...*******"...
...__________...
Arya keluar dari clup malam setelah selesai dengan kebiasaan nya. Meskipun sudah menghabiskan minuman beberapa botol dengan kadar alkohol tinggi tapi Arya tetap tak pernah mengalami mabuk, dia sudah sangat terbiasa akan semua minuman haram itu.
Arya melajukan mobilnya untuk pulang, hari sudah sangat larut pasti dia akan mendapatkan omelan dari orang tuanya nanti.
Mobil melesat dengan cepat, membelah jalanan yang begitu sepi, dengan waktu lima belas menit saja Arya sudah berhasil memarkirkan mobil mewah nya di garasi rumah nya yang sangat luas.
Arya masuk rumah dengan diam, tak ada permisi apalagi salam. Rumah yang begitu mewah seperti istana dengan cat yang berwarna putih itu tak pernah terdengar kata-kata indah memuji Sang Tuhan nya.
Arya terus berjalan masuk, dia tak memperdulikan kedua orang tuanya yang sedang duduk di ruang tengah dengan menatapnya.
"Arya!!. " Teriak Luna, Mama nya Arya.
Arya tak bergeming , dia terus berjalan menuju tangga. Namun teriakan Luna lagi-lagi berseru dengan keras.
"Aryan,,!! kau anggap apa orang tuamu ini! kami menunggumu pulang dari tadi, dan setelah kamu pulang kamu sama sekali tak menyapa Mama dan Papa! apa ini caramu memperlakukan orang tuamu.?! " Seru Luna kesal.
Arya menghentikan langkah nya, dia menoleh ke arah Luna dengan malas, " Apa sih, Ma. Arya lelah, Arya mau istirahat. " Jawab Arya datar. Arya kembali berjalan dan lagi-lagi di hentikan oleh teriakan Luna.
"Arya! besok anak teman Mama mau datang, dia mau kenalan dengan mu. Mama harap dia adalah gadis yang terakhir yang Mama pilihkan untuk mu, Mama capek kamu terus menolak semua gadis yang Mama pilihkan. " Ucap Luna tegas.
"Ma. " jawab Arya dengan nada protes dan tentunya dengan malas.
"Tidak lagi, Arya. Mau tidak mau kamu harus tetap bertemu dengan nya. Kamu itu sudah tak lagi muda, Arya. Kamu harus memikirkan masa depanmu, kamu tidak bisa terus-menerus seperti ini "
"Terserah Mama, Arya tidak perduli. " Arya berlari menaiki tangga. Arya masuk ke kamar nya dan membanting pintu nya dengan sangat keras.
Brakkk...
Luna terjengkit kaget begitu juga dengan Wiguna Papa Arya, dia juga tak kalah terkejut nya. Sedari tadi dia terus diam tapi bukan berarti dia seorang yang pendiam dan nurut dengan anaknya dan takut pada istrinya. Namun, sekali saja Wiguna bicara maka dia akan sangat menakutkan bagi siapapun termasuk Arya dan juga Luna.
"Lihat lah anak Papa sekarang! bahkan dia sama sekali tidak menghargai kita sama sekali. Ayolah, Pa. Papa harus bertindak, kalau tidak anak kita akan menjadi perjaka tua. " Ucap Luna memohon.
"Besok, Ma. Papa pasti bertindak. " Jawab Wiguna.
"Besok kapan lagi, Pa. Papa selalu saja bilang besok besok terus. Apa papa nunggu kita tua dan tak bisa melakukan apapun baru Papa mau bertindak, iya!. "
"Bukan seperti itu, Ma. "
Luna beranjak dari duduknya dengan kesal,
"Terserah Papa lah, Mama capek ngomong sama Papa. " Luna melenggang pergi meninggalkan Wiguna yang terus menatap punggungnya.
"Ma!. " Panggil Wiguna tapi tak lagi di hiraukan oleh Luna." Dasar anak tak tau diri, selalu saja membuat orang tuanya pusing. " Gerutu Wiguna seorang diri.
