Pertemuan pertama

Brakkkk......

Motor yang dikendarai Zahra tersenggol bagian belakang, sehingga motornya jatuh, begitu juga dengan dirinya. Syukurlah mobil yang menabraknya tidak melaju kencang. Sempat melaju kencang. Mungkin Zahra sudah menghadap yang Maha Kuasa.

Zahra meringis kesakitan. Karena jidatnya terbentur ke trotoar jalan. Jidatnya memar tapi masih bisa ditahannya. Lutut dan sikunya juga lecet.

"Sakit....!" ucapnya, sembari memperhatikan bagian tubuh lainnya yang luka. Saat itu juga seorang pria turun dari mobil, mendekati Zahra yang meringis kesakitan.

"Sekolah yang benar, jangan main dijalanan. Lihat ulah cerobohmu. Hampir saja kita semua celaka." Ucap pria itu ketus, menampilkan ekspresi wajah bringas. Dia menilai Zahra adalah siswa yang suka cabut dari sekolah dan main tawuran.

Zahra menatap kesal pria arogan dihadapannya. Pria itu bukannya membantu malah memarahinya. Dasar orang kaya sombong.

"Kalau mau marah-marah, gak usah anda turun. Sana tabrak lari saja. Bapak tidak lihat saya terluka." Zahra meringis kesakitan, berusaha untuk bangkit. Si pria malah bengong, bukannya membantu.

Saat itu juga perhatian Zahra teralihkan. Karena seorang pria tampan keluar dari mobil yang menabraknya tadi.

Syurrrr....

Angin sepoi-sepoi berhembus. Membuat hati Zahra sejenak jadi sejuk. Rasa sakit di sekujur tubuhnya hilang sudah. Rambut panjangnya melambai-lambai, mengikuti arah angin, sedangkan kedua bola matanya melotot kagum tanpa berkedip, sehingga mata indahnya itu mengeluarkan air. Karena kena angin.

Sosok pria tampan itu kini berjalan ke arahnya. Setiap langkahnya, tak lepas dari tatapannya Zahra. Dia menahan matanya agar tidak berkedip, padahal matanya sudah memerah, karena terpaan angin.

"Tampan sekali!" gumam Zahra, matanya masih saja menatap lekat pria yang kini sudah berdiri di hadapannya. Pria itu hanya memakai kemeja lengan panjang warna Soft blue polos. Dipadu celana jeans hitam, dengan sepatu pentofel hitam mengkilap. Penampilan tergolong biasa. Tapi, sangat memikat hati Zahra. Dia pun langsung jatuh cinta pada pandangan pertama. Tapi, rasa kagum itu ditepisnya cepat dari otak mesumnya. Karena dia yakin pria matang dihadapannya, pasti sudah berkeluarga.

"Pak Ujang, ayo kita bawa dia berobat." Ujar lelaki matang itu sembari membenarkan posisi motor bututnya Zahra. Wanita itu pun tersadar dari angan-angannya.

Zahra menoleh secara bergantian kepada pria beda level di depannya. Jelas pria yang terakhir menghampirinya adalah majikannya dan pria yang kasar kepadanya adalah seorang supir sombong.

Pria dewasa dihadapannya ini sangat wangi, hingga membuat Zahra terhipnotis.

"Gak usah Pak, saya hanya lecet sedikit. Tidak perlu ke rumah sakit. Saya juga terburu-buru." Ucap Zahra dengan lemah, sembari menahan sakit di lututnya yang lecet. Dia tidak mungkin ke rumah sakit. Dia harus cepat membawa neneknya ke sekolah. Entah kenapa Zahra nampak tidak berdaya, biasanya juga dia galak. Apa karena insiden ini. karena, dirinya juga yang berhenti di tengah jalan. Sehingga dia tidak ngotot untuk mendebat. Atau , terpana melihat sosok pria matang dihadapannya.

Zahra sedikit canggung karena ditatap lekat oleh pria tampan dihadapannya.

"Kenapa dia menatapku seperti itu? apa dia naksir juga padaku? seperti aku yang langsung jatuh pada pandangan pertama." Zahra membathin.

