Melamar Pekerjaan

"Ayah baru pulang?" Tanya seorang gadis pada seorang pria baruh baya yang masuk ke dalam rumah. Gadis itu membantu pria yang ia panggil ayah itu untuk berjalan agar tidak sempoyongan karena ia mencium bau alkohol di sekitar ayahnya. Dengan sabar ia meneladeni ayahnya yang mulai meracau tak jelas. Tak lama seorang wanita paruh baya datang menghampiri keduanya.

"Nduk, ayahmu baru pulang?" Tanya wanita itu kepada si gadis.

"Iya, bu. Baru aja." Jawab si gadis sambil membantu ayahnya untuk tiduran di sofa rumah mereka.

"Mabuk lagi?" Wanita itu tidak seperti bertanya, melainkan lebih ke arah menebak keadaan.

"Iya, bu. Untuk kali ini gak sampai teriak-teriak gak jelas." Jawab si gadis menatap ayahnya dengan perasaan gusar. Kesedihan lebih mendominasi hatinya saat ini. Siapa yang tak sedih jika melihat ayah kandungnya berada dalam kondisi kacau seperti ini. Setiap pulang ke rumah pasti selalu dalam keadaan mabuk. Terkadang bahkan suka membuat onar dengan para tetangga yang entah apa alasannya, hanya ayahnya yang tahu.

Sebenarnya ayahnya dulu tidak seperti ini. Beliau merupakan orang yang berwibawa dan tegas. Tidak pernah sekalipun beliau meminum minuman keras bahkan mencari ulah dengan orang lain. Menurut pandangan si gadis, ayahnya merupakan seorang pengusaha yang sukses. Bagaimana tidak, semenjak ia lahir dulu, ayahnya selalu memberikan apa yang ia butuhkan tanpa perlu khawatir tentang uang. Keluarga mereka juga terpandang sangat bagus dikalangan orang-orang. Namun ternyata tidak semua orang menyukai kesuksesan dan kebahagiaan keluarga mereka. Terdapat segelintir orang yang iri dan tak suka kepada mereka.

Hal itulah yang membuat keluarga mereka menjadi seperti ini, mungkin lebih spesifiknya perusahaan ayahnya bangkrut karena fitnah dan kecurangan oleh orang yang ayahnya sangat percayai. Dan inilah imbas yang keluarga mereka dapatkan. Harta mereka harus raib dan disusul dengan sikap ayahnya yang berubah 180 derajat dari asalnya. Selain suka mabuk, ayahnya juga cenderung menjadi pemarah saat ini. Ibu dan si gadis sudah ribuan kali menjadi objek kemarahan si ayah. Untungnya kemarahan ayahnya tidak terlalu parah hanya sekedar cacian. Walaupun tetap saja, si gadis resah dengan keadaan ayahnya.

"Nduk, kamu gak jadi keluar?" Ibunya kembali bertanya setelah mengambilkan selimut untuk suaminya.

"Hhhhmmmm,, yaudah bu. Aku keluar dulu. Doain ya supaya aku dapat pekerjaan tetap." Jawab si gadis sambil menyalami tangan ibunya. Ternyata gadis ini sudah siap untuk pergi sedaritadi karena ternyata dari awal ia sudah berpakaian untuk melamar pekerjaan dengan sebuah map yang ia pegang. Namun dia terpaksa tidak keluar begitu saja begitu melihat ayahnya pulang.

"Iya, nduk. Pasti ibu doakan. Kamu hati-hati ya. Jangan pulang terlalu malam." Pesan ibunya yang hanya bisa meratapi punggung anak perempuannya keluar dari rumah.

Gadis itu kemudian memesan sebuah ojek online sebagai kendaraan untuk ia dapat mencari pekerjaan. Tak berselang lama, ia sudah berada di atas motor ojek online yang ia pesan. Tujuannya hari ini tidak berbeda dengan hari-harinya sebelumnya, yaitu mencari pekerjaan. Terhitung sudah puluhan kali ia mencoba untuk melamar pekerjaan. Dan puluhan kali pula penolakan diterimanya.

