Sakit

Setelah Serangkaian acara Pernikahan Robi selesai, Keluarga besar masih berkumpul di rumah Tante meri, Mama Dina masih tinggal dan berkumpul bersama keluarga besarnya sementara suaminya Sudah lebih dulu kembali.

Desi datang dengan langkah tergesa-gesa Menghampiri mereka,dengan nafas tersengal-sengal karna habis berlari dari lantai 2.

"Kamu kenapa Des."Tanya mama Dina

"itu Tan..Kai..

Belum juga selesai berbicara ibu kai langsung memotong nya.

"Kai kenapa.." Tanya mama kaira yang sudah panik

Masih di sisa sisa nafasnya yang memburu, Desi Menatap ibu kaira yang terlihat sangat cemas

" kaira pingsang Tan. kaira mimisan setelah itu langsung pingsang "Seru Desi yang tak kala khawatirnya

Mereka langsung menuju kamar kaira, sampai disana kaira sudah tergeletak tak sadarkan diri, mereka lalu membawanya ke rumah sakit terdekat.

Didalam ruangan kaira sudah ditangani oleh dokter, sementara diluar ibunya sangat menghawatirkan kaira.

Mama Dina datang menggenggam tangan mama nya kaira, untuk sekedar memberinya semangat.

"Kau tenanglah, putrimu akan baik baik saja," ucapan mama Dina membuat Risa ibunya kaira sedikit lebih tenang

"Aku hanya memiliki kaira saja," suara lirih ibu kaira terdengar sangat sendu menggambarkan betapa terlukanya wanita paruh baya itu.

"Kaira akan sembuh percayalah. kita berdoa saja yang terbaik untuk nya" Ucap mama dina

Dokter keluar dari ruangan kaira, segera mama Risa bangkit menanyakan keadaan putrinya meskipun dibenaknya begitu banyak timbul kecemasan yang sangat besar.

"Dok. Bagaimana keadaan anak saya," Tanya mama Risa dengan raut wajah yang sendu

"Dengan ibu pasien..?" Dokter itu malah bertanya balik dan ibu Risa hanya mengangguk pelan seakan tak memiliki kekuatan hanya sekedar untuk berdiri

"Setelah mereka berada di dalam ruangan dokter, Dokter itu menjelaskan metode pengobatan untuk menangani kanker darah yang dialami oleh pasien.

"Kanker darah dapat menyebabkan komplikasi serius bila tidak ditangani,"Ucapan Dokter itu membuat seluruh tubuh mama Risa bergetar, ia meremas kedua tangannya tidak dapat ia bayangkan jika Anaknya akan pergi meninggalkan nya,

"Lakukan Apapun untuk anak saya Dok." lirih mama Dina dengan bibir bergetar menahan tangisnya

"Kami akan berusaha, selebihnya kita serahkan semuanya kepada yang maha kuasa.

***

Sementara di tempat lain tepatnya di dalam ruangan kerja Kaysan, baru saja mendapat telpon dari mamanya jika Kaira saat ini masuk rumah sakit dan penyakitnya cukup serius,

Kaysan mengusap wajahnya kasar. ia terlihat frustasi Pikirannya berkecamuk Antara ingin menemui kaira dan memberinya semangat, Namun disisi lain perusahaan nya saat ini dalam keadaan tidak baik baik, ada seseorang yang berusaha menjatuhkan nya dan itu membuat kaysan murka.

"Ma..Tolong jaga dia untukku", ucapan terakhir sebelum dia dan mama Dina mengakhiri sambungan telponnya.

Kini kaira sudah siuman mamanya datang dan memberinya senyuman terpaksa nya meskipun di benaknya saat ini sangat menghawatirkan putrinya.

Desi pun masih setia menunggu Sepupunya itu sampai siuman.

Mama Risa menggenggam tangan mungil Anaknya itu, memberinya sedikit kenyamanan, ingin menyampaikan lewat sentuhan lembut darinya bahwa ia tidak sendiri masih banyak yang menyayanginya.

"Kamu mau apa nak, ibu ambilkan makan atau kamu ingin makan sesuatu biar ibu ambilkan, " wajah panik dengan mata yang terlihat sembab mama Risa berusaha mencairkan suasana untuk mengalihkan perhatian kaira , karna kaira saat ini sudah menatap sendu mamanya, ia paling tidak bisa melihat mamanya menangis.

