Di dalam pesawat Liam sibuk mengeluarkan semua isi tas kecil yang tak pernah lepas dari tangannya, hal itu menarik perhatian kedua orang tuanya yang duduk tidak jauh darinya.
" Kamu cari apa Li". Tanya mama Riana
"Ini ma, HP Liam dari tadi Liam cari tapi kenapa tidak ada" Jawab Liam yang sudah mulai khawatir karena isi tas tersebut sudah hampir keluar semuanya. Liam berniat menghubungi Elma untuk memberitahu kalau dia dan keluarganya mendadak harus berangkat. Sebenarnya Liam sedikit kesal dengan situasi yang saat ini dialaminya . Liam sudah memiliki rencana menyiapkan malam perpisahan romantis dengan Elma dan memintanya untuk menunggu saat menyelesaikan kuliahnya dan akan kembali menjemputnya, tapi semua rencananya harus gagal karena keberangkatan yang begitu mendadak.
" Loh, HP kamu kan tadi di charger soalnya baterainya tidak ada " Jawab mama Riana. " Makanya tadi mama hubungi nomor kamu berkali-kali tidak bisa, memang tadi kamu tidak mengambilnya?
Aaaahh..Liam berteriak kecil mengutuk kecerobohannya . Sudah pasti HP miliknya tertinggal di rumah.
***
Di panti asuhan terlihat Elma sedang mengemasi barang -barangnya di dalam kamar. Elma mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikannya di negara B dalam bidang fashion setelah Elma lulus SMA.
"Nak Liam sudah tahu, kalau kamu juga akan keluar negeri nak? " Tanya ibu Anna yang membantu Elma memasukkan pakaian kedalam koper.
" Belum bu " Jawab Elma
" Loh, kok belum"
" Rencananya besok bu" . Elma memang tidak memberi tau Liam jika dirinya mendaftar kuliah di negara B . Elma rencananya akan memberitahu Liam saat malam perpisahan mereka yaitu besok malam sebagai kejutan untuk Liam.
Keberangkatan Elma ke negara B memang tidak dalam waktu dekat ini tapi Elma sudah menyiapkan beberapa barang yang akan dia bawa dan sisanya mungkin saat sudah mendekati keberangkatannya. Elma tidak menduga bawah pertemuannya dengan Liam beberapa jam lalu adalah pertemuan terakhir mereka.
Elma beberapa kali melirik HP yang di simpan di atas tempat tidur berharap ada pesan dari Liam, karena biasanya Liam akan mengirimkan pesan saat sudah sampai di rumahnya. Tadi sudah satu jam saat mereka berpisah tidak ada tanda-tanda pesan dari kekasihnya itu. Elma beranjak untuk bersiap -siapa untuk tidur, ibu Anna juga beberapa menit yang lalu sudah tidak berada di dalam kamarnya. Karena terlalu lama menunggu pesan dari Liam akhirnya Elma tertidur. pesan yang di tungga Elma mungkin tidak akan pernah datang.
Saat waktu subuh masuk Elma langsung meraih HP yang tak jauh dari posisinya, Elma berharap sudah ada pesan dari Liam, sepersekian detik terlihat ekspresi kecewa dari Elma karena tidak ada pesan dari Liam.
" Mungkin Liam lupa atau mungkin hpnya mati dan lupa ia nyalakan" Gumam Elma. Elma kemudian bangkit dari tempat tidur berniat melaksanakan kewajiban. Saat selesai, HP Elma berbunyi tanda sebuah pesan masuk Elma langsung meraih HP nya berharap itu adalah pesan dari Liam yang memberikan informasi tentang malam perpisahan mereka nanti malam. Lagi-lagi raut wajah Elma berubah, pesan itu bukan dari Liam tapi dari lembaga yang memberikan beasiswa untuk Elma, dalam pesan tersebut tertulis bahwa keberangkatannya ke negara tersebut di majukan bukan lagi dua pekan ke depan tapi nanti malam , sontak saja informasi itu membuat Elma kaget. Elma langsung menelpon nomor yang mengirimkannya pesan.
" Halo, ia saya Elma Aliza "
" ...... "
" Apa betul informasi yang saya peroleh tentang keberangkatan ke negara B dimajukan menjadi malam ini "?
"..... "
" Oh jadi seperti itu, terima kasi pak"
"..... "
Antara senang atau sedih Elma tidak tau harus bagaimana, di satu sisi dia akan betul-betul berangkat meraih mimpinya dimulai nanti malam dan di sisi yang lainya dia memiliki janji dimalam yang sama dengan Liam yang tambah membuatnya bingung sampai sekarang kabar tentang Liam tidak ada sama sekali.
" Atau jangan -jangan ada sesuatu yang terjadi dengan Liam saat di jalan " Pikiran buruk sudah memenuhi pikiran Elma, wajar kalau Elma berpikiran demikian karena selama menjalin hubungan dengan Liam baru malam kemarin dia tidak memberi kabar jika dirinya sudah tiba di rumahnya. Karena pikiran yang membuatnya khawatir Elma berniat akan mendatangi rumah Liam. Elma memang belum pernah ke rumah Liam, bukan karena Liam tidak pernah mengajaknya bertemu dengan orang tuanya, tapi karena Elma sendiri yang belum siap. Elma merasa belum pantas datang bertemu dengan orang tua Liam tidak ada di dalam dirinya yang bisa dibanggakan untuk berdiri di samping Liam yang dari orang berada . Untuk itu Elma bertekad untuk menjadi desainer sukses supaya orang tidak hanya mengenalnya sebagai yatim piatu tapi seseorang yang bisa dibanggakan.
***
Elma tiba di rumah keluarga Hendar ayah dari Liam dengan menggunakan ojol yang ia pesan. Berdiri tepat di depan pagar yang menjulang tinggi Elma tampak kebingungan karena rumah besar dengan di dominasi cet putih tersebut nampak kosong dan terdapat gembok pada pagar tersebut. Tidak mungkin dia salah rumah banting Elma, meskipun Elma belum pernah datang tapi dia tau persis alamat rumah Liam karena Liam pernah memberitahunya. Di tengah kebingungan Elma terdengar suara dari arah belakang yang membuat Elma berbalik
" Cari siap nak " Seorang paruh baya menghampiri Elma. Dilihat dari penampilannya sudah bisa di pastikan oleh Elma profesi bapak tersebut adalah satpam, mungkin satpam di komplek ini pikir Elma.
" Iya Pak. Ini betulkan rumah Bapak Hendra dan Ibu Riana? " Elma memastikan kalau dia tidak salah alamat.
" Iya betul nak "
" Penghuninya kemana ya pak, kok sepertinya kosong"
" Oh itu.. Pak Hendra dan keluarga tadi malam berangkat nak keluar negeri katanya sih mau menetap di sana " . Mendengar perkataan bapak tersebut kening Elma langsung berkerut. Kaget sudah pasti Elma kaget karena setahunya Liam dan keluarganya baru akan berangkat pekan depan. Tapi kenapa tadi malam mereka langsung berangkat.
" Nak"
" Iya Pak". Elma tersadar dari lamunannya.
" Kalau tidak ada yang ingin di tanyakan lagi, bapak pamit dulu"
" Oh.. Iya Pak terima kasih " . Selepas kepergian Pak yang memberikan informasi Elma pun kembali memesan ojek online untuk kembali ke panti tempatnya tinggal. Elma harus menyiapkan beberapa berkas yang diperlukan untuk keberangkatannya nanti malam. Disepanjang perjalanan pulang Elma terus saja menghubungi nomor Liam tapi tidak ada respon dari nomor tersebut.
Sesampainya di panti Elma langsung menyiapkan semua keperluannya selama melanjutkan pendidikannya di negara tersebut.
" Ahhh.. Elma langsung menjatuhkan tubuhnya di tempat tidur yang tidak terlalu empuk, lelah membuat Elma memejamkan matanya. ...
****
Di tempat lain dan waktu yang berbeda. Liam duduk dengan wajah lesu sesampainya di negara tersebut ia langsung menghubungi asisten rumah tangganya untuk mengirimkan semua data yang ada di dalam ponselnya. Mungkin membutuhkan waktu yang tidak cepat untuk membuka HP miliknya karena dia mengunci beberapa aplikasi yang menurutnya sangat pribadi. Berharap dengan usahanya tersebut dia bisa menghubungi Elma dan menjelaskan sekarang ia sudah di negara A karena mendadak keberangkatannya di majukan.
" Maaf aku El, aku tidak bisa memenuhi janji untuk menyiapkan malam perpisahan untuk kita " . Liam berbicara pada foto Elma yang tersimpan rapi di dalam dompetnya.
Bersambung.....
Hay kak! 😊
Novel MAAF AKU YANG HARUS PERGI on going yah
Jadi Author mengharapkan dukungan untuk kak semua ☺. Dan jangan lupa di like dan tinggalkan komen kalian pastinya tanda 💕💕💕💕 Author tunggu maaf ya permintaan Author banyak banget 😄😄😄
Tambahkan ke rak novel favorit 😍💕 juga.
Terima kasih 😘💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Anonymous
dekdekan bc nya mudah2an berjodoh
2023-02-06
0
tata 💕
Semoga elma jodoh mu liam
2022-08-21
1
HARTIN MARLIN
👍👍👍👍 seru
2022-08-18
1