Hari ini alle bertugas menangani proyek terakhir kali saat ia rapat bersama alex, ia sengaja di perintahkan oleh mr. Tang untuk menangani proyek ini karena itu permintaan alex
Alex melakukan itu untuk menilai diri Alle karena ia berencana mengajak alle sebuah kerjasama yang saling menguntungkan buat mereka
Proyek ini adalah pembangunan hotel yang tak jauh dari laut, alex sebagai pemilik lahan dan perusahaan Andara group sebagai tenaga kerja nya seperti alat-alat berat
"Alle kamu harus ingat jaga tingkah kamu ibu tidak mau kejadian kemarin terjadi lagi, kalau tidak mr. Tang bisa pecat kamu" ucap ibu lisa
Saat ini alle sedang berada di ruang ibu lisa mendengar ceramah sebelum bertempur
"Iya bu Alle paham, maaf sekali lagi untuk yang kemarin" ucap Alle menundukkan dirinya
"Iya sekarang kamu siap-siap sebentar lagi klien kita datang kesini" ucap bu Lisa menatap alle
"Kalau begitu alle permisi dulu bu" ucap lisa lalu keluar dari ruangan ibu Lisa
Alle berjalan ke meja nya mengambil berkas yang ia perlukan lalu ia menuju ke bawah menunggu alex datang
"Aduh kenapa kepala aku pusing ya" gumam alle ketika ia keluar dari lift
"Tahan alle tahan kau pasti bisa" gumam alle ia menyemangati diri sendiri lalu ia bergegas ke depan menunggu mobil Alex
Tak lama mobil Hummer Limousine milik alex muncul dari arah jalan besar, alle yang tadi celingukan kini ia berdiri tegak Merapikan sedikit baju nya memasang wajah senyum lebar Walau wajah nya terlihat sedikit pucat, tapi itu tak mengurangi kecantikan nya
Mobil itu berhenti di depan alle, asisten ben lalu turun langsung menghampiri alle, kenapa dia tidak turun batin alle
"Selamat pagi nona" sapa asisten ben
"Pagi asisten ben, perkenalkan saya alle" ucap Alle mengulurkan tangannya sambil tersenyum manis
"Ah iya, anda tidak apa-apa nona?,muka nona terlihat pucat" ucap asisten ben menerima uluran tangan alle, ia juga ternyata peka terhadap wanita bah laki-laki idaman
"Tidak apa-apa hanya kurang tidur saja" ucap Alle menggeleng kepala nya
"Baiklah mari kita langsung ke tempat tujuan nona" ucap asisten ben
"Ke lokasi sekarang?, Kita tidak membahas perencanaan nya terlebih dahulu?" Ucap alle bingung
"Tidak nona, tuan alex ingin kita langsung ke lokasi" ucap asisten Ben
"Baiklah mari" ucap alle mengangguk
Asisten Ben membuka kan pintu mobil lalu alle masuk ke dalam setelah mengucapkan terima kasih
Ketika alle sampai di dalam ia terpengarah melihat isi mobil nya begitu mewah batin nya
Kursi mobil yang cukup panjang bisa untuk tiduran, ada sebuah meja kecil di belakang kemudi,masih ada interior yang super mewah di dalam nya, pantas saja panjang ini mah namanya angkot orang kaya batin alle terkikik geli
"Ekhem" dehem alex ketika melihat alle bukanya duduk malah terkikik sediri
"Maaf" ucap alle ia duduk di hadapan alex begitu pun asisten ben duduk di samping Alle
"Jelaskan perencanaan kalian" ucap Alex ketika mobil nya mulai melaju memecah jalanan kota
"Ah jadi begini tuan. . . " Alle mulai menjelaskan semuanya secara detail alex mangguk setuju tak terasa mereka sudah sampai di tempat lokasi
Mereka lalu turun di sana, terlihat sebuah lahan kosong yang sangat luas alle melihat nya memfoto nya, sedangkan asisten ben menjelaskan tentang lahan itu
Hari pun semakin panas sinar matahari membakar kulit mereka, mereka juga belum selesai, karena mereka harus mengecek sendiri struktur tanah secara detail
Saat sedang asik asik nya melihat sekeliling tiba-tiba kepala alle kembali pusing ia berhenti sejenak memejamkan matanya wajahnya yang tadi sedikit pucat kini semakin terlihat jelas
"Nona?, Anda baik-baik saja" ucap asisten ben melihat alle yang berhenti sambil memejamkan matanya
