Bab 4 Make Over

"Bekerja? Wah, kebetulan sekali anak saya sedang menganggur." Bu Gianti menyambut tawaran itu dengan gembira.

"Apa anda setuju?" Mata Pak Rozak memandang Anuradha, menuntut jawaban.

"Iya, saya setuju." Jawabannya pelan.

"Selama bekerja, Bu Sandra juga akan menyediakan tempat tinggal. Nanti saat keluar dari rumah sakit ini bisa langsung saya antarkan ke sana."

"Wah, terima kasih Pak Rozak."

"Baiklah, kalau begitu saya pamit dulu. Untuk masalah biaya dan semacamnya akan saya urus semua." Pria itu kemudian pergi.

Anuradha dan ibunya saling berpandangan. Mereka merasa sangat beruntung bisa bertemu dengan orang baik seperti Bu Sandra.

"An, ibu sepertinya tidak bisa terus menjagamu di sini. Tadi ayahmu menelepon, katanya besok dia akan datang bersama calon pembeli rumah kita."

"Iya, Bu. Ibu jangan khawatir, nanti An akan minta tolong Pak Rozak kalau butuh sesuatu."

Bu Gianti mengangguk dan mengelus kepala anaknya. Kemudian wanita itu merapikan barang-barangnya. Nanti siang dia akan pulang ke rumahnya.

*****

Dua hari kemudian Anuradha sudah diizinkan pulang. Rozak menjemputnya setelah makan siang. Anuradha diantar untuk menemui Bu Sandra di rumahnya yang terletak di sebuah kawasan elit di tengah kota.

Seorang pelayan wanita dengan ramah membuka pintu setinggi tiga meter yang terbuat dari kayu jati. Kemudian dia mengantar Anuradha ke ruang kerja Bu Sandra yang terletak di sebelah tangga ulir.

"Tok..tok..tok..!" Anuradha mengetuk pintu ruangan itu.

"Masuk!" Terdengar suara dari dalam.

"Permisi, Bu Sandra."

"Duduklah Anuradha. Apa kau sudah dijelaskan oleh Rozak tentang pekerjaanmu?" Bu Sandra tersenyum ramah.

"Belum, Bu." Jawab Anuradha setelah dia duduk di hadapan Bu Sandra.

"Saya ingin kamu mengawasi anak saya di sekolahnya." Ucap Bu Sandra dengan mimik serius.

"Maksud ibu, saya nanti bekerja sebagai baby sitter?" Tanya Anuradha untuk memastikan tentang pekerjaannya.

"Bukan, anak saya itu sudah delapan belas tahun. Sudah SMA!" Bu Sandra agak tergelak ketika berbicara.

Anuradha melongo heran. Bagaimana mungkin dia harus mengawasi seorang remaja?

"Begini. Sebenarnya dia sedang menjalani rehabilitasi narkoba. Dia tertekan karena selama di sekolah sering di bully oleh teman-temannya."

Raut wajah wanita paruh baya itu berubah suram. Jarinya yang lentik menghapus sebutir air mata yang jatuh di pipinya. Terlihat jelas bahwa sebenarnya masalah ini sangat mempengaruhi emosinya.

"Nah, saya mau kamu mengawasi dia dan mencari bukti pembullyan itu supaya bisa saya laporkan pada pihak sekolah."

Bibirnya agak gemetar ketika berbicara. Bu Sandra berusaha menekan emosinya.

"Tapi, apa saya boleh berkeliaran bebas di sana, Bu?"

"Nah, itu dia maksud saya. Kamu saya daftarkan sebagai siswa di sana untuk melaksanakan misi rahasia ini. Anak saya tidak tahu kalau saya menyuruh kamu untuk mengawasi dia. Jadi jangan sampai ketahuan ya!"

Anuradha menelan ludah. Bingung mencerna perkataan Bu Sandra.

"Tapi usia saya 27 tahun, Bu. Wajah saya juga sudah kelihatan tua!" Keluhnya.

"Tidak, kamu salah. Kamu adalah kandidat yang tepat untuk tugas ini karena wajahmu masih seperti remaja." Bu Sandra terlihat sangat antusias.

Apa benar? Anuradha meraba wajahnya yang dipenuhi jerawat.

"Nanti kamu ikut Rozak ke dokter kulit untuk mengobati jerawatmu. Lalu kamu juga harus ke salon agar penampilanmu kelihatan lebih muda." Kata Bu Sandra bersemangat.

Apa ini mimpi? Selama ini Anuradha hanya bisa berhayal bahwa suatu hari nanti jerawatnya akan sembuh secara ajaib. Karena untuk ke dokter kulit biayanya sangat mahal.

"Bagaimana? Apa kamu sanggup?" Tanya Bu Sandra dengan tatapan penuh harap.

"Baik, Bu. Lagipula, ibu sudah membayar biaya pengobatan saya." Anuradha mengangguk setuju, meskipun tidak yakin dengan keputusannya.

"Oke, kalau begitu sekarang kamu pergi bersama Rozak. Dia nanti yang akan mengurus semua keperluanmu." Bu Sandra menggenggam tangannya.

Anuradha pamit undur diri, lalu melangkah keluar. Di luar, Anuradha sudah di tunggu oleh Pak Rozak. Pria itu membukakan pintu mobil untuknya.

Pak Rozak mengantar Anuradha ke sebuah rumah sederhana yang terlihat indah. Pak Rozak membuka pintunya sambil membawa masuk barang-barang pribadi milik Anuradha.

"Mulai sekarang anda akan tinggal di sini. Lokasi rumah ini sangat dekat dengan sekolah anda nantinya." Kata pria itu dengan bahasa yang selalu formal.

"Terima kasih, Pak." Ucap Anuradha dengan tulus.

Anuradha sangat menyukai rumah itu, meskipun kecil dan hanya memiliki satu kamar tidur. Tapi menurutnya rumah itu sangat pas untuknya.

"Dan ini ponsel baru untuk anda. Ada nomer saya dan Bu Sandra di situ. Tapi sebaiknya jangan menghubungi Bu Sandra jika tidak urgent. Cukup telepon saya, nanti saya akan bantu." Kata pria itu sambil memberikan ponsel model terbaru.

Anuradha menerimanya dengan takjub. Dengan gajinya yang dulu, dia mungkin harus menabung setahun jika ingin membeli ponsel ini.

Setelah menaruh semua barang-barang milik Anuradha, pria itu kemudian pamit. Dia mengatakan bahwa besok akan menjemputnya dan mengantar Anuradha ke sebuah klinik kecantikan.

Malam itu Anuradha tidur dengan nyenyak. Dia tidak sabar menunggu esok hari. Menanti perubahan pada hidupnya.

Besoknya, Pak Rozak datang jam sepuluh pagi untuk menjemput Anuradha. Tak lama kemudian mobil yang dikendarai Pak Rozak berhenti di area parkir sebuah klinik kecantikan yang sangat mewah.

Ada gambar seorang artis cantik yang sedang naik daun yang menjadi Brand Ambassador klinik ini di banner yang diletakkan di dekat ruang tunggu.

Pak Rozak segera menemui seorang resepsionis yang berada di belakang mejanya yang tinggi dengan sentuhan marmer di atasnya.

Rupanya Pak Rozak sudah membuat janji temu dengan salah seorang dokternya. Kebetulan dokter itu yang biasa menangani Bu Sandra jika ke sana.

Dokter kulit yang ditemuinya adalah seorang wanita cantik berusia hampir setengah abad, namun wajah dan tubuhnya masih terlihat sangat muda.

Dokter itu kemudian memeriksa kondisi kulitnya lalu segera memberikan perawatan yang diperlukan.

Untuk pertemuan pertama ini kulit Anuradha hanya dibersihkan dan semua jerawatnya dikeluarkan dengan alat khusus.

Awalnya gadis itu takut kalau nanti rasanya sakit. Namun ternyata dia salah, wajahnya di beri semacam gel yang memberi efek dingin di kulit dan mengurangi peradangan

Setelah wajahnya selesai dibersihkan, dokter itu memberikannya salep untuk dioleskan pada wajahnya dan sebungkus obat untuk diminum.

