Mobil veno melesat kencang melewati jalan raya pusat kota yang ramai, serta banyak pemandangan indah lainnya yang tengah mereka lewati dengan tujuan yakni rumah veno. Namun sayangnya, dio melewatkan semua pemandangan indah itu. Karena ia sedang tertidur pulas dalam perjalanan yang tengah ia lakukan saat ini. Mobil berbelok melewati pintu gerbang warna coklat yang amat besar, dan berhenti di depan rumah yang begitu megah dengan halaman yang amat luas. Sulit dipercaya, bahwa rumah super megah ini adalah rumah veno sendiri.
Melihat istrinya yang masih tertidur pulas, jiwa usil veno pun tergerak. Ia sengaja menginjak gas dan mengeremnya secara mendadak. “aaaa..!!” mata dio langsung terbelalak dan ia pun berteriak kaget. “pffttt..!” veno menahan tawa melihat kesuksesannya dalam mengusili istrinya itu. “lu sengaja ya..!” dio pun bertanya balik dengan ketus. “apa harusnya gua bangunin lu kayak cerita dongeng putri salju.!! Yang harus dicium dulu..??” mendengar jawaban veno, dio membayangkan adegan menggelikan itu. Ia bergidik sambil menutup mulutnya. Tanpa membalas perkataan veno itu, dio pun langsung turun dari mobil. Melihat ekspresi dio yang lucu itu, veno tersenyum puas.
Mereka berjalan beriringan masuk ke dalam rumah veno. Dio terpukau dengan pengaturan rumah veno yang begitu mewah dan elegan. Hiasan – hiasan mewah mengisi seluruh sudut rumah veno. Karena dio tak melihat papa veno, dio pun bertanya, “kenapa aku gak ngeliat om hermawan.?”. veno menoleh ke arah dio dan menjawab dengan datar. “papa ya tinggal di rumahnya sendiri..!!”. Sambil berdecak kagum, dio berkata “waaahh, gak nyangka rumah sebesar ini milik kamu sendiri..”
Sampai di dalam kamar, dio langsung menghempaskan badannya ke atas tempat tidur sambil tersenyum. “huufft nyaman nya..!!” veno berkata pada dio, “hei anak kecil, ada hal penting yang harus kamu ingat, mari kita membuat perjanjian..!!” mereka berdua pun duduk berhadapan satu sama lain dengan meja sebagai penengahnya. Mereka terlihat serius. Veno sudah lebih dulu selesai menulis peraturan yang telah ia buat. Veno pun membacakannya “1, dilarang masuk tanpa izin ke dalam ruang kerja.! 2, dilarang berhubungan dengan laki – laki lain.! 3, dilarang pulang tengah malam.! 4, kegiatan keluar rumah baik itu sekolah atau pergi bertemu teman, hanya boleh diantar suami atau menggunakan mobil beserta supir pribadi..!! Dan terakhir, wajib menjaga martabat dan nama baik sebagai istri sah dari Veno sebastian.!!” Dio mengangguk dan menjawab “okey, aku setuju..!”
Kini gantian dio yang membacakan peraturan yang telah ia tulis barusan.
“1, dilarang melakukan kontak fisik tanpa ada persetujuan dari pihak perempuan.!! 2, dilarang bersikap kasar terhadap pihak perempuan..!! 3, status istri berlaku dalam rumah, di luar rumah status menjadi pacar.!! 4, memberikan kebebasan berkaitan dengan kegiatan sekolah..!! 5, saling menjaga privasi dan menghargai satu sama lain.!!” veno pun menjawab “baiklah aku setuju..!!” mereka berdua bersalaman, menandakan perjanjian sudah disetujui dan sama – sama mematuhi peraturan yang telah dibuat untuk masing – masing.
Jam dinding menunjukkan pukul 23.00 WIB. Veno baru keluar dari ruang kerja yang berada tepat di samping kamarnya, dengan tersekat dinding dan pintu. Ia kaget melihat istrinya yang masih terjaga dan terlihat tengah kebingungan. Ia pun bertanya, “kenapa belum tidur.?” Dio mendongak keatas melihat veno yang berada tepat di depannya. “belum..!! masih harus ngerjain banyak tugas punya temen – temenku..!!” jawab dio. Karena bingung
dengan jawaban dio, veno betanya lagi. “tugas temenmu..?? kenapa harus kamu yang ngerjain?? Kamu di bully di sekolah..?” dio mendongak lagi menatap veno dan membuang nafas, “huuufftt....!!!” “enggak lah..!! gua ngerjain tugas mereka tuh berbayar, jadi gak gratis..!!” dio menurunkan pandangannya lagi ke arah buku.