"Pak Ujang, periksa kondisi motornya." Titah si majikan tegas. Pak Ujang langsung menjalankan perintah. Mengengkol motor bututnya Zahra, karena starternya sudah tidak bagus lagi.

"Masih bagus tuan." Jawabnya sopan. Dan seperti hewan peliharaan yang tidak ada nyali. Beda sekali sikapnya barusan kepada Zahra.

"Maaf ya dek, kami sedang terburu-buru. Ini terimalah sedikit uang untuk kamu berobat." Si pria tampan dewasa itu, memberikan satu ikat uang kepada Zahara.

Zahra enggan menerimanya.

"Terimalah!" masih menyodorkan uang itu. Dengan ragu Zahrapun akhirnya menerima uang itu. Dia merasa uang yang diberikan lumayan banyak. Tapi, dia hanya diam sembari bersyukur dalam hati. Gak apa-apa lecet-lecet, yang penting ada uang Bayar hutang.

"Lain kali lebih berhati-hati, jangan tiba-tiba berhenti di tengah jalan. Oke Adek manis." Si pria tersenyum dan mengacak rambut Zahra. Dia pun refleks menghindar dari perlakuan sok akrab si pria yang sempat dikaguminya itu.

Si pria matang tampan itu tersenyum, kemudian bergegas berjalan menuju mobilnya. Zahra pun meninggalkan Tempat Kejadian Perkara, setelah mobil mewah itu membelok di persimpangan dan hilang dari jangkauan matanya.

"Koq ada ya pria setampan itu? pasti orang kaya." Zahra berbicara sendiri sambil tersenyum manis, memacu motornya menuju pasar.

"Pesona jauh lebih memikat dari Ferdy." Zahra berbicara sendiri, saat menyetir. Kemudian dia tertawa teringat ocehan tetangganya yang sering marah, suaminya digaet istri orang.

"Zaman edan, sekarang lebih laku suami orang dan istri orang. Aku saja sempat terpesona tadi sama Bapak tampan itu. Padahal sudah jelas dia itu, pasti suami orang." Zahra masih berbicara sendiri, dan tersenyum kecut. Merasa dirinya sama saja dengan orang lain, yang matanya melotot melihat yang bening.

#Istri orang lagi naik Daun. Janda dan perawan Gulung tikar. Awas-banyak-pelakor." Zahra teringat ucapan tetangganya, yang mengomel, saat ketahuan suaminya selingkuh. Ternyata sekarang yang lagi trend. Perselingkuhan yang sudah punya pasangan masing-masing.

"Aku koq mikirnya kesitu sih?" Zahra pun menyesal kan dirinya yang buang-buang waktu memikirkan pelakor dan pebinor.

Gak banget deh jadi pelakor. Zahra membathin.

❤️❤️❤️

Sementara di dalam mobil yang menabrak Zahra. Si majikan dan pak supir berbincang.

"Pak Ujang, aku koq merasa sangat familiar dengan wajah anak tadi. Seperti pernah lihat sebelumnya." Ucap sang majikan, yang duduk santai di jok belakang supir.

"Iya tuan, aku juga tadi sempat berfikir seperti itu. Mirip Koki baru kita, Bu Anindya, koki baru yang masakannya begitu tuan suka." Jawab Pak supir ramah dan sopan. Mengingat ungkapan sang majikan, yang memuji masakan koki baru mereka.

"Iya ya. Koq wajah mereka mirip gitu. Tapi, wajah anak tadi lebih garang. Kalau koki baru kita, wajahnya ayu." Kedua bibir majikan melengkung, saat membicarakan wanita yang mulai mengusik hati dan pikirannya itu.

"Apa tuan menyukai Koki baru itu?" pak Supir membatin, memperhatikan wajah sang majikan yang begitu bahagia dengan senyam-senyum dari kaca spion. Pak supir pun tidak banyak berkomentar, dia menambah kecepatan mobil, agar cepat sampai ke tujuan.

Sesampainya ditujuan, sang supir memarkir mobilnya di tempat parkir. Dan si Bos sudah turun, tanpa menunggu sang supir membuka pintu mobil.

"Pak Ujang tunggu di sini saja. Biar saya yang masuk ke dalam." Sang majikan melangkah lebar. Melapor ke Pak Satpam. Pak Satpam pun mengantarnya ke petugas piket.

"Dek, ada tamu ini." Ucap Pak Satpam kepada petugas piket dengan tersenyum.

"Oh iya, silahkan duduk pak. Kita isi buku tamu dulu." Wanita yang masih muda itu, terpesona melihat tamu yang datang.

"Bapak ini dari dinas mana ya? kalau bapak wartawan, maaf kepala sekolah kami sedang tidak ada di sekolah." Ucap pegawai yang masih gadis yang bertugas piket hari ini. Ya, kebanyakan kepala sekolah selalu menghindari wartawan. Apalagi wartawan yang bersifat memeras. Bukan wartawan yang amanah.

"Saya Ezra, orang tua dari Rara Putri Assegaf, saya kesini memenuhi surat panggilan orangtua untuk Putri saya." Pria tampan itu, menampilkan ekspresi wajah biasa saja, hanya senyum tipis yang menghiasi wajah tampannya. Dia bukan pria yang suka tebar pesona.

"Aaa--pa? Bapak ini Ayahnya Rara?" tanyanya tidak percaya. Kedua bola mata jengkol ibu guru itu, hampir copot dari tempatnya. Baru kali ini dia melihat seorang pria, sudah bapak-bapak. Tapi, masih good looking. Ibu guru itu memperhatikan lagi dengan lekat, pria tampan dihadapannya. Si Ibu jadi salah tingkah. Maklumlah Ibu guru juga manusia. Yang gampang tergoda dengan dengan produk baru dan menggiurkan.

Si Ezra tersenyum, matanya melihat bed nama si ibu guru piket. Nur Azizah.

Rara adalah murid baru, pindahan dari kota. Dia baru dua bulan di sekolah ini. Tapi, kasusnya di buku hitam sudah banyak.

