Hari ini Kaluna berada di sebuah gedung di mana diadakan pemotretan yang dilakukan brand make up yang sudah lama bekerja sama dengannya. Brand make up tersebut akan meluncurkan beberapa produk terbarunya. Kaluna sementara mengaplikasikan beberapa produk terbaru tersebut kepada beberapa model yang akan melakukan pemotretan .
" Bagaimana apa sudah selesai" Tanya Ryan yang tiba -tiba muncul di tempat tersebut membuat Kaluna heran. Pasalnya malam kemarin saat Ryan mengantarnya pulang ke apartemen miliknya laki-laki tersebut mengatakan kalau dia akan pulang ke Indonesia dengan mengambil penerbangan pagi. Sehingga Kaluna tidak bisa mengantarnya. Tapi, tiba -tiba Ryan berdiri di samping Kaluna membuat gadis yang memiliki rambut panjang tersebut keheranan.
" Loh .. Bukanya kak Ryan seharusnya sudah ada di dalam pesawat sekarang ? " . Tanya Kaluna penasaran.
" Emm.. Iya sih, tapi sepertinya ada orang yang tidak mau aku pergi " Jawab Ryan sambil melirik Kaluna yang berdiri di samping.
" Aku serius kak " .
" Semalam saat tiba di hotel, Miss Clara menghubungiku, katanya ada yang ingin di bicarakan, makanya aku tidak jadi berkat" .
Misa Clara adalah orang yang menangani atau yang bersentuhan langsung pada para MUA yang bekerja sama dengan brand make up yang ia tangani.
" Oh, .. Karena itu kak Ryan ada di sini? "
" Iya " .
" Jam berapa janjiannya? " Ryan melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya.
" Sekitar 30 menit lagi" .
" Kalau begitu Kak Ryan temani aku makan". Tanpa menunggu persetujuan dari Ryan Kaluna langsung menarik Ryan keluar dari lokasi pemotretan tersebut.
Sekarang mereka tengah berada di sebuah cafe yang tak jauh dari lokasi mereka sebelumnya. Sambil menikmati makan siang bersama.
" Tadi malam paman menelpon". Ryan memulai obrolan mereka sambil menikmati makanan yang tersaji di depan. " Paman bertanya apa aku tidak mengajakmu pulang? ". Mendengar itu Kaluna menghentikan suapan yang masuk ke dalam mulutnya . Dia membuang nafas dengan agak keras.
" Kak tau sendiri kan kenapa aku tidak mau pulang ". Kaluna menjawab dengan wajah yang terlihat sedih. Ryan yang melihatnya tidak tega. Ryan tau alasan Kaluna lebih memilih tinggal di negara orang di banding negaranya sendiri. Rindu pada seseorang, kata itu yang membuatnya sampai sekarang belum mau pulang Kenegaraannya sendiri. Ryan kemudian mencoba untuk menghibur perempuan yang sudah di anggap nya adiknya sendiri itu.
" Hem.. Sepertinya paman punya alasan yang menarik kenapa selalu meminta mu pulang". Mendengar itu Kaluna langsung menatap Ryan dengan lekat. " Sepertinya paman ingin kamu menikah" . Ryan menggoda Kaluna sambil menaik turun kan alisnya Ryan tau kalimat yang barusan ia keluarkan akan membuat Kaluna melupakan kesedihannya.
Benar saja sesaat kemudian Kaluna yang sementara minum langsung tersedak.
" Apa -apaan sih Kak Ryan " .
" Kenapa" . Ryan hanya tersenyum melihat ekspresi Kaluna yang mengerucutkan bibirnya. Ryan tau kalau Kaluna sama sekali belum tertarik untuk menikah. Karirnya dia atas segala-galan nya.
" Kamu tidak perlu ketakutan seperti itu. Kak hanya bercanda " . Ryan kembali tertawa.
Mungkin perkataan Ryan saat ini hanya bercanda dan siapa yang akan mengira memang itu yang akan terjadi.
***
Kaluna saat ini sedang di ruang make up sambil menunggu Ryan berbicara dengan Miss Clara. Ryan dan Kaluna Kembali ke lokasi pemotretan sesaat setelah Ryan mendapat pesan dari Miss Clara. Kaluna sedang duduk di sebuah sofa di ruang tersebut sambil pandangan mengarah ke seorang anak kecil. Mungkin anak kecil tersebut adalah anak salah seorang yang bekerja di tempat tesebut . Kaluna juga tidak tau pasti . Kaluna mengamati apa yang sedang di lakukan anak kecil tersebut yang membuat Kaluna tersenyum ia mengingat dirinya saat seusianya. Anak kecil tersebut sedang memainkan peralatan make up mungkin itu milik ibunya. Anak itu persis dirinya saat kecil suka memainkan peralatan make up miliki mamanya. Diantara wajah yang tersenyum menyaksikan tingkah anak kecil tersebut juga tiba -tiba menampilkan wajah sedih dan terlihat sudut matanya mengeluarkan cairan bening.
