Ares Laco

Seorang pemuda berumur dua puluh tujuh tahun yang sangat tampan keturunan Skotlandia yang terlahir dari rahim seorang wanita malam, memandang langit malam dari dalam apartemennya yang super mewah. Ia mengenang kembali kenangan pahit di masa kecilnya yang terasa gelap pekat sepekat langit malam yang ia pandangi saat itu. Kenangan pahit sepahit kopi hitam tanpa gula itu, meninggalkan traumatis yang begitu dalam di seluruh jiwa dan raganya.

Kenangan pemuda tampan itu melayang ke kejadian beberapa puluh tahun silam, seorang wanita malam mendatangi pengusaha muda di sebuah apartemen mewah. Pengusaha muda itu berasal dari Skotlandia yang tengah mengembangkan bisnisnya dan telah tinggal di Indonesia selama enam tahun.

"Aku telah melahirkan anak kita dengan selamat dan sudah berhasil membesarkannya sampai ia sebesar ini" wanita cantik itu mengelus kepala anak laki-lakinya lalu melanjutkan kata-katanya, "Kapan kau akan menikahiku? Aku tidak tega membesarkan anakku di lingkungan kost-kostan yang penuh dengan kupu-kupu malam"

"Aku tidak bisa menikahimu. Maaf" sahut pengusaha muda itu dengan santainya.

Anak kecil berumur lima tahun bersitatap dengan pengusaha muda yang memiliki warna bola mata yang sama dengannya, biru jernih.

"Kau janji menikahiku waktu itu. Kenapa sekarang kau berubah pikiran? Setelah kita berpacaran selama lima tahun lebih, kau tega ingkar janji? Kau menatap anakmu saat ini, kan? Apa tidak ada rasa sayang sedikit pun di hati kamu untuk anakmu ini?"

"Aku punya istri dan anak di Skotlandia dan aku sangat menyayangi keluargaku. Kau hanyalah selingan bagiku. Aku suruh kau gugurkan kandunganmu waktu itu dan kamu tidak menurutinya. Itu konsekuensi yang harus kau hadapi! Dasar wanita brengsek! Wanita menjijikkan, cih!" pengusaha muda itu berteriak marah ke wanita malang itu.

Lalu dengan rasa kecewa dan hati yang hancur, wanita itu menggandeng anak laki-lakinya pergi meninggalkan pengusaha muda itu. Dan karena tekanan kehidupan dan rasa sayangnya yang sangat besar pada anak laki-laki satu-satunya, ia nekat menjumpai seorang jurnalis. Jurnalis itu adalah temannya. Dia menceritakan semuanya dan berharap ceritanya dimuat di surat kabar untuk memaksa pengusaha muda itu menikahinya dan mengakui anaknya.

Namun, langkah nekat itu justru membuat nyawa wanita malang itu melayang.

Anak laki-laki itu ditarik keluar dari bawah ranjang. Dia ditampar oleh laki-laki muda yang adalah papa kandungnya Pengusaha muda itu menampar bocah itu dengan kata, "Jangan bilang ke siapapun kalau aku pelakunya!"

Bocah laki-laki itu menangis dan hanya bisa menggumamkan kata, "Tidak"

"Jangan mengingatku! Aku bukan Papa kandungmu, ngerti!?" Tamparan mendarat lagi di pipi bocah yang gemetar ketakutan itu,

Bocah itu kembali menggumamkan kata, "Tidak"

Lalu laki-laki itu menarik ke atas kaos yang dipakai bocah laki-laki itu ke atas dan menggoreskan ujung pisau lipat yang ia pegang di dada bocah laki-laki itu. Bocah itu berteriak kesakitan dan terus menggumamkan kata, "Tidak"

"Itu tato alami untuk cinderamata. Supaya kau ingat semuanya dan membenciku karena aku tidak ingin kau sayangi. Aku tidak ingin kau mengakui aku sebagai Papa kandungmu"

Bocah laki-laki itu semakin deras tangisnya dan terus menggumamkan kata, "Tidak"

Lalu pengusaha muda itu pergi meninggalkan kamar kost sempit yang lembab itu sambil memasukkan pisau yang masih berlumuran darah ke dalam saku jasnya. Ia pergi tanpa rasa penyesalan karena telah membunuh wanita yang sudah memberikan kenikmatan padanya selama bertahun-tahun dan yang sudah berjuang bertaruh nyawa melahirkan dan membesarkan anaknya. Pengusaha muda itu bahkan tega meninggalkan anak kandungnya sendirian di sana.

