Karena Cokelat, Aku Pergi Ke "Dunia Lain".
Sekitar pukul 7 pagi.
Di sini, seharusnya matahari sudah muncul di kaki langit arah timur.
Tapi aku, rakka nafalza, berada di kamar yang masih gelap. Hanya ada pencahayaan dari layar monitor yang masih menyala, yang aku mainkan sejak kemarin.
Aku mulai beranjak, berdiri dan ingin mencari cahaya menuju jendela.
*hoam*
"akhirnya..."
Sambil menguap, aku meregangkan tubuh yang merasa kaku karena duduk semalaman di depan game yang aku mainkan lalu menuju jendela untuk membuka gorden.
Cahaya silau menerpaku.
Biasanya aku tidak akan membuka gorden dan langsung menuju ke kasur untuk tidur tetapi hari ini berbeda.
Aku memiliki janji untuk pergi ke pasar dengan ibuku untuk membantu membawa barang belanjaannya.
Sepertinya dia ingin membeli banyak bahan untuk membuat pesta kecil untuk adikku yang sedang berulang tahun.
Suara langkah pelan terdengar dan seseorang mengetuk pintu kamarku.
"rakka, Kamu sudah bangun?!"
Itu adalah suara ibuku. Sebagai tanggapan aku hanya membalas "iya" dan dia membuka pintunya.
"ya ampun! Apa kamu tidak tidur?"
Ibuku terkejut melihat isi kamarku.
Layar monitor yang masih menyala membuatnya berasumsi bahwa aku bergadang.
Sudah menjadi hal yang biasa aku memainkan game sampai larut malam dan bahkan sampai terjaga semalaman seperti hari ini, jadi seluruh keluargaku sudah terbiasa melihatnya meski sebelumnya mereka sering menegur aku karena khawatir tapi sepertinya mereka berhenti di tengah jalan dan membiarkan aku tetap melakukannya.
Itu karena aku meyakinkan mereka dan tetap berolahraga secara rutin untuk menjaga kesehatan aku sendiri.
"tenang saja, aku hanya bangun lebih awal dan sedang memeriksanya sebentar untuk menuntaskan log-in harian."
"...aku tidak mengerti apa yang kamu maksud. Tapi, cepatlah, ini sudah cukup siang dan kita akan segera berangkat."
"baik, bu."
Dia memiliki wajah yang ragu dan sepertinya dia sudah mengetahui kalau aku berbohong tapi dia tetap melanjutkan rencananya.
Meski aku tidak tidur tadi malam tapi kemarin aku sudah cukup banyak beristirahat dan masih memiliki sedikit energi untuk menemani ibuku belanja.
Ini semua karena aku tidak sabar.
Game MMO yang aku mainkan bernama NEBULA WOLRD. Game berbayar yang mengkhususkan pemain untuk menguras kantong dompet mereka untuk bisa menikmati setiap fitur yang ada di dalam game.
Di game ini menjadi pemain gratisan itu mungkin namun sulit atau bahkan mustahil karena semakin tinggi level pemain semakin banyak item-item berbayar yang dibutuhkan.
.
.
.
.
.
Tiga hari yang lalu.
Aku sedang ingin menghancurkan bos terakhir untuk mengambil kastil yang dia tempati.
Sebenarnya, untuk menempati sebuah kastil kamu harus membeli kastil tersebut untuk bisa mengakses fasilitas yang ada di dalamnya.
"aku harus mengalahkan bosnya dan aku juga harus membayar kastilnya... Sungguh absurd."
Meski begitu aku tetap memainkannya.
Game ini sendiri cukup menyenangkan dan bergengsi.
Beberapa pemain ada yang menghabiskan uang mereka untuk memenangkan setiap pertempuran, lalu hasil dari pertempuran itu dipublikasikan ke khalayak umum melalui situs Web mereka dan mendapat popularitas, dan tentu saja uang.
Aku juga melakukan hal yang sama.
Sebagai mahasiswa biasa yang memainkan game pay-to-win ini aku harus mengelola keuangan aku sendiri untuk tetap bisa memainkan game tersebut.
Tapi, di sini aku mendapat masalah.
Bos yang sedang aku lawan benar-benar kuat dan aku selalu kalah melawannya, berbeda dengan bos biasa pada umumnya.
"Sepertinya rumor yang berada di situs resmi game Nebula World itu benar."
Di sana tertulis; "ada beberapa bos yang hanya bisa dikalahkan menggunakan skin legendaris."
Tapi semua orang tau, apa yang dimaksud tim pengembang adalah; "beli ini biar mudah."
Benar-benar menyebalkan.
Talent, equipment, dan peningkatan lainnya dibutuhkan untuk meningkatkan kekuatan karakter pemain dan itu berbayar.
Ada banyak skin untuk karakter pemain dari yang biasa, spesial, dan langka. Dan, semua itu juga berbayar.
Sudah lima tahun game ini dijalankan dan selama itu tim pengembang baru mengeluarkan dua skin legendaris, tetapi besok akan ada skin legendaris baru yang akan dikeluarkan oleh tim pengembang.
Tentu saja harganya sangat tinggi dan bahkan lebih tinggi dibandingkan dua lainnya.
Aku menjadi cukup tertarik.
Aku memiliki uang yang cukup untuk membelinya tetapi itu akan menguras seluruh keuangan yang aku tabung selama ini.
"belum lagi tujuan utama aku melawan bos ini adalah untuk menempati kastilnya, jadi aku harus mengeluarkan uang lagi. Ah! Dan juga, aku harus membeli hadiah ulang tahun untuk adik perempuanku yang manis. Bagaimana bisa dalam satu waktu aku menghabiskan semua uangku?"
Dengan banyaknya hal yang perlu dipertimbangkan aku mengambil keputusan yang berani dan memilih untuk menghabiskan uangku.
Lagi pula aku akan mendapatkannya kembali nanti. Juga, skin legendaris... Pastinya akan menarik minat banyak orang.
Jadi, besoknya.
Pertama aku pergi ke plaza di pagi hari untuk membeli hadiah untuk adikku yang berulang tahun.
Meskipun aku tergila-gila dengan game tapi aku masih tetap memprioritaskan adikku lebih dari apapun.
Siscon? Siapa peduli tentang itu. Adikku manis dan baik jadi wajar aku sangat peduli.
Setelah semua, siang hari aku tidur dan baru bisa pergi bermain game pada malam hari.
Uang sudah dikonversi menjadi sejumlah gems dalam game jadi aku tinggal menuju ke toko di layar menu dan membeli skin tersebut.
"wooah!"
Itu membuat dadaku berdebar sebelum menekan tombol "ok" dan memberikan rasa yang luar biasa setelah aku menekannya.
Nama skin tersebut [TESTANOVE HYDRA].
Armor full plate dari kepala sampai kaki, berwarna platinum mengkilap dengan beberapa strip berwarna emas dan biru.
Armor ini sangat polos tapi memberikan warna yang sangat kontras dan desain yang sangat rumit.
"ok, penampilannya sudah bagus meskipun terlihat jadul dibandingkan dua skin legendaris sebelumnya yang memberikan kesan modern tapi aku suka ini."
Aku orang yang memiliki selera estetika, jadul atau modern, jika itu bagus aku akan tetap menyukainya. Terlebih, ini barang mahal jadi tidak akan ada yang protes tentang itu.
Di deskripsinya menjelaskan kalau itu adalah armor milik raja iblis misterius dan baru keluar dari tidurnya yang panjang.
Aku sangat tidak mengerti kenapa raja iblis bisa memiliki armor yang begitu gemerlap.
Setelah melihat-lihat semua keterangan dan statistik yang tidak perlu diragukan lagi, aku mulai memakainya untuk melawan bos kastil.
.
.
.
.
.
Dengan begitu aku bermain hingga pagi dan baru bisa mengalahkan bos tersebut.
Itu sangat menyenangkan, terlebih aku mendapatkan kastil.
"dengan ini aku sudah mempunyai tiga kastil."
Fasilitas dari kastil tersebut tidak jauh berbeda dari dua kastil punyaku sebelumnya, hanya penampilannya saja yang berbeda.