Terpopuler

Comments

☾⃟ℳoon - Moon 🌙

☾⃟ℳoon - Moon 🌙

ga nangis🤭

2022-02-25

0

Sani Romlah

Sani Romlah

lanjut dong

2022-02-01

3

Yanti puspita sari🌹🥀

Yanti puspita sari🌹🥀

langsung sambung ke cerita kmrin aja Thor udh agak jauh kmrin😁😁

2022-02-01

2

lihat semua
Episodes
1 Musuh
2 Pertemuan pertama
3 Terpesona
4 Ditipu
5 Masuk perangkap
6 Panas dingin
7 Ketakutan
8 Meminta pertolongan
9 Dewa penyelamat
10 Merasa dilindungi
11 Khawatir
12 Awas kena fitnah
13 Meresahkan
14 Bingung
15 D.O
16 Memohon
17 Aneh
18 Berkah atau musibah
19 Mengukur kemampuan
20 MENIKAH
21 Aku madu ibuku
22 Malam pertama
23 Dukung siapa nih
24 Fitnah
25 Masih malu
26 Di teror
27 kabar buruk
28 pemenang
29 Pamit
30 Nikahkan!
31 Tambang Emas
32 Istri kedua
33 Materialistis
34 Pak Tua
35 Takut
36 Dilabrak
37 Kita harus bicara
38 Merasa dihina
39 Tahu diri
40 Ke mall
41 Anak Dajjal
42 Pemenang
43 Keluarga baru
44 Mirip
45 Balas dendam
46 Obat mujarab
47 Mantan
48 Pusing dah
49 Kita bertemu kembali
50 Tanyakan pada sumbernya
51 Macan betina ngamuk
52 Luka batin
53 Dia kekasihku
54 Laris manis
55 Istri tua atau istri muda
56 Bau
57 Basah-basah
58 Istri tercinta
59 Bertarung
60 Ada batas
61 Istri simpanan
62 couplean
63 Rakus
64 Meluruskan masalah
65 Surat cinta
66 Kamu sudah menikah
67 Panggilan sayang tetap pak tua
68 Diculik
69 Arus
70 Terkepung
71 Tetap bersyukur
72 Makan pisang
73 POLOS
74 Dicicil biar lolos.
75 Menangis terisak
76 Sakitnya double
77 Yes... No
78 sangat bahagia
79 Digrebek
80 Pengen dimanja
81 Terima kenyataan
82 Baumu membuat candu
83 Home Schooling
84 Presentasi
85 Candu
86 Cinderella Menunggang kuda
87 Mencintai
88 Terungkap sudah
89 Tak bisa berkata-kata
90 Hancur dalam hitungan detik
91 Pernah lihat, di mana ya?
92 Buang gengsi
93 Takut kehilangan
94 Bangkai terendus
95 Aku ingin bertemu dengannya
96 Aku ingin bertemu ibu
97 Aku tak ingin dia meninggalkanku
98 Berkorban
99 Terciduk
100 Serba salah
101 Bapakmu
102 Geram
103 Membobol
104 Razia
105 Body shaming
106 MUntah
107 Pasrah
108 Jangan saling menyalahkan ya
109 Gak percaya
110 Terbongkar
111 Hidup penuh Lika liku
112 Tak ada yang menyayangiku
113 Pusing
114 Bimo bingung
115 Gangguan
116 Bersaing
117 Ganti rugi amazing
118 Hubby Ezra yang matang
119 Gak tahan
120 Mencoba tegar
121 Rumah baru
122 Suamimu
123 Oleng
124 Ditinggal
125 Rindu
126 Mendoakanmu
127 Minder
128 Moody an
129 Lima Minggu
130 Menggila
131 Balon kembar
132 Fitrah
133 Penuh syukur
134 Ditantang
135 Nyangkut
136 Salah
137 Jaga martabat dan harga diri
138 Rada aneh
139 Hidayah
140 Love yourself
141 Sok jago
142 Dimaafkan, tapi susah melupakan
143 Bimo... Bimo
144 Tugas berat
145 Pantau
146 Foto jelek
147 Ngidam pun dimulai
148 Ngidam mantan.
149 Jadi bahan tontonan
150 Tak boleh memihak
151 Terkejut
152 Kenapa dirahasiakan
153 Ke rumah sakit
154 Belum ikhlas
155 Mie ayam
156 Itu gampang
157 Catatan
158 Tauladan
159 Keinginan ditolak
160 Disambut
161 Jodoh karena Ku tang
162 Menjelaskan
163 Gejolak
164 Disyukuri
165 Nasehat panjang
166 Melarikan diri
167 Gen
168 Pertimbangkan
169 Folling
170 Gak berkutik
171 Banyak krikil
172 Good looking
173 Belajar
174 Jiwa besar
175 Ceraikan saja
176 Curhat
177 Keseruan anak ABG
178 Hidup yang bener
179 Kamu dalam pantauan
180 Kepo
181 Ice cool
182 Gamang
183 Pas dengan seleraku
184 Tamu tak punya aturan
185 Banyak peminatnya
186 Limited edition
187 Kena sembur
188 Naik turun
189 Tertangkap basah
190 Siapa?
191 Tak terduga
192 Lain dari yang lain
193 Hajar Jahan nam
194 Seperti Di Neraka
195 Nguping
196 Gagal
197 Takut diambil orang
198 Gairah
199 Kamu luar biasa
200 Give away
201 Promo novel baru
202 Hasrat
203 Ramaikan
204 Cuplikan novel baru
205 kupu-kupu malam
206 Mampir say, novel baru
Episodes

