Febry & Feby

Febry & Feby

Kelahiran

" Mas !!! " keluh sang istri sambil mengelus - ngelus perutnya.

Sang suami tiada henti menatap sang istri yang merintih kesakitan.

" Mas sakit banget ! Aku tidak kuat menahannya ! "

" Ssttt jangan berkata seperti itu, kamu harus kuat ya sayang " kata sang suami yang tidak tega melihat istrinya merintih kesakitan.

" Mas cepat sedikit "

" Iya sayang sabar ya "

Keringat yang bercucuran, rasa gugup dan juga cemas menyelimuti sang suami yang kini sedang fokus mengendarai mobilnya menuju rumah sakit.

" Apa masih lama Mas ? aku takut " sang istri menangis dan menahan rasa sakitnya.

" Sebentar lagi sayang, bertahanlah "

Setelah beberapa lama sampailah di rumah sakit. Sang suami segera menggendong istrinya kedalam rumah sakit.

" Suster tolong istri saya ! " teriak sang suami.

Dengan sigap para suster segera menanganinya. Setelah sang istri di bawa masuk ke sebuah kamar, sang suami mulai panik.

" Suster apa sayang boleh masuk ? "

" Silahakan Pak "

Sesampainya didalam, pemandangan yang begitu memilukan terjadi. Sang suami terus menggenggam tangan sang istri.

" Mas sakit !! " sang istri meringis.

" Pak tolong berikan dukungan untuk istrinya ya " ucap Dokter yang sedang menangani istrinya. Sang suami hanya menganggukan kepalanya. Dengan tangan bergetar sang suami mengusap kepala istri tercintanya itu.

" Sayang, aku yakin kamu pasti bisa "

" Sakit sekali Mas "

Terlihat wajah istrinya yang pucat dan lemah seakan menyerah dengan keadaan yang sedang dia lalui.

" Kamu harus bertahan ya sayang, kamu pasti bisa. Kamu harus kuat demi aku demi anak kita yang akan lahir. Penantian kita selama ini akhirnya terkabul. Kamu pasti bisa sayang "

Dengan dukungan dan kecupan sang suami seketika sang istri mendapatkan kekuatannya. Dia terus berjuang sambil memegang erat tangan suaminya.

Sang isri mengambil napas dalam - dalam dan membuangnya kasar.

" Ayo Bu sedikit lagi "

" Kamu pasti bisa sayang, aku sangat mencintai mu "

Sekali lagi dia mengambil napas dalam - dalam dan dengan mengeluarkan tenaga yang kuat dan akhirnya.

Oe... oe... oe

Suara tangaisan bayi bergema di dalam kamar itu. Rasa haru mengahampiri sepasang suami istri yang sudah 3 tahun lamanya menantikan seorang anak hadir dikehidupan mereka.

" Selamat ya Pak Rizkii dan Bu Irma anaknya laki - laki " gumam Dokter itu dan Suster pun juga mengucapkan selamat pada mereka.

Sang suami tiada henti mencium sang istri karena merasa bahagia.

" Terimakasih sayang, terimakasih "

Cup

Cup

Cup

" Sayang aku akan memberi kabar baik dulu ya pada kedua orang tua kita " kata sang suami yang sudah mengambil ponselnya dari sakunya. Sang istri hanya menatapnya dengan senyum bahagia.

Setelah selesai menyampaikan kabar baik kepada kedua orang tua dan sanak saudara mereka, sang suami pun kembali kedalam kamar menemani sang istri tercinta yang terbaring lemah.

" Sayang "

Sang istri menyambutnya dengan senyuman.

" Kamu hebat sayang, terimakasih sudah melahirkan anak ku ya "

" Sama - sama Mas, terimakasih Mas selalu ada untuk ku "

Cup

Kecupan pun mendarat dikening sang istri. Tak lama seorang Dokter dan Suster datang kekamar mereka membawa buah hati mereka yang sangat tampan.

" Permisi Bapak dan Ibu Rizki "

" Sekali lagi selamat ya atas kelahiran anak pertamanya "

" Terimakasih Dokter Suster "

Bayi mungil nan tampan itu diberikan kepada sang ibu. Butiran keristal kecil kembali mengalir di pelupuk mata sang istri.

" Anak kita jagoan Mas, dia tampan sekali mirip seperti mu "

" Mata dan bibirnya mirip seperti mu sayang "

Setelah berbincang - bincang Dokter dan Suster kembali keluar meninggalkan keluarga kecil itu yang sedang berbahagia.

Di kamar yang berbeda, juga ada seorang ibu yang berjuang melahirkan buah hatinya. Karena ini anak kedua sang ibu tidak terlalu gugup untuk menghadapinya. Namun sakit yang dirasa tetap ada. Sang suami juga setia menemaninya berserta anak pertamanya.

" Pak, apa ibu baik - baik saja ? gumam anak laki - laki itu yang berumur 12 tahun. Dia cemas melihat ibunya merintih kesakitan.