Setelah aku menonaktifkan gamenya, aku mulai bersiap untuk pergi ke pasar.
Saat tiba di pasar dengan ibuku yang memimpin jalan, aku menilai sekeliling suasana yang ramai.
Area di dalam gedung rapih dan tertata karena ini pasar modern.
"aku tidak bisa bilang bersih, tapi ini sudah cukup nyaman dibanding pasar tradisional."
Soal harga mungkin lebih mahal karena biaya gedung? Aku tidak tahu pasti karena ibuku yang melakukan transaksi dan aku hanya menjadi tukang bawa barang.
Aku juga melihat, masih ada beberapa orang yang menggunakan kantong plastik tapi sudah banyak orang yang menggunakan kantong ramah lingkungan.
Seperti kami, ibuku sudah menyuruh aku membawa kantong ramah lingkungan ini dari rumah.
Kami kesini hanya untuk membeli daging, sayuran dan... Ikan laut?
"tunggu, kita sudah membeli daging, kan?"
Aku bingung melihat ibuku yang sedang berbicara dengan tukang penjual ikan laut.
"aku akan menyimpan daging itu untuk nanti, dan menggunakan bahan ikan ini untuk pesta adikmu karena dia suka makanan laut. Lagi pula untuk apa kita ke sini jika hanya untuk membeli daging?"
"ah!"
Benar juga, aku baru sadar. Jika hanya untuk mencari daging tidak perlu mencarinya sampai ke sini karena mini market dekat rumah juga menjualnya.
Kenapa aku jadi tidak fokus seperti ini? Apa karena aku belum tidur?
Saat aku sedang bingung dengan kondisiku sendiri, seseorang datang menghampiri aku.
"permisi, apa anda ingin membeli produk baru kami?"
Orang yang sedang menawarkan produknya padaku ini adalah pria paruh baya yang memakai jas dan menenteng sebuah tas hitam, dia memiliki aura yang bersemangat dan senyuman yang menyegarkan.
Dia tampak tidak asing bagiku dan rasanya seperti pernah bertemu di suatu tempat, tapi aku tidak bisa mengingatnya dan menyerah untuk mencari tau.
"tidak perlu."
Karena aku sudah menghabiskan banyak uang untuk game jadi aku hanya punya sedikit uang sekarang, dan juga aku tidak memiliki keinginan untuk membeli sesuatu untuk saat ini.
"tunggu sebentar, anda kelihatannya sedang dalam keadaan buruk, apa anda kurang tidur semalam? Jika seperti itu saya sarankan untuk membeli produk kami..."
Sambil berbicara, dia mengeluarkan sebuah benda berbentuk persegi dengan bungkus berwarna emas dan menunjukannya kepadaku.
"...ini adalah coklat produk baru kami. Berguna untuk membuat tidurmu merasa nyenyak dan juga kau akan merasa segar kembali setelah bangun, Ini sangat menyehatkan tubuhmu."
Sambil tersenyum dengan semangat dia menawarkan coklat itu padaku.
Berbicara tentang coklat, aku menyukainya.
Tapi dimakan sebelum tidur bukankah itu akan membuat anda gendut? Wanita sangat sensitif 'kan dengan itu?
Kurasa perusahaan anda tidak akan berjalan dengan lancar jika anda menjual ini.
"tidak usah, keuangan aku sedang menipis saat ini."
Aku langsung berjalan meninggalkan pria tersebut, tapi...
"ini hanya sekedar prototipe dari produk kami jadi kami hanya menjualnya dengan setengah harga."
"baiklah, aku ambil satu."
Setelah membelinya aku langsung menyimpan coklat itu ke dalam tas dan ketika aku ingin melihat pria itu lagi dia sudah menghilang dalam kerumunan.
Pria itu... Meskipun aku tidak kenal dengannya tapi entah kenapa aku memiliki perasaan kesal saat melihatnya.
"rakka, sedang apa kau? Cepat kesini!"
"baik, bu."
"setelah ini kita akan pergi ke toko kue."
