Terkesan memaksa

kaysan terpaku ditempatnya, tangannya terkepal sangat kuat menahan Amarah yang seakan ingin meledak. Dari kejauhan ia melihat gadis yang sudah mengganggu pikirannya sedari kemaren sedang tertawa lebar bersama seorang pemuda seumurannya.

Malam ini suasana Rumah Tante Meri sangat ramai bahkan teman teman Robbi pun datang. bahkan teman Robbi sedari tadi ada yang mencuri curi pandang pada kaira itu yang membuat kaysan Amarahnya semakin besar

"Aku harus gerak cepat nih bisa bisa Aku keduluan sama mereka ,"Kaysan membatin

Perhatiannya terus tertuju pada gadis remaja yang tengah Asik berbincang dengan tamu yang lain, begitu melihat kaira meninggalkan teman temannya dan menuju kamarnya dengan langkah lebar kaysan mengikutinya dari belakang, saat akan menutup pintu kamar kaira, dengan cepat kaysan menghadang nya lalu mendorong tubuh kaira dengan pelan kemudian menyusulnya masuk, tak lupa kaysan mengunci pintu dan menyimpan kuncinya disaku celananya.

"Kak.."kaira tercekat suaranya yang nyaris tak terdengar, melihat tatapan tajam dari pria didepannya itu membuatnya diam .

"Kau tau, sedari tadi aku merasa geram melihatmu tertawa lepas bersama mereka,"Ucapan kaysan terlihat santai Namun dari sorot matanya memancarkan kemarahan yang besar, jarinya terus mengitari setiap bagian wajah kaira

"Tapi..Ak-

"Husst..jangan banyak bicara bukankah kau pelit bicara kalau bersamaku..?' kaysan mulai menyentuh bibir mungil kaira dengan jarinya membuat sang empuh menggeliat merasakan sensasi Akibat sentuhan lembut kaysan

"Kak.."lirih kaira

"Cup

kaysan mengecup singkat bibir kaira, melihat kaira diam tanpa ada penolakan Kaysan kembali menciumnya Namun ciuman kali ini beda, ciuman yang menuntut untuk melakukan lebih dalam. Memangut, menyesap sampai menggigit kecil bibir bawah kaira , setelah bibir itu terbuka barulah Keysan menjelajahi setiap rongga mulut kaira memainkan lidahnya didalam , ******* bertukar Saliva, kaysan melepas ciumannya saat merasa kaira kehabisan oksigen.

Nafas kaira yang memburu,ia menarik napas dalam dalam hanya sekedar untuk mendapatkan oksigen kembali, tanpa melepas kening nya yang masih menempel di kening kaysan.

"Kak...Aku hampir saja mati tidak bernafas ," keluh kaira yang msh mengatur nafasnya,

Tangan kaysan masih melilit di pinggang kaira kening yang msh menempel dan tak lupa kedua tangan kaira berada diatas punggung kaysan membuat nafas Mereka msh tak beraturan. ada desiran tak biasa di hati keduanya

"Kaysan terkekeh geli melihat wajah imut gadis yang ada didepannya itu.

"Aku ingin menikahi mu." ucap kaysan

Terkejut sudah pasti, kaira tidak menyangka pria ini akan melamarnya langsung dengan cara yang tidak Romantis pula.

"Tapi kak..

"Tidak ada tapi tapian ," kata kaysan terkesan memaksa

"Hingga Suara ketukan pintu menyadarkan mereka.

tok..tok..tok..

"Kaira.."suara ibunya dari arah luar

"Mama.."Kaira langsung panik, jika sampai ketahuan ia berada didalam ruangan berdua dengan laki laki bisa bisa Aku digantung ,"

"Kak. Bagaimana ini ibu ada diluar"Panik kaira

kaysan terlihat santai bahkan ia duduk diatas ranjang dengan kakinya menyilang kekaki satunya.

"Kak..kok kakak malah duduk sih..?"

"jawab dulu mau Atau tidak." ucap kaysan dengan tegasnya seraya menatap kearah kaira dengan senyum mesumnya.

"Iya. iya kak Aku mau tp kakak cepat keluar," kaira kembali panik mana kala ibunya Sakin berteriak dari luar, Namun kaysan seakan tak menghiraukan suara itu ia malah menarik tangan kaira hingga terjatuh ke pangkuannya.

kaira merinding sendiri, merasakan ada sesuatu yang keras dibawah sana.