" Ma.." Suara lemah kaira yang bahkan nyaris tak terdengar menggenggam tangan wanita paruh Bayah yang selalu setia bersamanya selama mengidap penyakit di deritanya ini.

kaira yakin jika mamanya sangat menghawatirkan nya, membuat dirinya merasa bersalah.

"Mama tidak apa apa nak, mama tidak menangis tadi hanya kelilipan saja , "seakan tau keresahan dari Anaknya

Bahkan sedari tadi mama Dina berada di ruangan sangat terharu melihat Ibu anak di depannya itu,

Kaira hidup hanya berdua dengan ibunya, Ayahnya meninggal saat umurnya masih 10 tahun dan mama Risa berjuang sendiri untuk membiayai kebutuhan anak semata wayangnya itu,hidup dalam kesederhanaan tak membuat kaira merasa minder dari keluarga besar mamanya yang notabenenya keluarga kaya semua.

selama 3 hari dirawat kaira kini sudah di perbolehkan pulang ,selama dirawat mama Dina datang berkunjung hampir tiap hari karna perintah dari sang putra.

Selama itu pula hati kaira merasa sangat kecewa terhadap sikap cuek kaysan terhadapnya tak pernah sekalipun ia menghubunginya dan menanyakan keadaan nya meskipun itu lewat Desi.

Siapa juga yang mau gadis penyakit seperti ku, Mungin ia menghindari ku karna tau penyakit ku ini,"Pikir kaira.

Dengan menarik nafas panjang kaira meninggalkan Rumah sakit itu. berharap tidak akan ketemu lagi dengan pria duda itu.

Mama Dina sudah kembali ke kota xx karna merasa kaira sudah membaik.

kaysan belum juga sempat untuk mengunjungi kaira hanya video singkat yang sering Desi kirim tentang ke seharian kaira membuat kaysan merasakan rindu yang teramat dalam

kaysan memasuki rumah kedua orang tuanya selama mama nya pulang dr kota xx kaysan baru hari ini ada kesempatan untuk menyapa mamanya

"kaysan..Kau datang? Sapa mama Dina saat melihat Anaknya sudah menghampiri nya.

kaysan mengangguk pelan lalu menghempaskan bokongnya di sofa dekat mama Dina

"Ma.. Bagaimana keadaan kaira," lirih kaysan menatap wanita paru baya itu

"Mama Dina menarik nafas panjang lalu menatap kearah anaknya yang sudah terlihat mencemaskan kaira, Dia mengidap kanker darah," lirih mama Dina

Duaar..bagai disambar petir disiang hari, betapa terkejutnya kaysan saat ini, mama Dina tidak pernah memberi tahunya penyakit kaira yang sebenarnya kepada anaknya itu ia menunggu waktu untuk mengatakannya, karna ia tau anaknya saat ini sangat mencintai gadis itu meskipun ia baru beberapa hari bertemu dengan dia.

"Mama bohong kan.? ini tidak benar kaira pasti baik baik saja, " kaysan berusaha untuk meyakinkan dirinya jika ini semua tidak lah benar Namun mama Dina tetap meyakinkan bahwa kaira memang mengidap kanker darah

"Aku harus membawanya kemari Mah. Aku mau kaira ditangani oleh dokter terbaik dikota ini." Seru kaysan

Reflek mama Dina memukul punggung kaysan membuat kaysan meringis kesakitan.

"Sakit Ma.."jerit kaysan mengusap usap punggungnya

"Lebay. Habis nya kalau bicara gak dipikir dulu mau bawa gadis orang segala." Nikahin dulu anak orang baru kamu bebas membawa nya pergi. "ketus mama Dina tak habis pikir

Kaysan hanya cengengesan, mendengar Omelan mamanya

"Secepatnya ma. kaysan pengen ke sana untuk meyakinkan kaira untuk aku jadikan istriku, Aku ingin melaluinya bersama, Aku akan selalu berada disisinya tidak peduli penyakit yang di deritanya.

"Sepertinya kau sudah BUCIN sama kaira", mama Dina tersenyum mengejek disana...

Terpopuler

Comments

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus semangat

2023-06-01

0

Ney Maniez

Ney Maniez

😲😔

2022-10-26

0

Hanna Devi

Hanna Devi

Semoga Kaira segera mendapatkan penanganan yang baik.

2022-02-15

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!