Nafsu Atau Cinta
Happy reading
Tak terasa malam panas berganti pagi yang dingin, hujan dikota itu seakan mendukung dua manusia yang sedang terlelap di kasur empuk.
"Eughh, dingin," entah sadar atau tidak Gloria memeluk tubuh seseorang yang ada didekatnya, hingga terong yang masih berada dalam tubuhnya itu semakin dalam.
"Akhh," pekiknya langsung terbangun bertepatan dengan bangunnya Arthur yang masih memeluk tubuh Gloria.
"Siapa kau emm," tanya Gloria menatap wajah Arthur.
"Kita ulangi kegiatan kita semalam!!!"
Tanpa menunggu jawaban dari Gloria, Arthur kembali menggagahi Gloria untuk kedua kalinya dengan keadaan Gloria yang sadar.
Gloria yang tak tahu apa-apa itu berusaha memberontak, tangannya memukul bahu Arthur yang ada di atasnya dengan keras.
Akhirnya mereka mencapai puncaknya, dengan Gloria yang terisak di dada Arthur. Arthur tahu kesalahannya tapi bagaimana lagi tubuh Gloria bagai candu untuknya.
"Kenapa, kenapa," tangis Gloria tak menyusut tapi bertambah kencang. Keperawanannya sudah hilang, bagaimana jika ia diusir dari rumah nanti.
"Hei tenanglah, kau terlalu banyak mengeluarkan air mata," Arthur menenangkan Gloria yang sedang menangis itu.
Bukannya berhenti Gloria malah semakin kencang menangis, gadis yang sudah menjadi wanita secara paksa itu menangis tersedu di dada Arthur.
Setelah setengah jam lebih menangis Arthur memberikan air putih untuk Gloria.
"Ke-kenapa kau lakukan ini padaku? Aku tak kenal kamu!! Aku harus bagaiman sekarang? Mama pasti kecewa padaku, dan ini semua karena kau," sentak Gloria menunjuk wajah Arthur.
"Kau yang memintanya tadi malam apa kau tak ingat?" tanya Arthur seakan tak mau di salahkan walau ia salah tapi itu bukan sepenuhnya salahnya.
Gloria mengingat apa yang terjadi semalam yang ia ingat ia hanya mabuk karena minum bir terlalu banyak dan oh astaga ia baru sadar jika ada seseorang yang menggendongnya malam tadi.
"Apa kau yang menggendongku?" tanya Gloria menatap tajam Arthur seraya menghapus ingusnya.
"Kau menjijikkan," ucapnya saat Gloria menghapus ingus dengan tangannya itu.
"Iya karena kalau bukan aku yang membawamu keluar kamu akan di perawa*i laki-laki di sana."
"Kau pun membuatku kehilangan keperawa*anku, apa kau tahu kau itu sama saja mele*ehkanku," teriak dengan air mata yang kembali menetes.
"Kau yang memintanya," elaknya menatap Gloria.
"Sial kenapa di seimut ini," batin Arthur menatap Gloria.
"Kenapa kai tidak menolaknya hah!!! Kau jahat bahkan aku tidak tahu siapa kau!!"
Wanita itu nangis lagi, Arthur banya bisa memeluk Gloria hingga wanita itu tenang.
"Siapa namamu?" tanya Arthur seraya mengelus rambut acak acakan Gloria.
"Gloria," jawabnya yang mulai nyaman dengan pelukan ini.
"Aku Arthur, kau masih bersekolah?" tanya Arthur lagi.
"Kenapa kau banyak tanya sih hah?" tanya Gloria yang tak segalak tadi.
"Hanya bertanya," jawabnya santai.
"Aku masih kelas 2 SMA, bagaimana jika pihak sekolah tahu keadaan ini?" tanya Gloria yang takut jika nanti ia di keluarkan. Berarti ia harus meninggalakan Zain, si cowok idamannya itu sangat tidak bisa.
"Pihak sekolahmu tak akan tahu jika aku yang mengatasinya, tapi semua itu tak gratis!" ujar Arthur yang masih memeluk Gloria.
"Kamu bisa agar hal ini tak di ketahui oleh pihak sekolah?" tanya Gloria dengan mata berbinar.
"Iya," jawabnya santai.
"Tapi kenapa kau meminta imbalan? Aku di sini yang menjadi korban!!"
"Semua tak ada yang gratis honey, lagipula aku juga korban lihatlah punggungku lecet akibat kukumu itu," Arthur memperlihatkan punggungnya yang luka.
"Itu semua salahmu, aku tidak salah."
