alangkah terkejutnya aku melihat nomer yang di kirim Sandy dan juga Arkan,ku kucek mata ini dan kembali melihat nomer itu dan tetap hasilnya sama,orang yang di kenalkan oleh sandi dan orang yang di kenalkan oleh Arkan itu adalah orang yang sama "Willy" itu namanya.
yang aku fikir kan saat ini adalah kenapa mereka berdua berniat menjodohkan aku dengan orang yang sama,ku ambil ponsel ku dan ku telpon Arkan
"iya Dit?" ucap Arkan
"elo kenal sama Sandy?" tanyaku
"Sandy? iya kenal kenapa? " tanya dia
"elo kenal di mana?" tanya ku
"tetangga gue ,ada apa sih" tanya Arkan
akupun menceritakannya Sama Arkan,
"Hahaha, , benar benar jodoh loe sama dia" ledek Arkan
"haish, , gue masih skolah cunguk,ngapain bahas pernikahan segala!" kesalku langsung mematikan ponsel.
"Hah, , di kenal kan dengan orang yang sama,ya sudah lah" aku tak pikir panjang
sejak saat itu aku dan dia mulai berkirim chat,semakin dekat dengan tiada hari tanpa chatingan,hingga kami memutuskan untuk bertemu di taman waktu itu,akhirnya aku dan dia jadian,
seiring berjalannya waktu,aku dan dia semakin dekat,dia bisa dengan mudah mendekati dan mendapat restu dari kedua orang tuaku,terlebih mama ku,mamah sangat suka sama dia meski usianya lebih dewasa lima tahun dari ku.
hingga suatu malam,dia datang ke rumahku membawa kabar baik sekaligus kabar buruk bagiku
"Sayang,Minggu depan aku akan berangkat ke Amerika,urusan bisnis ku," ucapnya.
aku merasa sedih sekali gus senang,sedih karena harus LDR an, dan senang karena jabatan yang baru di sandangnya mengharuskan dirinya untuk tinggal di Amerika,mengurus kantor cabang di sana,jika dia berhasil mengurus kantor cabang di sana ,dia akan di nobatkan menjadi CEO tetap di sana.
"Harus ya?" tanyaku sambil meneteskan air mata.
"Iya sayang, , ini demi masa depan kita!" jawabnya.
mendengar jawabannya untuk masa depan ku dan dia aku sedikit lega ,itu artinya dia akan menikahi ku,dan aku teringat jika dia bekerja di luar negri otomatis sekolahku juga tidak akan terhalang,jadi aku mengikhlaskan dia pergi Minggu depan.
sehari sebelum dia pergi ,seharian kami bersama,karena dia di kasi waktu sehari untuk packing barang dan berkas yang harus di bawanya,namun karena dia orangnya cekatan maka urusan packing bisa selesai lebih awal untuk itu kami memutuskan untuk jalan berdua sepanjang hari.
"Sayang,maafin aku ya,aku berangkat besok pagi jam 8 " ucapnya
"kenapa minta maaf sayang,lagian kan itu pekerjaan kamu," balasku meski dalam hati aku menangis.
dia terlihat mengambil sebuah benda di balik saku celananya,dia mengeluarkan sebuah kotak kecil yang bisa aku tebak itu adalah sebuah cincin atau sebuah kalung.
"Ini,kamu pake satu buat kamu dan satu buat aku" ucapnya memberikan sebuah liontin
Akupun memberikan sebuah cincin yang bisa di lihat jika lagi kangen sama aku.
"terima kasih " ucapku senang
"dan ini buatmu" ucapku memberikan cincin itu
"Jangan di pakai ,cukup jika kamu kangen liat cincin itu saja,aku akan ada buatmu" ucapku.
kamu pun melanjutkan acara jalan jalan kami sampai malam,
"ayok mampir dulu" ajakku
dia pun dengan senang hati masuk ke dalam rumah,ku ambilkan dia minum di dapur,melihat sekita sudah tidak ada siapa siapa lagi aku bisa menyimpulkan Jika ayah dan mama pasti sudah istirahat,
"Nih minum dulu" ucapku menyerahkan secangkir teh hangat untuknya.
