Happy reading
"Dingin," gumam Gloria menatap luar hotel itu. Hujan masih saja deras, tak mungkin ia pulang sekarang apalagi tubuhnya yang masih sakit karena semalam.
"Kenapa? Mau pulang?" tanya Arthur yang baru keluar dari kamar mandi dengan bertelanjang dada.
Gloria hanya menggeleng dan duduk di sofa empuk itu dengan pandangan masih ke luar.
Sreet
Arthur mengangkat tubuh Gloria dan mendudukkannya di pangkuannya.
"Kau!!" kaget Ariana menatap berani Arthur.
"Kau harus terbiasa dengan ini," ucapnya dengan santai.
"Tapi aku tak biasa," sungutnya menerima pelukan itu.
Arthur dengan senyum mengecup tengkuk leher Gloria hingga membuat wanita itu menjauhkan tubuhnya dari Arthur.
"Geli Ar."
Deg
Ini kali pertama Gloria memanggil namanya, ada rasa lain di hati Arthur mendengar itu.
"Shuutt jangan gerak honey kau membangunkannya," ujar Arthur menggoda sang pacar.
"Membangunkan apa?" tanya Gloria, walau ia anak MIPA ia tak paham akan bangun membangun yang di sebut Arthur.
"Ar apa ini? Kenapa menusukku?" tanya Gloria dengan takut.
"Itu senjataku honey, dia yang merampas keperawananmu tadi malam. Kau mau merasakannya lagi?" goda Arthur pada Gloria.
"APA!! Enggak aku belum siap lagi, kau itu mesum banget sih," cebik Gloria diam seraya menggigit bibirnya. Perutnya ditahan oleh Arthur dengan pelukan eratnya.
"Yah aku memang mesum, apalagi jika menyangkut apem lembutmu itu," goda Arthur dengan senyum mesum.
"Arthur mesum," teriaknya.
Cups
"Kau ini berisik sekali," ujarnya setelah mengecup bibir Gloria.
"Bibirku sudah tak perawan lagi," sedih Gloria menyentuh bibirnya.
"Bukan hanya bibirmu yang sudah tak perawan tapi juga seluruh tubuhnu, dan semua itu milikku. Awas sampai aku tahu kau bercint* dengan orang lain di belakangku," ancan Arthur tak main-main.
"Iya, lagian aku masih terlalu kecil untuk melayani nafsu bejatmu itu," sindir Gloria tak takut akan ancaman Arthur. Entahlah keberanian Gloria muncul begitu saja pada pria ini.
"Kenapa kau seberani ini denganku?" tanya Arthur.
"Karena kau bukan Tuhan, kenapa aku harus takut."
"Ya ya terserahmu saja," ucap Arthur yang tak mau berdebat dengan pacarnya ini. Cielah pacar ya Ar.
"Ar"
"Hmn?" Arthur masih sibuk memainkan rambut Gloria yang bergelombang itu.
"Berapa umurmu?" tanya Gloria membalikkan tubuhnya menghadap Arthur.
"19 tahun beberapa bulan lalu," jawabnya santai.
"Kau masih kuliah?" tanya Gloria lagi.
"Semester 3," jawabnya.
"Kenapa kau berani menyetu*uhi gadis sepertiku? Apa kau tidak takut dengan orang tuamu? Apa kau tidak takut jika di keluarkan dari KK?" tanya Gloria.
"Hufftt keluargaku sangat jarang pulang ke rumah, Honey. Mereka sibuk dengan pekerjaanya tapi aku yakin mereka menyayangiku walau bagaimanapun aku anak satu-satunya mereka," jawab Arthur santai.
Arthur adalah anak yang kurang mendapat kasih sayang orang tuanya. Tapi Arthur yakin orang tuanya sangat menyayanginya. Walau jika mereka bersama akan bertengkar karena hal yang tak jelas, terlihat juga betapa bucinnya papanya dengan sang mama.
"Kau beruntung ya!! Tak sepertiku yang hanya memiliki seorang ibu," sedih Gloria.
Gloria adalah anak yatim, ayahnya sudah meninggal karena kecelakaan yang menimpa mereka beberapa tahun lalu. Ia selamat sedangkan sang ayah harus meregang nyawa ditempat kejadian karena melindunginya.
