Sekitar pukul 7 pagi.
Di sini, seharusnya matahari sudah muncul di kaki langit arah timur.
Tapi aku, rakka nafalza, berada di kamar yang masih gelap. Hanya ada pencahayaan dari layar monitor yang masih menyala, yang aku mainkan sejak kemarin.
Aku mulai beranjak, berdiri dan ingin mencari cahaya menuju jendela.
*hoam*
"akhirnya..."
Sambil menguap, aku meregangkan tubuh yang merasa kaku karena duduk semalaman di depan game yang aku mainkan lalu menuju jendela untuk membuka gorden.
Cahaya silau menerpaku.
Biasanya aku tidak akan membuka gorden dan langsung menuju ke kasur untuk tidur tetapi hari ini berbeda.
Aku memiliki janji untuk pergi ke pasar dengan ibuku untuk membantu membawa barang belanjaannya.
Sepertinya dia ingin membeli banyak bahan untuk membuat pesta kecil untuk adikku yang sedang berulang tahun.
Suara langkah pelan terdengar dan seseorang mengetuk pintu kamarku.
"rakka, Kamu sudah bangun?!"
Itu adalah suara ibuku. Sebagai tanggapan aku hanya membalas "iya" dan dia membuka pintunya.
"ya ampun! Apa kamu tidak tidur?"
Ibuku terkejut melihat isi kamarku.
Layar monitor yang masih menyala membuatnya berasumsi bahwa aku bergadang.
Sudah menjadi hal yang biasa aku memainkan game sampai larut malam dan bahkan sampai terjaga semalaman seperti hari ini, jadi seluruh keluargaku sudah terbiasa melihatnya meski sebelumnya mereka sering menegur aku karena khawatir tapi sepertinya mereka berhenti di tengah jalan dan membiarkan aku tetap melakukannya.
Itu karena aku meyakinkan mereka dan tetap berolahraga secara rutin untuk menjaga kesehatan aku sendiri.
"tenang saja, aku hanya bangun lebih awal dan sedang memeriksanya sebentar untuk menuntaskan log-in harian."
"...aku tidak mengerti apa yang kamu maksud. Tapi, cepatlah, ini sudah cukup siang dan kita akan segera berangkat."
"baik, bu."
Dia memiliki wajah yang ragu dan sepertinya dia sudah mengetahui kalau aku berbohong tapi dia tetap melanjutkan rencananya.
Meski aku tidak tidur tadi malam tapi kemarin aku sudah cukup banyak beristirahat dan masih memiliki sedikit energi untuk menemani ibuku belanja.
Ini semua karena aku tidak sabar.
Game MMO yang aku mainkan bernama NEBULA WOLRD. Game berbayar yang mengkhususkan pemain untuk menguras kantong dompet mereka untuk bisa menikmati setiap fitur yang ada di dalam game.
Di game ini menjadi pemain gratisan itu mungkin namun sulit atau bahkan mustahil karena semakin tinggi level pemain semakin banyak item-item berbayar yang dibutuhkan.
.
.
.
.
.
Tiga hari yang lalu.
Aku sedang ingin menghancurkan bos terakhir untuk mengambil kastil yang dia tempati.
Sebenarnya, untuk menempati sebuah kastil kamu harus membeli kastil tersebut untuk bisa mengakses fasilitas yang ada di dalamnya.
"aku harus mengalahkan bosnya dan aku juga harus membayar kastilnya... Sungguh absurd."
Meski begitu aku tetap memainkannya.
Game ini sendiri cukup menyenangkan dan bergengsi.
Beberapa pemain ada yang menghabiskan uang mereka untuk memenangkan setiap pertempuran, lalu hasil dari pertempuran itu dipublikasikan ke khalayak umum melalui situs Web mereka dan mendapat popularitas, dan tentu saja uang.
Aku juga melakukan hal yang sama.
Sebagai mahasiswa biasa yang memainkan game pay-to-win ini aku harus mengelola keuangan aku sendiri untuk tetap bisa memainkan game tersebut.
Tapi, di sini aku mendapat masalah.
Bos yang sedang aku lawan benar-benar kuat dan aku selalu kalah melawannya, berbeda dengan bos biasa pada umumnya.
"Sepertinya rumor yang berada di situs resmi game Nebula World itu benar."
Di sana tertulis; "ada beberapa bos yang hanya bisa dikalahkan menggunakan skin legendaris."
Tapi semua orang tau, apa yang dimaksud tim pengembang adalah; "beli ini biar mudah."
Benar-benar menyebalkan.
Talent, equipment, dan peningkatan lainnya dibutuhkan untuk meningkatkan kekuatan karakter pemain dan itu berbayar.
Ada banyak skin untuk karakter pemain dari yang biasa, spesial, dan langka. Dan, semua itu juga berbayar.
Sudah lima tahun game ini dijalankan dan selama itu tim pengembang baru mengeluarkan dua skin legendaris, tetapi besok akan ada skin legendaris baru yang akan dikeluarkan oleh tim pengembang.
Tentu saja harganya sangat tinggi dan bahkan lebih tinggi dibandingkan dua lainnya.
Aku menjadi cukup tertarik.
Aku memiliki uang yang cukup untuk membelinya tetapi itu akan menguras seluruh keuangan yang aku tabung selama ini.
"belum lagi tujuan utama aku melawan bos ini adalah untuk menempati kastilnya, jadi aku harus mengeluarkan uang lagi. Ah! Dan juga, aku harus membeli hadiah ulang tahun untuk adik perempuanku yang manis. Bagaimana bisa dalam satu waktu aku menghabiskan semua uangku?"
Dengan banyaknya hal yang perlu dipertimbangkan aku mengambil keputusan yang berani dan memilih untuk menghabiskan uangku.
Lagi pula aku akan mendapatkannya kembali nanti. Juga, skin legendaris... Pastinya akan menarik minat banyak orang.
Jadi, besoknya.
Pertama aku pergi ke plaza di pagi hari untuk membeli hadiah untuk adikku yang berulang tahun.
Meskipun aku tergila-gila dengan game tapi aku masih tetap memprioritaskan adikku lebih dari apapun.
Siscon? Siapa peduli tentang itu. Adikku manis dan baik jadi wajar aku sangat peduli.
Setelah semua, siang hari aku tidur dan baru bisa pergi bermain game pada malam hari.
Uang sudah dikonversi menjadi sejumlah gems dalam game jadi aku tinggal menuju ke toko di layar menu dan membeli skin tersebut.
"wooah!"
Itu membuat dadaku berdebar sebelum menekan tombol "ok" dan memberikan rasa yang luar biasa setelah aku menekannya.
Nama skin tersebut [TESTANOVE HYDRA].
Armor full plate dari kepala sampai kaki, berwarna platinum mengkilap dengan beberapa strip berwarna emas dan biru.
Armor ini sangat polos tapi memberikan warna yang sangat kontras dan desain yang sangat rumit.
"ok, penampilannya sudah bagus meskipun terlihat jadul dibandingkan dua skin legendaris sebelumnya yang memberikan kesan modern tapi aku suka ini."
Aku orang yang memiliki selera estetika, jadul atau modern, jika itu bagus aku akan tetap menyukainya. Terlebih, ini barang mahal jadi tidak akan ada yang protes tentang itu.
Di deskripsinya menjelaskan kalau itu adalah armor milik raja iblis misterius dan baru keluar dari tidurnya yang panjang.
Aku sangat tidak mengerti kenapa raja iblis bisa memiliki armor yang begitu gemerlap.
Setelah melihat-lihat semua keterangan dan statistik yang tidak perlu diragukan lagi, aku mulai memakainya untuk melawan bos kastil.
.
.
.
.
.
Dengan begitu aku bermain hingga pagi dan baru bisa mengalahkan bos tersebut.
Itu sangat menyenangkan, terlebih aku mendapatkan kastil.
"dengan ini aku sudah mempunyai tiga kastil."
Fasilitas dari kastil tersebut tidak jauh berbeda dari dua kastil punyaku sebelumnya, hanya penampilannya saja yang berbeda.
Setelah aku menonaktifkan gamenya, aku mulai bersiap untuk pergi ke pasar.
Saat tiba di pasar dengan ibuku yang memimpin jalan, aku menilai sekeliling suasana yang ramai.
Area di dalam gedung rapih dan tertata karena ini pasar modern.
"aku tidak bisa bilang bersih, tapi ini sudah cukup nyaman dibanding pasar tradisional."
Soal harga mungkin lebih mahal karena biaya gedung? Aku tidak tahu pasti karena ibuku yang melakukan transaksi dan aku hanya menjadi tukang bawa barang.
Aku juga melihat, masih ada beberapa orang yang menggunakan kantong plastik tapi sudah banyak orang yang menggunakan kantong ramah lingkungan.
Seperti kami, ibuku sudah menyuruh aku membawa kantong ramah lingkungan ini dari rumah.
Kami kesini hanya untuk membeli daging, sayuran dan... Ikan laut?
"tunggu, kita sudah membeli daging, kan?"
Aku bingung melihat ibuku yang sedang berbicara dengan tukang penjual ikan laut.
"aku akan menyimpan daging itu untuk nanti, dan menggunakan bahan ikan ini untuk pesta adikmu karena dia suka makanan laut. Lagi pula untuk apa kita ke sini jika hanya untuk membeli daging?"
"ah!"
Benar juga, aku baru sadar. Jika hanya untuk mencari daging tidak perlu mencarinya sampai ke sini karena mini market dekat rumah juga menjualnya.
Kenapa aku jadi tidak fokus seperti ini? Apa karena aku belum tidur?
Saat aku sedang bingung dengan kondisiku sendiri, seseorang datang menghampiri aku.
"permisi, apa anda ingin membeli produk baru kami?"
Orang yang sedang menawarkan produknya padaku ini adalah pria paruh baya yang memakai jas dan menenteng sebuah tas hitam, dia memiliki aura yang bersemangat dan senyuman yang menyegarkan.
Dia tampak tidak asing bagiku dan rasanya seperti pernah bertemu di suatu tempat, tapi aku tidak bisa mengingatnya dan menyerah untuk mencari tau.
"tidak perlu."
Karena aku sudah menghabiskan banyak uang untuk game jadi aku hanya punya sedikit uang sekarang, dan juga aku tidak memiliki keinginan untuk membeli sesuatu untuk saat ini.
"tunggu sebentar, anda kelihatannya sedang dalam keadaan buruk, apa anda kurang tidur semalam? Jika seperti itu saya sarankan untuk membeli produk kami..."
Sambil berbicara, dia mengeluarkan sebuah benda berbentuk persegi dengan bungkus berwarna emas dan menunjukannya kepadaku.
"...ini adalah coklat produk baru kami. Berguna untuk membuat tidurmu merasa nyenyak dan juga kau akan merasa segar kembali setelah bangun, Ini sangat menyehatkan tubuhmu."
Sambil tersenyum dengan semangat dia menawarkan coklat itu padaku.
Berbicara tentang coklat, aku menyukainya.
Tapi dimakan sebelum tidur bukankah itu akan membuat anda gendut? Wanita sangat sensitif 'kan dengan itu?
Kurasa perusahaan anda tidak akan berjalan dengan lancar jika anda menjual ini.
"tidak usah, keuangan aku sedang menipis saat ini."
Aku langsung berjalan meninggalkan pria tersebut, tapi...
"ini hanya sekedar prototipe dari produk kami jadi kami hanya menjualnya dengan setengah harga."
"baiklah, aku ambil satu."
Setelah membelinya aku langsung menyimpan coklat itu ke dalam tas dan ketika aku ingin melihat pria itu lagi dia sudah menghilang dalam kerumunan.
Pria itu... Meskipun aku tidak kenal dengannya tapi entah kenapa aku memiliki perasaan kesal saat melihatnya.
"rakka, sedang apa kau? Cepat kesini!"
"baik, bu."
"setelah ini kita akan pergi ke toko kue."
"apa?! Tapi tanganku sudah penuh dengan semua ini, kita harus pulang dulu untuk menaruhnya."
Ibuku hanya tersenyum sambil memimpin jalan tanpa menanggapi keluhanku.
.
.
.
.
.
Sekarang waktu makan malam.
Semua keluargaku berkumpul di meja makan.
Aku, ibu, ayah, dan anggota terakhir yaitu adikku yang sekarang sedang berulang tahun dan sudah memasuki usia lima tahun.
Acara yang cukup sederhana, dengan kue berwarna pink dan lilin berbentuk angka lima di atas meja.
"apa itu rasa strawberry?"
Aku bergumam pada diriku sendiri tapi seseorang di sebelahku yaitu ibuku menjawabnya.
"tidak tau, mungkin hanya warnanya saja."
Bukannya kau yang membeli kuenya?
Aku ingin mengatakan itu tapi aku mengurungkan niatku karena aku tidak ingin berdebat dan merusak acara ini.
"tiup lilin!"
Adikku yang manis juga terlihat sangat senang dan sangat ingin meniup lilinnya.
Haruskah kamu memikirkan lilin itu? Kenapa kamu tidak menanyakan rasa dari kuenya?
"sayang, kamu tidak membeli kue yang lebih besar?"
Ayahku yang dari awal hanya diam dan tersenyum sendiri mulai angkat bicara dan bertanya kepada ibuku yang membeli kue.
"ini sudah yang paling besar di toko, jika ingin yang lebih besar lagi kamu harus memesannya terlebih dahulu untuk mendapatkannya."
Kue itu tidak cukup besar tapi jika di potong menjadi empat bagian untuk kami, itu masih menyisakan sisa dan akan cukup untuk memenuhi mulut seorang gadis berumur 5 tahun.
