Queen membalikan badannya untuk melihat kembali rumahnya saat akan pergi. Queen hanya bisa berpamitan dengan serigala yang sudah menjadi temannya selama ini. Queen menggunakan kendaraan sepeda motor untuk meninggalkan hutan. Queen berpenampilan selayaknya seorang pembalap profesional karena menggunakan pakaian serba hitam.
Queen hanya membawa tas ransel saja yang berisi barang-barang penting miliknya. Tidak membawa semua pakaian dan juga hal-hal lain seperti orang yang sedang berpindahan. Dia hanya berniat untuk segera bertemu dengan kembarannya saja dan menemukan Alex.
Beberapa jam kemudian, Queen sudah berada di dalam pesawat. Ia memakai topi hitam dan menggunakan masker lalu bersandar di tempat duduk dengan memejamkan matanya. Sementara di tempat lain dari seseorang yang sedang terburu-buru masuk ke dalam loket untuk menyerahkan tiket pesawat miliknya dan masuk.
"Aneh, bukannya tadi itu orang yang sama sebelumnya?"
Sella Queen adalah kembaran dari Queen. Yang membedakan mereka berdua hanyalah potongan rambut saja. Rambut Sella lebih panjang dibandingkan dengan Queen.
Sella berjalan masuk ke dalam pesawat untuk mencari posisi tempat duduknya. Ia menemukan tempat duduknya disamping seseorang yang menggunakan masker hitam dengan topi hitam sedang bersandar di tempat duduk dengan memejamkan matanya.
Sella langsung duduk dan membuat Queen merasa ada seseorang yang duduk di sebelahnya. Queen membuka matanya dan melihat dengan terkejut bahwa orang yang dicari olehnya berada di samping.
"Dia?" Queen terkejut melihat keberadaan Sella. Dan pesawat mulai berjalan untuk terbang.
Sella yang duduk disamping Queen in menunjukkan wajah sedih yang menangis. Queen sedang berpikir untuk melihat situasi jika dia langsung membuka maskernya dan menunjukkan wajahnya yang sama seperti seorang yang di sampingnya akan membuatnya terkejut. Queen hanya memperhatikan apa yang sedang dilakukan oleh Sella.
"Kau tidak apa-apa?" tanya Queen.
"Maaf jika aku mengganggu tidurmu karena tangisanku." Jawab Sella.
"Menangis adalah salah satu ekspresi untuk meluapkan emosi pada diri." Jawab Queen
"...." Sella memberhentikan Isak tangisnya dan melihat Queen dengan intens.
"Jika sedang bersedih maka menangislah sepuasnya hingga kamu merasa lega. Setelah itu jangan lupa untuk menyelesaikan kesedihan itu dengan melakukan sesuatu tindakan yang akan menyelesaikannya." Jawab Queen.
"Aku hanya tidak ingin meninggalkan orang-orang yang aku sayangi dengan cepat." Jawab Sella.
"Kenapa harus meninggalkan mereka jika bisa tetap bersama?" tanya Queen.
"Karena dokter mengatakan bahwa aku memiliki kanker darah stadium akhir dan waktuku hanya tinggal beberapa bulan lagi." Jawab Sella dengan menampilkan wajah yang sangat sedih.
"Apa kanker?" tanya Queen dalam hati.
"Keluarga ku tidak ada yang mengetahui hal itu, dan kedatanganku ke kota ini untuk memeriksa kondisi yang baru saja aku ketahui baru-baru ini saja. Dan setelah menerima hasilnya. Aku benar-benar sedih." Jawab Sella lagi.
"Entah sebuah kebetulan atau memang takdir kita bertemu saat ini." Jawab Queen.
"...." wajah Sella yang bingung dengan pernyataan Queen.
"Berjanjilah kepada ku untuk tidak panik ketika aku membuka masker ini." Jawab Queen.
Saat Queen berkata seperti itu tiba-tiba pesawat mengalami kerusakan sehingga berguncang-guncang membuat para penumpang berteriak histeris. Satu bilah kipas yang hancur menyebabkan mesin nomor satu (bagian kiri) pesawat kehilangan daya dan terbakar.
Kerusakan ini sangat fatal sehingga membuat pilot tidak bisa mengendalikan pesawat dan langsung memberikan informasi kepada pramugari untuk memberikan pertolongan pertama kepada para awak kapal untuk menggunakan pelampung karena saat ini mereka masih dekat berada di atas laut lepas.