" Ibu akan baik - baik saja nak. Lebih baik kamu doakan ibu dan adik mu, agar mereka selamar dan sehat " kata ayahnya yang meyakinkan anak pertamanya itu. Anak laki - laki itu hanya menganggukan kepala sambil berdoa dalam hati.

" Bapak Ahmad " panggil salah seorang Suster.

" Iya " Pak Ahmad segera berdiri dan menghampiri Suster itu.

" Bapak di minta masuk ke dalam menemanu istri Bapak "

" Baik Suster " Pak Ahmad berbalik mendekati anak laki - lakinya yang sedari tadi masih cemas.

" Andri, bapak masuk ke dalam dulu ya. Andri tunggu di sini jangan kemana - mana " titah Pak Ahmad pada anak laki - lakinya.

" Baik Pak. Andri akan menunggu di sini "

Pak Ahmad segera masuk ke dalam menemani istrinya yang berjuang melahirkan buah hati mereka.

Beberapa lama kemudian, bayi mungil itu telah lahir dengan selamat dan sehat, begitu juga dengan ibunya.

" Selamat Bapak dan Ibu Ahmad anaknya perempuan "

" Alhamdulillah "

" Pak akhirnya kita punya anak perempuan juga. Ibu kira kita akan punya anak laki - laki lagi "

" Laki - laki atau perempuan yang penting selamat dan sehat Bu "

" Pak, panggil tolong panggil Andri kemari. Kasian dia di luar sendirian "

" Sebentar ya Bu, Bapak panggilkan " Pak Ahmar berjalan ke luar kamar menghampiri anak laki - lakinya itu. " Andri ayo masuk nak " Andri lekas berdiri dan menghampiri Bapaknya. Andri sangat bahagia melihat adiknya sudah lahir.

" Ibu "

" Andri sini nak "

Andri berlari mendekati ibu dan adiknya.

" Ini adik kamu nak, cantikkan ? "

" Adik Andri perempuan Bu ? "

" Iya nak "

Andri menatap lekat bayi mungil yang ada dihadapannya.

" Andri kenapa ? " tanya Pak Ahmad.

" Kok adik Andri perempuan ? "

" Memang kenapa Andri ? " tanya ibunya.

" Kalau perempuan pasti dia cengeng, bawel dan manja " kata Andri.

Pak Ahmad dan Ibu Siti tersenyum menatap anak pertamanya.

" Loh kok Andri berkata seperti itu ? Kamu harus bersyukur nak " kata Pak Ahmad " Kalau Andri seperti itu, berarti Andri tidak sayang sama adik "

" Sayang kok Pak. Tapi Andri tidak mau kalau adik Andri cengeng. Andri mau adik Andri kuat "

Pak Ahmad dan Bu Siti tersenyum melihat sikap anak laki - lakinya itu.

Dua keluarga itu sedang berbahagia atas kelahiran putra putrinya yang tampan dan cantik. Buah hasil ke sabaran Pak Rizki dan Bu Irma yang selalu berjuang selama tiga tahun pernikahannya agar mendapatkan momongan, kini sudah terkabul.

Dan juga Pak Ahmad dan Bu Siti, setelah sekian lama menatikan anak keduanya, kini mereka mendapatkannya. Seorang bayi perempuan nan cantik dan imut.

Andri yang menginginkan adik laki - laki tapi dia harus menerima adik perempuan. Walaupun sempat kecewa tapi Andri sangat menyayangi adiknya itu. Tapi dia ingin membuat adik perempuannya menjadi kuat tidak cengeng dan tidak lemah.

Hai kakak - kakak readers, ini karya pertama aku. Mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisannya ya. Oh iya jangan lupa tinggal jejak dengan memberi like, komen dan vote. Terimakasi kakak - kakak readers. 🤗😊 Selamat membaca.