Tapi, kenapa kau mempermasalahkan ukurannya? bahkan jika ukuran kue itu kecil itu tidak masalah karena yang berulang tahun hanya adikku saja di sini.
Apa tidak ada yang penasaran dengan rasanya? Tunggu, apa hanya aku di sini yang penasaran soal rasanya? Ada yang salah dengan keluarga ini.
Sebelum lilin itu ditiup, ibuku memberi tahu kepada adikku untuk berdoa dan meminta sesuatu seperti yang orang lain lakukan.
"aku ingin menjadi seorang putri istana dan bertemu seorang pangeran!"
Sambil memegang kedua tangannya dan memejamkan matanya dia mengucapkan permintaan seperti itu.
Dia mengucapkan semacam kalimat fantasi yang diinginkan setiap gadis-gadis yang suka nonton film kartun.
Kamu ingin menjadi putri dan ingin bertemu pangeran? Ya, itu tidak masalah karena kamu akan menemukan pangeran dengan pernikahan politik jika kamu menjadi putri kerajaan.
Saat aku bertanya kepada adikku kenapa dia tidak memilih "pahlawan", jawabannya adalah : "dia suka membunuh." itu tidak salah, sepertinya job pahlawan sudah dipandang buruk oleh adikku yang cinta damai. (kita sedang berbicara pahlawan yang memburu monster dan mengalahkan raja iblis)
Setelah adikku meniup lilinnya kami segera masuk ke acara pemberian hadiah.
Tidak ada yang mengkritik permintaan adikku. Mungkin itu hal yang wajar?
Orang pertama yang memberikan hadiahnya yaitu ibuku. Dia memberikan sebuah kado yang ukurannya cukup besar, tapi itu terlihat ringan.
Dengan antusias adikku membukanya dengan terburu-buru.
Lalu dia mengeluarkan isinya, itu adalah satu set pakaian musim panas yaitu sebuah topi jerami, kacamata hitam, dan gaun berwarna putih.
Semua dalam ukuran anak-anak.
Itu sangat keren. Adikku juga menyukainya. ibuku memiliki selera yang menakjubkan, kerja bagus, ibu.
Orang berikutnya yang memberi hadiah adalah ayahku.
Sejak awal dia sudah senyum-senyum sendiri dan sekarang senyum itu meningkat ke klimaksnya dan dia mulai mengeluarkan sebuah... Boneka.
"sudah pasti."
Aku sudah mengira itu akan menjadi sebuah boneka.
Bentuk bulat tidak spesifik karena bisa berubah-ubah, berwarna biru, dan beberapa garis untuk menunjukkan struktur wajahnya. Tidak salah lagi itu adalah boneka slime.
Ayahku sudah sering memberikan sebuah boneka kepada adikku, dia juga memberikan boneka kepadaku tahun lalu.
"belum lama ini, di tanggal pernikahan kita dia juga memberiku sebuah boneka."
Bahkan ibuku juga diberikan boneka olehnya.
"t-tapi aku memberikan boneka yang berbeda-beda, 'kan? Juga, yang ini katanya sedang populer jadi aku membelinya."
Dia memberikan jawaban yang klise untuk menghindarinya, tapi ibuku memberikan tatapan yang sangat intens kepadanya dan berkata.
"ini bukan karena wanita yang bekerja di toko itu, kan?"
Ibuku bertanya tentang wanita yang menjaga di toko penjual boneka-boneka ini.
Dia ternyata sudah mencurigai ayahku dan menyelidikinya sampai sejauh itu.
Jika dugaan ibuku benar bukankah ayahku sangat buruk? Dia bahkan memberikan boneka yang dibeli dari selingkuhannya untuk hadiah "hari jadi" dengan istrinya.
Sudahlah, selagi pasangan suami istri itu berdebat, aku memberikan hadiah kepada adikku yang sedang menunggu dengan mata yang berbinar.
Aku sebenarnya cukup resah dengan keadaan orang tuaku, tapi adikku yang masih berumur lima tahun tidak mengerti itu, atau mungkin dia tidak ingin mengerti itu, jadi kami berdua melanjutkan acaranya.
Aku mengeluarkan sebuah kotak kecil berwarna hitam seukuran tangan. Itu tidak dibungkus agar bisa langsung dibuka.
"um, ini memang tidak murni tapi tahun depan aku janji akan membelikan yang asli."
Hadiah yang aku berikan itu adalah sebuah liontin dengan batu ruby pinkish red.
Aku tidak memiliki cukup uang untuk membeli batu permata yang asli, pada akhirnya aku tetap mengutamakan gamenya dari pada adikku, sigh.
Adikku memiliki ekspresi yang cukup gembira saat melihatnya, sepertinya dia tidak mengerti apa yang aku katakan.
"kakak, terimakasih. Aku mencintaimu."
Adikku memeluk aku dengan erat.
Jadi, itu hasil yang bagus melihat dia sangat menyukainya, sepertinya aku harus menepati janjinya.
Setelah semuanya selesai aku kembali ke kamarku.
Pada akhirnya kue itu hanya memiliki rasa orisinil roti dan hanya bagian luarnya saja yang memiliki rasa strawberry.
Aku jadi ingat dengan coklat yang aku beli di pasar, jadi aku mencoba memakannya.
"ini... Rasa coklat."
Tidak ada bedanya dengan coklat biasa hanya sedikit lebih keras.
Aku harus bangun pagi besok karena besok hari minggu jalan raya di dekat taman kota akan ditutup untuk orang joging. Itu sebabnya aku memakan coklat ini karena orang itu bilang--
"ugh"
Tiba-tiba aku tidak bisa bernafas dan dadaku mulai sesak.
Ini sangat menyakitkan dan aku ingin meminta bantuan ke keluargaku tapi suaraku tidak keluar dan saat aku ingin berjalan tubuhku merasa lemas dan aku jatuh seketika di tempat.
"ingat, hati-hati pada orang asing yang memberi kamu permen, jangan mudah percaya dan jauhi mereka."
Itu adalah kalimat peringatan yang ibu berikan padaku sejak aku masih kecil.
Dengan tujuan untuk memberi tahu aku agar tidak tertipu oleh orang dewasa yang memiliki niat jahat terhadap aku.
Karena aku masih kecil pada saat itu aku tidak mengetahui caranya dunia bekerja, dan "orang yang tertipu adalah yang salah." adalah kalimat yang umum di kalangan orang dewasa.
Saat ini aku, rakka nafalza, sedang mengingat apa yang ibuku katakan pada saat aku masih kecil.
Ini tidak seperti aku mengabaikan peringatannya.
Belum lama ini, saat aku sedang belanja di pasar dengan ibuku, aku ditawari coklat oleh seorang spb pria paruh baya yang mengenakan jas dengan rapih.
Dia memberi tahu aku bahwa coklat yang dia tawarkan adalah produk baru dari perusahaan tempatnya bekerja.
