aku menutup mulut Rohmi dengan tanganku,kadang mulut embernya bisa menyebar ke seluruh penjuru dunia.
"lepasin, , emang gue Bener kok,elo kan munafik,paling anti cium ciuman sama cowok," ucap Rohmi sedikit berbisik.
"resek Lo,. ya kan kalau gue bisa jaga diri nanti suami gue bangga sama gue" ucapku penuh harap.
sejak saat itu aku dan dia menjalani LDR,meski aku tak bisa tapi aku tetap menjalin kasih dengannya,
3 tahun kemudian dia pulang dan melamarku,hari yang paling aku nanti nantikan,dia juga menepati janjinya mengganti liontin Ku dengan kalung berlian yang harganya so pasti fantastis alias mehong.
"Alhamdulillah, akhirnya elo laku juga" ledek Rohmi
"Sialan loe,gini gini banyak kali yang mau sama gue,gue aja yang menjauh " ucapku sombong
"Terimakasih telah menungguku dan menjadi pengantinku" ucap Willy penuh sayang.
hingga acara selesai,aku masih capek habis menjamu semua tamu baik dari keluargaku dan juga keluarga suamiku "Willy"
"Willy" terdengar suara mama mertuaku memanggil suamiku
"Sayang aku keluar dulu ya" ucapnya sambil mengusap puncak kepalaku
"iya " balasku tersenyum
aku kembali ke kamar mandi membersihkan tubuhku dan merilekskan rasa capek ku,setelah selesai aku masih tak mendapati Willy di kamar,aku bergegas keluar dan mendapati Willy sedang memijit mama.
"Lho masih di sini kamu sayang " sapa ku dari tangga
"panggil suami itu yang sopan,panggi sayang segala norak tau" ocehnya
"Eeh maaf ma,Dita gak tau harus panggil apa" ucap Dita
"Panggil Abang,mas aja kan lebih enak di dengar,tanpa kamu panggil sayang juga semua orang sudah tahu kami istrinya Willy,kamu gak liat pesta sebesar dan semewah tadi yang menunjang banyak orang" ucehnya lagi membuatku merasa tidak enak
"ssst mah,sudah ya, , ayok sini duduk" ucap Willy ke mama lanjut ke aku.
aku pun duduk di sebelah mama,tak di sangka mama malah menaikan kakinya di pahaku " tuh pijitin mama,mama capek ngurus pernikahan kalian " gerutunya
aku menatap ke Willy,Willy mengangguk dan akupun dengan patuh mulai memijit mama mertuaku.
"Yang keras dikit napa?" kesalnya
"iya ma, , maaf" ucapku dengan sedikit mengeraskan gerakanku
"yang pelan jangan keras keras" ucapnya lagi
"maa,sudah ya mungkin Dita capek,kita sama sama capek" ucap Willy
"Huh,kalian sama saja" kesalnya meninggalkan kami.
"Sayang, " ucapku menatap Willy
Willy menatap punggung mama dengan menghembuskan nafas nya
"Mas capek mau tidur" ucapnya
seketika saja Willy yang biasanya memanggil aku sayang dengan drastis merubah panggilannya.
"hah,mas?" gumamku menatap punggungnya menuju kamar.
aku bangkit dan masuk kamar,melihat Willy sudah tertidur akupun mengambil tempat di sampingnya dan berbaring,kemudian mematikan lampu kamar kami.
"mungkin Willy juga capek,ya sudah lah" gumamku dalam hati kemudian menutup mataku untuk tidur
"eeeuumm marah ya" tiba tiba aku terkejut mendapati tangan besar Willy melingkar di pinggang ku, posisiku masih memunggunginya dia mengecup kecup kecil bahuku Daan mulai menggodaku,
"marah kenapa?" tanya ku mengeratkan pelukannya dengan menggenggam tangannya.
"soal mama! maafin mama ya,dia memang gitu orangnya,tapi aku yakin dia sayang sama kamu" ucap Willy memenangkan aku
"iya sayang,aku paham mama mungkin juga sangat capek" ucapku.
tangan Willy mulai bergerak nakal menyusuri perut ku kemudian naik ke dadaku.
aku menggigit bibir bawahku agar tak mengeluarkan suara,tubukku bagaikan tersengat listrik mendapatkan sentuhan tiba tiba seperti itu,
"sayang" lenguhku pelan
"eeuumm" balasnya tak menghentikan tangannya melucuti semua pakaianku dan bibirnya mengecup seluruh punggungku.
