Naura sudah merasakan hidup bersama keluarga Affandi sejak dia dilahirkan. Tidak banyak barang-barang miliknya seolah dia selama ini hanya menumpang hidup dirumah orang lain.
Selesai mengemasi barang, dia membawa kopernya turun kebawah. Melihat sekeliling tidak ada orang, dia merasa ragu berjalan kearah pintu belakang dan pergi keluar meninggalkan rumah keluarganya.
Dalam pikirannya, dia tidak tau kenapa 'Samuel' menyukainya? Dia hanya ingin menghindarinya. Akan lebih baik kalau menjauh darinya.
Diluar, Aaron sudah menunggu lama Naura tetapi tidak juga melihat dia keluar. Raut wajahnya pun menjadi berubah merasakan perasaan tidak enak.
Aaron menjadi teringat ketika kemarin dia membaca data pribadi tentang Naura. Tidak mungkin kalau gadis jelek itu dianiaya keluarganya kan?
Setelah memikirkan itu, Aaron mengusap wajahnya yang ditampar oleh Naura kemarin malam lalu mendengus dengan wajah dinginnya. Dia bukan gadis yang mudah dianiaya!
"Hai Tuan! Apa kamu mau masuk dulu dan duduk didalam?"
Tiba-tiba terdengar suara lembut seorang wanita diluar. Aaron menoleh dan melihat kearah luar jendela. Seorang wanita cantik sedang berdiri disamping mobilnya.
Marsha tertegun ketika melihat wajah tampan laki-laki yang duduk didalam mobil. Saat tadi dari jendela kamarnya dia melihat Naura bermesraan didalam mobil dengan seorang laki-laki, dia sangat tidak menyangka kalau laki-laki ini ternyata sangat tampan.
Bagaimana mungkin laki-laki setampan ini bisa menyukai Naura yang jelek, bodoh dan kampungan?
Mungkin Marsha merasa akan mendapat keberuntungannya saat berjalan keluar dan bertemu dengan laki-laki setampan ini.
Tetapi apa yang ada dalam pikiran Marsha sama sekali tidak bisa mengelabui tatapan mata Aaron.
"Siapa kamu?" Tanya Aaron dengan tersenyum sinis pada Marsha.
"Aku Marsha, kakak Naura." Jawabnya dengan tersenyum manis tanpa menghiraukan sikap sinis dari Aaron.
"Marsha?" Ucap Aaron menyebut namanya. Dia jadi ingat kembali didalam data pribadi Naura tertulis ada dua putri dari keluarga Affandi. Selain Naura, satunya lagi adalah wanita murahan yang telah dijodohkan olehnya.
Mungkin dimata orang-orang biasa, Marsha memang sangat cantik. Tapi dimata Aaron, meski Naura sangat jelek, dia jauh lebih enak dipandang.
Aaron merasa tidak ingin banyak bicara dengan Marsha. "Dimana Naura?" Tanyanya dengan dingin.
"Naura..emm dia..harusnya dia masih ada didalam kamarnya. Tadi dia menyuruh aku keluar menemuimu dan memintamu masuk kedalam." Jawab Marsha sedikit gugup namun tetap memperlihatkan senyumannya yang mempesona. Dia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk bisa masuk kedalam keluarga Ardinata dan menjalin hubungan dengan baik, apalagi dengan laki-laki setampan ini.
Aaron tau apa yang ada dalam pikiran Marsha. Dia tertawa sinis. Tidak mungkin gadis jelek itu menyuruhku masuk kedalam untuk duduk.
Seketika Aaron berpikiran kalau mungkin saja Naura sudah diam-diam kabur darinya.
Aaron merasa muak dan tidak ingin melihat Marsha lagi. Dia menaikkan kaca jendela mobilnya kemudian melajukan mobilnya begitu saja tidak mempedulikan Marsha yang masih berdiri disamping mobil memunggunya.
Melihat mobil mewah Aaron yang melesat pergi begitu saja, wajah Marsha seketika berubah menjadi tidak baik. Baru kali ini ada seorang laki-laki yang bersikap dingin dan tidak peduli kepadanya.
...
Naura baru saja sampai dirumah yang dia sewa. Saat masih kuliah, dia tinggal diasrama. Setelah lulus dan praktek kerja, dia pindah mencari kontrakan rumah sendiri diluar.