Meski sudah memiliki ijazah S1, dirinya tetap saja kesulitan mendapatkan pekerjaan. Karena memang pada kenyataannya skill lah yang dilihat bukan sekedar ijazah. Dirinya yang dulu memiliki banyak uang tentu tidak menyangka kehidupannya akan seperti ini. Sewaktu masih sekolah dirinya juga tidak pernah mengalami kesulitan karena memang ayahnya memiliki uang lebih, jadi dia tak pernah berpikir untuk bekerja bahkan cenderung lebih suka menghamburkan uang. Jika mengalami kesulitan dalam ujian, maka uang ayahnya akan bermain di sana. Ijazah s1 nya pun ia dapatkan kerena uang bermain di dalamnya.

Menyesal, tentu saja ia menyesal. Kurang lebih sudah 27 tahun ia menyia-nyiakan hidupnya dengan menghamburkan uang tanpa berpikir masa depan miliknya. Hingga sampailah dia di usia 28 tahun sebagai pengangguran S1 tanpa skill dan hanya mantan orang kaya. Semua kekayaan yang dulu dibanggakannya hangus tak bersisa. Untuk tempat tinggal saja mereka harus bersyukur karena ada yang berbaik hati memberikan mereka tumpangan secara cuma-cuma.

"Yah, setidaknya aku harus mencobanya lagi." Batin gadis itu setelah sampai di depan sebuah perusahaan besar. Setelah menyelesaikan pembayarannya dengan ojek yang barusan ia tumpangi, dia segera masuk ke dalam perusahaan. Jujur ini bukan pertama kalinya ia melamar pekerjaan di perusahaan ini. Selain karena perusahaan ini sangat besar dan butuh banyak karyawan, dia juga tak punya pilihan lain karena hanya di perusahaan ini saja dia diperbolehkan ikut tes meski skillnya tidak memenuhi standar.

Sesampainya di dalam, ia langsung menyerahkan berkas miliknya agar dapat di data dan kemudian dapat mengikuti tes pegawai perusahaan.

"Dengan mbak Maulinda?" Tanya bagian HRD yang mengurusi persoalan data karyawan baru.

"Iya betul, mbak. Itu saya," jawab Maulinda atau yang kerap kali di sapa Linda itu kepada mbak HRD yang memegang berkas miliknya.

"Sudah beberapa kali ikut tes ya?" Selidik bagian HRD yang melihat data Linda sebelumnya.

"Hehehe,, iya, mbak. Masih mencoba lagi. Siapa tahu kali ini dapet." Meski terlihat bercanda, tapi sebenarnya Linda sangat menginginkan pekerjaan ini.

"Oke, semoga berhasil. Data sudah berhasil kami input, ini kartu pengenalnya. Silahkan menunggu di sana."

"Iya, mbak. Terimakasih." Linda langsung mengkalungkan kartu miliknya dan berjalan ke arah yang ditunjuk oleh mbak-mbak tadi. Beruntungnya ia karena tempat tunggu untuk tes tidak begitu jauh seperti ketika ia melamar sebelumnya. Jadi tak perlu waktu lama ia sudah bergabung dengan ratusan pelamar lainnya.

"Hai, aku Bagas." Sapa seorang pria ketika ia baru saja duduk di salah satu kursi kosong untuk mengantri sesi tesnya.

