Saat jam istirahat vella makan di warung dekat kantornya. Dia membawa nasi dari rumah, jadi dia hanya membeli lauknya saja. Aryo yang baru saja datang duduk di sebelah vella. Aryo yang melihat vella hanya makan dengan tempe goreng berniat membelikannya lauk lain. Dia berdiri dan memesan makanan pada ibu warung. Kemudian dia kembali dengan membawa dua piring. satu berisi nasi dan lauk untuk dia sendiri. Satu lagi berisi ayam balado untuk vella.
"Wah mas aryo lauknya kalau cuma 1 kurang ya hahaha.." Ucap vella yang melihat apa yang dipesan aryo.
"Nih buat kamu, aku tau ini kesukaan kamu." Sodor aryo dengan tersenyum.
"Eh mas kok gitu, ini kan mahal. Aku udah ada lauk ini."
"Udahlah makan aja, habisin biar makin semangat kerjanya."
"Tapi ini nggak ngutang ibu warung kan, hahaha."
"Ya enggak dong, tenang aman..."
Mereka makan sambil ngobrol. Aryo memang selalu baik pada vella, dia menganggap vella seperti adiknya sendiri. Namun, diam-diam dia menyimpan perasaan untuk vella. Aryo menatap vella yang sedang asik menikmati makan siangnya. Dalam hati dia berbicara bahwa sebenarnya ingin mengutarakan perasaanya. Namun, ia takut ditolak dan akhirnya malah jauh dengan vella. Tiba-tiba seseorang datang menghampiri mereka meminta izin gabung duduk di meja tempat mereka makan.
"Hai, boleh saya duduk disini?"
"Eh pak fadly, silahkan silahkan pak."
Orang itu adalah fadly. Dia duduk didepan vella, jadi sekarang mereka berhadapan. Aryo yang sudah selesai makan pamit kembali ke kantor karena banyak paket yang harus dia antar. Vella jadi merasa tidak nyaman hanya duduk berdua dengan fadly. Fadly mengajak vella mengobrol.
"Oh iya gimana nanti malam jadi kan?"
"Emmm saya nurut pak fadly aja gimana."
"Yaudah nanti malam saya kerumah kamu."
Vella mengangguk dengan tersenyum. Sebenarnya dia ingin sekali menolak tapi tidak bisa. Dia merasa tidak enak pada atasannya itu.
Selesai makan vella kembali ke kantor, sedangkan fadly langsung pergi dengan mobilnya. Fadly pergi ke hotel kingdom menemui temannya. Sampai disana fadly duduk di lobby menunggu temannya datang mengahampirinya.
"Hey bro. Udah lama?" Sapa teman fadly yang ternyata adalah bima.
"Enggak, gue baru sampek kok."
Kemudian mereka membahas masalah acara yang akan diadakan di hotel kingdom. Kantor jaya ekspedisi milik fadly akan ikut bersponsor di acara itu. Setelah mengobrol panjang, akhirnya mereka deal. Fadly menandatangani berkas tanda setuju menjadi salah satu sponsor. Setelah selesai dalam hal pekerjaan, mereka mengobrol santai. Dimulai dari bima yang menanyai perihal kisah asmara fadly.
"Gimana nih bro jadi kapan nikah?"
"Boro-boro mau nikah, pacar aja gue nggak punya."
"Lah si olif kemana? Bukannya dia pacar lo?"
Fadly menjelaskan soal hubungannya dengan olif yang kandas begitu saja karena olif memilih bersama pria lain. Padahal hubungan mereka sudah lebih dari 4 tahun. Fadly sedih jika mengingat tentang olif.
"Tapi sekarang gue udah punya satu inceran cewek, dia karyawan di kantor gue." Ucap fadly dengan girang.
"Hahaha.. cinlok nih ceritanya. Yaudah gue doain semoga berhasil." Ucap bima yang senang mendengar sahabatnya akhirnya menemukan seorang perempuan yang dia cintai.
"Oh iya gue nitip paket ya, nggak banyak kok." ucap bima lagi
"Oke, masukin aja ke mobil gue." jawab fadly
Bima menyuruh karyawan hotel membantunya memasukkan beberapa paket ke mobil fadly. Setelah selesai, fadly langsung pamit dan pergi meninggalkan tempat. Bima masuk ke dalam hotel dan menemukan 1 paket yang tertinggal.
"Waduh, masih ada 1 paket ini. Fadly udah jauh lagi. Gue anter kesana lah ntar sekalian mau jemput kiara." Ucap bima kaget, ternyata paketnya tertinggal 1.