"Kepala saya sedikit pusing" ucap alle membuka matanya secara perlahan
"Kalau gitu kita istirahat dulu saja nona" ajak asisten ben
Belum sempat alle menjawab ia sudah tak bisa menopang badan nya sedetik kemudian ia terjatuh beruntung asisten Ben bersiap siaga hingga tubuh alle tak sempat jatuh di atas tanah
Asisten ben langsung membopong nya ke arah mobil alex yang lumayan jauh, dari kejauhan alex melihat nya pun bergegas menghampiri Asisten ben
"Apa yang terjadi?" Tanya alex melihat alle yang pucat tak sadar kan diri
"Tidak tau tuan tiba-tiba ia pingsan" ucap asisten ben
"Berikan pada ku" ucap alex karena melihat wajah asisten ben yang berkeringat banyak wajah merah padam
"Terimakasih tuan" ucap asisten Ben menyerahkan alle ke gendongan alex lalu mereka membawa alle ke rumah sakit terdekat
Beberapa jam kemudian alle tersadar dari pingsan nya ia membuka matanya secara perlahan hidung nya terseruak mencium bau obat-obatan
Ia lalu melihat ke kiri ternyata benar rumah sakit pikir nya ia pun mengangkat tangannya yang di infus lalu mencabut nya
"Apa yang kau lakukan" ucap seseorang dari arah sofa berhasil menghentikan pergerakan Alle
Alle tentu saja terkejut ia pikir hanya ada dirinya di dalam sini ternyata masih ada sosok di sofa sana
Alle pun menghela nafas panjang tangan nya yang tadi sempat berhenti kini bergerak kembali mencabut infusnya
"Apa kau gila" ucap kembali orang itu dengan nada sedikit tinggi ia menghampiri alle dan menepis tangan alle
"Aww" ringis alle karena tepisn itu cukup sakit
"Maaf tuan alex saya harus mencabut infus ini" ucap alle menatap tajam alex
Ya alex sedari tadi menunggu alle siuman
Alle terpaksa mencabut infus itu karena ia takut tak bisa membayar biaya rumah sakit itu karena ia sadar ini akibat kelalaian nya
"Apa kau takut tak bisa membayar biaya runah sakit" ucap alex ia menatap alle mengintimidasi kedua tangannya di masukkan ke dalam saku celana nya
Deg
Alle terhenyak bagaimana bisa dia tahu apa isi pikiran nya batin Alle
"Bisa tidak bisa membayar rumah sakit ini itu urusan saya tuan" ucap alle tak mengurungkan niatnya melepas infus itu
"Dasar keras kepala, sudah aku bayar semua biaya perobatan kamu secara LUNAS" Ucap alex penuh penekanan di akhir kata
Alle menghentikan tangannya ia bangun menyandarkan punggungnya matanya menatap alex yang kembali berjalan ke arah sofa
"Tuan membayar semua pengobatan saya" tanya Alle tak percaya
"Hem" Dehem Alex ia membuka sebuah kertas di depan nya
"Terimakasih tuan, saya akan mengembalikan uang anda jika saya punya uang" ucap Alle menatap Alex yang berjalan menghampiri nya
"Silahkan jika kau sanggup membayar nya" ucap Alex
Alle berpikir sejenak matanya menatap sekeliling
Gleg
(Aduh kenapa kau bilang begitu alle, bodoh sekali kamu lihat ruangan ini begitu luas lebar dan mewah) batin Alle
"Sudahlah, saya tak akan mengungkit soal biaya rumah sakit ini tapi kamu harus ganti rugi atas keterlambatan proyek yang kau kerjakan saat ini" ucap Alex
Alle semakin membulat kan matanya bayar biaya rumah sakit aja entah dapat uang dari mana apalagi ganti rugi batin Alle
"Ganti rugi" ucap Alle
"Ya karena kamu telah menghambat proses pembangunan karena kamu berbaring di rumah sakit" ucap Alex
"Memang berapa tuan?" tanya alle takut-takut
"Tidak banyak hanya gaji kamu selama 10 tahun" ucap Alex
"What" pekik Alle terkejut yang benar saja sepuluh tahun gaji nya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Kamiem sag
Ale aneh
sepertinya kikir
2024-10-03
0
Taryumi 2003
aneh... knp alle takut ntar ga bs byr biaya rmh sakit... kayak dia pengangguran aja .kan dia karyawan ..pasti lah dibiayai perusahaan nya...
2023-08-19
1
Srie wibi
kaget boleh al, to gk sampe keluar gitu matanya kali🤭
2022-12-11
0