"apa?! Tapi tanganku sudah penuh dengan semua ini, kita harus pulang dulu untuk menaruhnya."
Ibuku hanya tersenyum sambil memimpin jalan tanpa menanggapi keluhanku.
.
.
.
.
.
Sekarang waktu makan malam.
Semua keluargaku berkumpul di meja makan.
Aku, ibu, ayah, dan anggota terakhir yaitu adikku yang sekarang sedang berulang tahun dan sudah memasuki usia lima tahun.
Acara yang cukup sederhana, dengan kue berwarna pink dan lilin berbentuk angka lima di atas meja.
"apa itu rasa strawberry?"
Aku bergumam pada diriku sendiri tapi seseorang di sebelahku yaitu ibuku menjawabnya.
"tidak tau, mungkin hanya warnanya saja."
Bukannya kau yang membeli kuenya?
Aku ingin mengatakan itu tapi aku mengurungkan niatku karena aku tidak ingin berdebat dan merusak acara ini.
"tiup lilin!"
Adikku yang manis juga terlihat sangat senang dan sangat ingin meniup lilinnya.
Haruskah kamu memikirkan lilin itu? Kenapa kamu tidak menanyakan rasa dari kuenya?
"sayang, kamu tidak membeli kue yang lebih besar?"
Ayahku yang dari awal hanya diam dan tersenyum sendiri mulai angkat bicara dan bertanya kepada ibuku yang membeli kue.
"ini sudah yang paling besar di toko, jika ingin yang lebih besar lagi kamu harus memesannya terlebih dahulu untuk mendapatkannya."
Kue itu tidak cukup besar tapi jika di potong menjadi empat bagian untuk kami, itu masih menyisakan sisa dan akan cukup untuk memenuhi mulut seorang gadis berumur 5 tahun.
Tapi, kenapa kau mempermasalahkan ukurannya? bahkan jika ukuran kue itu kecil itu tidak masalah karena yang berulang tahun hanya adikku saja di sini.
Apa tidak ada yang penasaran dengan rasanya? Tunggu, apa hanya aku di sini yang penasaran soal rasanya? Ada yang salah dengan keluarga ini.
Sebelum lilin itu ditiup, ibuku memberi tahu kepada adikku untuk berdoa dan meminta sesuatu seperti yang orang lain lakukan.
"aku ingin menjadi seorang putri istana dan bertemu seorang pangeran!"
Sambil memegang kedua tangannya dan memejamkan matanya dia mengucapkan permintaan seperti itu.
Dia mengucapkan semacam kalimat fantasi yang diinginkan setiap gadis-gadis yang suka nonton film kartun.
Kamu ingin menjadi putri dan ingin bertemu pangeran? Ya, itu tidak masalah karena kamu akan menemukan pangeran dengan pernikahan politik jika kamu menjadi putri kerajaan.
Saat aku bertanya kepada adikku kenapa dia tidak memilih "pahlawan", jawabannya adalah : "dia suka membunuh." itu tidak salah, sepertinya job pahlawan sudah dipandang buruk oleh adikku yang cinta damai. (kita sedang berbicara pahlawan yang memburu monster dan mengalahkan raja iblis)
Setelah adikku meniup lilinnya kami segera masuk ke acara pemberian hadiah.
Tidak ada yang mengkritik permintaan adikku. Mungkin itu hal yang wajar?
Orang pertama yang memberikan hadiahnya yaitu ibuku. Dia memberikan sebuah kado yang ukurannya cukup besar, tapi itu terlihat ringan.
Dengan antusias adikku membukanya dengan terburu-buru.
Lalu dia mengeluarkan isinya, itu adalah satu set pakaian musim panas yaitu sebuah topi jerami, kacamata hitam, dan gaun berwarna putih.
Semua dalam ukuran anak-anak.
Itu sangat keren. Adikku juga menyukainya. ibuku memiliki selera yang menakjubkan, kerja bagus, ibu.
Orang berikutnya yang memberi hadiah adalah ayahku.
Sejak awal dia sudah senyum-senyum sendiri dan sekarang senyum itu meningkat ke klimaksnya dan dia mulai mengeluarkan sebuah... Boneka.