Episodes
1 Cinta dan benci
2 Saran Sahabat
3 Melamar Pekerjaan
4 Bagas
5 Test
6 Si Penyewa
7 Bercerai
8 Good Bye
9 Pesan
10 Keputusan
11 Mangsa
12 Makan malam
13 5 Penjahat
14 1 vs 5
15 Last Fight
16 Monster Mengamuk
17 Deal
18 Si Penagih Hutang
19 Bunga
20 Keterangan Linda
21 Perkumpulan Pria
22 Tempat Tinggal Baru
23 Tour Apartemen
24 Pertemuan Pertama
25 Syarat Diego
26 Sebuah Kejujuran
27 Ada yang Hilang
28 Membuat Sarapan
29 Sarapan Bersama
30 Sepert Suami Istri
31 Tampil Beda
32 Ajakan Makan Malam
33 Lintah Betina
34 Jebakan
35 Penyelamatan yang Tak diharapkan
36 Kecupan tak Terduga
37 Tak Ada Jalan Kembali
38 Wanita yang tak diinginkan
39 Membantu
40 Sedikit Berbeda
41 Perdebatan
42 Sang Pacar
43 Sedikit Khawatir
44 Keributan Ayah dan Anak
45 45. Ketahuan
46 46. Penghakiman
47 47. bukan Rahasia
48 48. Perbincangan Sesama Teman
49 49. Karyawan Biasa
50 50. Pertemuan Tak disengaja
51 51. Saling Menyadari
52 52. Memulai dari Awal
53 53. Tugas Tambahan
54 54. Dinner yang Gagal
55 55. Beres-beres Kantor
56 56. Ketemuan
57 57. Sebuah Cerita
58 58. Berpikir Keras
59 59. Tunangan
60 60. Bertolak Belakang
61 61. Ada yang Kesal
62 62. Pulang
63 63. Malah si Adik
64 64. Dapat Omelan
65 65. Pergi Menemui Calon
66 66. Tiba
67 67. Ikan Gurame
68 Penolakan Tania
69 Dijajanin Adik
70 Diceramahin Adik
71 Taruhan
72 buat sarapan sendiri
73 usaha Tania
74 Bertemu Rekan
75 Bantuan Bagas
76 next time
77 Tikus Ketakutan
78 Sumbangan
79 Ruangan Rapat
80 Pak Erick
81 81. Ada yang Gratis
82 Di cancel
83 Quiche
84 Mulai Sadar
85 Si Licik
86 Di kejar
87 empat bgst
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Cinta dan benci
2
Saran Sahabat
3
Melamar Pekerjaan
4
Bagas
5
Test
6
Si Penyewa
7
Bercerai
8
Good Bye
9
Pesan
10
Keputusan
11
Mangsa
12
Makan malam
13
5 Penjahat
14
1 vs 5
15
Last Fight
16
Monster Mengamuk
17
Deal
18
Si Penagih Hutang
19
Bunga
20
Keterangan Linda
21
Perkumpulan Pria
22
Tempat Tinggal Baru
23
Tour Apartemen
24
Pertemuan Pertama
25
Syarat Diego
26
Sebuah Kejujuran
27
Ada yang Hilang
28
Membuat Sarapan
29
Sarapan Bersama
30
Sepert Suami Istri
31
Tampil Beda
32
Ajakan Makan Malam
33
Lintah Betina
34
Jebakan
35
Penyelamatan yang Tak diharapkan
36
Kecupan tak Terduga
37
Tak Ada Jalan Kembali
38
Wanita yang tak diinginkan
39
Membantu
40
Sedikit Berbeda
41
Perdebatan
42
Sang Pacar
43
Sedikit Khawatir
44
Keributan Ayah dan Anak
45
45. Ketahuan
46
46. Penghakiman
47
47. bukan Rahasia
48
48. Perbincangan Sesama Teman
49
49. Karyawan Biasa
50
50. Pertemuan Tak disengaja
51
51. Saling Menyadari
52
52. Memulai dari Awal
53
53. Tugas Tambahan
54
54. Dinner yang Gagal
55
55. Beres-beres Kantor
56
56. Ketemuan
57
57. Sebuah Cerita
58
58. Berpikir Keras
59
59. Tunangan
60
60. Bertolak Belakang
61
61. Ada yang Kesal
62
62. Pulang
63
63. Malah si Adik
64
64. Dapat Omelan
65
65. Pergi Menemui Calon
66
66. Tiba
67
67. Ikan Gurame
68
Penolakan Tania
69
Dijajanin Adik
70
Diceramahin Adik
71
Taruhan
72
buat sarapan sendiri
73
usaha Tania
74
Bertemu Rekan
75
Bantuan Bagas
76
next time
77
Tikus Ketakutan
78
Sumbangan
79
Ruangan Rapat
80
Pak Erick
81
81. Ada yang Gratis
82
Di cancel
83
Quiche
84
Mulai Sadar
85
Si Licik
86
Di kejar
87
empat bgst

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!