"Cium Aku , " kata kaysan menatap kedua bola mata kaira sehingga mata mereka bertemu, perlahan kaira mendekatkan bibirnya Sampai merasa benar benar bibir mereka bersentuhan, mereka berciuman penuh gairah saling menyesap,Memangut bertukar Saliva satu sama lain, hingga tangan kaysan tak terkontrol lagi masuk kedalam baju kaira dan memainkan kedua gundukan kenyal milik kaira hingga suara keramat kaira pun keluar tanpa permisi.

"Aakh...

Kaira berusaha untuk melepaskan diri dari ciuman itu namun kaysan semakin memperdalam ciumannya, kaira tak bisa berbuat apa apa lagi , hatinya ingin menolak tapi tubuhnya merespon lain ingin melakukan lebih dan lebih.

Kaysan terus ******* bibir manis itu, menyesapnya lebih dalam , tangannya semakin meremas kedua bongkahan di dalam baju kaira.

"Kaira..."lagi lagi panggilan dari ibunya mengakhiri kegiatan Mereka

Kaysan mengusap bibir mungil kaira yang sudah bengkak itu. Akibat ulah dari Duda penasaran yang ada di depannya.

"Terimakasih sayang" ucapnya kemudian, lalu mencium kening kaira sebelum ia melangkah keluar lewat jendela,

Ibu kaira berdiri diambang Pintu dengan wajah kesalnya bagai mana tidak ia harus menunggu setengah jam baru kaira membukakan pintunya.

"Maaf. Ma! Tadi kaira didalam kamar mandi jadi kaira lama bukanya," ujar kaira sedikit gugup berharap ibunya tidak mencurigai Nya.

"ibunya masuk dengan membawa segelas Air putih dan botol berisi obat untuk kaira.

"Minum obat dulu sebelum tidur, kamu itu harus ingat jangan mau di ingatkan terus ," ketus ibunya sementara kaira hanya cengengesan baginya Omelan ibunya hanyalah kicauan burung saja,

*****

Keesokan harinya dimana Akan diadakan ijab Qabul di rumah mempelai perempuan, Kaira sudah berdandan sangat cantik ia keluar dari kamarnya dan menuju ruang keluarga dimana semua keluarga sudah berkumpul untuk mengantar Robi kerumah pengantin perempuan untuk melakukan ijab Qabul.

kaira celingukan mencari sosok pria Dewasa yang sudah mengganggu pikirannya semalaman Namun ia tak melihat keberadaan.

Desi datang mengagetkan nya dari belakang

"Hey..kamu mencari siapa," Selidik Desi sedari tadi melihat sepupu ya itu sedang mencari sesuatu.

"Ah. tidak, kaira jadi kikuk, ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, bisa bahaya jika Desi sampai curiga "pikir kaira

"Kamu dapat salam Dari kak kaysan, "ucapan Desi membuat kerutan dikening kaira, bukankah kaysan ada di rumah ini ?kenapa harus mengucapkan salam melalui Desi kenapa tidak langsung saja, biasanya juga langsung nyosor , kaira berperan dalam benaknya,

"Bukan kah kak kaysan Ada disini," pertanyaan itu akhirnya lolos juga meskipun sedikit ragu karna takut kalau sampai Desi curiga.

"Tadi subuh ia harus kembali kekota nya karena ada urusan mendadak yang tak bisa ia tinggalkan .

Duaar... Demi Apapun saat ini Hati kaira sangat sakit, entah kenapa ia merasa kehilangan mendengar kaysan sudah kembali ke kota xx . seketika semangat itu hilang berubah menjadi wajah murung sampai acara selesai pun Keira tidak ada semangat untuk berbaur dengan keluarga yang lain.

"Hay. sayang,boleh Tante duduk?," Sapa mama Dina saat melihat kaira duduk menyendiri

"Boleh kok Tante." jawabnya sopan

"Kenapa kamu menyendiri disini dan tidak bergabung dengan mereka," tanya mama Dina sambil menunjuk kearah Desi yang sedang bercengkrama dengan keluarga yang lain .

"

Terpopuler

Comments

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus ceria

2023-06-01

0

Ney Maniez

Ney Maniez

💪💪

2022-10-26

0

Hanna Devi

Hanna Devi

Kai... ada apa dengan mu??

2022-02-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!