Dirumahnya, pak arman menunggu vella pulang. Sudah hampir magrib tapi anaknya itu belum juga datang. Pak arman sudah mencoba menghubungi vella, namun sepertinya hp vella mati.
"Sudah jam segini kok vella belum pulang. Apa dia lembur? Kok ya nggak ngabarin gitu lo. Bikin khawatir aja."
Sedangkan vella masih tetap berusaha mempertahankan tasnya. Namun ia didorong oleh kedua preman hingga terjatuh. Preman itu berhasil mendapatkan tas vella dan hendak pergi dengan membawa motor vella juga. Vella akhirnya hanya bisa pasrah karena melawanpun percuma. Tenaganya tidak sebanding dengan kedua preman itu. Vella menahan rasa sakit ditangannya yang lecet tergores aspal.
"Ahaha... coba dari tadi nggak ngelawan. Kan enak. hahaha yok cabut bro."
Ketika preman itu hendak pergi ada seorang pria yang menghentikan mereka.
"Hey tunggu! Wah wah jaman sekarang kok masih ada ya model orang kayak kalian ini." Ucap pria itu
"Heh siapa lo, Nggak usah ikut campur!"
Kemudian kedua preman menyerang. Dan mereka berkelahi. Namun dengan mudah pria itu mengalahkannya. Kedua preman itu jatuh tersungkur.
"Perbuatan kalian sudah saya rekam. Pergi sekarang atau saya laporin ke polisi." Ucap pria itu dengan menunjukkan hpnya.
Kedua preman itu langsung buru-buru pergi. kemudian pria itu membantu vella berdiri. Pria itu mengulurkan tangannya pada vella. Vella menggenggam tangannya. Ketika hendak berdiri ia malah akan terjatuh lagi, namun dirangkul oleh pria itu. Mereka saling bertatapan. Tiba-tiba jantung vella berdetak dengan kencang.
"Mbak nggak papa kan?" Tanya pria yang menolong vella
"Ehh nggak papa." Jawab vella dengan langsung melepaskan diri dari rangkulan pria itu
"Apa mau saya antar sampai rumah?" Pria itu menawarkan mengantar pulang karema melihat keadaan vella seperti itu.
"Ehh nggak usah. Saya nggak papa kok, lagian lan saya bawa motor. Oh iya makasih ya udah nolongin saya." Ucap vella
"Iya sama-sama. Kalau begitu saya pergi duluan."
Pria itu pamit dan pergi meninggalkan vella dengan mengendarai mobilnya. Kemudian vella juga melanjutkan perjalananya pulang kerumah.
Dipinggir jalan siska menunggu seseorang. Tak lama kemudian datang dua orang yang tadi merampok vella. Ternyata mereka orang suruhan siska.
"Gimana? berhasil kan?" Tanya siska
"Tadi hampir berhasil bos, tapi tiba-tiba ada cowok dateng nolongin dia. Kita aja sampek babak belur begini."
"Gimana sih kalian gitu aja gagal!"
"Tapi kita tetep dapet bayaran kan bos, buat berobat nih..."
"Nih! Udah sana pergi! Kerjaan nggak beres minta bayaran lagi. Rugi deh gue."
Siska merasa kesal karena rencananya gagal. Setelah membayar upah preman dia pergi meninggalkan tempat.
Dirumah, arman masih menunggu kedatangan vella.
"Kok perasaanku nggak enak. Semoga nggak terjadi apa-apa sama vella."
Tak lama kemudian terdengar suara motor berhenti didepan rumahnya. Arman langsung keluar melihat siapa yang datang.
"Vella akhirnya kamu pulang juga. Ayah cemas nungguin kamu. Soalnya hpmu juga nggak aktif." Ucap arman lega melihat anaknya sudah pulang.
Arman melihat luka di lengan vella, dengan segera dia mengajak anaknya itu masuk kedalam rumah. Arman mengobati lukanya dan bertanya apa yang terjadi pada vella.
"Kenapa bisa sampek luka gini, kamu jatuh dari motor? Oh iya itu motor siapa yang kamu pakai vell?"
Dengan menahan perih vella menjawab pertanyaan ayahnya.
"Motor itu hadiah dari kantor yah. Karena aku terpilih jadi karyawan terbaik. Dan luka ini... aw sakit yah."
"Tahan ya ini ayah udah pelan lo ngobatinnya."
"Luka ini bukan karena jatuh dari motor tapi aku didorong sama orang sampek jatuh ngegores aspal."
Vella menceritakan semua yang terjadi padanya. Mendengar itu ayah sangat kesal. Karena anak kesayangannya jadi terluka. Vella juga bercerita bahwa ada seorang pria yang menolongnya. Namun dia tidak sempat berkenalan dengan pria itu.
"Siapapun orang itu ayah sangat berterimakasih karena dia udah nolongin kamu. Seandainya ayah nggak bangkrut kamu nggak perlu susah-susah kerja begini. Kamu bisa ngelanjutin usaha ayah. Tapi keadaannya sekarang begini...."
