curi curi pandang

Hari ini keluarga Kaysan akan berkunjung kerumah Saudara mama Dina, yang akan mengadakan pernikahan putranya semua keluarga besar dari mama dina akan berkumpul disana.

"kay..! mama berangkat dulu " ingat Nanti sore kamu harus nyusul mama sama papa disana," kata mama Dina penuh ketegasan

"Iya, mah..!

" ingat' ! serunya lagi sebelum Naik kemobil yang akan ia tumpangi

"Iya, iya, mah" Aku ingat" Sahutnya malas

"Setelah mengantar mamanya sampai kemobil yang ditumpangi mama Dina, Kaysan pun berangkat ke perusahaan karna hari ini ia akan mengadakan meeting penting.

Sore harinya barulah kaysan menyusul mamanya kekota xx ke tempat tinggal Tante meri .

jam sudah menunjukkan pukul 9 malam barulah kaysan sampai dikediaman Tantenya disana sudah banyak keluarga besar mamanya sudah berkumpul.

Namun pandangannya tak lepas mana kala tatapannya menangkap seorang gadis remaja yang tengah tertawa lepas bersama temannya yang lain.

"Udah sampai kay..!" sapa Tante Meri saat melihat kaysan sudah berada di ruang tamu berdiri mematung tanpa ingin beranjak dari tempat nya.

" Eh, iya " Tante.! udah dari tadi malah "sahutnya salah tingkah sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

kaysan terlalu fokus menatap gadis itu hingga tak sadar tantenya sedari tadi sudah menyapanya

" Robi mana tant..!" kaysan celingukan mencari sosok sepupunya itu.

"Robi ada dibelakang bersama yang lain " ucap tantenya sambil menunjuk arah belakang rumah nya

"Aku kebelakang dulu Tante.." kaysan segera pamit saat pandangannya beralih ketempat tadi, dia sudah tidak melihat gadis itu lagi.

Ia melangkah kebelakang rumah itu pandangannya mengelilingi setiap sudut ruangan dimana sudah dihias sedemikian indah oleh WO .

kaysan Berdiri mematung melihat gadis remaja itu sudah bergabung dengan beberapa keluarga disana termasuk ada mama Dina juga.

"Hey."bro.!" udah sampe aja.." sapa Robi sepupu kaysan calon pengantin

" kalau gak datang malam ini juga , bisa bisa aku digantung sm ibu Ratu " celetuk kaysan sambil terkekeh kecil Menatap kearah mamanya

"Bisa aja kamu.!" Robi tau betul sepupunya yang satu ini, paling tidak bisa membantah perkataan mamanya, bagi kaysan perkataan mamanya adalah sebuah perintah .

kaysan pun ikut bergabung dengan keluarganya Namun matanya selalu mencuri curi pandang kearah gadis itu, semua kelakuan kaysan tak lepas dari tatapan mata mama Dina

"Kay. bagaimana kerjaan kamu," pertanyaan dari om Derry mengalihkan tatapannya dr gadis itu

"Baik om." jawabnya singkat Ia berusaha menetralkan detak jantung Nya karna ulah gadis itu.

Entah kenapa sejak melihat gadis itu jantung kaysan berdetak sangat kencang.

" Kamu .tidak berniat ingin menikah lagi..?" pertanyaan itu Mampu membuat kaysan tersedak minuman yang akan ia minum,

Bagaimana tidak pertanyaan yang ingin ia hindari, baik mamanya keluarganya pun selalu saja bahas masalah itu.

"Om . bagaimana proyek besar yang om kerjakan sekarang," kaysan berusaha mengalihkan pertanyaan dari om nyaitu

" sekarang Robi yang mengambil alih proyek itu. Om hanya memantaunya saja" sahut om Derry

kaysan hanya ber oh saja tanpa mau menanggapi perkataan omnya

Kini ia beralih ke Robi yang duduk di kursi panjang didekatnya

"Rob..! Gadis yang bersama Desi itu siapa..?' Akhirnya kaysan bertanya juga , rasa penasaran nya membuatnya tdk tahan lagi untuk bertanya

" Itu...?' tunjuk Robi kearah yang berbaju warna pink dusty

"kaysan hanya mengangguk pelan sambil menyeruput kembali minumanya seraya menatap kearah gadis itu lagi.