Pada saat itu, aku sedang dalam keadaan buruk jadi aku tidak terlalu memikirkannya tentang akibat atau gejala yang akan ditimbulkan dari coklat itu.
Saat ini aku seperti sedang bermimpi. Aku telah sadar tapi rasa kantuk yang berlebih membuat aku seperti sedang mabuk. Seluruh sekitarku gelap dan aku berusaha mencoba untuk bangun.
Tidak lama kemudian, aku mendapatkan kembali panca indraku dan aku mulai mencari tahu.
"...tidak ada yang salah tentang ritualnya sampai sejauh ini tapi kenapa dia belum juga bangun?"
Aku mendengar suara seorang pria yang seperti sedang bergumam jengkel.
Lalu aku membuka mataku untuk mencari sumber dari suaranya.
Di sana, aku melihat seorang pria paruh baya bertelinga runcing mengenakan jubah berwarna hijau gelap, panjang baju itu sampai menyeret ke lantai.
Dia memegang sebuah buku tebal dan membolak-balikkan halamannya seperti sedang mencari sesuatu.
Aku tidak asing dengan penampilan itu, dan wajahnya juga ngeselin.
Entah kenapa hanya melihat wajah dan penampilannya itu membuat aku sedikit kesal jadi aku mencari fokus baru untuk menjernihkan perasaan dan mulai melihat keadaan di sekitar.
Ternyata aku sedang berbaring di lantai batu berbentuk lingkaran yang cukup luas. Ada tiang-tiang kecil yang berdiri di sekeliling area ini, di ujung dari tiang itu ada semacam batu bercahaya berwarna putih, lalu di belakangku ada monumen batu yang besar dan mengeluarkan cahaya berwarna hijau muda.
Tempat ini sangat mempesona, tapi bukankah ini altar?
Jika ada yang bertanya kenapa aku tau bahwa ini adalah altar, itu karena aku sudah sering melihat tempat ini atau lebih tepatnya aku sering melihat ini di dalam game yang sering aku mainkan.
Altar digunakan sebagai tempat sarana pemujaan kepada dewa dan di dalam game Altar digunakan sebagai tempat mengeksekusi para tahanan sabagai tumbal untuk meningkatkan statistik pemain untuk beberapa men--
Tunggu, ini sedikit...
Aku merasa tidak nyaman, rasa dingin merambat di punggungku, dan bulu kudukku mulai berdiri.
Tapi tenang, jernihkan pikiran dan mulai berfikir pelan-pelan.
Sebagai mahasiswa dan sebagai orang dewasa setengah matang, segala informasi harus dikumpulkan supaya bisa mendapatkan kesimpulan yang akurat.
Pertama aku tidak tahu kenapa aku bisa berada di sini, awalan yang buruk.
Jika diingat kembali, terakhir kali aku berada di rumah bergadang memainkan game, menemani ibuku, dan setelah itu merayakan ulang tahun adikku. Ya, sampai sana aku ingat. Lalu... Ah sial aku tidak ingat lagi.
Ok tenang, masih terlalu dini untuk depresi.
Selanjutnya aku sudah mendapatkan informasi bahwa ini adalah altar, dan...
"ohh! Anda sudah sadar, tuan pahlawan?"
"!!?"
Di saat aku sedang tenggelam dalam pikiranku sendiri, pria yang sejak awal berada di depanku, mulai mengajak bicara sehingga membuat aku terkejut. Dan, apa maksudnya 'tuan pahlawan"?
"hm? Anda kelihatannya sedang dalam keadaan buruk?"
Dia bertanya tentang keadaanku, sepertinya dia mengkhawatirkanku karena wajahku pucat.
Aku perlahan berdiri sambil membersihkan pakaianku karena duduk di lantai itu sangat tidak nyaman untuk batinku.
Tapi suara ini, aku sepertinya pernah mendengarnya di suatu tempat.
"tunggu, kau yang menjual coklat kepadaku di pasar itu, 'kan?!"
Itu benar, aku mulai mengingatnya. Pria paruh baya ini yang memberi aku coklat tidak jelas dan saat aku memakannya aku mulai merasa sakit dan sejak saat itu aku tidak ingat apa-apa lagi lalu berakhir di sini.
Tapi rasa kesal saat melihat wajahnya ini seperti bukan karena itu, ada satu hal lagi yang membuat aku menjadi sangat kesal.
"tidak, saya tidak pernah mengganti profesi saya menjadi tukang coklat."
Dengan wajah yang kebingungan, dia menyangkal tuduhan aku.
Tapi aku ingat dengan jelas wajah ini dan juga aku hanya bertemu dengannya sekali tapi entah kenapa rasanya aku sering melihat wajah ini di suatu tempat.
"jika tubuh anda tidak merasa sakit itu berarti ritualnya berhasil. Anda tidak perlu panik, kondisi kebingungan yang anda alami saat ini, itu tertulis di dalam buku dan bukan gejala serius."
Dia tersenyum sambil memberitahu hal yang tidak ingin aku dengar.
"ritual? Apa yang anda maksud?"
"baik. Sebelum saya menjelaskannya izinkan saya untuk memperkenalkan diri saya. Nama saya endrin ratfran, saya adalah orang yang bisa menciptakan golem, [GOLEM MASTER]. Nah, alasan anda bisa sampai ke sini karena saya memanggil anda melalui "ritual pemanggilan pahlawan", ini memang keputusan sepihak dari saya tapi tuan pahlawan... Tolong bantu kami memberantas monster yang ada di muka bumi ini!"
Setelah dia memberitahu bahwa aku ke sini dipanggil melalui ritual, dia segera berlutut dengan satu kaki seperti seorang kesatria dan membuat permohonan seperti yang ada di dalam cerita fiksi fantasi.
Itu membuatku sedikit gugup karena ada orang yang tiba-tiba bersujud di depanku.
Tapi kesampingkan itu. Permintaannya yang aneh membuatku semakin yakin akan satu hal.
Tempat ini, pria ini, dan kata-katanya. Tidak salah lagi, skrip ini mirip dengan yang ada di dalam game di saat awal mulainya bermain setelah pembentukan karakter, dan juga...
Orang ini, pria paruh baya yang ada di depanku adalah last boss kastil yang aku kalahkan sebelumnya menggunakan skin legendaris.
Pantas saja ada perasaan yang janggal saat pertama kali aku bertemu dengannya. Susah untuk mengalahkan pria ini di dalam game dan aku harus menghabiskan uang untuk membeli skin legendaris untuk bisa mengalahkannya. Itu juga penyebab aku jadi begadang dan akhirnya aku jadi tidak fokus lalu membeli barang aneh dari orang yang mirip dengannya.
Ini benar-benar menyebalkan! Dan sekarang dia memanggil aku ke sini untuk melakukan hal yang mustahil, sial! Apa aku terkena kutukan di suatu tempat?
