamu, jam 1 siang kan?" tanya Arthur mengirim nomor ibu Gloria keponselnya.
"Gak mau Ar, aku mau pulang sendiri," tolaknya seraya mengambil ponselnya tapi gagal.
"Gak ada penolakan Ria," titah Arthur tak bisa di bantah.
"Terserah kamu," cemberut seraya menatap luar mobil.
Arthur seakan tak peduli dengan raut wajah sang pacar yang membuatnya gemas sendiri itu, tangannya terulur mengelus paha Gloria yang polos karena rok yang dipakai itu menyingkap.
"Tangannya dong di kondisikan," ucap Gloris menepis tangan Arthur.
"Gue pengen Ri," ucapnya seraya mengelus paha Gloria naik.
"Ihh, ini di mobil Ar, lagian masih pagi juga. Gue gak mau ya, gue mau sekolah," tolaknya yang membuat Arthur menggeram karena selama ini belum ada yang pernah menolaknya kecuali Gloria.
Arthur menghentikan mobilnya dengan tiba-tiba, Gloria menatap Arthur berani.
"Kenapa sih lu maksa banget, nanti aja. Lagian gue takut hamil apalagi gue masih sekolah. Pasti ibu kecewa banget jika itu terjadi," ucapnya dengan sedih.
Arthur sedikit tersentuh dengan ucapan Gloria, ia juga belum siap jika harus menggendong bayi diusianya yang baru 19 tahun.
"Pulang nanti kita ke rumah sakit," ujar Arthur pada Gloria.
"Kenapa ke rumah sakit?"
"Pasang KB Ria, emang kamu mau hamil?" tanya Arthur pada perempuan berusia 17 tahun ini.
"Enggak eh belum," jawabnya menggeleng.
"Kenapa bukan kamu aja yang pakai pengaman?" tanya Gloria karena ia sempat membuka artikel untuk mencegah kehamilan adalah memakai pengaman.
"Gak mau!" tolaknya.
"Kenapa?" tanya Gloria menatap heran Arthur.
"Rasanya gak enak dan kamu juga gak akan menikmatinya," jawabnya santai tentu dengan kemesuman yang tiada tara.
"Apa sih, gue gak menikmatinya ya!! Rasanya sakit bukan enak," balasnya polos.
"Itu masih awal-awal sakit, lama-lama kamu akan ketagihan honey," ucapnya kembali mengelus paha Gloria.
"Mesum, dasar cowok mesum. Pikirannya cuma selang*angan aja," cebik Gloria.
"Biarin, salah sendiri punya tubuh buat candu orang," ucapnya semakin menaikkan elusannya.
"Emhhh, jangan.." Gloria memelototi Arthur yang mengelus miliknya dengan satu tangan yang memegang stir kemudi.
Gloria memegang kursi penumpang dan menggigit bibirnya agar tidak mengeluarkan suaranya.
"Jangan di gigit honey," ucap Arthur melepas elusnya di milik Gloria.
Akhirnya mereka berjalan dengan normal, Gloria sudah bisa bernafas dengan lega karena Arthur sudah tak merecokinya.
Sampailah mereka di sekolah Gloria, Arthur menghentikan mobil itu tepat di depan gerbang sekolah.
"Makasih dah nganter aku, lain kali gak usah jemput lagi ya." Gloria menatap Arthur malas.
"Semua ini gak gratis Honey," cegah Arthur saat Gloria hendak membuka pintu mobil itu.
"Aku harus bayar?" tanya Gloria menatap Arthur. Arthur menggeleng dan mendekatkan wajahnya dan.
Arthur mencium lembut bibir Gloria hingga wanita itu terkaget dan menepuk dada Arthur.
"Balas oke," ucap Arthur kembali mencium bibir Gloria.
Arthur menggigit bibir bawah Gloria hingga wanita itu membuka bibirnya, dan secara kaku Gloria mulai menikmati ciuman itu seraya membalasnya.
"Emhhh," lenguhan itu keluar dari bibir Gloria yang membuat Arthur makin tak enak.
Plup
Pungutan itu terlepas, Arthur mengusap sisa liur di bibir Gloria dengan lembut. Ini pertama kali Arthur memperlakukan wanita dengan lembut kecuali dengan mamanya.
Gloria tersenyum malu, ia tak bisa mengelak jika ia menikmati ciuman berberapa menit tadi.
Arthur mengambil amplop dari dalam tasnya dan memberikannya kepada Gloria.
"Ini apa?" tanya Gloria menatap amplop cokelat itu.
"Uang honey, ini uang buat kamu. Jika masih kurang kamu bisa memintanya padaku," ucapnya mengelus pipi halus itu.
"Kamu hanya menjadikanku jalan*mu kan? Kamu bayar aku dan jika sudah tak terpakai kamu buang aku!!"
"Hais sudah berapa kali aku bilang kamu bukan jalan* kamu pacar aku, walau hanya sebagai pemuas nafsuku saja."
"Itu sama saja," ketus Gloria menatap tajam Arthur.
"Pokoknya kamu tidak boleh menolak uang ini, anggap saja ini nafkah lahir aku buat kamu," sombong Arthur yang membuat Gloroa jengah.
"Memangnya aku istrimu?" sungutnya tak terima jika itu adalah nafkah lahir.
"Heem karena kau sudah mengorbankan keperawananmu untukku, walau aku tak sepenuhnya salah," ucapnya santai.
"Serah!! Memang seberapa banyak uang kamu?" tanya Gloria memancung Arthur.
"Gak akan habis walau untuk membeli satu mall terbesar di kota ini," jawabnya sombong.
"Oh ya, aku mai belanja banyak biar uangmu habis dan bangkrut," ancam Gloria berharap Arthur melepaskannya. Mana ada laki-laki yang mau cewek matree.
"Boleh aja, kamu tinggal bilang saja," ujarnya yang membuat Gloria gelagapan dibuatnya.
Arthur memaksa Gloria untuk menerima amplop itu dengan terpaksa Gloria menerima amplop yang berisi uang itu.
"Kenapa tebal sekali," batin Gloria.
"Sampai jumpa siang nanti, aku ada kelas pagi ini jadi gak bisa nemenin kamu lama-lama, jangan kangen apalagi pengen," ucapnya menggoda Gloria.
"Hmm."
Arhur mengecup bibir Gloria sekilas dan tersenyum, Gloria keluar dari mobil menuju sekolahnya. Sedangkan Arthur kembali melajukan mobilnya menuju kampus dengan senyum yang jarang sekali terjadi.
Bersambung
Jangan lupa Like + Komen + Vote dan masukkan ke daftar favorit kalian. Share juga novel ini ya. Makasih😊😊😊
Mohon maaf jika banyak PUEBI yang salah dan banyak typo. Author masih belajar soalnya.🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Eka
thorrr athur bikin bucin thor,kasihan glory klau cuman buat mainan sama athur
2023-12-20
0
Clara Clarissa
gw baca nya gorila loh
2023-11-17
2
Itha Fitra
jngn" ibu gloria sbgai manager di perusahaan milik artur
2023-11-13
1