"apa gak sebaiknya, , , " ucapanku terpotong saat suara Willy membungkam mulutku untuk bersuara.
"Aku menginginkannya malam ini,malam pertama kita" ucapnya berbisik di telingaku dan sedikit menggigitnya membuatku tanpa sadar mendesah kecil
"ooouh" desahku pelan
"Haish ,, aku sangat suka mendengar nya" ucapnya kembali menggigit telingaku.
"eeuuh" desahku lagi dan dia semakin bergerak cepat,ia membalik tubuhku dan ******* bibirku dengan buas,tak memberikan ku waktu untuk bernafas,saat nafasku sudah habis ia menarik wajahnya dan kembali membenamkannya ke dadaku,tanpa sadar tanganku meremas rambutnya dan sedikit menekan kepala ,
"Eeuuh," desahku lagi membuat dia semakin memperkuat sesapannya.
tak sampai sana ia kembali melucuti celanaku dan malam itu dia berhasil mengambil haknya sebagai suamiku,dan aku juga berhasil menjaga kesucian ku untuk suamiku,terbukti saat bangun aku mendapatkan bercak merah di seprai,dan Willy pun melihatnya, ia berjalan ke arahku dan memelukku penuh sayang
"Terimakasih telah menjaga apa yang seharusnya milikku" bisiknya
aku tersenyum masih dalam pelukannya,ia mengambil sebuah kotak di saku celananya dan memberikannya padaku
"Ini hadiah untuk kamu " ucapnya
"Hadiah apa,aku belum ulang tahun loh sayang" ucapku penuh Bahagia
"hadiah karena aku orang yang pertama untukmu" ucap ya kemudian menarik daguku dan mencium sekilas bibirku.
"Itu sudah seharusnya bukan" jawabku
"oh ya , ,untuk permintaan mama bisa kamu penuhi?" tanya Willy tiba tiba
"permintaan" gumamku
"permainan apa sayang?" tanyaku
"Soal panggilan kamu ke aku" ucapnya
"jadi kamu panggil aku mas ya, demi mama,?"pintanya
aku terdiam dan menunduk," aku tidak mau mama jadi sakit lagi setalah kemarin masuk rumah sakit.! ucap Willy.
"baiklah mas, " ucapku ,aku lebih baik mengalah.
"maafin mas ya" ucapnya lagi
"Maaf ,kenapa?" tanyaku
"kita belum bisa pindah ke rumah baru,mama belum siap di tinggal kita" ucap ya
"hah,bukanya kita sudah sepakat kemarin untuk tinggal berdua,belajar mandiri?" tanya ku
"Kita bahas nanti ya,yuk kita sarapan aku ada rapat 2 jam lagi" ucapnya
**
"Ma,Willy brangkat dulu ya,Dit mas brangkat " pamit Willy pada orang tuanya dan juga aku.
"assalamualaikum "
"Waalaikumsalam " jawab kami
"Dita mama mau ke pasar kamu ikut ya,si mbak lagi sibuk ngurus dapur " ajak mama mertua ku
"Iya mah,Dita siap siap dulu ya" pamit ku.
Sesampainya di pasar kami mulai berbelanja dan memilih bahan dapur persediaan untuk sebulan kedepan.
"ma,kenapa gak ajak mang Udin buat bawain belanjaan kita?" tanya ku
"Kan sudah ada kamu,ngapain bawa mang Udin" jawab mama sambil berjalan mendahului ku yang masih terdiam mendengar ucapannya.
dua jam di pasar akhirnya Kamipun sampai rumah,
"Huh akhirnya pulang juga,capek" gumamku sambil duduk di kursi dapur mengibaskan tanganku ke leherku
"Dita ,bantuin mama dong" teriak mama mertuaku
aku bergegas ke kamarnya " bantu apa mah" tanyaku sudah berada di kamarnya.
"nih bawakan dan cuci ya" ucapnya
"ha?" kagetku
"iih sini ambil,mama capek ini mau istirahat" ucapnya acuh
"ma aku juga capek kali" gumamku dalam hati mengambil pakaian kotor itu dan membawanya ke ruang loundry.
"DITAAAAA" teriak nya
BRAK
PRANK
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 167 Episodes
Comments
Romie kece romie kece
mertua Dita udah mulai memperlihatkn sipat aslinya
2022-12-21
1