___________
Arya menjatuhkan tubuhnya di kasur dia sangat lelah, mengurus perusahaan besar tidak lah mudah untuk nya. Meskipun kerjanya sangat baik tapi Arya hanyalah manusia biasa yang kapan saja bisa merasa lelah apalagi di tambah dengan desakan Luna untuk segera menikah, membuat nya semakin malas untuk pulang ke rumah utama.
"Seharusnya aku tidak usah pulang kalau ujung-ujungnya hanya untuk di ceramahin. " Gerutu Arya.
Tok tok tok...
"Arya, ini Eyang. Apa Eyang boleh masuk. "
"Masuk, Eyang.! " Jawab Arya dan kembali duduk dengan cepat.
Wati, Wati adalah Eyang yang paling mengerti untuk Arya, Wati adalah segala-galanya bagi Arya melebihi kedua orang tuanya sendiri, karena Wati lah yang selalu melimpahkan kasih sayang sedari kecil hingga sekarang.
Wati duduk di sebelah Arya menatap lekat cucunya yang begitu kacau karena desakan Luna yang tiada henti.
Tanpa meminta persetujuan, Arya langsung membaringkan tubuh nya dan menaruh kepalanya di pangkuan Wati. "Eyang, apakah Arya keterlaluan.? " Tanya Arya.
Seberapapun gelapnya dunia Arya, besarnya sifat angkuh dan arogannya Arya tapi semua itu akan hilang saat ada di hadapan Wati. Arya tak mau membuat Wati sedih dan kecewa kalau ternyata cucu kebanggaannya ternyata tak sebaik seperti yang di harapkan dan di lihat.
Tanpa Arya katakan pun Wati sudah tau akan kebiasaan Arya, bahkan dia juga tau kalau Arya selalu pergi ke tempat yang tak terpuji setiap malam. Wati hanya tau kalau Arya bersenang-senang dengan minuman haram tapi tak tau dengan kebiasaan Arya yang juga memuaskan dirinya dengan para wanita bayaran.
Pernah Wati menegurnya, dan menasehati Arya untuk tak kembali lagi ketempat yang tak baik itu. Memang Arya mengatakan 'Iya' saat itu, namun tetap saja hal itu dia ulangi lagi di belakang Wati.
"Apa Mama mu kembali mendesak mu?. " tanya Wati sembari membelai lembut rambut Arya.
"Hm." Jawab Arya singkat.
"Kenapa tidak kamu coba dulu, kamu bisa bertemu dengan gadis itu kamu jalani terlebih dahulu dan kamu putuskan setelah kamu melewati beberapa hari bersamanya. Kamu pasti akan mendapatkan jawaban apa dia baik untuk mu atau tidak " Ucap Wati.
"Tapi, Eyang? Semua wanita sama saja. Mereka hanya tergila-gila karena hartaku saja, tak ada yang tulus pada Arya. "
"Yakinlah, Tuhan sudah menyiapkan yang terbaik untuk mu, untuk cucu eyang yang tampan ini. " Wati mencubit pipi Arya dengan gemas, membuat Arya langsung nyengir begitu saja.
"Eyang,, " Protes Arya.
Arya memeluk perut Wati menyembunyikan wajahnya di sana. Semua yang Wati katakan seperti angin lalu untuk Arya, dia tidak akan mudah percaya begitu saja. Penilaian yang ada di dalam otaknya untuk semua wanita sudah buruk, hal mustahil baginya akan ada wanita yang benar-benar tulus padanya.