"Keras kepala!! Aku bisa saja langsung memeberi tahu sekolahmu kalau kau suka ke bar dan minum minuman haram dan kau sudah tak perawan lagi. Dan kau akan dikeluarkan dari sekolah dengan tidak terhormat," ujarnya seketika mendapat ide berlian.
"Stop!!! Apa yang kau inginkan?" tanya Gloria yang merasa tak punya pilihan lain.
"Menjadi pacarku yang dapat melayani naf*uku, ada setiap aku butuh dalam waktu yang tak bisa di tentukan," jawabnya.
"APA!!! Enggak gue gak mau, gue masih bocah ya!! Gue gak mau jadi ****** lu," tolak Gloria dengan tegas.
"Buakn ****** honey tapi pacar, aku akan membiayai hidupmu selama kau menjadi pacarku!! Bagaimana?"
"Tapi..."
"Iya atau aku sebar video kita malam tadi!" ancam Arthur.
"Memang kau punya buktinya?" tanya Gloria tak percaya. Arthur menunjuk CCTV yang sudah merekam apa yang dilakukan keduanya.
"Kau!!!"
"Tinggal jawab iya saja apa susahnya," ujar Arthur mendesak Gloria.
"Tapi janji jangan bongkar semua ini!!"
Arthur mengangguk mantap.
"Tapi apa syarat buat kamu," ujar Gloria menatap Arthur.
"Apa?"
"Pertama, kau tak boleh memaksaku untuk melayani naf*umu, aku akan melakukannya jika aku sedang mood. Kedua, selama kita pacaran kau tak boleh berpacaran dengan wanita lain atai bahkan main dengan perempuan lain. Yang ketiga, jangan melarangku untuk mengejar pujaan hatiku."
"Untuk yang ke 2 aku iya saja, tapi yang pertama dan ketiga aku tak setuju. Lagian siapa yang mau cewek yang sudah bukan perawan lagi?" tanya Arthur yang membuat mata Gloria berkaca kaca.
"Kau yang mengambilnya," ucapnya dengan nada sedih.
"Lagian kita sama sama diuntungkan, selama kau berpacaran denganku kau bisa mendapat apa yang kau mau, kau juga dapat enaknya saat kita ehem ehem," ujarnya yang membuat Gloria mati kutu.
"Pokoknya no 3 kamu harus bisa penuhi," titah Gloria.
"Kalau pria pujaanmu itu menolakmu terus bagaimana?" tanya Arthur.
"Dengan sangat terpaksa aku akan menerima orang yang bisa menerimaku apa adanya," ujarnya seraya menutup tubuhnya.
"Terserahmu, dan sudah aku putuskan mulai malam tadi kau adalah milikku, kau pacarku, dan juga pemuas nafsuku."
Jujur Arthur belum pernah pacaran sebelumnya, ia hanya sering gonta ganti wanita hanya untuk na*sunya saja.
"Hmm."
"Sekarang pakaian gimana?" tanya Gloria.
"Kau mau sekolah?" tanya Arthur menatap Gloria yang masih menggulung tubuhnya dengan selimut.
"Kau pikir aku akan keluar dengan kondisi seperti ini? Apalagi badanku remuk redam gara-garamu," ucapnya dengan ketus.
"Owhh, nanti pakaianmu datang. Daripada tidak ngapa-ngapain lebih baik kau layani aku, tubuh menjadi candu buatku."
"Enggak kamu harus puasa dulu, badanku sakit gara-gara kamu. Kalau bajuku sudah sampai bangunkan aku. Aku mau tidur."
"Sial, kenapa jadi dia yang memerintahku," gumannya. Tanpa di sadari Arthur Gloria tersenyum dibalik selimut itu karena bisa melawan Arthur tapi ia juga sedih saat hal yang berharga miliknya sudah hilang.
"Ibu maafkan Ria," batinnya menangis.
Bersambung
Jangan lupa Like + Komen + Vote dan masukkan ke daftar favorit kalian. Share juga novel ini ya. Makasih😊😊😊
Mohon maaf jika banyak PUEBI yang salah dan banyak typo. Author masih belajar soalnya.🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Lina RA
ada wanita stupid spt itu. org mau kalau dilamar jd istri, ini jd pel***r.
2023-11-16
1
Qaisaa Nazarudin
Gila,, Ku pikir di lamar jadi istri,, Malah cuman di lamar jadi pacar doang, Jadi pacar tapi melayaninya kayak suami istri, gila gak tuh?? Bodoh aja kalo Gloria mau, Sama aja Hloria jadi JALANG nya Arthur,, ck🤦🏻♀️
2023-11-08
4
Benazier Jasmine
kasian ria thooor, sdh diancam sm arthur
2023-01-11
0