Bocah berumur lima tahun itu menyeret langkahnya mendekati Ibunya yang sudah terbujur kaku tak bernyawa dengan derai air mata yang tidak kunjung surut. Ia menatap jasad ibunya yang meninggal dibunuh oleh papa kandungnya, dengan mata nanar.

Papa kandung bocah laki-laki itu segera melarikan diri ke Skotlandia ke tanah kelahirannya setelah membunuh si kupu-kupu perak yang pernah membuatnya lupa diri, yang pernah membuatnya mabuk kepayang dan tergila-gila. Kepergian laki-laki egois dan tidak bertanggung jawab itu ke Skotlandia, membuatnya tidak bisa tersentuh hukum karena ia memiliki kekebalan diplomatik.

Bocah malang yang masih berumur lima tahun itu hanya bisa berdiri mematung selama lima jam penuh di depan jasad ibunya yang tertelungkup kaku di atas lantai kamar kost sempit yang dingin. Sampai pihak berwajib datang.

"Nak, siapa nama kamu?" tanya seorang dokter wanita yang memilik wajah cantik, bersih dan lembut. Dokter itu adalah dokter forensik.

"Ares" jawab bocah laki-laki itu.

"Ibu Dokter sudah mengobati luka di dada kamu. Apa masih sakit?"

Ares menggelengkan kepalanya lalu ia menatap nametag yang terpasang di atas kantong jas putih yang dipakai oleh dokter wanita itu, "Elizabeth Laco"

Dokter itu tersenyum lebar dan sambil mengelus kepala bocah laki-laki itu, ia berkata, "Kamu anak pintar ternyata. Kamu sudah bisa membaca dengan lancar"

Ares memang terlahir spesial. Dia menjadi idola di kost-kostan para kupu-kupu malam karena cerdas dan tampan. Ares suka buku dan suka mengobrol itulah kenapa dia menjadi bocah yang disayangi di kost-kostan tersebut.

Ares kemudian dikirim ke sebuah panti asuhan. Setelah beberapa bulan berada di panti asuhan, dokter Elizabeth Laco mengadopsi Ares dan menyematkan nama Laco di belakang namanya Ares.

Ares menghela napas panjang lalu ia meraih jaket kulitnya, ia pakai sambil berjalan menuju ke lantai bawah tanah apartemen mewahnya untuk mengendarai mobil sport silvernya ke sebuah kafe terbesar dan termewah di kota itu.

Hana merasakan kelelahan yang luar biasa di hari itu. Dia berhasil menjadi karyawan di kafe Black Skull dan sudah kuat menjalani pekerjaan barunya itu selama satu Minggu. Dia belajar di sela-sela waktu longgarnya. Dia bekerja sebagai pengantar minuman ruang VVIP di kafe tersebut karena dipandang bersih dan cantik oleh manajer kafe tersebut.

Seperti biasa, Ares Laco masuk ke dalam kafe Black Skull dan duduk di depan piano besar berwarna hitam yang merajai sudut kafe tersebut. Ares selaku memainkan piano itu untuk melepaskan kepahitan yang ada di hatinya setiap kali ia teringat akan masa lalunya.