Dalam game, pria bernama endrin ratfran ini adalah npc yang membimbing para pemula(hero karakter) di awal permainan, lalu dia akan pergi ke sebuah kastil dan menjebak hero karakter di sana dengan alasan untuk mengambil alih tubuh hero karakter tersebut.
Itu adalah skrip yang ada dalam game, dan karakter punyaku selalu kalah melawan dia dan menyebabkan sedikit frustrasi.
Mungkin itu yang menyebabkan aku kesal, ditambah kejadian tukang coklat dan dia secara sepihak memanggilku ke sini.
Ugh, baiklah, tenang dulu. Saat ini dia masih orang baik atau seperti itu. Di awal game dia adalah guide pemula.
Aku tidak tau kenapa pihak game membuat settingan seperti itu tapi untuk sekarang aku harus menghadapi dia dulu dan akan memutuskan arah selanjutnya setelah aku memiliki waktu sendirian.
"anda bilang aku adalah pahlawan, kan? Bisakah aku kembali ke tempat asalku?"
Ini harus aku konfirmasi supaya tidak menjadi kesalahpahaman.
"hmm, benar, anda adalah pahlawan. "ritual pemanggilan pahlawan" selalu memanggil manusia dari dunia lain, dan anda bisa kembali ke dunia anda setelah level anda cukup tinggi untuk melakukan ritual khusus pahlawan."
"jadi aku harus menaikkan levelku untuk bisa kembali pulang?"
"ya, itu sebabnya anda harus mengalahkan monster dan latihan menggunakan sihir."
Dia menjelaskan sambil tersenyum cerah seperti orang polos yang tidak memiliki kesalahan apapun.
Sungguh aku sangat kesal dengan pria ini tetapi aku sedikit takut karena dia pasti memiliki kemampuan untuk membunuh seorang pemula sepertiku.
Itu artinya, aku — mau tidak mau — harus menuruti perintah orang ini. Bagaimana dengan kehidupan nyamanku sebagai mahasiswa otaku yang jarang keluar rumah? Sekarang aku dihadapi dengan kenyataan pahit dimana aku harus menjadi seorang pahlawan.
Ugh... Aku sangat berharap bahwa ini cuma mimpi.
Sejujurnya aku sudah hidup nyaman di rumah, memiliki uang, adik imut, dan bebas bermain game. Sebagai otaku, aku juga sedikit mempunyai keinginan untuk pergi ke dunia lain tetapi setelah semuanya terjadi aku lebih memilih untuk hidup nyaman di rumahku karena di sini — di dunia lain ini — aku selalu merasakan teror yang membuat aku takut.
Ini semua karena aku membeli coklat sembarangan. Ah! Apa mungkin anak-anak yang menghilang ditipu menggunakan permen dikirim ke "dunia lain" sama sepertiku? T-tidak, aku rasa cuma aku yang seperti ini.
"la-lalu apa yang harus aku lakukan?"
"ohh, apa anda sudah membuat keputusan? Saat ini anda masih lemah, anda harus menaikkan level anda dengan membunuh monster-monster level rendah di dekat kastil ini."
Kata-katanya mirip dengan npc di dalam game, meskipun aku merasa ada sedikit kalimat sarkasme di dalamnya.
"berbicara tentang membunuh monster, saat ini aku tidak memiliki perlengkapan apapun."
Aku juga tidak memiliki uang dan tidak ada layar grafik tentang statistik atau data untuk melihat statusku sendiri.
Biasanya, di dalam novel fantasi, layar status tembus pandang akan muncul di dalam bidang pandangan si tokoh utama, tapi aku tidak memilikinya.
"tenang saja saya akan memberikan perlengkapan pada anda."
"eh, anda yang memberikannya? Bukannya saya harus ke tempat tutor untuk belajar dan memilih senjata di sana?"
Aku pernah beberapa kali membuat akun baru dan aku sudah terbiasa dengan tutorial pemula.
"ohh, apa anda memiliki pengetahuan tentang itu? Di buku ini tertulis bahwa pahlawan memiliki pengetahuan tentang dunia kami, jadi itu benar! Sebenarnya saya cukup ragu apakah saya salah memanggil orang tetapi kelihatannya tidak sama sekali."
Dia tersenyum bangga saat dia sudah mengkonfirmasi bahwa ritualnya tidak ada yang salah.
Orang ini, entah kenapa aku ingin memukulnya tetapi naluriku berkata untuk tidak melakukannya. Mungkin aku akan langsung dibunuh menggunakan golem yang dia banggakan.
"baiklah, aku akan melakukannya."
"terimakasih, tuan pahlawan, karena anda baru saja dipanggil ke sini anda pasti merasa lelah, kami sudah menyiapkan kamar untuk anda beristirahat."
Dia dengan senang hati memanggil pelayannya untuk memberi aku akomodasi.
Aku tau kalau dia cuma akting, memperlakukan aku dengan baik dan saat aku lengah dia akan menusuk aku dari belakang. Karakter penjahat dengan peran double face seperti ini sungguh menyebalkan.
Beruntung aku sudah mengetahuinya, jika tidak, aku pasti akan menjadi seperti orang bodoh yang dengan senang hati dipanggil ke dunia lain untuk menjadi pahlawan dan akan berakhir dibunuh tanpa mengetahui apa-apa.
Setelah beberapa saat endrin memanggil seseorang, seorang gadis datang dari pintu masuk ruang altar, rambutnya tebal dan panjang berwarna pirang ke-emasan dengan mata biru cerah serta bulu mata yang panjang dan lentik, meskipun matanya memancarkan ketegasan tetapi dia sangat cantik.
Dia mengenakan gaun berwarna merah dengan beberapa sulaman berwarna kuning ke-emasan, gaun itu dikencangkan di sekitar pinggang dengan kancing untuk memperlihatkan garis tubuhnya yang langsing dan menonjolkan bagian dadanya yang besar. Semua terlihat anggun dan menawan tapi di kedua tangan dan kakinya — dia mengenakan Armor ringan berwarna perak.
Aku melihatnya dengan keseriusan di wajahku.
Tidak salah lagi, gadis itu adalah karakter berbayar di dalam game yang bernama freya.
Ini membuat aku sangat takjub bahwa aku bisa bertemu dengan karakter spesial seperti dia secara langsung.
Tapi kenapa dia bersama pria jelek endrin itu? Lagi pula, jika pada level yang sama — karakter pemain, karakter berbayar, dan karakter endrin(sebelum menjadi bos) itu sama derajatnya jika masuk dalam duel pvp dan bahkan freya lebih unggul karena dia tipe petarung jarak dekat.
Alasan kenapa aku selalu kalah dengan endrin saat menjadi bos, itu karena dia menggunakan sebuah item cheat yang dapat memanggil golem langka dengan damage dan pertahanan yang tinggi.
Yah, dia adalah bos kastil dan tim pengembang game pasti menggunakan cara apapun untuk meningkatkan kesulitannya.
Endrin tiba-tiba pergi setelah berbicara dengan gadis itu.
