Queen adalah seorang wanita yang memiliki kemampuan yang tidak biasa seperti manusia lainnya. Ia dilatih oleh seorang mantan mafia yang tinggal di sebuah desa jauh dari penduduk modern. Queen memiliki perawakan wajah yang sangat mungil dengan perpaduan bibir yang kecil, mata yang bulat dan hidung yang mancung. Postur tubuh yang seperti model. Queen memiliki sifat yang dingin, pemberani dan penyayang.
Queen langsung menikmati sarapan yang telah disajikan oleh Alex. Kemudian bergegas membereskan beberapa peralatan yang akan dibawa ke untuk masuk ke dalam hutan liar. Mereka berdua tinggal di sebuah desa yang jauh dari kota dan masih dikelilingi dengan hutan liar.
Queen mengunci rumah kemudian pergi ke dalam hutan dengan membawa tas ransel berwarna hitam beserta dengan peralatan lainnya. Hutan sudah menjadi lingkungan keseharian Queen selama ini jadi tidak sulit untuknya menemukan markas macan tutul yang diminta oleh sang ayah.
Tepatnya, di sebuah gua di arah selatan yang menjadi perkembangbiakan hewan buas seperti singa, beruang, macan tutul dan hewan buas lainnya. Dengan waktu 5 jam dari rumah menuju ke gua dengan berjalan kaki. Queen sudah tiba di sana dan mencari kesempatan dengan memanjat pohon untuk melihat situasi sekitar.
"Dengan melihat dari sini aku bisa mengamati situasi lingkungan sekitar." Jawab Queen dalam hati.
Dua bola mata Queen melihat sekeliling hutan di atas pohon dan tidak menemukan hewan yang sedang dicarinya melainkan melihat sesuatu yang membuatnya penasaran sehingga dirinya turun dari pohon.
Queen menuju ke arah tempat yang dilihat olehnya tadi. Saat di tiba di tempat itu ternyata itu adalah tubuh seorang pria yang sedang bersandar di sebuah pohon dengan kondisi yang tidak baik. Laki-laki itu kehilangan darah cukup banyak.
"Siapa kau?" tanya laki-laki itu dengan menodongkan sebuah pistol ke arah Queen.
"Yang seharusnya bertanya adalah aku. Siapa kau dan sedang apa di hutan liar?" tanya Queen dengan menodongkan kembali pistol yang di beri oleh Alex tadi.
"Auuu...." suara lirih kesakitan yang diucapkan oleh laki-laki itu dengan memegang perut di sebelah kiri.
Queen menyimpan pistol kembali ke paha kanannya untuk tempat pistol kemudian membungkukkan dirinya untuk mendekati laki-laki itu.
"Apa yang kau lakukan?" tanya laki-laki itu ketika sedang mendekatinya. Queen membuka tasnya untuk mengambil sesuatu. Queen mengeluarkan kotak P3K dan mengambil sebuah alkohol untuk membersihkan lukanya kemudian sapu tangan milik Queen untuk diletakkan ke dalam mulut laki-laki itu.
Queen merobek baju laki-laki itu lalu memberikan sedikit obat bius dan immunoglobulin tetanus pada luka di perut. Queen menggunakan jarum dan benang Poliglecaprone untuk menjahit luka yang terbuka.
"Dia menolong ku?" tanya laki-laki itu dalam hati.
"Aaaaa.... dia menjahit dengan tidak berperasaan?"
Queen dengan sibuk menjahit luka itu hingga pendarahannya terhenti. Setelah di jahit Queen langsung membalut luka itu dengan kain kasa. Queen melakukan itu dengan cepat hingga membutuhkan waktu hanya 10 menit saja. Saat Queen selesai memperban, laki-laki itu sudah pingsan karena sejak tadi sudah banyak kehilangan darat.
"Merepotkan saja." Jawab Queen membereskan bahan-bahan yang dipakai olehnya ke dalam kotak P3K.
Dan saat laki-laki itu tidak sadar suara ponsel militer jenis Handphone Outdoor Militer ALDO T88 Army berdering. Queen mengangkatnya dan menjawab pertanyaan seseorang di ponsel itu.
"Baguslah jika dia tidak merepotkan ku. Ternyata ada orang yang sedang mencarinya. Jadi dia berada di sini sudah lama atau sudah semalaman?" tanya Queen melihat kondisi laki-laki itu.
Queen mengamati lingkungan sekitar untuk melihat kondisi.