Manajer kafe lalu menyuruh Hana membawa nampan berisi anggur merk terkenal dan mahal kesukaannya Ares Laco dan menyuruh Hana mengantarkannya ke pemuda yang tengah bermain piano. Manajer itu berpesan "Taruh saja minumannya di atas meja! Jangan ajak dia bicara dan jangan menyentuhnya! Dia akan sangat marah kalau kau sentuh dan kau ganggu konsentrasinya saat ia tengah asyik bermain piano!"

Hana menganggukkan kepalanya lalu melangkah menuju ke salah satu meja yang letaknya paling dekat dengan letak piano hitam itu.

Hana meletakkan nampan di atas meja di belakang pemuda tampan yang masih asyik bermain piano.

Hana hendak berlalu pergi, namun tiba-tiba ia meragu. Dia takut kalau pemuda itu tidak tahu ada minuman di belakang pemuda itu dan ia was-was kalau pemuda itu tanpa sengaja menyenggol botol anggur yang sangat mahal itu, Hana merasa sayang kalau sampai botol anggur itu tersenggol dan menumpahkan isinya yang sangat mahal itu.

Demi kedua alasan itu, Hana akhirnya nekat menusukkan pelan ujung jarinya di atas bahu pemuda itu dengan kata, "Maaf Tuan!? Minuman Anda saya taruh di meja yang ada di belakang Anda"

Ares menghentikan permainan pianonya seketika itu juga lalu ia bangkit dengan pelan dan berputar badan dengan elegan untuk melihat wajah gadis yang sudah berani menginterupsi permainan pianonya.

Ares dan Hana bersitatap dalam kebisuan mereka.................

Terpopuler

Comments

ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •

ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •

apakah ares akan marah?