"𝘌𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘬𝘪𝘯, 𝘢𝘥𝘢 𝘴𝘦𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳-𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳 𝘵𝘶𝘭𝘶𝘴 𝘱𝘢𝘥𝘢𝘮𝘶, 𝘥𝘢𝘯 𝘥𝘪𝘢 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘶𝘣𝘢𝘩 𝘬𝘦𝘣𝘪𝘢𝘴𝘢𝘢𝘯 𝘣𝘶𝘳𝘶𝘬 𝘮𝘶. 𝘠𝘢 𝘈𝘭𝘭𝘢𝘩, 𝘬𝘪𝘳𝘪𝘮𝘬𝘢𝘯 𝘭𝘢𝘩 𝘣𝘪𝘥𝘢𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘴𝘶𝘳𝘨𝘢 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘤𝘶𝘤𝘶𝘬𝘶. " Doa Wati dalam hati.
Begitu nyaman nya Arya yang tidur di pangkuan Wati hingga dia benar-benar bisa terlelap. Wati terus membelai rambut Arya dengan sangat pelan hingga, " Arya, Arya.. " panggil Wati dengan begitu lirih namun tak ada jawaban dari Arya, dan ternyata Arya sudah tertidur dengan lelap.
Wati tersenyum bahagia bisa melihat Arya tidur dengan lelap di pangkuan nya. Pelan-pelan Wati mengangkat kepala Arya dan mengganti pahanya sendiri dengan bantal. Wati beranjak menyelimuti Arya dan tak lupa mengusap puncak kepalanya sebelum dia pergi keluar.
"Selamat malam, Arya. Tidur lah yang nyenyak, dan jemput hari barumu besok. Semoga Tuhan memberikan kebahagiaan padamu dan mengubah penilaian mu terhadap wanita. Tak semua wanita itu sama, pasti akan ada satu intan di balik kerikil-kerikil yang begitu banyak dan tak bermakna. " Lirih Wati.
Wati melangkah keluar dengan pelan menutup pintu kamar Arya dengan perlahan. Wati tersentak saat tiba-tiba Wiguna ada di belakang nya dan mau masuk ke kamar Arya.
Dengan tangan tuanya Wati pun menghalangi Wiguna yang mau menyerobot masuk begitu saja. "Apa yang mau kamu lakukan, Wi?." Tanya Wati.
"Aku harus bicara dengan Arya, Mom. Dia tak bisa seperti ini terus. Dia harus sesekali patuh pada orang tuanya bukan hanya egonya sendiri yang ia jadikan panutan nya. Sesekali dia harus di beri pelajaran, Mom." Ucap Wiguna dengan amarah.
Wati menggelengkan kepalanya, dia tak akan membiarkan Wiguna masuk dan mengganggu istirahatnya Arya.
"Tidak, Wi! kamu tidak boleh masuk. Biarkan Mom yang bicara dengan Arya besok. Mom yakin Arya mau melakukan apa yang aku mau. Untuk sekarang kamu dan Luna jangan terlalu mendesak dia terus, atau kalau tidak dia pasti akan pergi dan tak akan sudi pulang lagi kesini."
"Tapi, Mom?. "
"Sudah, sekarang kamu pergi dan istirahat ini sudah sangat larut. " Ujar Wati menegaskan.
Dengan malas Wiguna pun patuh pada Wati meskipun di hatinya menyimpan rasa kesal yang tak mampu dia ucapkan pada Wati.
____________
BERSAMBUNG......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 323 Episodes
Comments
тαуσηg
banyak yng memandang cewek itu mata duitan nyari yng kaya ga semua wanita seperti itu kita sebagai cewek cari yng setia punya kerjaan walau ga tinggi tampan sih pastinya iya juga👉👈😂
2022-07-25
1
•§¢•✰͜͡v᭄𝕬𝒓𝒚𝒂 𝑲𝒂𝕬𝖗⃠
ya ampun arya kok gitu..
2022-07-04
4
ρυρυƬ
gak semua cewek Mandang harta, kekayaan. Banyak cewek yang menerima apa adanya tanpa melihat cwok itu kaya apa enggak yang dibutuhkan ke tanggungjawab an bukan harta dan ketampanan
2022-07-04
3