Di butiknya kiara mengecek model-model baju di pajangan. Ia mengganti pajangan dengan model baju terbaru. Ketika kiara sibuk memilih baju yang akan ia pajang, hpnya berbunyi. Kemudian ia meminta salah satu karyawannya meneruskan pekerjaannya.
"Halo sayang... Aku kangen." Terdengar suara pria dari hp kiara
"Aaa sayaaaaang, kamu udah di indonesia sekarang?"
"Iya aku baru sampek tadi pagi, Nanti malam kita ketemu ya. Aku kangen banget sama kamu."
Kiara mengobrol agak lama dengan pria itu. Mereka membuat janji bertemu malam ini. Kiara terlihat sangat senang. Sedang asyik telfonan kiara melihat bima bima datang. Dengan cepat kiara menutup telfonnya dan berpura-pura melihat-lihat majalah.
Ternyata pria yang menelfon kiara adalah pacarnya yang bernama davin. Sebelum dijodohkan dengan bima, kiara sudah mempunyai pacar yang sedang berada di luar negeri. Ayah kiara tidak merestui hubungan mereka karena davin tidak kaya. Davin pergi ke luar negeri untuk mengembangkan bisnisnya. Demi dapat restu dari ayah kiara. Dia belum tahu bahwa pacarnya itu sudah dijodohkan oleh ayahnya selama dia berada di luar negeri. Kiara juga mengaku sudah putus dengan davin saat ditanya ayahnya.
"Hai kiara, kamu sedang sibuk?" Sapa bima
"Ah eh enggak nih, cuma lihat-lihat model baju yang lagi trend sekarang aja." Jawab kiara dengan sedikit gugup
"Kamu kenapa? kok kaya gugup gitu." Bima menyadari gerak gerik kiara yang aneh.
"Enggak kok aku biasa aja. Oh iya hari ini foto prewedding kita udah jadi loh." Kiara mencoba mengalihkan pembicaraan.
"Oh ya? Bagus enggak hasilnya?"
Kiara menunjukkan hasil foto prewed mereka. Hasil fotonya bagus semua. Kurang dari satu minggu mereka akan menikah. Dalam hati bima terasa ragu pada kiara, dia belum yakin apakah kiara benar-benar mencintainya. Atau hanya terpaksa karena ayahnya.
Sekitar jam tiga sore kiara dan bima keluar dari charming butik. Bima akan mengantarkan kiara pulang, namun sebelum itu ia mampir ke jaya ekspedisi menyusulkan 1 paket yang tadi tertinggal. Mereka sampai didepan kantor jaya ekspedisi. Bima turun dan kiara menunggu di mobil.
Disana vella masih sibuk mendata paket yang akan dikirimkan. Dia tidak menyadari kedatangan bima. Bima sudah duduk tepat didepan mejanya.
"Mbak ini saya mau kirim paket." Ucap bima
"Iya mas tunggu sebentar ya," Ucap kiara tanpa melihat orang didepannya itu.
Sekitar 5 menit bima menunggu, dan kiara langsung melayaninya.
"Mana mas paketnya.... Loh masnya yang nolongin saya waktu itu kan?"
"Eh mbak kerja disini, gimana udah nggak digangguin preman lagi kan?"
"Enggak kok mas, mana paketnya biar saya data."
Bima menyerahkan paketnya pada vella. Bima dan vella mengobrol saling mengenalkan diri. Dari dalam mobil kiara melihat keakraban bima dan vella. Ia berfikir bahwa vella menggoda bima. Sedangkan siska menemukan rencana baru untuk menjauhkan vella dari fadly. Selesai dengan urusan paketnya, bima kembali ke mobilnya dan mengantar pulang kiara.
Di perjalanan pulang menuju kerumah kiara, bima berfikir ini saat yang tepat bertanya pada kiara tentang perasaannya.
"Kiara, aku mau tanya sesuatu sama kamu."
"iya apa bim?" Kiara santai sambil memainkan hpnya
"Beberapa hari lagi kita menikah, apakah kamu beneran cinta sama aku?"
Mendengar itu kiara langsung menutup hpnya. Ia bingung harus menjawab apa. Namun dengan terpaksa ia berbohong.
"Ya cinta lah, kita kan udah jalan setahun bim. Aku cinta kok sama kamu." Jawab kiara dengan merangkul tangan bima yang sedang menyetir.
Bima tersenyum lega mendengar itu.
"Sorry bim gue terpaksa bohong, ini demi papa. Yang gue cinta itu davin bukan elo." Batin kiara
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments