DM eps 04

"Di kunci. Ini seperti taman. Tapi kenapa di kunci." Dilihatnya pagar taman kecil tersebut tertutup rapat.

"Ini apasih. Indah seperti taman. Tapi kok sempit. Apa milik pribadi. Kenapa pake di gembok segala sih. Seharusnya nggak usah buat, kalau di tutup. Bikin orang emosi saja." tangan Ella memegang kunci gembok yang terpasang di pagar.

Ella membalikkan badan dan beranjak meninggalkan tempat tersebut.

"Tunggu." Ella menghentikan langkahnya dan kembali.

Mata Ella melihat keadaan sekitarnya. Senyum jahil terukir di bibirnya yang seksi.

Di lepasnya high hell di kakinya. Dilemparkan masuk ke dalam taman kecil tersebut melewati atas pagar. Tangannya mulai memegang pagar dan memanjat.

,,, hap,,,, Ella mendarat dengan sempurna di dalam taman kecil tersebut.

"Nggak sia-sia gue pernah bolos sewaktu SMA."

Ella memang pernah bolos sewaktu SMA bersama teman-temannya dengan memanjat tembok belakang sekolah.

Ella segera memakai high hell nya kembali. Ella mengitari taman dengan mata memandang takjub.

"Bagus banget. Gue betah lama-lama di sini."

Ella mendengar suara pagar terbuka. Ella segera pergi dan bersembunyi. Ternyata orang tersebut menuju ke tempat seperti gudang di bagian samping taman.

"Gue harus pergi. Berabe jika ketahuan." Ella melepas high heel nya kembali dan berlari keluar taman.

"Ha ha ha.." tawa Ella pecah saat dirinya berhasil keluar dari taman.

"Gila, sumpaaaah. Tegang banget. Jantung gue." Ella memegang dadanya yang berdetak kencang.

"Persis rasanya kayak waktu gue bolos sama teman-teman." Ella berjalan di pinggir jalan dengan tangan kiri menenteng kedua high heel nya.

Di jalanan tampak sepi. Ella bernyanyi lirih tanpa beban dan terus saja berjalan. Sesekali di putar badannya.

"Eits." Ella menengok ke belakang lalu menengok lagi ke depan.

"Salah jalan kamu Ella." ucap Ella pada dirinya sendiri.

Ella membalikkan badan dan berjalan kembali ke restoran dengan kembali bernyanyi lirih seperti tanpa beban pikiran.

"Van. Kamu antar pulang Lena." Oma keluar dari mobil Vano dan masuk ke dalam rumahnya.

"Maaf merepotkan." Lena duduk di samping Vano yang tengah menyetir.

"Kamu asisten Oma. Kenapa tidak tinggal di rumah Oma."

"Oma menyuruh saya untuk pulang Tuan muda." Lena menjawab sambil melirik ke arah Vano.

"Tampannya." batin Lena.

Jantung Lena berdetak dengan cepat. Nafasnya seperti tersendat. Bahkan keningnya berkeringat. Padahal AC di mobil Vano menyala.

"Berhenti di sana Tuan. Itu rumah saya." Lena menunjuk sebuah rumah sederhana di depan ujung.

"Kalau bukan karena permintaan Oma, aku tidak akan mau menjadi sopir mu." ketus Vano.

"Maaf Tuan muda. Terimakasih Tuan." Lena keluar dari mobil Vano.

Mata Lena terus memandang mobil Vano sampai mobil tersebut tidak terlihat.

"Tampan sih, tapi galak." gumam Lena.

"Na na na na na." Ella masih berjalan di tepi jalan menuju restoran. Sesekali dia berlari-lari kecil seperti seorang anak kecil. Tidak ada raut lelah di wajahnya.

"Siapa itu?" Egi melihat Ella berjalan di tepi jalan dengan tangan kiro menenteng high hell nya.

Egi adalah rekan bisnis Vano. Perusahaan keduanya terlibat kerja sama dalam sebuah produk kecantikan.

"Butuh tumpangan?" Egi menghentikan mobilnya tepat di samping Ella.

"Tidak, terimakasih. Lagi pula sudah dekat." tolak Ella sopan.

"Oke. Hati-hati." Egi melajukan mobilnya meninggalkan Ella.

"Seperti pernah lihat. Di mana?" Egi menyetir sambil mengingat wajah cantik Ella.

