"hey, poin exp! Kemari...!"
Aku sedang berusaha mengejar semacam unggas yang mirip seperti ayam berwarna hijau dan dia sangat besar, ukurannya 2 kali lipat dari ayam biasa yang ada di duniaku.
Aku pikir itu adalah kalkun tetapi kakinya lebih pendek dan bulunya lebat jadi aku pikir itu ayam-- tunggu, ayam dan kalkun apa bedanya? Keduanya sama-sama unggas jadi tidak perlu dipedulikan.
Awalnya ayam itu sedang duduk diam di tanah lapang dan aku secara penasaran mendekat.
Aku penasaran dengan yang namanya 'level', aku ingin membunuh ayam itu supaya mendapat exp tetapi aku sedikit memiliki keraguan, aku berfikir setelah ayam itu mati aku akan apakan mayatnya? Lalu, ketika aku masih ragu, ayam itu menyadari kehadiran aku dan langsung kabur.
Aku pikir, jika keadaannya aku sedang lapar mungkin tidak ada keraguan untuk membunuhnya tetapi saat ini aku sedang tidak lapar karena sudah sarapan tadi pagi dan aku hanya ingin mengetahui yang namanya 'level', jadi aku berusaha untuk mengejarnya sekarang.
Berkebalikan dengan tubuhnya yang besar, dia sangat cepat dan aku merasa jarak antara kami semakin besar jadi aku membuat keputusan untuk melempar pedangku.
Ini... Jika seorang kesatria melihat aku melakukan hal ini mereka mungkin akan memukul aku dan berkata "pedang bukan untuk di lempar!" seperti itu, atau semacamnya.
Namun, keputusan aku sepertinya tidak salah.
Bilah pedangku mengenai kaki sebelah kirinya dan dia terjatuh karena itu.
"ah, dia masih hidup."
Aku mulai mengambil pedang yang aku lempar dan mulai menghampirinya.
Dia sepertinya kesakitan, dia mengeluarkan suara 'kwak! kwak!' seperti burung padahal dia seekor ayam.
Dia terus mengepakkan sayapnya, dia tidak bisa diam, jadi aku memegang lehernya dengan enggan dan menghabisinya di sana.
Akhirnya dia tewas dan darah mengalir dari lehernya.
Aku menunggu beberapa saat, dan memperhatikan baik-baik tentang seluruh keadaan tubuhku.
Itu tidak terjadi apa-apa bahkan selama apapun aku menunggu.
"uh, tidak ada yang berbeda, tidak ada angka tambahan poin exp atau semacamnya."
Entah kenapa aku sangat kecewa.
Padahal aku sudah menyiapkan hatiku sebelum memotong leher ayam itu seperti seorang perjaka yang sedang menunggu pengakuan dari seorang gadis dan saat mengejar ayam itu aku sudah berusaha berlari sekuat tenaga seperti anak kecil yang menghampiri ayahnya yang baru pulang kerja dari luar negeri dan juga sebenarnya aku tidak bisa tidur karena aku sangat menantikan event seperti meningkatkan kekuatan dan setelah aku menjadi kuat aku akan mengalahkan monster raksasa dengan aksi yang heroik lalu aku akan dipuja oleh orang-orang dan akan menikah dengan freya, tapi kenapa? Kenapa tidak ada tanda-tanda seperti peningkatan level? Apa server sedang down? Apa sistem sedang maintenance? Atau apakah aku bukan pahlawan?
Ah, yang terakhir itu sepertinya hampir benar, mungkin aku bukan pahlawan? Itu sebabnya aku tidak bisa menaikkan level seperti orang biasa pada umumnya.
Jadi, rencana untuk grinding menaikkan level telah gagal.
Aku melihat ayam yang sudah aku bunuh, itu cukup besar dan menurut buku panduan, ayam itu bisa dikonsumsi jadi aku mengeluarkan sebuah belati.
"kematian kamu tidak akan menjadi sia-sia."
Aku mulai mencari sesuatu yang mirip dengan tali untuk mengikat ayam itu dan aku menemukan sesuatu seperti tumbuhan yang menjalar di atas semak-semak.
Jadi, aku mulai merapihkannya dan mengikat ayam itu di atas pohon yang aku bisa panjat.
Mungkin ketika aku kembali nanti, aku bisa mengambil ayam itu lagi.
Sebenarnya aku ingin membedahnya dan membersihkannya dari darah tetapi aku tidak memiliki air.
Di buku panduan ada sihir tentang air dan aku sudah mencoba untuk merapalnya beberapa kali saat di perjalanan sebelum ke sini dan hasilnya nihil, aku tidak bisa menggunakan sihir.
Aku pikir, aku akan bisa belajar sihir setelah naik level. Oleh karena itu, aku masih sangat optimis akan hal itu tapi semua hancur ketika aku mengetahui aku tidak bisa naik level.
Setelah menggantung ayam itu seperti jemuran, aku melihat ke arah aku datang.
Di sana berdiri kastil yang sangat megah dan dinding besar yang mengelilinginya.
Padahal aku sudah berjalan sekitar satu jam tetapi kastil itu masih tetap terlihat.
Aku juga bisa melihat menara dragoped di belakang kastil dan di gedung kastil ada dua bagian yang menonjol yaitu menara pengawas di sebelah kanan dan gedung observatorium yang atapnya melengkung seperti kubah imperial di sebelah kiri.
Aku ingat di dalam game ada fungsi tentang 'keberuntungan pemain' yang dilihat melalui horoskopnya, itu sangat berguna pada saat-saat penting seperti ketika aku membeli skin langka yang menggunakan sistem lotre, dan kebetulan keberuntungan aku pada saat itu sedang naik jadi aku bisa memenangkannya hanya dalam sekali mencoba.
Namun, keunggulan gedung observatorium bukan untuk itu, ada alat di dalam observatorium yang digunakan untuk memindahkan kastil.
Mengingat apa yang dikatakan tetra, mereka sepertinya baru-baru ini pindah ke sini.
Itu artinya endrin sudah bisa mengakses tempat itu, sebenarnya apa dia sudah bisa mengakses seluruh fasilitas di dalam kastil itu?
Jika benar, kenapa dia tidak menggunakan shield untuk melindungi kastilnya? Aku memang kurang mengetahuinya, tapi aku rasa alat untuk membentuk shield ada di menara pengawas.
Ada banyak kemungkinan, seperti dia tidak bisa menggunakan alatnya atau dia belum bisa masuk ke menara pengawas atau dia sudah bisa masuk ke sana dan sudah bisa mengoperasikan alatnya tetapi dia tidak memiliki gems untuk menjalankannya atau dia sama sekali tidak peduli dengan pertahanan.
Yah, aku tidak tau yang mana diantara kemungkinan itu karena aku bukan endrin tetapi aku merasa dia memiliki kemungkinan yang terakhir.
Saat aku berpisah dengan freya, aku melewati dinding besarnya melalui gerbang untuk keluar.
Di sana hanya ada dua penjaga yang telinganya juga runcing.
Keduanya memiliki tubuh yang tegap dan mereka memegang glaive.
Saat aku berjalan melewati mereka, mereka hanya melirik sekali dan kembali lagi melihat ke arah depan.
Aku punya pikiran untuk menggoda mereka seperti yang dilakukan seorang komedian di acara televisi tertentu, apakah mereka akan tetap tegap seperti itu atau tidak karena aku pernah mendengar seorang penjaga istana tidak boleh bergerak sedikitpun saat sedang bertugas jika tidak ada kejadian darurat tetapi aku menyerah saat melihat mereka memegang senjata.
Aku yakin bahkan jika mereka sedang bertugas mereka akan mengayunkan senjata mereka ke arahku jika aku menggoda mereka terlalu berlebihan.
Lagi pula, di dunia ini ada yang namanya sihir, dan sangat memungkinkan bila tanganku terputus, itu bisa disambung kembali menggunakan ramuan atau semacam mantra restoratif.
Sementara aku melanjutkan perjalanan ini, aku selalu memperhatikan keadaan di sekitar.
Tanahnya masih tetap tanah dan pohonnya masih tetap pohon. Tidak ada yang berbeda dengan dunia manusia atau setidaknya di dunia tempat aku tinggal sebelumnya karena aku tidak tau keadaan dunia manusia di 'dunia lain' ini.
Namun untuk ayam yang berwarna hijau tadi, aku belum pernah melihatnya.
Aku tidak bisa bilang itu tidak ada di dunia asalku karena aku tidak memiliki pengetahuan tentang karakteristik pada ayam di luar negeri Indonesia.