"Untung saja dia tidak di bantai oleh hewan buas. Kau termasuk beruntung." Ucap Queen dalam hati. Queen menunggu beberapa menit untuk seseorang menemukan laki-laki itu.
"Bos tidak apa-apa?" tanya salah satu orang yang datang menjemput laki-laki yang terluka itu.
"Dia sudah kehilangan banyak darah, sebaiknya kalian segera membawanya ke rumah sakit. Jika tidak cepat akan membahayakan kondisinya." Jawab Queen.
"Anda siapa?"
"Hanya seorang pendaki liar yang sedang menikmati suasana hutan. Karena kalian sudah tiba, lebih baik segera keluar dari hutan ini ......." Queen menjelaskan rute tercepat untuk keluar dari hutan ini.
Queen yang sudah menjelaskan dengan singkat, langsung bergegas pergi meninggalkan mereka dan melanjutkan misinya untuk mencari macan tutul. Queen kembali memanjat pohon dan mengamati situasi untuk melihat sekawanan macan tutul yang berada di sekitar.
"Mereka sudah datang." Jawab Queen langsung mengeluarkan pistolnya dan membidik ke arah kepala salah satu macan tutul.
Dalam beberapa detik, Queen berhasil menembakkan 3 tembakan sekaligus tepat di di kepala macan tutul itu. Macan tutul lainnya berlari meninggalkan macan tutul yang tertembak karena suara tembakan itu. Macan tutul yang tertembak itu juga masih tenaga untuk berlari beberapa detik sebelum tubuhnya jatuh ke tanah.
Queen mengamati target miliknya agar benar-benar mati dan tidak ada hewan lainnya yang berada di sekitar macan tutul tersebut. Setelah menunggu beberapa menit akhirnya Queen turun dari pohon menuju ke macan tutul yang sudah jatuh ke tanah itu.
"Akhirnya berhasil. Lebih baik aku segera kembali ke rumah daripada bermalam di dalam hutan ini. Mungkin bisa sampai sebelum matahari terbenam." Jawab Queen dalam hati dengan menyiapkan papan yang mengangkat tubuh macan tutul itu.
Queen meniupkan sebuah peluit seperti sedang memanggil sesuatu. Ternyata, Queen memanggil kawanan serigala yang berjumlah 5 ekor. Salah satu serigala yang warnanya hitam berbeda dari yang lain mendekati Queen dengan sangat manja. Serigala itu adalah peliharaan Queen, namun sudah seperti temannya selama 7 tahun belakangan ini.
"Bobo bantu aku mengangkat tubuh macan tutul ini. Tenang saja, jik sudah aku tunjukan kepada Ayah. Daging macan tutul ini untuk mu dan teman-teman mu." Jawab Queen dengan mengelus kepala serigala hitam itu.
Mereka tiba di rumah Queen sebelum matahari terbenam. Dan saat Queen masuk ke dalam rumah, tidak menemukan sang Ayah. Hanya ada sebuah surat, buku diary dan tiket pesawat. Queen membaca surat itu dan perlahan-lahan mengeluarkan air mata.
"Jadi inikah alasan mu selama ini melatih ku dengan begitu keras dan selalu dingin kepada ku walaupun terkadang kehangatan itu ada tanpa kau sadari." Jawab Queen menghapus air mata yang terjatuh pada pipinya.
"Ayah tenang saja, aku akan menemukan kembaran ku dan juga akan bersatu lagi dengan mu. Setelah menyelesaikan misi ini aku akan mencari mu walaupun ke ujung dunia dan berjanjilah jangan pernah meninggalkan ku lagi." Jawab Queen menghentikan tangisannya.
"Dan inilah kebebasan yang kau katakan dengan cara memberi tahu hal ini dan meninggalkan ku?" tanya Queen dengan tatapan dingin melihat foto sang ayah yang tergantung di dinding.
Queen menenangkan dirinya dan berkemas. Ia segera pergi ke kota untuk menuju bandara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 213 Episodes
Comments
Rina_Ibnu_Hajar
lanjut kak semangat ya, ceritanya bagus
2023-07-26
0
🍾⃝🐇ωεɪıɑ xɪɑи⍣⃝కꫝ 🎸
aku sudah mampir kak
jangan lupa baca cerita ku yang berjudul ada apa dengan mu ayah
2022-03-29
2
CHEESE CAKE.
Mirip serigala
2022-03-27
1