Dia bahkan tidak melihat aku saat dia pergi, sungguh tidak sopan.
Gadis yang aku sebut npc bernama freya itu menghampiri aku dengan wajah yang datar.
Apa dia diperdaya oleh endrin? Atau ada hal yang lain? Mungkin aku harus menanyainya nanti.
"tuan pahlawan, dari sini saya yang akan membimbing anda, jika anda menginginkan sesuatu tolong jangan sungkan untuk bertanya kepada saya."
"siapa namamu?"
"nama saya freya."
"nama yang bagus, freya. Dan kemana si endrin itu pergi?"
"... Err, dia bilang dia ingin pergi ke ruangannya untuk memulihkan mana."
Ohh, apa dia kehabisan mana saat melakukan ritual? Dan seperti yang aku duga, nama gadis ini adalah freya, itu artinya dia orang yang sama dengan karakter yang ada di dalam game.
Hm? Cuma perasaanku saja atau dia memang bereaksi saat aku memuji namanya? Dia memberikan jeda sedikit saat membalas pertanyaan aku tadi.
"jadi, freya. Apa endrin akan menutup dirinya? Dan jika aku ingin bertanya, aku harus menemui kamu yang menggantikan endrin?"
"tepat sekali, tuan pahlawan."
"t-tolong jangan panggil aku tuan pahlawan. Bagaimana pun aku lebih lemah daripada kamu, kan?"
Benar, freya adalah karakter berbayar yang hanya muncul pada event waktu tertentu. Ditambah lagi, dia adalah npc yang paling kuat dalam hal pertahanan diantara semua karakter yang tersedia.
"itu tidak benar tuan pahlawan. Bagaimana pun anda akan menjadi orang terhormat nantinya dan kekuatan anda akan melampaui saya cepat atau lambat."
"tidak, tidak, aku tidak nyaman dipanggil seperti itu, jika bisa..."
Aku ingin mengatakan namaku tetapi apakah itu akan baik-baik saja? Aku sedikit memiliki keraguan, jika nanti aku bertemu sesama orang dari dunia asalku itu akan merepotkan jika dia mengincar aku sebagai musuhnya.
"baiklah, panggil saja aku albert."
Albert adalah nama karakterku di dalam game.
Sejujurnya mau rakka atau Albert itu tidak ada bedanya tetapi menggunakan nama asliku itu sedikit... D-Dan ini bukan berarti aku ingin sedikit tampil beda.
"baik, saya akan memanggil anda tuan Albert mulai sekarang dan aku pikir nama anda juga bagus."
Kami berjabat tangan dengan itu.
Dari wajahnya yang selalu datar dia akhirnya tersenyum kepadaku, dia sangat manis.
Tidak sia-sia aku menggunakan nama yang berat seperti itu.
Setelah perkenalan singkat kami selesai, aku dibimbing ke ruangan tempat aku akan istirahat dan dia langsung kembali ke tugasnya.
Meskipun dipanggil tuan juga masih sedikit mengganggu tetapi aku akan membiarkan ini untuk saat ini, cepat atau lambat dia akan sadar bahwa aku bukanlah pahlawan agung atau semacamnya.
Padahal baru beberapa jam setelah aku bangun di altar itu tetapi rasanya aku sangat lelah sekarang. Mungkin mentalku masih belum terbiasa dengan semua ini dan aku bisa melihat dari jendela bahwa di luar sudah gelap.
Aku langsung berbaring di kasur tanpa memastikan kotor atau tidak dan menatap langit-langit.
Aku masih berharap bahwa semua ini hanya mimpi. Aku akan bangun di kamarku dengan konsol game yang masih menyala, lalu aku akan pergi membangunkan adikku yang sedang membanjiri bantal dengan ilernya dan kami pergi sarapan bersama ibu dan ayahku.
Pagi hari di ruangan asing yang terlihat sederhana, diisi dengan meja, bangku, lemari, gantungan mantel, cermin, dan kasur — aku bangun sambil memastikan tidak ada hal-hal aneh yang terjadi padaku.
Disaat-saat yang fenomenal dan supernatural seperti ini, seharusnya orang akan panik karena mereka tau mereka dikirim ke dunia lain tetapi aku, rakka nafalz-- tidak, sekarang aku menggunakan nama Albert untuk identitas baru di "dunia lain" ini. Ya, itu benar, aku, Albert, tidak memiliki rasa panik sedikitpun mengetahui bahwa aku telah terpanggil ke dunia lain.
Itu jelas karena aku adalah orang dewasa meskipun masih setengah matang karena belum memiliki pengalaman dengan wanita tetapi setidaknya aku memiliki sifat untuk menjadi dewasa.
Karena semua kejadian kemarin dan sampai sekarang aku masih berada di dunia lain ini, aku memutuskan untuk menerimanya dengan lapang dada.
Percuma saja jika aku terus panik, itu tidak akan menghasilkan apapun dan hanya akan menyebabkan tindakan yang ceroboh.
Mungkin orang akan berfikir bahwa aku adalah orang yang tenang dan bisa menyesuaikan diri dalam situasi apapun, namun kalian salah.
Aku hanya sudah pasrah dengan apa yang akan terjadi padaku nanti, mengingat apa yang akan dilakukan sang protagonis di dalam novel jika dalam keadaan seperti ini dia akan berjuang keras untuk bertahan hidup, itu apa yang mustahil untukku lakukan dan itu sangat bertentangan dengan sifat asliku.
Tapi, tentu saja aku tidak ingin mati begitu saja. Jika aku terus membayangkan bagaimana aku akan mati di dunia ini, itu hanya akan membuatku semakin depresi, jadi aku memutuskan setidaknya untuk berusaha bertahan hidup.
Kendala terbesar saat ini adalah pria bernama endrin, menurut karakternya di dalam game, dia akan membunuh karakter pemain.
Jika aku tidak mengalahkannya sekarang, mungkin dia akan membunuhku nanti-- tunggu, itu adalah skrip di dalam game dan sekarang ini bukanlah dunia game tetapi kehidupan nyata asli.
Apa dia masih akan membunuhku?
Jika dipikirkan baik-baik, pria itu memang aneh melihat sikapnya yang kemarin, dia pasti mempunyai konspirasi di balik wajahnya, itu yang aku rasakan.
Kita harus waspada terhadap orang-orang asing di sekitar kita, 'kan? Ditambah lagi...
Aku mulai beranjak dari tempat tidur dan pergi ke arah jendela, dari dalam kamar ini aku masih bisa melihat beberapa bagian konstruksi kastil yang sedang aku tempati sekarang dan di sekitar kastil juga bukan distrik perkotaan melainkan hutan.
"ada apa ini?"
Aku hanya mengetahui bahwa kastil ini adalah tempat endrin menjadi Last boss.
Bukannya ini masih terlalu awal?
Kalau di ingat-ingat lagi, semuanya memang berbeda dari game.
Aku seharusnya muncul di kota pemula bukan di dalam altar seperti kemarin dan ada karakter seperti freya di sini yang bergabung dengan endrin.
Argh, sial! Kenapa aku melupakan itu kemarin? Bukankah ini sudah buntu?
Ngomong-ngomong, endrin membunuh karakter pemain untuk mengambil alih tubuh hero karakternya.
Aku punya ide untuk memeriksa seluruh tubuhku, mungkin menjadi pahlawan punya sesuatu yang spesial di tubuhnya?
Tapi sekeras apapun aku mencoba, aku tidak bisa menemukan apapun yang spesial. Bahkan aku mencoba memukul tembok untuk melihat apakah aku memiliki kekuatan super? tapi itu berakhir dengan rasa nyeri di tanganku.
Baiklah tenang, ayo coba pikirkan kembali untuk mencari jalan keluarnya.
Saat ini, aku tidak tau apa yang endrin pikirkan, apakah dia akan menyerangku atau tidak masih belum pasti tapi melihat skrip di dalam game lebih baik untuk menganggapnya sebagai ancaman dan saat ini dia sedang memulihkan mananya.
Ya, itu dia! Dia mungkin sedang melemah sekarang? Tapi meskipun aku menghampiri dia sekarang dengan kekuatanku saat ini sepertinya masih tidak mungkin untuk menang melawannya.
Mungkin aku harus meningkatkan levelku dulu tapi aku benar-benar masih merasa seperti manusia biasa dan bahkan jika aku bisa menjadi kuat — aku takut sebelum itu terjadi, endrin akan pulih lebih dulu.
Lagi pula, aku mengalahkan endrin di game menggunakan skin legendaris.
Mungkin akan lebih baik jika aku mempunyai skin itu daripada grinding menaikkan level? Tapi di mana aku harus mencarinya? Yang membuat aku aneh adalah sekeliling kastil ini sepertinya hanyalah hutan biasa dan tidak ada tanda-tanda adanya permukiman penduduk sejauh apapun aku melihatnya.
Ini... Jika ini game, bukankah tingkat kesulitannya sangat tinggi?
Di saat aku sedang merenungkan nasib masa depanku, seseorang mengetuk pintu.
Aku menjawabnya sebagai tanggapan dan freya muncul di sana dengan pakaian yang berbeda, membawa kantung besar beserta pedang.
Sekarang dia hanya mengenakan gaun biasa berwarna putih dan rambutnya dikuncir ekor kuda, Itu terlihat lebih kasual dari pada kemarin yang seperti pakaian bertarungnya di dalam game.
"permisi, tuan albert. Karena saya ditugaskan untuk membimbing anda hari ini, saya akan menemani anda untuk menuntun anda di dalam kastil dan saya juga diberi tahu bahwa anda membutuhkan perlengkapan untuk berburu monster."
Seperti kemarin, dia berbicara dengan wajah yang datar tanpa emosi khusus.
Sebenarnya aku sudah tau seluk-beluk dari kastil ini karena aku pernah membelinya tetapi jika orang luar sepertiku tau denah kastil ini mungkin itu akan menarik perhatian, dan si endrin itu pasti akan waspada terhadap aku karena sepertinya dia hanya mengetahui aku adalah pahlawan pemula dan orang dari dunia lain.
"freya, apa di sekitar sini hanya ada hutan? Di mana permukiman penduduk terdekat?"
Sambil menghampirinya, aku ingin mengkonfirmasi sesuatu tentang tempat untuk mencari skin legendaris.
Mungkin satu-satunya kesempatan aku untuk bertahan hidup hanyalah menggunakan skin legendaris itu.
"apa yang anda maksud adalah permukiman penduduk manusia? Jika yang seperti itu tidak ada di daerah sini."
"tidak ada? Apakah kastil ini jauh dari kawasan manusia?"
Aku mulai mengambil kantong yang diberikan oleh freya.
Ternyata, di dalamnya ada satu set pakaian berburu untuk pemula, seperti pakaian yang terbuat dari bahan kulit berkualitas. Jika aku digigit oleh singa, mungkin giginya tidak akan menembus pakaian ini... Mu-mungkin, Karena di dalam game seperti itu jadi pakaian ini harusnya sama, bukan?
"tidak, bukan itu, maafkan saya, maksud saya manusia tidak ada di dunia ini."
"!?"
Freya membuat wajah yang bermasalah dan aku menjatuhkan kantungnya.
Aku tidak tau apakah dia sedang merasa bersalah karena cara dia menyampaikan informasi atau tentang "tidak adanya manusia" di dunia ini atau mungkin keduanya.
Aku mungkin sudah salah mendengar karena terlalu fokus dengan pakaiannya, apa menjadi pahlawan menumpulkan indra pendengaran aku? Tidak, sudah pasti bukan karena itu atau aku mungkin salah paham tentang keadaan aku saat ini?
Aku buru-buru mengambil kantong itu kembali dan mulai bertanya untuk memperjelas.
"t-tunggu, apa yang kamu katakan barusan?"
"seperti yang saya katakan, di dunia ini tidak ada manusia, hanya ada monster dan iblis yang tinggal di sini."
Freya mengutarakan hal itu dengan santai seolah-olah itu adalah keadaan yang normal dan alami.
*glup*
Aku tanpa sadar menelan ludah.
Hanya ada" monster dan iblis" hanya dengan kalimat ini, sudah membuat perbedaan yang signifikan bahwa hanya tokoh dan itemnya saja yang mirip dengan game, sisanya berbeda.
Apa manusia sudah punah? Atau mungkin memang tidak ada manusia sejak awal di dunia ini?
Freya adalah archangel dan untuk endrin sepertinya dia bukan manusia melihat telinganya yang runcing.
Lalu aku sadar akan sesuatu.
Seperti yang terlihat, endrin sepertinya berbohong soal permintaannya itu.
Dia hanya ingin aku untuk menaikkan levelku, apa dia masih ragu bahwa aku adalah pahlawan dan ingin memastikannya dengan membiarkan aku berburu dan hanya melihat aku atau lebih tepatnya tubuh ini berkembang lalu dia akan mengambil alih tubuh ini nanti?
Jika seperti itu maka ini tidak bisa dibiarkan, aku harus segera mencari skin itu apapun masalahnya. Dan juga, kenapa freya memberitahukan hal sepenting ini? Harusnya dia bisa menutup mulut dan berpura-pura bahwa manusia tinggal di tempat yang sangat jauh jika dia sedang bekerja sama dengan endrin.
"tuan albert, apa anda baik-baik saja?"
Freya bertanya dengan wajah prihatin.
Tubuh bagian atasnya sedikit condong kedepan dan dia sedang memeluk pedang yang awalnya dipersiapkan untukku.
Ohh apa dia memiliki kepedulian terhadapku? Padahal dia hanya mengatakan itu tapi seluruh kecantikan aku tiba-tiba menghilang dan aku merasa tersadarkan.