Dunia sangat luas, aku pernah melihat seekor rubah berwarna biru di internet. Menurut pembuat artikel, diketahui bahwa itu rubah langka tetapi aku tidak terlalu yakin apakah itu sungguhan atau hanya sekedar diwarnai oleh pemiliknya, karena aku tidak memiliki pengetahuan aku tidak bisa bilang itu bohong.
Aku terus melanjutkan perjalanannya, aku terus membunuh ayam yang aku temui dan menggantungnya di atas pohon. Dengan harapan bisa naik level, mungkin satu atau dua ayam tidak akan cukup untuk naik level.
Tujuanku saat ini adalah reruntuhan batu seperti yang disebutkan oleh freya.
Aku tidak terlalu yakin tentang itu dan aku hanya penasaran dengan kata 'reruntuhan', karena aku tidak memiliki tujuan khusus aku hanya berharap akan menemukan sesuatu yang berharga dari sana.
Lagi pula, apa yang ada di kepalaku setelah mendengar kata 'reruntuhan' adalah harta karun.
Setelah berjalan cukup lama aku menemukan sungai kecil yang sangat jernih dan memutuskan untuk beristirahat.
"aku lupa, sebelum pergi aku seharusnya membawa air."
Selama perjalanan aku merasa haus karena cuaca sangat panas.
Beginilah jadinya jika seseorang seperti aku ke alam liar, apa yang ada di pikiran aku hanya berburu dan menaikkan level.
Freya mungkin berfikir aku bisa menggunakan sihir karena di buku panduan ada mantra air dan api, dia tidak perlu lagi repot-repot memberikan hal-hal semacam air untuk minum atau korek api untuk api unggun supaya aku bisa bertahan hidup.
Sekarang aku mulai berfikir lagi, untuk saat ini aku hanya bisa mencari buah dan beberapa jenis sayuran atau umbi-umbian yang bisa dimakan langsung.
Apa aku perlu kembali ke kastil? Aku pikir ini sudah waktunya untuk makan siang dan aku belum menemukan apa-apa untuk dimakan.
Namun, bagaimana jika freya kecewa padaku dan mengatakan "apanya yang pahlawan? Baru setengah hari sudah pulang dengan keadaan lapar, lelaki macam apa kamu?" seperti itu.
Ugh, itu pasti akan menghancurkan harga diriku sebagai laki-laki. Baiklah lebih baik aku meneruskan perjalanannya, tidak makan selama sehari menurut aku tidak masalah.
Aku juga masih memiliki ramuan penyembuhan, mungkin itu akan berguna untuk menahan lapar.
Lalu aku melanjutkan perjalanannya.
Kebetulan sungai yang aku temui berasal dari arah yang sedang aku tuju, jadi aku berjalan menyusuri sungainya.
Namun, tidak terlalu aman berada terlalu dekat dengan sungai karena seluruh makhluk hidup yang membutuhkan air pasti akan ke sungai untuk minum.
Akan bagus jika hanya makhluk kecil yang muncul tetapi bagaimana jika itu makhluk besar seperti singa atau semacamnya? Mengingat apa yang dikatakan freya, pakaian ini tidak terlalu kuat untuk menahan hal-hal seperti gigitan singa.
Aku terus berjalan ke arah utara dengan keyakinan tinggi untuk menemukan reruntuhan dan padahal ada banyak pepohonan di sini tetapi tidak ada yang berbuah. Mungkin sekarang bukan musim para tumbuhan itu berbuah?
Sepertinya aku sudah mencapai batas, aku sangat lapar dan juga ini sangat jauh dari kastil jika aku tidak makan aku mungkin akan pingsan saat pulang dan aku juga tidak terlalu yakin dengan ramuan pemulihan.
Karena tidak menemukan buah atau sayuran atau umbi-umbian yang bisa aku makan aku terpaksa menggunakan cara lama.
Jadi, aku mulai mencari ayam lagi dan setelah mendapatkannya aku mulai ke sungai untuk membersihkan ayam itu.
"tidak aku sangka aku akan makan ayam tanpa bumbu."