"sudah pasti."
Aku sudah mengira itu akan menjadi sebuah boneka.
Bentuk bulat tidak spesifik karena bisa berubah-ubah, berwarna biru, dan beberapa garis untuk menunjukkan struktur wajahnya. Tidak salah lagi itu adalah boneka slime.
Ayahku sudah sering memberikan sebuah boneka kepada adikku, dia juga memberikan boneka kepadaku tahun lalu.
"belum lama ini, di tanggal pernikahan kita dia juga memberiku sebuah boneka."
Bahkan ibuku juga diberikan boneka olehnya.
"t-tapi aku memberikan boneka yang berbeda-beda, 'kan? Juga, yang ini katanya sedang populer jadi aku membelinya."
Dia memberikan jawaban yang klise untuk menghindarinya, tapi ibuku memberikan tatapan yang sangat intens kepadanya dan berkata.
"ini bukan karena wanita yang bekerja di toko itu, kan?"
Ibuku bertanya tentang wanita yang menjaga di toko penjual boneka-boneka ini.
Dia ternyata sudah mencurigai ayahku dan menyelidikinya sampai sejauh itu.
Jika dugaan ibuku benar bukankah ayahku sangat buruk? Dia bahkan memberikan boneka yang dibeli dari selingkuhannya untuk hadiah "hari jadi" dengan istrinya.
Sudahlah, selagi pasangan suami istri itu berdebat, aku memberikan hadiah kepada adikku yang sedang menunggu dengan mata yang berbinar.
Aku sebenarnya cukup resah dengan keadaan orang tuaku, tapi adikku yang masih berumur lima tahun tidak mengerti itu, atau mungkin dia tidak ingin mengerti itu, jadi kami berdua melanjutkan acaranya.
Aku mengeluarkan sebuah kotak kecil berwarna hitam seukuran tangan. Itu tidak dibungkus agar bisa langsung dibuka.
"um, ini memang tidak murni tapi tahun depan aku janji akan membelikan yang asli."
Hadiah yang aku berikan itu adalah sebuah liontin dengan batu ruby pinkish red.
Aku tidak memiliki cukup uang untuk membeli batu permata yang asli, pada akhirnya aku tetap mengutamakan gamenya dari pada adikku, sigh.
Adikku memiliki ekspresi yang cukup gembira saat melihatnya, sepertinya dia tidak mengerti apa yang aku katakan.
"kakak, terimakasih. Aku mencintaimu."
Adikku memeluk aku dengan erat.
Jadi, itu hasil yang bagus melihat dia sangat menyukainya, sepertinya aku harus menepati janjinya.
Setelah semuanya selesai aku kembali ke kamarku.
Pada akhirnya kue itu hanya memiliki rasa orisinil roti dan hanya bagian luarnya saja yang memiliki rasa strawberry.
Aku jadi ingat dengan coklat yang aku beli di pasar, jadi aku mencoba memakannya.
"ini... Rasa coklat."
Tidak ada bedanya dengan coklat biasa hanya sedikit lebih keras.
Aku harus bangun pagi besok karena besok hari minggu jalan raya di dekat taman kota akan ditutup untuk orang joging. Itu sebabnya aku memakan coklat ini karena orang itu bilang--
"ugh"
Tiba-tiba aku tidak bisa bernafas dan dadaku mulai sesak.
Ini sangat menyakitkan dan aku ingin meminta bantuan ke keluargaku tapi suaraku tidak keluar dan saat aku ingin berjalan tubuhku merasa lemas dan aku jatuh seketika di tempat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 245 Episodes
Comments
Heru Sukendro
aku semalaman sering tidak tidur bermodalkan kopi sama hp baca novel di saat aku baca novel semalaman tidak rokok betah kalau tidak baca novel rokok terus😆😆😆😆
2022-10-31
3
reedha
Main game sampai larut apalagi terjaga semalaman...wah gak bagus buat badanmu Rakka, besoknya pasti lemes, ngantuk...
2022-09-17
2
Inru
Ini 1 bab berapa kata, thor? Puanjaang banget hihihi
2022-09-15
2