Updated 206 Episodes

1
Musuh
2
Pertemuan pertama
3
Terpesona
4
Ditipu
5
Masuk perangkap
6
Panas dingin
7
Ketakutan
8
Meminta pertolongan
9
Dewa penyelamat
10
Merasa dilindungi
11
Khawatir
12
Awas kena fitnah
13
Meresahkan
14
Bingung
15
D.O
16
Memohon
17
Aneh
18
Berkah atau musibah
19
Mengukur kemampuan
20
MENIKAH
21
Aku madu ibuku
22
Malam pertama
23
Dukung siapa nih
24
Fitnah
25
Masih malu
26
Di teror
27
kabar buruk
28
pemenang
29
Pamit
30
Nikahkan!
31
Tambang Emas
32
Istri kedua
33
Materialistis
34
Pak Tua
35
Takut
36
Dilabrak
37
Kita harus bicara
38
Merasa dihina
39
Tahu diri
40
Ke mall
41
Anak Dajjal
42
Pemenang
43
Keluarga baru
44
Mirip
45
Balas dendam
46
Obat mujarab
47
Mantan
48
Pusing dah
49
Kita bertemu kembali
50
Tanyakan pada sumbernya
51
Macan betina ngamuk
52
Luka batin
53
Dia kekasihku
54
Laris manis
55
Istri tua atau istri muda
56
Bau
57
Basah-basah
58
Istri tercinta
59
Bertarung
60
Ada batas
61
Istri simpanan
62
couplean
63
Rakus
64
Meluruskan masalah
65
Surat cinta
66
Kamu sudah menikah
67
Panggilan sayang tetap pak tua
68
Diculik
69
Arus
70
Terkepung
71
Tetap bersyukur
72
Makan pisang
73
POLOS
74
Dicicil biar lolos.
75
Menangis terisak
76
Sakitnya double
77
Yes... No
78
sangat bahagia
79
Digrebek
80
Pengen dimanja
81
Terima kenyataan
82
Baumu membuat candu
83
Home Schooling
84
Presentasi
85
Candu
86
Cinderella Menunggang kuda
87
Mencintai
88
Terungkap sudah
89
Tak bisa berkata-kata
90
Hancur dalam hitungan detik
91
Pernah lihat, di mana ya?
92
Buang gengsi
93
Takut kehilangan
94
Bangkai terendus
95
Aku ingin bertemu dengannya
96
Aku ingin bertemu ibu
97
Aku tak ingin dia meninggalkanku
98
Berkorban
99
Terciduk
100
Serba salah
101
Bapakmu
102
Geram
103
Membobol
104
Razia
105
Body shaming
106
MUntah
107
Pasrah
108
Jangan saling menyalahkan ya
109
Gak percaya
110
Terbongkar
111
Hidup penuh Lika liku
112
Tak ada yang menyayangiku
113
Pusing
114
Bimo bingung
115
Gangguan
116
Bersaing
117
Ganti rugi amazing
118
Hubby Ezra yang matang
119
Gak tahan
120
Mencoba tegar
121
Rumah baru
122
Suamimu
123
Oleng
124
Ditinggal
125
Rindu
126
Mendoakanmu
127
Minder
128
Moody an
129
Lima Minggu
130
Menggila
131
Balon kembar
132
Fitrah
133
Penuh syukur
134
Ditantang
135
Nyangkut
136
Salah
137
Jaga martabat dan harga diri
138
Rada aneh
139
Hidayah
140
Love yourself
141
Sok jago
142
Dimaafkan, tapi susah melupakan
143
Bimo... Bimo
144
Tugas berat
145
Pantau
146
Foto jelek
147
Ngidam pun dimulai
148
Ngidam mantan.
149
Jadi bahan tontonan
150
Tak boleh memihak
151
Terkejut
152
Kenapa dirahasiakan
153
Ke rumah sakit
154
Belum ikhlas
155
Mie ayam
156
Itu gampang
157
Catatan
158
Tauladan
159
Keinginan ditolak
160
Disambut
161
Jodoh karena Ku tang
162
Menjelaskan
163
Gejolak
164
Disyukuri
165
Nasehat panjang
166
Melarikan diri
167
Gen
168
Pertimbangkan
169
Folling
170
Gak berkutik
171
Banyak krikil
172
Good looking
173
Belajar
174
Jiwa besar
175
Ceraikan saja
176
Curhat
177
Keseruan anak ABG
178
Hidup yang bener
179
Kamu dalam pantauan
180
Kepo
181
Ice cool
182
Gamang
183
Pas dengan seleraku
184
Tamu tak punya aturan
185
Banyak peminatnya
186
Limited edition
187
Kena sembur
188
Naik turun
189
Tertangkap basah
190
Siapa?
191
Tak terduga
192
Lain dari yang lain
193
Hajar Jahan nam
194
Seperti Di Neraka
195
Nguping
196
Gagal
197
Takut diambil orang
198
Gairah
199
Kamu luar biasa
200
Give away
201
Promo novel baru
202
Hasrat
203
Ramaikan
204
Cuplikan novel baru
205
kupu-kupu malam
206
Mampir say, novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!