Terpopuler

Comments

Aashiqui❤

Aashiqui❤

hallo kakak 🤗

2022-04-08

0

Hikmah

Hikmah

semangat thor. saya juga penulis baru. 🤗

2022-04-08

1

lihat semua
Episodes
1 Kelahiran
2 Memberi Nama
3 Nama Yang Sama
4 Febry & Feby
5 Mengantar Jahitan Ibu
6 Emak - Emak Komplek
7 Tempat Latihan
8 Luka
9 Ketahuan
10 Ajak Memancing
11 Memancing
12 Usulan Perjodohan
13 Game Online
14 Roby Punya Pacar
15 Bingung
16 Rencana
17 Perjodohan Part 1
18 Perjodohan Part 2
19 Rencana Part 1
20 Rencana Part 2
21 Rencana Ketahuan
22 Kesal
23 Curhat
24 Terkejut
25 Pendapat Roby
26 Kesal
27 Berdamai
28 Daftar Pertandingan
29 Lisa Amanda Putri
30 Jacky Rahman
31 Makan Siang
32 I LOVE YOU
33 Antara Senang Atau Kecewa
34 Mengungkapkan Perasaan
35 Jadi, Kamu Menerima Ku
36 Mengingat Masa Kecil
37 Jum.at Berkah
38 Kejutan Saat Pertandingan
39 Mulai Pertandingan
40 Menjaga Perasaan
41 Hari Minggu Yang Panas
42 Masih Di Hari Minggu Yang Panas
43 Menerima Mu
44 Curhat
45 Bertemu Tanpa Sengaja
46 Pertengkaran
47 Aku Akan Menjauhimu
48 Batin Seorang Ibu
49 Tetap Perfesional
50 Tak Secerah Minggu Pagi
51 Menunggu Pacar
52 Tiba - Tiba Sakit
53 Merasa Bersalah
54 Hawatir
55 Meresa Tak Di Anggap
56 Mengutarakan Isi Hati
57 Tiba - Tiba Datang
58 Menculik Mu
59 Malam Final
60 Mulai Pertandingan
61 Perjalanan Liburan
62 Liburan
63 Pasar malam
64 Cemburu
65 Terhasut
66 Berkelahi
67 Rumah Jacky
68 Kecewa
69 Pengumuman
70 Retaknya Kebersamaan
71 Hilwa Melahirkan
72 Melahirkan Anak Laki - Laki
73 Melihat Keponakan
74 Menghawatirkan Feby
75 Gelisah
76 Menyelamatkan Feby
77 Tenanglah, Aku Bersama Mu
78 Terlalu Malu Untuk Bertemu
79 Terimalah Maaf Ku
80 Jantung Ku Berdebar
81 Lamaran Dadakan
82 Rindu Bertemu
83 Tanpa Feby
84 Akhirnya Bisa Bertemu
85 Menjelang Hari Pernikahan
86 Kamu Sangat Cantik
87 H - 1
88 Hari Pernikahan
89 Malam Pertama
90 Kehidupan Setelah Menikah
91 Bertemu Mantan
92 Kelahiran Sang Buah Hati
93 Akhir Sebuah Kisah
94 Pengumuman
95 Pengumuman
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Kelahiran
2
Memberi Nama
3
Nama Yang Sama
4
Febry & Feby
5
Mengantar Jahitan Ibu
6
Emak - Emak Komplek
7
Tempat Latihan
8
Luka
9
Ketahuan
10
Ajak Memancing
11
Memancing
12
Usulan Perjodohan
13
Game Online
14
Roby Punya Pacar
15
Bingung
16
Rencana
17
Perjodohan Part 1
18
Perjodohan Part 2
19
Rencana Part 1
20
Rencana Part 2
21
Rencana Ketahuan
22
Kesal
23
Curhat
24
Terkejut
25
Pendapat Roby
26
Kesal
27
Berdamai
28
Daftar Pertandingan
29
Lisa Amanda Putri
30
Jacky Rahman
31
Makan Siang
32
I LOVE YOU
33
Antara Senang Atau Kecewa
34
Mengungkapkan Perasaan
35
Jadi, Kamu Menerima Ku
36
Mengingat Masa Kecil
37
Jum.at Berkah
38
Kejutan Saat Pertandingan
39
Mulai Pertandingan
40
Menjaga Perasaan
41
Hari Minggu Yang Panas
42
Masih Di Hari Minggu Yang Panas
43
Menerima Mu
44
Curhat
45
Bertemu Tanpa Sengaja
46
Pertengkaran
47
Aku Akan Menjauhimu
48
Batin Seorang Ibu
49
Tetap Perfesional
50
Tak Secerah Minggu Pagi
51
Menunggu Pacar
52
Tiba - Tiba Sakit
53
Merasa Bersalah
54
Hawatir
55
Meresa Tak Di Anggap
56
Mengutarakan Isi Hati
57
Tiba - Tiba Datang
58
Menculik Mu
59
Malam Final
60
Mulai Pertandingan
61
Perjalanan Liburan
62
Liburan
63
Pasar malam
64
Cemburu
65
Terhasut
66
Berkelahi
67
Rumah Jacky
68
Kecewa
69
Pengumuman
70
Retaknya Kebersamaan
71
Hilwa Melahirkan
72
Melahirkan Anak Laki - Laki
73
Melihat Keponakan
74
Menghawatirkan Feby
75
Gelisah
76
Menyelamatkan Feby
77
Tenanglah, Aku Bersama Mu
78
Terlalu Malu Untuk Bertemu
79
Terimalah Maaf Ku
80
Jantung Ku Berdebar
81
Lamaran Dadakan
82
Rindu Bertemu
83
Tanpa Feby
84
Akhirnya Bisa Bertemu
85
Menjelang Hari Pernikahan
86
Kamu Sangat Cantik
87
H - 1
88
Hari Pernikahan
89
Malam Pertama
90
Kehidupan Setelah Menikah
91
Bertemu Mantan
92
Kelahiran Sang Buah Hati
93
Akhir Sebuah Kisah
94
Pengumuman
95
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!