Sore hari Alle bersiap diri ia akan bekerja paruh waktu di sebuah toko bunga yang searah dengan jalan pulang
Ia sengaja bekerja paruh waktu karena uang dari gaji pun tak cukup untuk bertahan hidup hingga terpaksa ia harus bekerja di toko bunga
"Sore mbak" sapa Alle pada seorang pegawai wanita yang sedang merangkai buket
"Oh sudah datang kamu Al" ucap nya tersenyum
"Iya mbak, mbak Tari bisa pulang sekarang biar saya yang gantikan" ucap Alle
"Bentar lagi tanggung, kamu ganti baju sana" ucap mbak Tari
"Ya udah mbak saya ganti baju dulu" ucap Alle pergi ke ruang ganti mengganti pakaian nya
Setelah berganti pakaian ia lalu mulai merangkai bunga menata bunga atau merapikan yang perlu di rapikan
Di sisi lain
Mobil mewah milik CEO perusahaan keluar dari sana melewati jalan besar memecah jalanan kota Jakarta
"Ke makam sebelum pulang" ucap Alex pada supir nya
"Baik tuan" ucap supir nya
Serasa ia merindukan seseorang batin Alex
Ia menatap jalanan yang cukup padat karena ini waktu nya orang pulang kerja
Tak berapa lama mobilnya berhenti di sebuah toko bunga Alex turun dari sana ia masuk ke dalam membeli bunga sebelum pergi ke makam
Klincing
"Selamat datang silahkan mau pesan bunga apa" ucap seseorang memunggungi Alex yang sibuk merangkai bunga
Alex diam ia menatap punggung itu seperti kenal suara itu, karena tak ada Jawaban wanita itu menoleh dan benar dugaan Alex wanita yang tadi pagi
"Mau pesan bunga apa tuan?" ucap wanita itu yang tak lain yang tak bukan adalah Alle
"Seperti biasa" ucap Alex
Alle mengernyitkan kening nya seperti biasa? bunga apa memang? batin nya
"Saya mau ke makam" ucap Alex karena melihat raut wajah alle yang kebingungan
"Mau bunga apa tuan, bunga mawar, bunga Lily, bunga anyelir?" tawar Alle tersenyum lebar
"Terserah kau saja" ucap Alex ia tak tau bunga apa karena biasanya ia beli langsung di rangkai sendiri oleh pegawai di sana
"Baiklah tunggu sebentar tuan" ucap Alle
(Sejak kapan dia bekerja di sin) batin Alex yang baru melihat Alle kerja di sini sebelum nya ia tak pernah melihat nya
"Ini tuan pesanan anda" ucap alle menyodorkan satu buket bunga Lily
Alex menatap nya sejenak lalu mengambil nya ia melihat bunga itu tak seperti biasanya
Biasanya bunga mawar sekarang bunga Lily di tangannya, sungguh hal yang baru batin nya
Alex tak mengatakan apa-apa hanya mengeluarkan ponselnya dan men-scan kode QR untuk pembayaran setelah itu ia keluar dari sana
"Terimakasih tuan, selamat berkunjung kembali" ucap Alle sedikit kencang karena Alex sudah di luar toko
Tanpa memperdulikan nya Alex masuk kedalam mobil lalu mobil itu kembali melaju
Ting
Alex membuka ponsel nya ternyata ada sebuah email masuk dari asisten Ben lantas ia membuka nya ketika itu email yang ia inginkan
"Allegra Kalila anak angkat dari pasangan keluarga Yohanes, berasal dari panti asuhan, punya adik namanya Cherly Yohanes, setiap hari selalu di minta uang oleh keluarga nya, bekerja di perusahaan Andara group, tulang punggung keluarga, bekerja paruh waktu, pendidikan S1 biaya sendiri di bantu dengan beasiswa, status LAJANG"
Itulah email dari asisten Ben
"Kenapa dia tulis huruf besar tentang status nya" gumam Alex mengerutkan keningnya
(Sudahlah) batin Alex ia kembali menyimpan ponsel nya
Hari semakin malam angin semakin dingin Alle saat ini sedang membereskan pekerjaan nya sebelum pulang
Tepat pukul delapan malam tadi alle menutup toko bunga nya ia membersihkan sisa-sisa tangkai, daun kelopak, atau sampah yang berserakan
Setelah semua rapi Alle berganti baju mengambil tas nya lalu, mengunci toko nya setelah itu ia jalan pulang ke rumah nya
Alex yang baru saja pulang dari rumah teman nya yang menyuruh nya datang ke rumah nya, berhubung jalan rumah teman nya searah jadi ia memutuskan untuk singgah sebentar, ketika ia pulang melewati jalan toko bunga tadi tak sengaja ia melihat Alle berjalan kaki menyusuri jalan malam-malam
"Pelan kan mobil nya, ikuti perempuan di depan" ucap Alex pada supir nya
Tanpa menunggu dua kali perintah sang supir memelankan laju mobil nya
(Mau kemana dia) batin Alex melihat Alle dari kejauhan
Di sisi Alle ia terus berjalan hingga akhirnya ia sampai di depan rumah nya, ia berhenti sejenak menatap rumah itu