"ayah sama bunda mana?" tanya Willy
"Sudah tidur, , mau aku bangunin?" ucapku langsung berdiri
dia tiba tiba menarik tanganku dan tanpa berkata ia langsung mencium lembut bibirku,mataku membulat sempurna saat sentuhan bibir itu yang pertama kali untukku,aku tak bergerak dan juga tak mampu bernafas hingga rasa sesak menyerangku dan ia pun melepaskan bibitnya.
"Maaf" lirihnya
aku diam tanpa suara,mungkin dia mengira aku marah,tapi taukan kalian,itu rasanya seperti tersengat listrik puluhan ribu volt tau gak,
"Sayang" ucapnya kembali memegang wajahku.
aku menatapnya" ini malam terkahir buat kita,entah kapan aku akan pulang,yang tadi anggap saja salam perpisahan buatku" ucapnya tanpa rasa bersalah.
aku tersenyum dan memegang erat kedua tangannya yang masih menempel di wajahku,air mataku tumpah,entah mengapa rasanya sangat sakit ,
"mungkinkah ini yang di namakan cinta " gumamku dalam hati.
mungkin menyukai lawan jenis memang sering bagiku tapi aku tidak pernah merasakan perasaan jika aku dekat dan juga bersentuhan dengan Willy,
"ssst jangan nangis" bisiknya mendekat dan memeluk erat tubuhku.
"Hiks, , hiks , ,hiks" aku tak bisa berhenti menangis hingga dia mengangkat wajahku dan kembali mencium bibirku,
kaku memang karena ini pertama kali bagiku,dia juga tak memaksa ku untuk membalas ciumannya,ia membiarkannya aku terdiam dan dialah yang mengambil alih permainan itu.
merasa puas dia menarik wajahnya yang menempel di wajahku dan berkata" jaga semua ini untukku,tunggu aku ,aku janji aku akan mengganti liontin ini dengan perhiasan mahal bahkan berlian untukmu, ingat janjiku" ucapnya menggenggam erat tanganku
sulit rasanya menelan salivanya melihat sikap manisnya itu,aku hanya sanggup mengangguk dan dia menghapus air mataku dan juga menghapus bibirku yang masih basah karena ulahnya.
"sudah malam,aku pulang ya dan kamu tidur,awas kalau gak tidur " ancamnya sambil mencolek hidungku
"hmm .,.,iya iya" jawabku mulai sedikit tenang.
"Titip salam Ku ya sama sama ayah dan bunda" ucapnya sambil mengecup keningku lama,setelah itu dia pulang.
dan itulah saat terkahir aku bertemu dengan dia,itulah awal kami memulai Hubungan LDR, Indonesia - Amerika.
"Hah, yang benar loe,. 5 tahun bukan waktu yang sedikit cunguk, loe gak kesepian?" ucap Mey mendengar curhatan ku.
"mau gimana lagi" ucapku santai
"terus dia bilang apa lagi?" tanya Mey
"Gak ada ,cuma itu aja yang gue ceritakan tadi " jawabku
memang semuanya aku ceritakan sama Mey,tanpa di lebih lebihkan dan juga di kurang kurang kan.
di sekolah aku seperti memiliki sesuatu barang yang hilang ,tak punya gairah sama sekali.
"kenapa loe dit?" tanya teman sebangkunya Rahmi
"Gak apa apa, gue kepikiran sama cowok gue aja,hari ini dia berangkat ke Amerika" ucapku
"wih keren dong" ucapnya
"keren papa lu peang, loe tau sendiri gue kan dari dulu gak bisa LDRan" ucapku pada Rohmi.
" terus semalam loe perpisahan, loe ngapain aja?" tanya dia usil sambil mengedipkan matanya.
aku hanya memutar bola malas menanggapi pertanyaan itu,"Jangan bilang elo masih kaya dulu," tebaknya menunjuk wajahku,dan aku hanya membalas dengan senyuman ku
"Dasar Mun, , , mmmpppp"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 167 Episodes
Comments
linda sagita
apa yakin nanti nggak berkhianat?
2022-12-22
0