" Itu sepupu Desi dari Ayahnya, "sahut Robi

"kok ,aku baru liat dia, wah Desi kebangetan punya sepupu gak ngenalin ke kita ", protes kaysan sedikit kesal terhadap Desi sepupunya

" Kamu kan jarang ngumpul di keluarga kita, "

"Iya , juga ya.! kaysan cengengesan

"Mama dina berhenti pas didepan kaysan lalu membisikkan sesuatu, Namanya Kairah dia gadis remaja yang masih sangat muda tidak cocok dengan dirimu yang sudah berumur," bisik mama Dina kemudian berlalu begitu saja.

kaysan mendengus kesal dengan ucapan mamanya, Mamanya paling bisa membuat mood-nya jadi berantakan

malam semakin larut Namun semua anggota keluarga masih asik ngumpul becanda bersama.

"Hay..! kak Kay..", sapa Desi menghampiri Kakak sepupunya itu

Kaysan mendongakkan kepalanya menatap sepupunya itu, karna saat ini ia tengah sibuk mengotak Atik hpnya.

Namun tatapannya beralih kearah gadis yang berdiri tepat samping Desi.

"Desi.' baik Des, Kamu sendiri gimana kabarnya, " tanya kaysan gugup melihat gadis yang ia perhatikan sedari tadi berada di jarak dekat dengannya.

"Sungguh kau sepeti bidadari, Batin kaysan

" Kami kedalam dulu kak , " pamit Desi di ikuti oleh gadis itu.

"Cantik". Gumam kaysan

****

Keesokan harinya masih di suasana menjelang ijab qobul sepupunya yang akan diselenggarakan keesokan harinya.

kini semuanya berkumpul dimeja makan untuk sarapan pagi. kaysan duduk dihadapan kairah gadis yang membuat dirinya selalu kepikiran bahkan semalam kaysan sulit memejamkan matanya bayangan gadis remaja itu berputar di kepalanya

"kay...! kamu tidak ada kerjaan hari jni kan.?" suara mamanya membuat aktivitas sarapannya terhenti dan menatap kearah mamanya

"Tidak ada mah, kenapa..!"

"kamu ajak jalan jalan Desi sama kairah , " mamanya seakan tau keinginan Anaknya.

"Kaysan menatap Desi dan Keira bergantian untuk melihat respon mereka.

"Gak apa apa, kalau kak Kay gak bisa bawa kami, Biar sopir kak Robi saja mengantar kami. jawab Desi tak enak dengan kakak sepupunya itu

" kaysan bisa kok, " sambar mama Dina dengan cepat" Iya kan kau..?" sambungnya lagi

" um..!"i- iya bisa mah," ucapnya terbata

" Kamu bisa porotin Kartu Kredit dia, Des.! kapan lagi kan , kamu ketemu sama kakakmu itu," mama Dina hanya terkekeh geli melihat tingkah Anaknya itu yang salah tingkah

"Siap Tante, Desi akan porotin kak kaysan ," Seru Desi Semangat

*

*

*

Keysan menunggu Desi didalam mobilnya menyandarkan tubuhnya kesandara kursi kemudinya, sampai ia melihat sosok Bidadari Nampak keluar dari arah pintu rumah, dengan menggandeng tangan Desi

Penampilannya yang sederhana dan sangat cuek, membuat kaysan tambah gemes melihat nya, detak jantung semakin berdetak tak karuan semakin dekat semakin jantung Kaysan tak terkendali.

"Pagi kak..! " sapa Desi dengan senyum manisnya

"Pagi Des.." jadi gak nih kita berangkatnya, " tanya kaysan sedari tadi sudah menunggunya lama

" Jadi kak, masa nggak udah dandan cantik juga." sahut Desi

"Ayo naik, Panas nih dari tadi nungguin kalian"

"Mobil pun meninggalkan pekarangan rumah Tante Meri menuju mall yang ada dikota itu untuk memoroti isi ATM kaysan seperti apa yang dikatakan mama Dina

Desi yang duduk di kursi depan, sementara kaira duduk di kursi belakan membuat kaysan keluasan mencuri curi pandang lewat kaca spionnya.

"Des.! kamu gak kenalin Aku Sama gadis cantik yang bersama kamu itu..?" tanya kaysan melirik kaira lewat kaca spionnya..

Terpopuler

Comments

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus bahagia

2023-06-01

0

Ney Maniez

Ney Maniez

🤭

2022-10-26

0

Hanna Devi

Hanna Devi

semangat selalu Mak... 💪💪

2022-02-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!