***
Di ruangan Miss Clara.
"Bagaiman apa kamu menerima pekerjaan ini?"
Miss Clara menawarkan sebuah kerjasama kepada Ryan dengan seorang desainer yang akan melakukan show di beberapa negara. Desainer itu menginginkan Ryan yang merias wajah para modelnya nanti saat busana rancangannya di pamerkan di atas catwalk.
" Apa dia sudah pernah melihat hasil kerja saya miss? " . Ryan merasa perlu menanyakan hal tersebut karena dia belum mengenal desainer tersebut dan tiba -tiba ingin menggunakan jasanya.
" Tentu saja " Jawab Miss Clara. " Dia hadir saat acara kemarin dan dia tertarik dengan tema make up yang kamu usung waktu acara kemarin. Katanya sangat sesuai dengan tema desian busana yang di rancang nya. "
" Baik Miss akan saya coba " Jawab Ryan . Miss Clara kemudian memberikan kartu nama desainer tersebut kepada Ryan.
" Kamu hubungi langsung . Ini kartu namanya ".
***
" Lun.. Kaluna" Ryan membangunkan Kaluna dengan cara menggoyang-goyangkan bahunya perlahan yang tengah terlelap. Saat memejamkan matanya tadi Kaluna tertidur menunggu Ryan keluar dari ruangan Miss Clara. Ekspresi wajah Kaluna berubah -ubah dalam tidurnya, kadang ia terlihat tersenyum tapi sesaat kemudian ia terlihat sedih. matanya mengeluarkan cairan. Ryan yang menyadari hal itu langsung duduk di sofa samping Kaluna menghapus cairan tersebut dan berusaha kembali untuk membangunkannya.
" Mamaaaa.. " Kaluna terbangun dari tidurnya sambil berteriak kecil memanggil mamanya.
" Hai.. Ada apa " Ryan yang melihat itu mencoba menenangkan Kaluna sambil menghapus air mata Kaluna. Kaluna menoleh ke arah Ryan dan langsung memeluknya tanpa mengatakan apa-apa.
" Kenapa?. .. Kamu cerita sama Kak Ryan " Namun, Kaluna tetap tak mau mengeluarkan suaranya ia hanya terus memeluk Ryan yang duduk di sampingnya. Ryan pun tidak memaksa Kaluna untuk berbicara, ia hanya membalas pelukan itu dan mengelus rambut Kaluna berusaha menenangkannya.
" Kakak antar kamu ke Apartemen " Kaluna hanya mengangguk mendengarkan perkataan Ryan dan melepaskan pelukannya.
Di apartemen saat malam kembali datang, Kaluna hanya duduk di tempat tidur menghadap ke jendela sambil memeluk lututnya, air mata tidak berhenti mengalir membasahi pipinya. Ingatan tentang mimpinya tadi siang masih membekas.
Wajah mamanya yang sangat dia rindukan, kenangan yang tak bisa ia lupakan dan peristiwa yang membuatnya ketakutan akan kebencian.
" Kaluna pulang yah" Permintaan mamanya yang muncul dalam mimpi. Tapi Kaluna hanya diam dalam pelukan mamanya.
" Ayah kangen sama Kaluna mama juga " Kaluna kemudian melepaskan pelukan mamanya dan menatap wajah yang sangat dirindukannya itu.
" Apa dede bayi juga kangen sama Kaluna? " Tanya Kaluna dengan wajah sedih
Mama Kuluna tersenyum dan mengangguk dan menarik Kaluna kembali ke pelukannya.
Mimpi yang begitu nyata membuat Kaluna menangis sampai membuat tubuhnya terguncang.
***
Flashback
Di sebuah rumah yang cukup besar terlihat nyonya rumah tersebut sedang mencari sesuatu di dapur. Naya . Wanita berambut panjang dengan hati lembut adalah ibu dari Kaluna Jeinna . Faisal Ayah Kaluna sangat bahagian memiliki istri sepertinya. Apalagi Kehadiran Kaluna di pernikahan mereka menambah kebahagiaan di tambah Naya saat ini tengah hamil anak kedua mereka yang memasuki usia 6 bulan.
" Ah.. Itu dia " . Naya tersenyum bahagia saat berhasil menemukan bahan yang ia cari. Ia ingin membuat kue dan salah satu bahanya berada di lemari dapur yang cukup tinggi dan harus menggunakan kursi untuk bisa mengambilnya.
Di tempat yang berbeda Kaluna sedang bermain dengan mendandani boneka miliknya.
" Em.. Sepertinya dia harus menggunakan lipstik supaya cantik " Kaluna berucap sendiri sambil mengamati wajah boneka yang ada di tangannya. Ia Kemudian melangkah memasuki kamar dan mengambil beberapa peralatan make up.
" Nah ini sepertinya sampai" . Naya mengambil kursi kayu yang cukup tinggi yang berada di antara mainan Kaluna. Ia kemudian melangkah kembali menuju dapur yang tidak jauh dari tempat Naya mengambil kursi tadi. Saat Naya melangkah pergi Kaluna datang dan kebingungan mencari baju dari boneka miliknya.
" Tadi Kaluna simpan dekat kursi, tapi kok kursinya sudah tidak ada" Pandangan Kaluna menelusuri ruangan tempatnya bermain.
" Mba Tia lihat baju bonekanya Kaluna tidak? " Karena tidak menemukan Kaluna bertanya pada asisten rumah tangga nya yang sementara menyapu. Asisten rumah tangga yang bernama Tia tersebut terdiam sejenak .
" Yang warna-warni itu yah? " Kaluna mengangguk. " Tadi waktu ibu mengambil kursi di dekat mainan non Kaluna. saya liat ada yang menempel, mungkin itu baju bonekanya non Kaluna.
" Mama di mana? " Tanya Kaluna
" Di dapur non" Kaluna langsung pergi ke tempat mamanya berada. Saat hampir tiba. Kaki Kaluna tersandung yang membuat boneka Barbie miliknya terlepas dan terlempar masuk ke bawah maja makan. Kaluna kemudian merangkak masuk ke bawah meja tersebut berusaha mengambil boneka tesebut. Tidak jauh dari posisi bonekanya Kaluna melihat baju bonek yang dicarinya. Seperti yang Mba Tia katakan kalau baju boneka tersebut menempel di salah satu kaki kursi.
" Nah itu baju boneka Kaluna " Gadis yang baru memasuki usia lima tahun tersebut mendekat berusaha menarik baju boneka tersebut yang terjepit di bawak salah satu kaki kursi. Karena penutup meja makan terlalu panjang ke bawah Kaluna tidak melihat bahwa di atas kursi tersebut mamanya tengah berdiri berusaha meraih bahan kue yang mengharuskan ia berjinjit. Karena terlalu keras akhirnya Kaluna menarik kaki kursi tersebut dan
Bruk
Naya terjatuh dengan menindih perutnya .
"Mamaa..." Kaluna yang melihat mamanya terjatuh dari bawah meja. Ia Segera keluar dan terus menangis melihat mamanya . Di paha Naya sudah mengalir banyak darah.
" Jangan menangis Kaluna. Panggi ayah ke sini" Naya berusaha menenangkan putrinya dan meminta untuk memanggil ayahnya. Kaluna kemudian berlari keluar sambil mencari keberadaan ayahnya air mata tidak berhenti mengalir di pipinya .
" Ayah " Panggil Kaluna yang melihat ayahnya tengah berada di taman mengurus tanaman. Faisal langsung menoleh. Melihat putrinya menangis ia kemudian bergegas . Sesuatu pasti terjadi pikirnya.
" Adapa sayang "
" Mama jatuh di dapur " .Mendengar perkataan putrinya Faisal langsung berlari mencari istrinya . Saat tiba di dapur Faisal melihat istrinya berlumuran darah sambil memegangi perutnya.
" Sayang .." Faisal lalu mengangkat tubuh istrinya sambil berteriak memanggil asisten rumah tangga dan supir seperti orang kesetanan. Kedua orang yang di carinya tersebut entah muncul dari mana kaget.
" Pak didin siapkan mobil cepat " Perintah Faisal sambil berteriak. " Tolong urus Kaluna" Perintah itu di tujukan pada Mba Tia
" Baik Tuan" Mba Tia kemudian menghampiri Kaluna dengan tubuh gemetar dan mata yang terus mengalir.
" Kaluna buat mama berdarah Mba Tia" Mba Tia yang mendengar perkataan dari nona mudanya itu langsung memeluknya. Entah apa yang akan terjadi. " Mama dan dede bayi tidak apa -apa kan? " Kaluna bertanya berusaha mencari jawaban yang bisa menenangkan hatinya. Mba Tia hanya memeluk Kaluna untuk menenangkan anak kecil tersebut.
Bersambung....
Hay kak! 😊
Novel MAAF AKU YANG HARUS PERGI on going yah
Jadi Author mengharapkan dukungan untuk kak semua ☺. Dan jangan lupa di like dan tinggalkan komen kalian pastinya tanda 💕💕💕💕 Author tunggu maaf ya permintaan Author banyak banget 😄😄😄
Tambahkan ke rak novel favorit 😍💕 juga.
Terima kasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Sri Faujia
oo gtu ceritany maka kaluna g mau plg gra2 merasa bersalah
2022-08-04
2
Conny Radiansyah
Kaluna merasa bersalah 😢
2022-07-25
0
🍁𝐘𝐖❣️💋🅂🅄🄼🄰🅁🄽🄸👻ᴸᴷ
👍👍👍 ... ❤️🤗😘
2022-07-24
1