"Lucu juga melihatnya." Egi tersenyum, dia terbayang saat melihat Ella berjalan tanpa alas kaki. Bahkan high heel nya dia tenteng di tangan kirinya. Sambil sesekali memutar tubuhnya.

"Non Ella." sapa Reza.

"Asisten Reza." pandangan Ella menuju ke sumber suara.

"Mari Nona, silahkan masuk." Reza membukakan pintu mobil bagian belakang untuk Ella.

Ella membuka pintu mobil depan dan masuk ke dalam. Duduk di sanding kursi kemudi. Reza pun hanya diam dan menutup kembali pintu yang telah di bukanya.

"Maaf Non. Lebih baik Nona Ella duduk di belakang."

Ella tidak mendengarkan perkataan Reza. Dia malah memakaikan sabuk pengaman ke tubuhnya.

"Tenang saja. Vano nggak akan tahu. Jalan."

Reza mengendarai mobil dengan jantung berpacu. Sesekali dia menengok ke kanan dan kiri. Reza seperti seorang maling yang takut ketahuan.

"Vano nganter Oma. Tidak akan melewati jalan ini."

Ella merapikan penampilannya yang sedikit berantakan. Di lepaskan high hell miliknya, dan di lihat telapak kakinya yang terasa perih.

"Pantas." Ella tersenyum melihat luka di telapak kakinya.

"Kaki Nona Ella kenapa?" Reza khawatir saat melihat Ella meniup-niup telapak kakinya.

"Kena kerikil. Mungkin."

Reza mencari apotik terdekat dan berhenti.

"Nona Ella tunggu sebentar saja." Reza turun dari mobil dan masuk ke dalam apotik.

Reza keluar dari apotik dengan membawa kantong kresek hitam.

"Lebih baik diobati dulu Non." Reza membuka pintu mobil sebelah Ella.

"Hadap sini Non." Ella membuka sabuk pengamannya dan menghadap ke samping.

"Maaf Non." Reza duduk jongkok di depan Ella, tepat di pintu masuk mobil.

"Isssshhh."

Ella merasa sedikit perih di telapak kakinya saat tangan Reza menyentuh luka di telapak kaki Ella.

"Sakit." tanya Reza sembari melihat ke arah Ella.

Ella mengangguk dan menatap ke arah telapak kakinya. Spontan Reza mengangkat kaki Ella dan di letakkan di atas pahanya. Di tiup-tiup secara berulang-ulang.

"Sudah Re. Makasih." Ella menarik kakinya kembali.

Reza menutup pintu dan kembali masuk kedalam mobil.

"Kenapa telapak kaki Nona Ella bisa terluka." tanya Reza melajukan mobilnya kembali.

"Jangan panggil Non. Panggil saja Ella." ucap Ella merasa risih mendengarkannya.

"Maaf, saya tidak berani Non." ujar Reza.

"Jika berdua saja kamu bisa memanggil namaku. Jika banyak orang. Terserah." kata Ella.

"Maaf Non, saya tidak berani." kekeh Reza.

"Terserah." ucap Ella dengan jutek.

"Sama saja cari mati jika ketahuan. Soalnya nyawa taruhannya. Dia tidak tahu saja, betapa kejam kekasihnya." kata Reza dalam hati.

Sampai di depan restoran, Ella segera turun dan masuk ke dalam.

"Mbak, keluarga saya dan Vano masih di sini?" tanya Ella.

"Maaf mbak, beliau semua sudah pulang. Tadi Nyonya Risma menitipkan ini pada saya jika Nona Ella datang ke sini." karyawan restoran menyerahkan tas milik Ella.

"Terimakasih mbak." Ella mengambil tasnya.

Ella duduk di salah satu kursi restoran dan mengeluarkan ponsel dari dalam tas. Ada sebuah notifikasi pesan masuk. Ternyata pesan dari mamanya.

SAYANG MAMA DAN YANG LAIN PULANG DULU.

KAMI CARI KAMU TAPI NGGAK KETEMU.

KARYAWAN RESTORAN MELIHAT KAMU KELUAR. HUBUNGI MAMA JIKA KAMU SUDAH PEGANG PONSEL

Ella menghubungi mamanya dan mama Vano. Dia minta maaf karena sudah keluar restoran tanpa pamit.

"Kemana Reza." Ella celingukan mencari Reza.

"Gimana gue pulang?" gumamnya.

"Vano juga nggak ada kabar."

Ella memesan taksi online dan pergi ke hotel. Malam ini dia benar-benar ingin sendiri. Tanpa teman.

"Akhirnya." Ella merebahkan badannya di kamar hotel.

MAMA calling

Iya ma.

^^^Kamu di mana sayang.^^^

^^^Kenapa belum pulang.^^^

Ella tidur di apartemen ma.

^^^Dengan siapa.^^^

Sendiri.

^^^Ya sudah. Kamu hati-hati ya sayang.^^^

Iya ma. Malam.

Ella menonaktifkan ponsel miliknya dan membuang ke sembarang arah. Matanya menerawang melihat jauh ke atas. Dia segera bangun dari tidurnya dan membersihkan badannya.

Karena tidak membawa baju ganti, Ella memakai baju handuk yang di siapkan oleh hotel.

Di keluarkan rokok dari dalam tasnya. Ella berdiri di balkon hotel dengan rokok di mulutnya.

"Vano. Sebenarnya apa artinya aku untuk kamu." Ella kembali teringat perlakuan Vano pada dirinya.

Bel kamar hotel yang di tempatinya berbunyi. Di lihatnya siapa yang datang dari lubang kecil di pintu masuk kamarnya.

"Terimakasih." Ella membuka pintu. Dan mengambil minuman dan juga makanan pesanannya.

Diletakkan makanannya di atas meja. Di buka tutup botol wisky. Ella kembali ke balkon hotel. Tangan kiri memegang rokok, dan tangan kanan memegang botol wisky.

Ella berjalan masuk ke dalam dengan sempoyongan. Mulutnya mengeluarkan perkataan dengan tidak karuan. Dia membanting tubuhnya sendiri di atas kasur.

"Vanoo,,, Vanooo."

Terpopuler

Comments

Putri Nunggal

Putri Nunggal

sebenernya mereka bakal berjodo atau engak ya......penasaran dg kisah mereka tp kesel jg tingkah vano gimana akhirnya ya

2022-06-14

0

Jupilin Kaitang

Jupilin Kaitang

kesian ella punyi kekasi namun sepertinya bukan kekasi,ditingal kan begitu saja sampai kapan harus bertahan seperti itu

2022-06-14

1

Putri Nunggal

Putri Nunggal

jangan sampe oma ada niat terselubung soal nyuruh nganterin asistennya,

2022-06-14

1

lihat semua
Episodes
1 DM eps 01
2 DM eps 02
3 DM eps 03
4 DM eps 04
5 DM eps 05
6 DM eps 06
7 DM eps 07
8 DM eps 08
9 DM eps 09
10 DM eps 10
11 DM eps 11
12 DM eps 12
13 DM eps 13
14 DM eps 14
15 DM eps 15
16 DM eps 16
17 DM eps 17
18 DM eps 18
19 DM eps 19
20 DM eps 20
21 DM eps 21
22 DM eps 22
23 DM eps 23
24 DM eps 24
25 DM eps 25
26 DM eps 26
27 DM eps 27
28 DM eps 28
29 DM eps 29
30 DM eps 30
31 DM eps 31
32 DM eps 32
33 DM eps 33
34 DM eps 34
35 DM eps 35
36 DM eps 36
37 DM eps 37
38 DM eps 38
39 DM eps 39
40 DM eps 40
41 DM eps 41
42 DM eps 42
43 DM eps 43
44 DM eps 44
45 DM eps 45
46 DM eps 46
47 DM 47
48 DM eps 48
49 DM eps 49
50 DM eps 50
51 DM eps 51
52 DM eps 52
53 DM eps 53
54 DM eps 54
55 DM eps 55
56 DM eps 56
57 DM eps 57
58 DM eps 58
59 DM eps 59
60 DM eps 60
61 DM eps 61
62 DM eps 62
63 DM eps 63
64 DM eps 64
65 DM eps 65
66 DM eps 66
67 DM eps 67
68 DM eps 68
69 DM eps 69
70 DM eps 70
71 DM 71
72 DM eps 72
73 DM eps 73
74 DM eps 74
75 DM eps 75
76 DM eps 76
77 DM eps 77
78 DM eps 78
79 DM eps 79
80 DM eps 80
81 DM eps 81
82 DM eps 82
83 DM eps 83
84 DM eps 84
85 DM eps 85
86 DM eps 86
87 DM eps 87
88 DM eps 88
89 DM eps 89
90 DM eps 90
91 DM eps 91
92 DM eps 92
93 DM eps 93
94 DM eps 94
95 DM eps 95
96 DM eps 96
97 DM eps 97
98 DM eps 98
99 DM eps 99
100 DM eps 100
101 DM eps 101
102 DM eps 102
103 DM eps 103
104 DM eps 104
105 DM eps 105
106 DM eps 106
107 DM eps 107
108 DM eps 108
109 DM eps 109
110 DM eps 110
111 DM eps 111
112 DM eps 112
113 DM eps 113
114 DM eps 114
115 DM eps 115
116 DM eps 116
117 DM eps 117
118 DM eps 118
119 DM eps 119
120 DM eps 120
121 DM eps 121
122 DM eps 122
123 DM eps 123
124 DM eps 124
125 DM eps 125
126 DM eps 126
127 DM eps 127
128 DM eps 128
129 DM eps 129
130 DM eps 130
131 DM eps 131
132 DM eps 132
133 DM eps 133
134 DM eps 134
135 DM eps 135
136 DM eps 136
137 DM eps 137
138 DM eps 138
139 DM eps 139
140 DM eps 140
141 DM eps 141
142 DM eps 142
143 DM eps 143
144 DM eps 144
145 DM eps 145
146 DM eps 146
147 DM eps 147
148 DM eps 148
149 DM eps 149
150 DM eps 150
151 DM eps 151
152 DM eps 152
153 DM eps 153
154 DM eps 154
155 DM eps 155
156 DM eps 156
157 DM eps 157
158 DM eps 158
159 DM eps 159
160 DM eps 160
161 DM eps 161
162 PEMBERITAHUAN
163 DM eps 162
164 DM eps 163
165 DM eps 164
166 DM eps 165
167 DM eps 166
168 DM eps 167
169 DM eps 168
170 DM eps 169
171 DM eps 170
172 DM eps 171
173 DM eps 172
174 DM eps 173
175 DM eps 174
176 DM eps 175
177 DM eps 176
178 DM eps 177
179 DM eps 178
180 DM eps 179
181 DM eps 180
182 DM eps 181
183 DM eps 182
184 DM eps 183
185 DM eps 184
186 DM eps 185
187 DM eps 186
188 DM eps 187
189 DM eps 188
190 DM eps 189
191 DM eps 190
192 DM eps 191
193 DM eps 192
194 DM eps 193
195 DM eps 194
196 DM eps 195
197 SM eps 196
198 DM eps 197
199 DM eps 198
200 DM eps 199
201 DM eps 200
202 DM eps 201
203 DM eps 202
204 DM eps 203
205 DM eps 204
206 DM eps 205
207 DM eps 206
208 DM eps 207
209 DM eps 208
210 DM eps 209
211 DM eps 210
212 DM eps 211
213 DM eps 212
214 DM eps 213
215 DM eps 214
216 DM eps 215
217 DM eps 216
218 DM eps 217
219 DM eps 218
220 DM eps 219
221 DM eps 220
222 DM eps 221
223 DM eps 222
224 DM eps 223
225 DM eps 224
226 DM 225
227 DM eps 226
228 PENGUMUMAN.
229 HANA 01
230 HANA 02
231 HANA 03
232 HANA 04
233 HANA 05
234 HANA 06
235 HANA 07
236 HANA 08
237 HANA 09
238 HANA 10
239 HANA 11
240 HANA 12
241 HANA 13
242 HANA 14
243 HANA 15
244 HANA 16
245 Pengumuman...
Episodes