"Apa yang terjadi?" tanya para penumpang yang panik
Pramugari memberikan arahan kepada para penumpang untuk menggunakan jaket pelampung dan segera melompat ke lautan karena pesawat akan segera meledak. Pramugari satu-satu memberikan pelayanan keselamatan kepada penumpang. Dan Queen yang langsung mengambil jaket pelampung.
Melihat Sella yang ketakutan Hanya berdiam diri berdiri melihat situasi yang sangat kacau balau. Queen langsung mengambil jaket pelampung lainnya untuk diberikan kepada salam dan membantunya untuk memakainya.
"Gunakan ini dan jangan takut, aku akan selalu bersama mu saudara kembar ku." Jawab Queen.
Angin yang sudah memporak porandakan keadaan di dalam pesawat, keadaan para penumpang yang sangat ragu-ragu untuk melompat dari kapal ke laut karena mereka semua tidak berani untuk melakukan itu.
"Semuanya dengarkan baik-baik. Jika kalian melompat, ada kesempatan untuk hidup. sementara jika kalian tidak melompat maka kalian sudah pasrah akan keadaan jika pesawat ini akan jatuh dan meledak dan akan membuat kalian semua mati terbakar hangus. Maka pilihlah sekarang dengan cepat." Ucap Queen dengan tegas dan menarik Sella untuk melompat dan meninggalkan semua orang di dalam pesawat.
"Arghhhhhhhhhhh........" Sella berteriak dengan keras ketika jatuh dari pesawat dan terbang di udara dengan begitu saja.
Baru beberapa detik saja mereka turun dari pesawat itu tiba-tiba ledakan terdengar sehingga membuat Sella terkena serpihan pesawat yang melukai punggungnya tembus hingga perut.
Darah mengalir dengan cepat di udara akibat luka yang diderita oleh Sella dan membuat Queen sangat khawatir. Queen membuka maskernya dan menceritakan hal singkat kepada Sella.
"Kau adalah kembaran ku jadi bertahanlah untuk hidup." teriak Queen di udara.
"Wajah mu?" tanya Sella yang terkejut.
"Dengarkan baik-baik, aku baru mengetahui keberadaan mu. Dan kepergianku ini ingin menjemputmu namun takdir keberuntungan membawamu untuk datang kepadaku tanpa dicari namun takdir keburukan juga datang kepada kita berdua untuk menghadapi semua ini. Jadi bertahanlah untuk hidup." Jawab Queen sambil memeluk tubuh Sella dengan erat dan mencabut serpihan itu begitu saja dari perut dan menekan untuk memberhentikan pendarahan luka.
"Sella Queen. Panggil aku Queen." Jawab Sella.
"Queen Aleska. Panggil aku juga dengan Queen." Jawab Queen.
"Queen mungkin ini adalah jawaban dari kekhawatiran ku. Berjanjilah kepadaku untuk menjadi diriku dan lindungi orang-orang yang aku sayangi." Jawab Sella.
"Jangan berbicara seolah-olah kau akan meninggalkan dunia ini." Jawab Queen semakin erat memeluk tubuh Sella.
"Berjanjilah padaku Queen. Aku sudah tidak kuat lagi." Jawab Sella.
"Byur......" Tubuh mereka berdua jatuh ke air laut.
Queen yang sudah terbiasa untuk berenang di laut lepas membuatnya dengan cepat membawa ke tepi pantai yang tidak jauh dari mereka jatuh.
"Bertahanlah aku mohon." Jawab Queen dengan berenang membawa tubuh Sella ke dataran.
Puing-puing pesawat berjatuhan ke laut. Belum sampai ke dataran laut, Sella
"Queen berhentilah dan dengarkan aku." Ucap Sella.
"Bertahanlah."
"Queen," panggil Sella dengan memegang pipi Queen.
"Bertemu denganmu adalah sebuah anugerah terindah yang aku miliki walaupun banyak pertanyaan yang ingin diajukan kepadamu. Tapi aku tidak memiliki banyak waktu. Berjanjilah kepadaku untuk menggantikan posisiku." kalimat terakhir yang di ucapkan oleh Sella.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 213 Episodes
Comments
Lilian
Hay Thor aku balik lagi maaf baru bisa baca karyamu sekarang
tp aku langsung baper ini😢
2022-09-09
0
Mega Ackerman
Like thor
2022-03-19
2
Tarina fadila
maaf ya bru mampir 🙏 smoga gk ketinggalan ngasih👍
2022-03-08
2