2022-11-09

0

Fira Ummu Arfi

Fira Ummu Arfi

likeeeeeee

2022-08-10

0

Senajudifa

Senajudifa

semangat ya thor cantik

2022-05-15

0

lihat semua
Episodes
1 Hana Prakas
2 Takdir Yang Kejam
3 Ares Laco
4 Dipecat
5 Hana Dalam Bahaya
6 Kepangan Rambut
7 Kenapa Saya?
8 A Dominant dan Submissive
9 Syarat Dari Ares
10 Aku Akan Mengejarnya
11 Graha Laco
12 Menuju Ke Pernikahan
13 Hana Pingsan
14 Nyonya Macarena
15 Aturan-aturan
16 Kejutan
17 Dia Istriku
18 Dia Mencintaiku atau Tidak?
19 Senyum Bahagia
20 Hati Yang Terasa Hangat
21 Bergidik Ngeri
22 Rasa Asing
23 Akar Kepahitan
24 Rasa Bersalah
25 Bertemu Mama Mertua
26 Perasaan Hangat
27 Mas Ares
28 Mengenal Cinta
29 Hangat
30 Terima Kasih, Sayang
31 Indah
32 Ares Tampak Menakutkan
33 Pemainan Dimulai
34 Dasi dan Kemeja Favorit
35 Merindu
36 Menunggu
37 Senyuman dan Anggukkan Kepala
38 Gantungan Tas Couple
39 Berhenti Merokok
40 Aku Suka Wangi Kamu
41 Andai
42 Wanita Asing
43 Sorot Mata Ambigu
44 Ketakutan Hana
45 Gedung Bioskop
46 Ares Marah Besar
47 Terang dan Kegelapan
48 Terbalik
49 Ares Menangis
50 Tiga Tahun Kemudian
51 Saingan
52 Belah Dadaku!
53 Kejutan
54 Cemburu
55 Pujaan Hati
56 Alergi
57 Selamat Tidur, Cintaku
58 Berdesir
59 Maafkan Aku
60 Memperjuangkan Cinta
61 Mati Lampu
62 Cerita di Masa Lalu
63 Hati yang Gembira
64 Deo
65 Luapan Emosi
66 Luapan Rindu
67 Menikah
68 Indah
69 Senyum Penuh Cinta
70 Merajuk
71 Kejutan
72 Ancaman
73 Memulai Penyelidikan
74 Aku Mencintainya, Ma
75 Asyik
76 Erick dan Macarena Tertangkap
77 Anak
78 A Dominant Versi Hana
79 Unik Tapi Asyik
80 Waspada
81 Hana Pucat
82 Kobra
83 Pembawa Cahaya
84 # Season 2 # Nora Laco
85 Debaran Jantung
86 Merona Malu
87 Terpesona
88 Ares Cemburu
89 Menggemaskan
90 Senyum Penuh Arti
91 Lebih Dari Teman.
92 Persimpangan Hati
93 Kaget
94 Sulit
95 Mas Bojo
96 A Dominant ala Nora Laco
97 Aku Mencintaimu
98 Romantis
99 Amara
100 Buket Cokelat
101 Kenyataan Mengejutkan
102 Perpisahan
103 Mistletoe
104 Buah Berry
105 Nora Laco Diculik
106 Kenyataan Pahit
107 Menikah
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Hana Prakas
2
Takdir Yang Kejam
3
Ares Laco
4
Dipecat
5
Hana Dalam Bahaya
6
Kepangan Rambut
7
Kenapa Saya?
8
A Dominant dan Submissive
9
Syarat Dari Ares
10
Aku Akan Mengejarnya
11
Graha Laco
12
Menuju Ke Pernikahan
13
Hana Pingsan
14
Nyonya Macarena
15
Aturan-aturan
16
Kejutan
17
Dia Istriku
18
Dia Mencintaiku atau Tidak?
19
Senyum Bahagia
20
Hati Yang Terasa Hangat
21
Bergidik Ngeri
22
Rasa Asing
23
Akar Kepahitan
24
Rasa Bersalah
25
Bertemu Mama Mertua
26
Perasaan Hangat
27
Mas Ares
28
Mengenal Cinta
29
Hangat
30
Terima Kasih, Sayang
31
Indah
32
Ares Tampak Menakutkan
33
Pemainan Dimulai
34
Dasi dan Kemeja Favorit
35
Merindu
36
Menunggu
37
Senyuman dan Anggukkan Kepala
38
Gantungan Tas Couple
39
Berhenti Merokok
40
Aku Suka Wangi Kamu
41
Andai
42
Wanita Asing
43
Sorot Mata Ambigu
44
Ketakutan Hana
45
Gedung Bioskop
46
Ares Marah Besar
47
Terang dan Kegelapan
48
Terbalik
49
Ares Menangis
50
Tiga Tahun Kemudian
51
Saingan
52
Belah Dadaku!
53
Kejutan
54
Cemburu
55
Pujaan Hati
56
Alergi
57
Selamat Tidur, Cintaku
58
Berdesir
59
Maafkan Aku
60
Memperjuangkan Cinta
61
Mati Lampu
62
Cerita di Masa Lalu
63
Hati yang Gembira
64
Deo
65
Luapan Emosi
66
Luapan Rindu
67
Menikah
68
Indah
69
Senyum Penuh Cinta
70
Merajuk
71
Kejutan
72
Ancaman
73
Memulai Penyelidikan
74
Aku Mencintainya, Ma
75
Asyik
76
Erick dan Macarena Tertangkap
77
Anak
78
A Dominant Versi Hana
79
Unik Tapi Asyik
80
Waspada
81
Hana Pucat
82
Kobra
83
Pembawa Cahaya
84
# Season 2 # Nora Laco
85
Debaran Jantung
86
Merona Malu
87
Terpesona
88
Ares Cemburu
89
Menggemaskan
90
Senyum Penuh Arti
91
Lebih Dari Teman.
92
Persimpangan Hati
93
Kaget
94
Sulit
95
Mas Bojo
96
A Dominant ala Nora Laco
97
Aku Mencintaimu
98
Romantis
99
Amara
100
Buket Cokelat
101
Kenyataan Mengejutkan
102
Perpisahan
103
Mistletoe
104
Buah Berry
105
Nora Laco Diculik
106
Kenyataan Pahit
107
Menikah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!