Rumah cukup sederhana, lampu depan yang bersinar remang-remang, rumah yang seperti tak terurus
Bagaimana mau terurus keluarga saja tidak ada yang perduli yang ada di pikiran mereka hanya uang uang dan uang
Sejenak Alle menghela nafas panjang ia lalu melangkah maju membuka pintu tepat ia membuka pintu sudah di sambut oleh pertengkaran antara ayah dan ibu nya
Sedangkan adik angkat nya entah kemana orang itu selalu pulang malam keluyuran tak jelas
"Yang kau pikirkan hanya uang uang saja tak bisakah kamu pergi bekerja bukan cuma minta uang saja" teriak ibu Yohanes
"Kalau aku menang judi bukan kah kau juga ikut merasakan uang nya" ucap ayah Yohanes tak terima
"Lalu kalau kau kalah selalu meminta uang pada Alle, tak bisakah kau berhenti minta uang pada nya" ucap ibu Yohanes
Alle yang sedari tadi diam mematung saat mendengar ibunya merasa terkejut apa ibunya peduli dengan nya batin Alle
Tapi harapan itu sirna ketika ibunya melanjutkan ucapannya
"Jika kau tak berhenti meminta uang pada nya uang jatahku berkurang" gerutu ibu Yohanes
"Lalu buat apa aku biarkan dia bekerja di perusahaan lebih baik ku suruh dia. buat jual diri" ucap ibu Yohanes
"Aku tidak peduli, aku sudah memungut nya dari panti asuhan buat apa kalau tidak memberiku uang yang banyak" ucap ayah Yohanes
"Pokok nya aku tidak akan berhenti sebelum dia memberikan ku uang yang banyak" ucap ayah Yohanes sambil melemparkan gelas di tangan nya
pyaarr
"Pergi sana jangan kembali lagi" teriak ibu Yohanes
Ayah Yohanes tak perduli ia keluar tapi di depan pintu ia melihat alle yang berdiam diri sambil sesekali mengusap wajah nya
"Dasar" sinis ayah Yohanes lalu pergi meninggalkan mereka
"Alle" teriak ibu Yohanes melihat alle menatap ayah nya pergi
"Iya Bu ada apa" ucap Alle bergegas menghampiri ibunya
"Mana uang" teriak ibu alle mengadah tangan nya
"Kan uang alle sudah ibu ambil semua kemarin" ucap Alle dengan sendu
"Uang kemarin mana cukup, mana uang" ucap ibu nya
"Bu, Alle tak punya uang Bu bahkan allé tak makan seharian ini" keluh Alle
"Aku tidak peduli, itu urusan kamu" sarkas ibu alle
"Menyesal aku izinkan kamu bekerja di perusahaan lebih baik aku suruh kau jual diri saja dapat uang banyak" sesal ibu Alle
"Kenapa tidak anak mu saja yang jual bukan kah dia sudah menjajakan dirinya yang selalu pulang malam" teriak Alle
Entah keberanian dari Mana ia berbicara seperti itu
Plakk
"Jaga ya mulut kamu, ingat jika bukan ibu yang mungut kamu dari panti asuhan kamu tidak akan jadi seperti ini" bentak ibu alle
"Lebih baik dulu saya tak di pungut oleh ibu, biar hidup Alle tenang" teriak Alle sambil memegang pipinya yang terasa perih terkena tamparan ibu nya
"Berani ya kamu sekarang hah, kau mau keluar dari rumah ini iya, iya" teriak ibu Yohanes mengcekram dagu Alle hingga kuku nya membekas di pipi Alle
"Beri kita uang yang banyak, mobil, rumah dan perhiasan yang banyak baru kau bisa keluar dari rumah ini" ucap ibu Yohanes
"Jika kau tak bisa memberi itu semua jangan harap kamu bisa keluar dari rumah ini" ancam ibu Yohanes ia melepaskan cengkraman nya dengan kasar hingga alle mundur beberapa langkah
"Tapi bagaimana caranya Alle dapat uang sebanyak itu" lirih Alle
"Terserah mau bagaimana, Nikah dengan orang kaya, jual diri atau yang lain juga bisa, pokoknya aku tidak mau tau apapun caranya kau mendapatkan uang itu" ucap ibu Yohanes
"Yang Penting kamu beri kita uang" ucap ibu Yohanes lalu pergi meninggalkan Alle
Alle terduduk lemas menangis tergugu, ia mengeratkan genggaman nya sungguh ia tak sanggup jika terus seperti ini rasanya ia ingin menghilang dari dunia ini
Di saat ia hidup di panti ia senang ketika ada orang tua yang mau mengadopsi nya ia berharap itu adalah kebahagiaan nya kelak
Tapi harapan itu sirna ketika ia mempunyai adik angkat yang tak lain anak kandung ibu Yohanes
Semenjak itu kasih sayang yang mereka berikan mulai hilang dan berganti dengan kekejaman
Alex yang berdiam diri di dalam pun menyuruh sopir nya untuk pulang
(Gadis yang malang) batin Alex setelah mendengar pertengkaran keluarga Alle
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Nanda Lelo
orang tua lucknut dasar
2022-07-06
4