Updated 245 Episodes

1
DM eps 01
2
DM eps 02
3
DM eps 03
4
DM eps 04
5
DM eps 05
6
DM eps 06
7
DM eps 07
8
DM eps 08
9
DM eps 09
10
DM eps 10
11
DM eps 11
12
DM eps 12
13
DM eps 13
14
DM eps 14
15
DM eps 15
16
DM eps 16
17
DM eps 17
18
DM eps 18
19
DM eps 19
20
DM eps 20
21
DM eps 21
22
DM eps 22
23
DM eps 23
24
DM eps 24
25
DM eps 25
26
DM eps 26
27
DM eps 27
28
DM eps 28
29
DM eps 29
30
DM eps 30
31
DM eps 31
32
DM eps 32
33
DM eps 33
34
DM eps 34
35
DM eps 35
36
DM eps 36
37
DM eps 37
38
DM eps 38
39
DM eps 39
40
DM eps 40
41
DM eps 41
42
DM eps 42
43
DM eps 43
44
DM eps 44
45
DM eps 45
46
DM eps 46
47
DM 47
48
DM eps 48
49
DM eps 49
50
DM eps 50
51
DM eps 51
52
DM eps 52
53
DM eps 53
54
DM eps 54
55
DM eps 55
56
DM eps 56
57
DM eps 57
58
DM eps 58
59
DM eps 59
60
DM eps 60
61
DM eps 61
62
DM eps 62
63
DM eps 63
64
DM eps 64
65
DM eps 65
66
DM eps 66
67
DM eps 67
68
DM eps 68
69
DM eps 69
70
DM eps 70
71
DM 71
72
DM eps 72
73
DM eps 73
74
DM eps 74
75
DM eps 75
76
DM eps 76
77
DM eps 77
78
DM eps 78
79
DM eps 79
80
DM eps 80
81
DM eps 81
82
DM eps 82
83
DM eps 83
84
DM eps 84
85
DM eps 85
86
DM eps 86
87
DM eps 87
88
DM eps 88
89
DM eps 89
90
DM eps 90
91
DM eps 91
92
DM eps 92
93
DM eps 93
94
DM eps 94
95
DM eps 95
96
DM eps 96
97
DM eps 97
98
DM eps 98
99
DM eps 99
100
DM eps 100
101
DM eps 101
102
DM eps 102
103
DM eps 103
104
DM eps 104
105
DM eps 105
106
DM eps 106
107
DM eps 107
108
DM eps 108
109
DM eps 109
110
DM eps 110
111
DM eps 111
112
DM eps 112
113
DM eps 113
114
DM eps 114
115
DM eps 115
116
DM eps 116
117
DM eps 117
118
DM eps 118
119
DM eps 119
120
DM eps 120
121
DM eps 121
122
DM eps 122
123
DM eps 123
124
DM eps 124
125
DM eps 125
126
DM eps 126
127
DM eps 127
128
DM eps 128
129
DM eps 129
130
DM eps 130
131
DM eps 131
132
DM eps 132
133
DM eps 133
134
DM eps 134
135
DM eps 135
136
DM eps 136
137
DM eps 137
138
DM eps 138
139
DM eps 139
140
DM eps 140
141
DM eps 141
142
DM eps 142
143
DM eps 143
144
DM eps 144
145
DM eps 145
146
DM eps 146
147
DM eps 147
148
DM eps 148
149
DM eps 149
150
DM eps 150
151
DM eps 151
152
DM eps 152
153
DM eps 153
154
DM eps 154
155
DM eps 155
156
DM eps 156
157
DM eps 157
158
DM eps 158
159
DM eps 159
160
DM eps 160
161
DM eps 161
162
PEMBERITAHUAN
163
DM eps 162
164
DM eps 163
165
DM eps 164
166
DM eps 165
167
DM eps 166
168
DM eps 167
169
DM eps 168
170
DM eps 169
171
DM eps 170
172
DM eps 171
173
DM eps 172
174
DM eps 173
175
DM eps 174
176
DM eps 175
177
DM eps 176
178
DM eps 177
179
DM eps 178
180
DM eps 179
181
DM eps 180
182
DM eps 181
183
DM eps 182
184
DM eps 183
185
DM eps 184
186
DM eps 185
187
DM eps 186
188
DM eps 187
189
DM eps 188
190
DM eps 189
191
DM eps 190
192
DM eps 191
193
DM eps 192
194
DM eps 193
195
DM eps 194
196
DM eps 195
197
SM eps 196
198
DM eps 197
199
DM eps 198
200
DM eps 199
201
DM eps 200
202
DM eps 201
203
DM eps 202
204
DM eps 203
205
DM eps 204
206
DM eps 205
207
DM eps 206
208
DM eps 207
209
DM eps 208
210
DM eps 209
211
DM eps 210
212
DM eps 211
213
DM eps 212
214
DM eps 213
215
DM eps 214
216
DM eps 215
217
DM eps 216
218
DM eps 217
219
DM eps 218
220
DM eps 219
221
DM eps 220
222
DM eps 221
223
DM eps 222
224
DM eps 223
225
DM eps 224
226
DM 225
227
DM eps 226
228
PENGUMUMAN.
229
HANA 01
230
HANA 02
231
HANA 03
232
HANA 04
233
HANA 05
234
HANA 06
235
HANA 07
236
HANA 08
237
HANA 09
238
HANA 10
239
HANA 11
240
HANA 12
241
HANA 13
242
HANA 14
243
HANA 15
244
HANA 16
245
Pengumuman...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!