Vella langsung memeluk ayahnya.
"Aaaaa... Sudahlah yah, Semuanya sudah diatur sama yang maha kuasa. Vella nggak papa kok kerja begini kan yang penting halal." ucap vella
Ayah mengelus rambut anak kesayangannya itu. Dalam hati vella berkata ia berjanji akan membahagiakan ayahnya. Dan dapat mengembalikan usaha ayahnya yang dulu.
...-------------...
"Kemana sih bima kok belum sampek juga." Ucap kiara
Kiara ananta, wanita berusia 26 tahun berambut sebahu dan berparas cantik. Dia adalah owner charming butik. Kiara sedang menunggu tunangannya yang bernama bima argantara. Dia adalah cucu dari pemilik hotel bintang 5 di jakarta. Bima berusia 28 tahun, berkulit sawo matang bersih, dengan tinggi badan 180cm. Didukung dengan wajahnya yang tampan, Bima banyak digilai para wanita.
Tak lama kemudian mobil sedan hitam berhenti tepat didepan kiara.
"Kiara udah nunggu lama ya? Maaf ya soalnya tadi ada cewek mau di begal aku nolongin dia dulu."
Ternyata yang menolong vella tadi adalah bima.
"Yaampun sayang kamu baik banget sih, tapi kamu nggak kenapa-kenapa kan? nggak ada yang luka?"
"Enggak... nih aku masih utuh kan. Yaudah yuk jalan sekarang."
Mereka masuk kedalam mobil. Bima mengantar kiara sampai depan rumahnya. Setelah itu bima langsung pergi karena ada urusan.
"Makasih ya, sampai ketemu besok daaa..." Ucap kiara yang sudah turun dari mobil. Kemudian dia masuk ke dalam rumah.
"Hai pah mah." Sapa kiara pada orangtuanya yang duduk berdua di ruang tamu.
"Kamu pulang sendiri ra?" Tanya mama kiara yang bernama ina.
"Enggak kok, diantar sama bima tapi dia nggak mampir. Katanya ada urusan penting di hotel." Jawab kiara yang sekarang ikut duduk juga.
"Hubungan kamu baik-baik aja kan sama bima?" Tanya papa kiara yang bernama haris.
"Tenang aja pah, dia nggak mungkin lepas dari aku."
"Jaga baik-baik hubungan kamu sama dia. Ingat, Kamu harus bisa menguasai harta kekayaannya."
"Iya pah, Tenang aja aku pasti berhasil kok. Kan sebentar lagi aku jadi istrinya. Yaudah aku mau ke kamar dulu."
Kiara meninggalkan orangtuanya dan masuk ke dalam kamar.
...----------------...
Pagi yang cerah, seperti biasa vella bersiap berangkat kerja. Ayahnya sudah menyiapkan sarapan untuknya.
"Vella kamu tetep kerja juga hari ini? Nggak cuti aja?" Tanya pak arman pada anaknya itu.
"Aku nggak papa kok yah. Kan udah diobatin ayah jadi cepet sembuh hehe." Jawab vella dengan ceria
Sebenarnya tangan vella masih terasa sakit, namun kalau ia cuti pasti gajinya akan berkurang. Sedangkan kebutuhannya masih banyak.
"Yaudah ayah, aku pamit ya."
"Iya, kamu hati-hati dijalan apalagi sekarang kamu naik motor."
"Iya ayah.. Aku berangkat Assalmualaikum."
"Waalaikumsalam."
*Kantor Jaya ekspedisi
Pukul 09:30 banyak paket datang. Vella sangat sibuk mendata paket-paket tersebut. Karyawan lain pun sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Sedangkan siska hanya duduk santai main hp dan sesekali menyuruh-nyuruh karyawan lain. Siska senang melihat vella yang terluka ditangannya.
Pukul 11:00 Fadly datang, siska langsung berpura-pura sibuk mengecek paket. Padahal sedari tadi dia hanya bersantai.
"Siska gimana hari ini aman kan nggak ada masalah?"
"Eh pak fadly sudah datang. Hari ini banyak banget paket datang pak. Sekarang saya sedang mengecek dan membantu memisah paket agar bisa cepat dibawa kurir."
"Oke lanjutkan."
Kemudian fadly menghampiri vella yang sedang sibuk didepan komputer.
"Hai vella. gimana kerjaannya? lancar kan?"
"Eh pak fadly. Lancar pak."
"Loh lengan kamu kenapa kok di perban?"
"Ini saya jatuh kemarin pak. Tapi nggak papa kok."
Fadly menawarkan vella untuk cek ke dokter. Namun ia menolaknya. Karena itu hanya luka biasa dan sudah diobati oleh ayahnya. Melihat fadly sangat perhatian pada vella, Siska cemburu dan semakin kesal dengan vella.
"Apaan sih sok caper banget dia. Awas aja sampek berani ngrebut fadly dari gue. Pokoknya gue harus secepatnya dapetin fadly." ucap siska dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments