GADIS STRAWBERRY

💌 LOVE OF FATE 💌

 

🍀 HAPPY READING 🍀

.

.

...Hatiku akan benar-benar kuat dan tenang menghadapi segalanya jika di dalam hati selalu diberi celah untuk senantiasa berprasangka baik....

🔸🔸🔸🔸🔸

Eleanor memandang jam kayu yang bergantung di dinding kamarnya. Sudah pukul lima pagi. Ia tidak mau membuang waktunya. Ketika matahari belum beranjak dari peraduannya. Ia sudah bersiap-siap berangkat ke pasar. Di desa ini, pasar hanya aktif seminggu sekali. Masyarakat di sini rata-rata adalah petani atau peladang. Salah satunya adalah Eleanor.

Dia dijuluki sebagai gadis strawberry di desa ini. Karena hanya Eleanor yang memiliki kebun strawberry. Setelah ayah dan ibunya meninggal, keluarga memberikannya beban untuk mengurus kebun strawberry di desa terpencil yang jauh dari keramaian kota. Ia bahkan tidak diizinkan untuk melanjutkan kuliahnya.

Begitulah setiap hari Eleanor menjalani kehidupannya. Ia tetap bersyukur, masih bisa menikmati hari-harinya dengan penuh suka cita. Walau terkadang ada air mata disaat rasa sepi menyergap. Eleanor membawa mobil L300-nya menuju pasar. Tak butuh lama Ele tiba di pasar yang jaraknya lumayan jauh dari rumah.

“Wuih! Rame!” Ele berkomentar ketika ia sampai di depan pasar. Beragam jenis merk motor butut, tampak berjejer di pinggir jalan, beriringan dengan beberapa pedagang keliling yang tengah nongkrong. Eleanor memarkir mobilnya dengan baik. Ia siap menjelajahi pasar.

Suasana pagi itu sebenarnya dalam keadaan sedikit mendung bahkan sempat beberapa menit gerimis. Eleanor menyusuri jalan-jalan disekitar pasar. Suasana saat itu masih gelap. Di setiap dagangan yang terlihat matanya langsung dibelinya. Sayur-sayuran segar dan ikan-ikan segar Ele langsung berhenti. Ia memilih beberapa ekor ikan segar di sana.

“Berapa satu kilo Bu?” Tanya Ele pada wanita paruh baya yang tengah menjajakan.

“Empat puluh ribu.” Jawab Ibu itu singkat.

"Gak bisa kurang?" tawar Ele.

"Harga pas, non."

"Oke deh...Aku minta satu kilo ya bu, langsung dibersihkan." Ele menyerahkan selembar seratus ribu kepada wanita itu.

Setelah menerima bungkusan berisi ikan itu, Ele kembali berjalan membelah pasar. Ia mencari keperluan dapur lainnya. Waktu berlalu begitu cepat. Sekarang waktu sudah hampir menunjukkan pukul setengah delapan, secara perlahan mendung di langit mulai menghilang. Matahari sudah menunjukkan dirinya.

Eleanor kembali membawa mobilnya membelah jalan. Hingga Ia sampai pada suatu jalan di daerah A. Ele tersenyum sambil menatap suatu pemandangan yang menurutku sangat indah itu. Sehingga ketika memandang ke arah timur terlihat matahari yang masih malu menunjukkan sinarnya. Kombinasi antara sinar matahari yang sedikit mendung menghasilkan cahaya merah marun yang tentunya jarang ditemui Ele di pagi hari. Udara masih segar namun cuacanya menjadi sedikit panas.

Eleanor tersenyum lagi saat tiba di depan pagar rumah. Cat gerbangnya berwarna biru yang mulai memudar, pintu gerbangnya juga sudah mulai berkarat, engselnya mengeluarkan bunyi nyaring kalau digerakkan. Namun yang membuat tempat ini indah, banyak bunga-bunga yang menghiasi halaman rumahnya. Ele turun dan membawa barang belanjaannya.

CEKLEK!

Pintu terbuka.

"Heh..." Ele terkejut sambil memegang dadanya. Harry sudah berdiri tegap di sana. Seperti biasa, Harry selalu datang tiba-tiba tanpa memberinya kabar terlebih dahulu. Dia adalah saudara Eleanor yang tega mengusirnya dari rumah dan memaksanya berhenti sekolah.

Amira membuat gestur yang bisa dipahami Ele. Ia meremas tangannya sendiri menatap Ele dengan pandangan getir. Saat melihat Harry datang, Amira langsung ikut menyusulnya. Seperti biasa, rumah di desa ini aman saat ditinggal pemiliknya. Amira adalah tetangga sebelah rumah Ele. Wanita yang empat tahun lebih tua dari Ele.

Kali ini wajah Amira terlihat tegang, ia tahu siapa Harry. Amira takut jika Harry bertindak seperti terakhir kali. Saat Harry datang, ia membuat kekacauan. Amira menarik napas singkat memandang ke arah Ele.

Sementara Ele menghembuskan napasnya lewat mulut, mencoba tetap tenang walau ia tahu akan ada perang dingin di rumah ini. Setelah melakukan ritualnya, Eleanor pun melangkah pelan tanpa ekspresi.

"Kenapa kakak datang ke sini lagi? Bukankah kau sudah bersumpah tidak akan datang ke desa ini?" ucapnya kaku dan dingin. Ia berjalan melewati tubuh Harry tanpa tersenyum atau saling melepas rindu yang biasa dilakukan seorang kakak dan adik. Ele membawa barang belanjaannya dan menaruhnya di dapur. Kemudian mengambil gelas dan menuang air putih ke dalamnya, lalu meneguknya tanpa sisa.

"Kau tidak menanyakan kabarku?" Harry menatap tajam ke arah Ele.

Eleanor meletakkan gelas dengan kasar, hingga menimbulkan suara nyaring. Amira sampai dibuat terkejut karena suara itu. "Buat apa? Apa kau pernah menanyakan kabarku. Bagaimana keadaanku di sini? Bagaimana aku berjuang sendiri di sini?"

"Oke, aku minta maaf jika tidak pernah menanyakan kabarmu. Aku datang ke sini untuk melihatmu. Aku merindukanmu, Ele." Harry berucap lembut.

"Cih..." Ele tersenyum miring. "Apa aku tidak salah dengar? Aku tahu tujuanmu ke sini hanya untuk meminta uang hasil panen strawberry, kan? Tujuanmu hanya itu. Tidak ada yang lain, selain itu. Jadi berhentilah datang dan jangan harap aku akan memberikannya, kau bodoh menghabiskan waktumu dengan sia-sia."

"Kenapa kau selalu menilai buruk kepadaku, Ele?"

"Karena dari awal kau yang memulainya. Kau sendiri yang memutuskan jarak itu." Ele meninggikan suaranya. Ia berjalan menuju ruang tamu dan melepaskan jaketnya ke kursi.

"Apa maksudmu?" Mata Harry menyalang tajam.

"Ele, sudah... hentikan." Amira berusaha membujuk Eleanor. Namun gadis itu tidak menggubrisnya. Ele maju beberapa langkah menghadap ke arah Harry.

Mata Ele berkaca-kaca menahan segala amarah yang kembali mencuat dari dalam dadanya. "Aku tidak ingin mengingat semua itu kak. Jadi, jangan datang ke sini lagi. Aku mohon, biarkan aku hidup tenang di desa ini. Bukankah itu yang kau inginkan?" ucapnya datar tanpa memandang Harry.

"Apa yang membuatmu semarah itu Ele? Bukankah sudah tugas seorang anak untuk berbakti kepada orang tua? Kau pantas tinggal di sini. Dan hanya kau yang bisa melakukan itu." Harry menekan semua perkataannya, rahangnya bahkan mengeras.

DEG!

Ele mantap Harry. Ia menarik napasnya dalam-dalam sambil memegang dada. "Ya, aku memang pantas di sini. Aku pantas putus sekolah dan aku pantas untuk menjadi seorang anak yang menafkahi kedua kakaknya. Apakah kalian disebut sebagai seorang kakak yang melindungi adik? dan kau..." suara Ele terbata-bata. Ia tidak dapat melanjutkan kalimatnya. Air matanya bergelinding cepat membasahi pipinya. Bibirnya bergetar karena tak sanggup menahan segala perasaan yang bergejolak di dalam dadanya.

"Kau sebagai saudara laki-laki, apa kau tidak pernah mengerti bagaimana perasaanku kak. Terkadang aku merasa kuat untuk mengatasi sendiri semua masalah dan beban dalam hidupku. Tapi sesungguhnya aku lemah, aku terkadang menangis dalam diam. Kalian tidak pernah tahu itu." Air mata Ele mengalir sampai ke dagunya.

"Aku melakukan itu, karena tidak bisa menghubungimu. Jaringan telepon tidak masuk ke desa ini." Harry mengimbangi suara Ele. Emosinya juga tersulut saat mendengar perkataan adiknya itu.

"Karena itu kau sengaja membuangku ke sini. Agar aku tidak bisa berhubungan dengan kalian, begitu juga dengan teman-temanku." Ucapnya pelan, tatapan matanya lurus tidak memandang Harry.

Amira tidak bisa berbuat apa-apa. Dia yakin hal buruk akan terjadi di sini. Jika Eleanor marah, ia tidak akan perduli dengan apa pun. Amira hanya bisa mengusap wajahnya dengan kedua tangannya.

"Sudah lupakan semuanya, aku datang ke sini untuk menjemputmu."

Dahi Ele mengernyit. "Apa?"

"Iya. Bukankah kau ingin keluar dari desa ini. Sekarang kita pulang."

"Apa maksudmu?" Ele tidak percaya begitu saja, pasti ada maksud dan tujuan Harry dibalik ucapannya itu.

"Kau ingin bebas bukan?"

"Pengertian bebas ini banyak, sekarang bebas apa maksudmu?" Ia menekan kalimatnya. Alisnya menyatu, berkerut begitu dalam.

Harry menarik napasnya dalam-dalam, mencoba tenang agar Eleanor tidak terkejut. "Begini Ele, kakak ada utang dengan Maximus. Aku tidak bisa melunasinya. Sekarang ia meminta kakak harus melunasinya."

Wajah Ele berubah merah, rahangnya mengencang kuat. "Apa maksudmu kau ingin menjual kebun strawberry?"

"Tidak Ele, kita tidak akan menjual kebun ini."

Perasaan Ele semakin tidak enak, jantungnya berdetak kencang di dalam rongga dadanya.

"Selama ini ternyata Maximus menyukaimu. Utang kakak bisa lunas jika kau bersedia menikah dengannya."

DEG!

Ternyata dugaannya benar. Amira ikut terkejut di sana.

"Kau sudah gila, aku tidak mau!" teriak Ele.

"Kakak bukan gila, aku hanya ingin mengeluarkanmu dari penderitaan ini. Kau tidak ingin seperti ini terus, kan? Maximus bisa membahagiakanmu. Kau bisa melanjutkan kuliahmu juga."

Ele tertawa sambil menangis, ia tak mengeluarkan suara. Hatinya begitu sakit mendengar perkataan Kakaknya itu. Itu artinya dia dijual kepada lelaki brengsek. Hanya dengan napas yang terus berembus dan masuk lewat mulut yang terbuka, Ele menguatkan hatinya. Ia kembali berucap dengan bibir gemetar.

"Hari ini aku mengatakan dengan sadar, bahwa aku tidak mau dinikahkan. Aku tidak mau hidupku diatur kalian lagi. Aku sangat membencimu." Teriak Ele. Suaranya memenuhi ruangan itu.

Harry mengepalkan tangannya begitu kuat. Kesabarannya mulai habis. Sikap keras kepala Ele tak bisa dibiarkan. "Kau memang adik durhaka. Seharusnya kau berterima kasih." Dengan kekuatan penuh Harry mengayunkan tangannya, menampar pipi Ele dengan begitu keras.

PLAKKK!

Suara tamparan itu membahana. Sampai membuat Eleanor terjatuh.

Amira terkejut dan begitu shock saat melihat Harry menampar pipi Ele, ini sudah dilakukan berulang-ulang. Tentu saja Amira tidak terima.

"Apa yang kau lakukan Harry. Kau sudah gila ya?" Amira mendorong tubuh Harry dan mendekat ke arah Eleanor. "Kau tidak apa-apa? Astaga bibirmu berdarah."

"Kau pantas mendapatkan, aku tunggu jawabanmu satu bulan ini, jika tidak aku akan menjual kebun ini." Ancam Harry.

Ele memegang pipinya, rasa panas bekas tamparan, menjalar di pipinya sampai menyisakan rasa sakit yang teramat sangat, telinganya sampai berdengung dan pandangannya yang berkunang- kunang. Kejadian ini juga pernah terjadi.

"PERGI....!!!" Eleanor meneriakkan agar Harry keluar dari sana. Tangannya memutih pucat dan gemetar. Pandangan Ele seketika berubah kosong.

"Aku tidak main-main Ele. Semua ini aku lakukan untukmu. Aku datang untuk menyelamatkan hidupmu." Ucap Harry dengan tegas. Dengan segera Ia membalikkan badannya dan keluar dari sana.

Ele menunduk dan hanya bisa menangis. Napasnya tersengal naik turun begitu cepat. Amira dengan cepat mendekat.

"Ele, kau tidak apa-apa?" Amira memegang ke dua pundak Eleanor dan menatapnya dengan sendu.

Eleanor hanya menggeleng dan terus menangis. Rasa sedihnya hanya bisa diwakili oleh air matanya yang terus mengalir membahasi pipinya.

BERSAMBUNG.....

^_^

Tolong dukung ya my readers tersayang. Ini Novel ketujuh aku.

^_^

Terpopuler

Comments

fa _azzahra

fa _azzahra

ini setting tempat nya diluar negeri ya kak.dilihat dr nama2 tokoh nya

2022-10-01

0

Harika Joozher

Harika Joozher

Semangat

2022-07-11

0

Harika Joozher

Harika Joozher

Kamu pasti bisa

2022-07-11

0

lihat semua
Episodes
1 MEMBATALKAN PERNIKAHAN.
2 GADIS STRAWBERRY
3 LARI DARI KENYATAAN PAHIT
4 KEKOSONGAN TAK BERARTI.
5 AKU INGIN BERTEMU.
6 MEMBERI PELAJARAN.
7 AMNESIA?
8 AKU ADALAH WANITA KUAT
9 MENUNGGU KEHANCURAN
10 ALVIN HARUS DITEMUKAN.
11 KORBAN YANG DIRUGIKAN
12 TERCIPTA RASA CANGGUNG.
13 MELENYAPKAN.
14 MEMBUATNYA TERSENYUM
15 JATUH CINTA?
16 FESTIVAL JATI DIRI DESA
17 TERIKAT MASA LALU.
18 MENENTUKAN
19 KENYATAAN YANG ADA.
20 MERASA TENANG.
21 KEJUTAN UNTUK ELE
22 SAPAAN SELAMAT PAGI
23 BERJUANG MENDAPATKAN HAKNYA.
24 MENYEMBUHKAN LUKA.
25 ANCAMAN ALLURA
26 KEBAHAGIAAN ELE
27 BERTINDAK SEMAUNYA.
28 KEKUATAN DOA
29 RENCANA YANG SEMPURNA
30 RASA CINTA YANG BESAR
31 PERSAHABATAN
32 CINTA DALAM TARUHAN.
33 HIDUP IBARAT LEMBARAN BUKU.
34 TENTANG KESETIAAN.
35 MENYUKAI KESENDIRIAN.
36 PENGKHIANATAN.
37 UCAPAN YANG SAMA
38 KESEPAKATAN
39 ALVIN HARUS KEMBALI
40 KELUARGA SUDAH MENUNGGU.
41 RASA SAKIT ITU KEMBALI
42 AKU TIDAK AKAN PERGI
43 LEPASKAN ALVIN.
44 KE KOTA LAGI?
45 KEBERANIAN UNTUK MELEPAS.
46 PERPISAHAN.
47 MENGIKHLASKAN
48 BUTUH WAKTU.
49 AKU TIDAK BAIK-BAIK SAJA
50 SELAMAT TINGGAL, ALVIN.
51 MEMULAI DARI AWAL
52 APA KABAR KAMU, ALVIN?
53 KAU?????
54 SALAH ORANG
55 MEMBERI PERHATIAN
56 BANYAK DRAMA.
57 TAK BISA DATANG
58 TAK ADA KABAR.
59 INGATAN ITU KEMBALI
60 SENJATA YANG KUAT.
61 MENIKMATI SENJA
62 MENDAPATKAN CINTAMU
63 MENGATAKAN KEBENARAN.
64 MENYELESAIKAN PERMASALAHAN.
65 TANGISAN ALLURA.
66 APA AKU HARUS PERCAYA?
67 LELUCON APA INI?
68 NYATANYA KAMU TERLUKA.
69 PERJALANAN KE LONDON
70 KAU TAHU APA KESALAHANMU?
71 MENIKMATI DUNIA MALAM
72 MENYIBUKKAN DIRI.
73 MENCARI TAHU
74 PERJALANAN HIDUP
75 KITA DAN KENANGAN
76 KEMARAHAN ALVIN
77 MEMILIH CARA KEDUA
78 AKSI KEJAR-KEJARAN
79 KENANGAN ITU MEMANGGILKU
80 MENDATANGKAN KEBAIKAN
81 BERSELIMUT KEPASRAHAN
82 MENEPIS BAYANGAN ITU
83 KUNJUNGAN KERJA
84 STRAWBERRY CAFE
85 APA HANYA PERASAANKU SAJA?
86 PERCAYA DAN TERUS BERDOA
87 INDAHNYA PERJUANGAN
88 CINTA AKAN KEMBALI
89 CINTA AKHIRNYA BERSATU
90 TETAPLAH TERSENYUM
91 MENIKMATI KEBERSAMAAN
92 MENIKMATI MOMEN INDAH
93 BERTEMU LANGSUNG
94 APA YANG TERJADI?
95 KENAPA KAMU ADA DI SINI?
96 LUPAKAN MASA LALU.
97 PERTEMUAN DUA SAHABAT
98 PERJALANAN CINTA.
99 HARI BAHAGIA.
100 LELAKI YANG SETIA
Episodes