"a-aku baik-baik saja. Ngomong-ngomong ada beberapa bagian di pakaian ini yang tidak aku mengerti cara menggunakannya, bisakah kamu membantuku?"
Aku membuat permintaan yang secara tidak langsung menyuruh freya untuk menemani aku mengganti pakaian.
Lalu freya yang bukan orang bodoh mengerti apa yang aku maksud, dia melihat aku dengan tatapan yang dingin sesaat dan kembali lagi ke wajahnya yang datar.
Di sana, meskipun hanya beberapa detik tetapi dadaku merasa sesak dan aku merasa merinding.
Di detik itu juga, aku langsung tersadar bahwa gadis di depanku ini bisa membunuh aku hanya dengan satu pukulan.
Tapi jujur saja, aku memang hanya ingin meminta bantuannya untuk mengenakan pakaian yang rumit ini dan tidak memiliki maksud lain.
Aku bahkan juga lupa untuk menanyakan kenapa tidak ada manusia.
"baiklah, saya akan membantu anda."
Dia berkata sambil masuk ke dalam kamarku, sebelumnya dia hanya berada di ambang pintu masuk.
Karena tidak ada hal yang serius terjadi, aku menghela nafas kecil dan merasa lega.
Setelah itu dia membantu aku untuk mengenakan pakaian.
Aku hanya memintanya untuk membantu mengenakan pakaian bagian atas, bagian bawah seperti celana dan sepatu aku akan melakukannya sendiri nanti.
Sambil aku mengenakan pakaian, kami sedikit mengobrol tentang manfaat dari pakaian ini seperti "apakah pakaian ini bisa menahan gigitan singa?" atau "bisakah pakaian ini menahan racun?" atau "apa pakaian ini bisa meningkatkan kelincahan?" seperti itu, tetapi freya hanya tertawa kecil dan menjawab "ini hanya akan menahan tubuh anda supaya tidak lecet ketika anda terjatuh."
Aku ingin mengatakan "sungguh? Lalu untuk apa pakaian ini didesain serumit ini?" seperti itu, karena manfaatnya tidak ada bedanya dengan pakaian outdoor biasa tetapi aku menelannya kembali karena dia tertawa.
Kemarin dia tersenyum dan hari ini dia tertawa, meskipun itu hanya tertawa kecil tetapi aku sangat senang melihatnya.
Aku pikir, dia akan menjadi orang yang membosankan tetapi ternyata dia orang yang bisa menanggapi suasana.
Lalu aku kembali ke topik sebelumnya.
"freya, kamu bilang di sini tidak ada manusia, itu artinya kamu tau tentang manusia, bukan? Apa yang terjadi dengan manusia?"
"soal itu..."
Freya yang sedang membantu aku memakaikan semacam alat pelindung lengan, terhenti tiba-tiba bersamaan dengan omongannya, lalu dia melanjutkan.
"tidak ada yang terjadi apa-apa tentang manusia, mereka hanya tinggal di dunia yang berbeda karena ini dunia iblis."
"eh, jadi ini bukan dunia manusia? Lalu endrin meminta bantuan untuk membasmi monster untuk apa?"
Aku tidak mempermasalahkan kenyataan bahwa ini dunia iblis, atau lebih tepatnya itu memang masalah tapi masalah endrin lebih penting dari pada dunia iblis karena menyangkut soal kehidupan aku saat ini.
Aku juga ingin tahu kenapa freya bisa ada di sini dan apa yang dilakukan endrin untuk bisa membawanya ke sini.
Aku akan menanyakan itu nanti setelah berurusan dengan endrin, dan aku berharap freya tidak akan memihak padanya nanti.
Tunggu, aku baru sadar, apakah masih ada karakter lain di sini? Lagi pula ini adalah kastil, tidak mungkin hanya dua orang yang menempatinya.
Freya hanya diam dan tidak mengatakan apa-apa dan memiliki ekspresi yang rumit di wajahnya jadi aku mencoba mengganti pertanyaan.
"jadi, sungguh tidak ada permukiman atau bangunan apapun di sekitar sini?"
"benar, selain kastil ini tidak ada bangunan lain di sekitar sini tetapi ada semacam reruntuhan batu di padang rumput di arah utara dari sini. Itu bukan seperti bangunan tetapi itu tidak alami menurut kami."
Reruntuhan batu? Aku tidak mengingat apapun tentang itu dalam game, yang aku ingat hanya tugu pahlawan yang terbuat dari batu di tengah alun-alun kota.
"apa ada batu yang berdiri?"
"ada banyak batu yang berdiri dan letaknya seperti ditata oleh seseorang tetapi mungkin karena sudah tidak ada yang mengurusnya lagi — batu-batu tersebut banyak yang hancur dan jatuh berserakan."
Freya menyampaikan sambil mencoba mengingat kembali apa yang dia lihat.
Aku semakin tidak mengerti tempat apa itu dan juga itu sudah tidak diurus lagi, mungkin warga lokal sudah pergi dari tempat itu?
Yah, aku mungkin akan ke sana untuk melihat karena tidak ada lagi hal yang bisa aku lakukan untuk bisa meningkatkan kekuatan.
Tidak ada kota berarti tidak ada tukang yang menjual skin, bahkan jika ada tukang skin aku tidak memiliki uang untuk membelinya.
Satu-satunya jalan adalah berdoa dan mengandalkan keberuntungan, 'kan?
Huh, game ampas macam apa ini...
Aku akhirnya selesai mengenakan pakaian rumitnya yang dibantu oleh freya.
Entah kenapa, padahal masa depanku masih buram tapi bersama dengan freya hatiku menjadi selalu tenang.
"freya?"
"iya."
"apa kamu sudah sarapan?"
"saya belum sempat sarapan karena saya pergi ke gudang pagi ini dan langsung ke kamar anda, saya berniat sarapan setelah ini, tentu saja anda harus mengikuti saya untuk sarapan."
Ohh, aku kira, aku akan dilepas di pagi hari seperti ayam untuk mencari makanannya sendiri.
Jadi, mereka yang membuat makanan untukku? Ya, itu mungkin wajar karena aku adalah seorang pahlawan meskipun masih pemula.
Untuk saat ini, aku masih akan menganggap bahwa mereka masih akan memperlakukan aku dengan baik karena alasan kepahlawanan dan meskipun aku masih khawatir apa aku akan di tusuk tiba-tiba, aku akan tetap menahannya dan berpura-pura tidak mengetahui apa yang akan mereka atau endrin lakukan seperti yang ada dalam game.
Setelah itu, aku menerima tawaran freya untuk sarapan bersama.
Untuk pertama kalinya ada seorang gadis yang membantu aku mengenakan pakaian dan mengajak sarapan bersama seperti pasutri yang baru menikah, meskipun dia jarang tersenyum dan lebih banyak membuat ekspresi datar tapi dia tetap cantik.
Mungkin ini akan menjadi sarapan terakhir aku tapi menurutku ini tidak terlalu buruk, bukan?
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!