Tidak ada jalan lain, aku sebenarnya mengerti cara untuk membuat ayam ungkep yang menggunakan beberapa rempah-rempah tetapi aku tidak tau bagaimana bentuk asli dari tumbuhan rempah-rempah itu dan juga aku tidak tau apakah tumbuhan di sini sama dengan yang ada di duniaku.
Setelah ayam itu bersih aku mencari kayu kering dan daun-daun gugur, aku sedikit khawatir saat mencari kayu karena ayamnya aku tinggalkan di pinggir sungai, untungnya itu baik-baik saja. Ini, benar-benar merepotkan karena harus mengurus segala sesuatunya sendiri.
Setidaknya aku menemukan hal-hal yang asam ketika sedang berjalan ke sini, aku pikir itu adalah buah karena bentuknya bulat, kuning, dan berair tetapi itu sangat asam.
Setelah semua sudah di persiapkan seperti api yang aku nyalakan hasil mencari panas dengan gaya gesek kayu, lalu ayam yang aku potong menjadi 6 bagian dan ditusuk dengan kayu, lalu yang terakhir buah kuning yang asam karena ayam itu pasti hambar aku pikir akan bagus jika dimakan bersamaan dengan buah itu.
Sejauh ini semua berjalan dengan lancar, itu karena pada saat aku masih smp — sebelum aku menjadi maniak game — aku dan teman-teman aku selalu mengadakan ayam bakar untuk merayakan ulang tahun diantara kami dan untuk ilmu menyalakan api dengan kayu itu aku dapat dari internet.
"tidak aku sangka menjadi pahlawan ternyata sangat menyedihkan seperti ini."
Sambil menggigit ayam itu yang sudah matang, aku mengeluh dengan wajah yang rumit.
Namun, ayam dengan buah asam itu tidak terlalu buruk. Mungkin jika itu diberi sedikit garam atau bumbu, itu pasti akan menjadi enak.
Aku ingat saat mencari kayu bakar di dalam hutan, aku melihat padang rumput di balik pepohonan, posisinya tidak terlalu jauh namun karena tertutup pepohonan aku menjadi tidak bisa melihatnya dengan jelas.
Aku pikir, aku akan kesana setelah makan, karena yang dikatakan oleh freya reruntuhan itu ada di padang rumput.
"terima kasih atas makanannya."
Setelah selesai makan, aku menyiram api unggun dengan air supaya padam dan tidak menyebabkan kebakaran, lalu aku mulai berjalan kembali.
Aku masuk ke dalam hutan dan setelah melewatinya aku benar-benar menemukan padang rumput yang luas.
Aku mulai menuju tempat tinggi agar bisa mendapatkan pemandangan yang lebih luas, dan dari tempat itu aku menemukan beberapa bebatuan besar yang berjejer.
"apa mungkin yang itu?"
Aku tidak bisa menemukan reruntuhan lain jadi mungkin yang itu. Lalu, aku segera menuju ke sana dengan suka cita terpampang di wajahku.
Semakin dekat aku dengan reruntuhan itu semakin jelas aku melihatnya.
Itu bukan sesuatu seperti bangunan rumah atau semacamnya melainkan hanya sekedar tumpukan atau jajaran batu.
Batu besar berbentuk balok berdiri yang tingginya sekitar 3 meter dan berbaris membentuk sebuah lingkaran, itu memang tidak alami.
Ada juga yang sudah jatuh dan ada beberapa yang hancur mungkin karena proses pengikisan.
Aku mulai menjelajahi reruntuhan itu dengan hati-hati mungkin batu yang masih berdiri bisa saja jatuh dan menimpa aku.
Setelah beberapa menit kemudian, aku bisa menyimpulkan bahwa batu itu berjejer membentuk spiral dan pusatnya adalah sebuah batu tegak berwarna hitam pekat seperti semacam logam yang sudah diolah.
"ohh, sangat keren!"
Padahal itu hanya sebuah batu berbentuk balok tetapi kenapa sangat keren dan kenapa tidak ada yang mengambil ini?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 245 Episodes
Comments
Shinichi x Kaito
elipsenya pisah yah kak.
"Hey, poin exp! kemari ...!" Awali kalimat dengan huruf kapital mau itu narasi atau dialog
2022-09-15
0
Qwerty
lanjutkan
2022-06-05
0
🌹❁᯽Zinl.Sael᯽❁🌹
akupun penasaran dengan itu😂
2022-05-02
0