"Kau juga beruntung di besarkan dengan ibu yang menyayangimu," ujar Arthur memeluk Gloria.
"Hmm."
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Hari berganti hari. Gloria yang sudah kembali segar dan memakai seragam sekolahnya.
"Nananana," senandung Gloria menata rambut cokelatnya dengan benar agar dapat terlihat cantik di depan Zain nanti.
Drrrtttt
"Haduh cowok ini lagi," gumamnya saat melihat nama Singa Gila di ponselnya.
"Hmm?"
"Aku jemput!! Beri alamat rumahmu," titah Arthur dari seberang.
"Aku bisa berangkat sendiri, kamu gak perlu jemput aku," ucapnya ketus.
"Cepat atau aku bongkar rahasia kamu," ancamnya.
"Iya... iya," pasrah Gloria langsung menutup sambungan telepon itu.
"Hiduppun jadi tak tenang," ucap Gloria mengambil tas sekolahnya dan turun dari kamar menuju ruang makan.
"Pagi bu," senyum yang tadinya tak enak kini berubah menjadi cerah.
"Pagi sayang," balas sang ibu lalu mengambilkan nasi untuk putrinya.
Sepi!! Beginilah keadaannya setiap pagi. Makan hanya berdua membuatnya sepi rumah itu.
"Kamu berangkat sama ibu atau sendiri?" tanya sang ibu pada putrinya.
"Aku di jemput temen bu," jawabnya.
"Siapa?" tanya sang ibu.
Belum sempat Gloria menjawab, suara klakson mobil mengagetkan mereka.
Arthur keluar dari mobil dan langsung menyalami ibu Gloria dengan sopan, Gloria yang melihat itu hanya mencebikkan bibirnya.
"Tante," sapa Arthur setelah mencium tangan ibu Gloria.
"Kamu temannya Gloria?" tanya ibu dengan senyum.
"Iya tan, saya temannya lebih tepatnya pacar," jawab Arthur santai. Gloria menginjak kaki Arthur agar tak sembrono berkata.
"Sakit sayang," ringis Arthur yang dibalas tatapan tajam oleh Gloria.
"Hahaha jadi teringat waktu pacaran dulu, nak siapa namanya?" tanya ibu.
"Arthur tan," jawabnya.
"Tolong jaga putri ibu ya, dia anak semata wayang ibu. Jika kamu benar pacarnya tolong jangan sakiti dia," pesan ibu pada Arthur. Gloria serasa dicubit saat ibunya mengatakan itu.
"Maafkan Ria bu, Ria sudah tak perawan lagi," batin Gliria menangis.
"Siap tan, saya bakal jaga putri tante."
"Kamu masih sekolah nak?" tanya Ibu menatap penampilan Arthur.
"Saya kuliah bu, baru semester 3," jawabnya jujur.
"Owhh belajar yang benar ya, supaya bisa membahagiakan orang tua kamu," ujar Ibu dan diangguki oleh Arthur.
"Ibu harus pergi kerja, tolong antar putri ibu ya," ucap ibu Gloria.
"Iya bu, Arthur memang mau antar anak ibu ke sekolah," ucap Arthur. Gloria hanya terdiam kenapa Arthur dan ibunya bisa seakrab ini padahal mereka baru kenal.
Ibu masuk ke dalam mobilnya dan menjalankannya menuju kantor, Ibu Gloria adalah seorang manager di sebuah perusahaan besar di kota ini tak hayal jika rumah mereka memiliki 2 lantai dengan bagus.
"Ibumu sangat wellcome kepadaku honey, jadi kau juga harus selalu wallcome padaku," ujarnya membukakan pintu untuk pacar yang baru berberapa hari ini.
"Gila," ketusnya seraya masuk ke dalam mobil.
Arthur hanya tertawa melihat raut cemberut Gloria yang sangat menggemaskan menurutnya.
Bersambung
Jangan lupa Like + Komen + Vote dan masukkan ke daftar favorit kalian. Share juga novel ini ya. Makasih😊😊😊
Mohon maaf jika banyak PUEBI yang salah dan banyak typo. Author masih belajar soalnya.🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Lilis Styowati
halo
2023-12-04
0
lenong
bangun rumah Glor😄😄
2023-11-20
0
🍒PuTRi🍒
sampe bab ini ternyata seru juga yah ceritanya 👏
2023-11-14
3