Veno menyembunyikan senyum kecilnya mendengar jawaban dio itu. “lain kali lu gak perlu ngerjain tugas milik temen – temen lu kayak gini, kalau butuh duit bilang ke gua.! Kalau ketauan guru juga bisa bikin masalah..!! veno berkata sambil rebahan di atas tempat tidur. Dio meletakkan bukunya dengan wajah ketusnya ia menjawab, “lha.. emang lu orang tua gua, kok kurang duit gua harus minta lu..?” veno membalas, “gua tuh suami lu dodol..!!, gua gak mau lu sampai malu – maluin nama gua, dipikir gua suami yang gak bertanggung jawab dan gak ngasih lu duit..!!” veno memalingkan wajahnya dan menutupinya dengan selimut. Mendengar jawaban veno, dio tetap mengerjakan
tugasnya dan bergumam dalam hati “huuhh, suami??
Jam menunjukkan pukul 00.30 WIB, veno melirik ke arah dio yang masih terjaga dan heboh dengan tugasnya. Veno menyadari mungkin dio sedang kesulitan dalam mengerjakan tugas itu. “duuhh,, ini gimana sih gua gak ngerti..!! dio mengomel sendiri sambil menggosok – gosok rambutnya. “ini pasti soalnya yang salah deh..!!” sambil terus menggerutu, dio memukul buku itu ke atas keningnya. Veno pun menghampiri dio yang tengah kesulitan itu.
Buku di atas kening dio itu diambil oleh veno. Tak membutuhkan waktu lama, veno pun menyelesaikan semua soal – soal yang diaanggap sulit oleh dio itu. Dio melihat dengan takjub kepada veno yang telah membantunya, “wahh., kamu bisa ngerjain ya..?” tanya dio. “ya..lah..!! soal kayak gini mah enteng..!!” dio menjawab cuek. “tenang aja, besok kalau anak – anak dah bayar nih tugas, lu bakal gua traktir..!!” sahut dio. Sambil menyembunyikan senyumnya, veno menjawab “dah..lah cepet tidur, besok kan lu harus sekolah..!!”
Pagi yang cerah dengan sinar mentari yang masih belum meninggi. Veno telah dulu bangun dan bersiap untuk berangkat ke kantor. Melihat istrinya yang masih begitu lelap tertidur, venopun membukai tirai jendelanya. “di.., ayo bangun..!!” veno mencoba membangunkan dio. “hmm, iya..!!” dio menjawab dengan kesadaran yang masih belum terkumpul. Melihat dio yang masih santai tertidur, veno menarik selimut dio sembari berteriak keras “lu sekolah gak..??” kesadaran dio mulai terkumpul, dio menjawab sembari membuka matanya. “sekolah.? Emang jam berapa sekarang.?” dio meregangkan badannya. “hampir jam 6..!!” veno menjawab cuek. “apa..?” dio kaget dan segera lompat dari tempat tidurnya
Mereka pun telah selesai sarapan, “ayo berangkat.!” Ucap veno. Diopun segera berdiri dan memakai tas sekolahnya. Merekapun berangkat bersama. Dalam perjalanan menuju sekolah, dio mewanti – wanti suaminya itu “lu inget ya, status kita sekarang pacaran, jadi lu juga harus jaga sikap di depan temen - temen sekolah gua, jangan sampai bocor kalau kita udah nikah..!!” melihat ekspresi serius dari dio, veno hanya menjawab singkat “iyaa.!”.
Mobil veno berhenti tepat di depan gerbang sekolah dio. Hampir semua mata memandang ke arah mobil mewah itu. Tak sedikit orang yang penasaran lalu mendekat ke arah mobil veno untuk sekedar mengetahui siapa pemilik mobil mewah itu. Merasa sedikit risih menjadi pusat perhatian, dio belum kunjung turun dari mobil veno. Menunggu dio yang tak kunjung turun, veno akhinya berinisiatif keluar untuk membukakan pintu dio dari luar. Melihat seorang laki – laki tampan dengan postur tubuh ideal, disertai mobil mewah yang dikendarainya, gadis – gadis sekolah dio pun histeris. Saling berbisik dan menunjukkan respon kecaperannya. Pintu pun dibuka, alangkah kagetnya gadis – gadis itu melihat ternyata dio lah yang tengah turun dari mobil itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Dedi Maryadi Bachtiar
bagus lah
2022-02-04
1