Dia tidak akan pernah mau lagi menginjakkan kakinya dikeluarga Affandi kalau saja Merlin tidak punya rencana untuk mengurungnya dirumah dan pada akhirnya dia dipaksa menggantikan Marsha menjadi pengantin wanita lalu diserahkan pada keluarga Ardinata.
Lagi pula Aaron tidak pernah terlihat dirumah. Atau dia tidak tinggal dirumahnya. Lalu untuk apa Naura tetap tinggal dirumah Aaron? Dia kembali atau tidak seharusnya juga tidak masalah.
Naura tinggal disebuah tempat kumuh yang terkenal dikota ini. Sangat berantakan dan sulit untuk mendapatkan transportasi.
Setelah Naura selesai membereskan barang-barangnya, dia ingin pergi keluar untuk membeli sedikit makanan.
Baru saja dia keluar dari rumah dan berjalan masuk kedalam gang, dia mendengar suara yang begitu keras. Seperti suara pistol.
Tiba-tiba ada sebuah mobil berwarna putih yang melesat begitu cepat tak terkendali kearahnya. Dia pun segera menghindar kesamping.
Dia melihat seorang laki-laki bertubuh tinggi yang melompat keluar dengan memegangi kepalanya ketika mobil itu melewatinya lalu terjatuh disamping kakinya.
Saat Naura ingin melangkahkan kakinya kesamping, tiba-tiba laki-laki itu dengan cepat bangkit berdiri. "Ayo cepat bawa aku pergi!"
Terdengar suara merdu dari laki-laki tersebut yang sudah tidak asing lagi dipendengaran Naura. Dia mendongak, matanya terbelalak. "Samuel?!" Pekiknya dengan terkejut.
Aaron tidak menyangka bisa bertemu Naura disini. Tadi dia sedang mengejar orang sampai disini, tapi juga tidak disangka orang itu balik menyerangnya.
Rumah-rumah disini terlihat sangat kumuh dan padat. Jalanan juga tidak beraturan membuat Aaron merasa kebingungan. Dia ingin membawa orang yang dikejarnya pergi dari sini tapi tidak disangka malah bertemu dengan Naura.
Tiba-tiba perasaannya menjadi aneh ketika bertemu lagi dengan Naura. Aaron segera menyimpan pistol yang dipegangnya lalu menatap Naura dengan dalam. "Apa yang kamu lakukan disini?"
Melihat 'Samuel' membawa pistol, Naura sangat terkejut dan menjawab dengan jujur. "Aku tinggal disini."
Aaron menatap Naura dengan tatapan terkejut. Nona muda dari keluarga Affandi tinggal ditempat kumuh seperti ini? Seketika Aaron merubah kembali tatapannya menjadi dingin.
"Bawa aku ketempat tinggalmu!" Ucap Aaron dengan nada perintah pada Naura.
"Tidak mau!" Jawab Naura dengan cepat menolaknya. Tidak mungkin dia membawa laki-laki masuk kedalam tempat tinggalnya.
"Heu?"
Aaron sudah bisa menebak reaksi Naura akan seperti ini. "Kalau tidak mau, aku akan memberitau kakak sepupuku kamu sudah menggodaku." Ucapnya dengan lembut dan menatap Naura dengan dalam.
Naura melotot merasa tidak percaya. Laki-laki menyebalkan ini sedang mengancamnya lagi?
Naura merasa ingin marah. Dia mengepalkan tangannya. Tidak tau harus bagaimana menghadapi laki-laki yang sangat menyebalkan dan tidak tau malu ini. "Kalau begitu ikuti aku!" Ucapnya sambil berbalik lalu melangkahkan kakinya.
Saat mereka berjalan, ada dua orang laki-laki berpakaian serba hitam mengikutinya.
Aaron yang mendengar suara langkah kakinya langsung menarik Naura masuk kesalah satu gang dan masuk kedalam sebuah rumah. Setelah menunggu dua orang laki-laki itu pergi, Aaron baru menarik Naura lagi keluar.
Naura merasa terkejut dan sangat tegang. Dia sama sekali tidak tau 'Samuel' sedang berurusan dengan siapa. Yang jelas, saat ini bukan waktu yang tepat untuk bertanya.
...__________...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 192 Episodes
Comments
Syhr Syhr
Suruhan siapa tuh?
2022-08-24
1
Amel Otiek
bagus si di tpi penjelasanya dan dialok selalu du ulang,:
2022-05-14
1