Updated 100 Episodes

1
MEMBATALKAN PERNIKAHAN.
2
GADIS STRAWBERRY
3
LARI DARI KENYATAAN PAHIT
4
KEKOSONGAN TAK BERARTI.
5
AKU INGIN BERTEMU.
6
MEMBERI PELAJARAN.
7
AMNESIA?
8
AKU ADALAH WANITA KUAT
9
MENUNGGU KEHANCURAN
10
ALVIN HARUS DITEMUKAN.
11
KORBAN YANG DIRUGIKAN
12
TERCIPTA RASA CANGGUNG.
13
MELENYAPKAN.
14
MEMBUATNYA TERSENYUM
15
JATUH CINTA?
16
FESTIVAL JATI DIRI DESA
17
TERIKAT MASA LALU.
18
MENENTUKAN
19
KENYATAAN YANG ADA.
20
MERASA TENANG.
21
KEJUTAN UNTUK ELE
22
SAPAAN SELAMAT PAGI
23
BERJUANG MENDAPATKAN HAKNYA.
24
MENYEMBUHKAN LUKA.
25
ANCAMAN ALLURA
26
KEBAHAGIAAN ELE
27
BERTINDAK SEMAUNYA.
28
KEKUATAN DOA
29
RENCANA YANG SEMPURNA
30
RASA CINTA YANG BESAR
31
PERSAHABATAN
32
CINTA DALAM TARUHAN.
33
HIDUP IBARAT LEMBARAN BUKU.
34
TENTANG KESETIAAN.
35
MENYUKAI KESENDIRIAN.
36
PENGKHIANATAN.
37
UCAPAN YANG SAMA
38
KESEPAKATAN
39
ALVIN HARUS KEMBALI
40
KELUARGA SUDAH MENUNGGU.
41
RASA SAKIT ITU KEMBALI
42
AKU TIDAK AKAN PERGI
43
LEPASKAN ALVIN.
44
KE KOTA LAGI?
45
KEBERANIAN UNTUK MELEPAS.
46
PERPISAHAN.
47
MENGIKHLASKAN
48
BUTUH WAKTU.
49
AKU TIDAK BAIK-BAIK SAJA
50
SELAMAT TINGGAL, ALVIN.
51
MEMULAI DARI AWAL
52
APA KABAR KAMU, ALVIN?
53
KAU?????
54
SALAH ORANG
55
MEMBERI PERHATIAN
56
BANYAK DRAMA.
57
TAK BISA DATANG
58
TAK ADA KABAR.
59
INGATAN ITU KEMBALI
60
SENJATA YANG KUAT.
61
MENIKMATI SENJA
62
MENDAPATKAN CINTAMU
63
MENGATAKAN KEBENARAN.
64
MENYELESAIKAN PERMASALAHAN.
65
TANGISAN ALLURA.
66
APA AKU HARUS PERCAYA?
67
LELUCON APA INI?
68
NYATANYA KAMU TERLUKA.
69
PERJALANAN KE LONDON
70
KAU TAHU APA KESALAHANMU?
71
MENIKMATI DUNIA MALAM
72
MENYIBUKKAN DIRI.
73
MENCARI TAHU
74
PERJALANAN HIDUP
75
KITA DAN KENANGAN
76
KEMARAHAN ALVIN
77
MEMILIH CARA KEDUA
78
AKSI KEJAR-KEJARAN
79
KENANGAN ITU MEMANGGILKU
80
MENDATANGKAN KEBAIKAN
81
BERSELIMUT KEPASRAHAN
82
MENEPIS BAYANGAN ITU
83
KUNJUNGAN KERJA
84
STRAWBERRY CAFE
85
APA HANYA PERASAANKU SAJA?
86
PERCAYA DAN TERUS BERDOA
87
INDAHNYA PERJUANGAN
88
CINTA AKAN KEMBALI
89
CINTA AKHIRNYA BERSATU
90
TETAPLAH TERSENYUM
91
MENIKMATI KEBERSAMAAN
92
MENIKMATI MOMEN INDAH
93
BERTEMU LANGSUNG
94
APA YANG TERJADI?
95
KENAPA KAMU ADA DI SINI?
96
LUPAKAN MASA LALU.
97
PERTEMUAN DUA SAHABAT
98
PERJALANAN CINTA.
99
HARI BAHAGIA.
100
LELAKI YANG SETIA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!