Anuradha selalu mematuhi saran dokternya untuk menjaga pola makan, istirahat yang cukup dan berolahraga. Dia juga rutin mencuci wajahnya dan memakai salepnya. Dalam waktu kurang dari seminggu, jerawatnya mengering dan mengelupas.

Pada pertemuan berikutnya, dokter itu terlihat sangat puas dengan hasilnya. Dia kemudian mulai memberikan perawatan kulit yang membuat wajahnya terlihat lebih cerah, lebih halus dan lebih muda.

Anuradha bahkan mendapatkan treatment laser untuk menghilangkan bekas jerawat dan bekas luka di tubuhnya.

Belum pernah Anuradha begitu menyukai wajahnya seperti sekarang. Selama ini, dia menganggap bahwa dirinya adalah wanita terjelek di dunia ini.

"Nanti saya akan memeriksa hasilnya lagi pada pertemuan berikutnya." Kata dokter itu.

Pak Rozak terlihat senang melihat perubahan pada diri Anuradha. Gadis berjerawat yang tidak memiliki kepercayaan diri itu kini menjelma menjadi pribadi yang baru.

Anuradha diturunkan di sebuah salon kecantikan ternama. Pegawai salon segera membawanya duduk di depan sebuah kaca yang besar dan memiliki lampu-lampu di pinggirnya.

Seorang pria berwajah cantik mulai mencuci dan memotong rambutnya. Rambut pirang pria itu diikat asal menggunakan karet gelang. Beberapa kali Anuradha melirik wajah pria itu. Anuradha yakin pasti banyak wanita yang minder karena kalah cantik dari pria itu.

Dengan cekatan, pria yang memperkenalkan diri bernama Baby itu, mengolesi rambutnya dengan berbagai krim yang dia tidak tahu fungsinya.

Rambutnya beberapa kali dikeramas dan dikeringkan. Rambutnya juga dicatok dan disemprot beberapa kali. Kegiatan panjang itu membuatnya agak mengantuk.

Lalu setelah beberapa jam, Anuradha terbelalak sambil menutup mulutnya karena melihat rambutnya berubah menjadi sangat indah. Penampilannya sekarang mirip seorang model iklan shampo.

"Ingat, jangan sampai kena air selama 24 jam!" Pria itu tersenyum manis sekali.

Anuradha tersenyum dan mengucapkan terima kasih.

Terpopuler

Comments

ummy setiawati

ummy setiawati

dan ugly duck pun mulai berubah jadi beautiful swan🤗🤗

semangat update nya ya author

2022-02-07

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Kisah Kelam
2 Bab 2 Nasib Malang
3 Bab 3 Sebuah Tawaran
4 Bab 4 Make Over
5 Bab 5 Back To School
6 Bab 6 Makan Siang Gratis
7 Bab 7 Terlambat Masuk
8 Bab 8 Aku Yang Baru
9 Bab 9 Bertemu Dewi
10 Bab 10 Bekal
11 Bab 11 Penindasan
12 Bab 12 Ajakan Leo
13 Bab 13 Siasat
14 Bab 14 Kerja Bakti
15 Bab 15 Ulah Lana
16 Bab 16 Bersama Pak Guru Galak
17 Bab 17 Menghindar
18 Bab 18 Ketahuan
19 Bab 19 Jarak
20 Bab 20 Kenangan
21 Bab 21 Kenangan 2
22 Bab 22 Kejadian Tak Terduga
23 Bab 23 Sebuah Rasa
24 Bab 24 Patah Hati
25 Bab 25 Menghindar
26 Bab 26 Menghabiskan Malam Bersama
27 Bab 27 Ghibah
28 Bab 28 Pengakuan
29 Bab 29 Jadian?
30 Bab 30 Teman Curhat
31 Bab 31 Salah Paham
32 Bab 32 Baikan
33 Bab 33 Menghadapi Masa Lalu
34 Bab 34 Berwisata
35 Bab 35 Mengungkap Kebenaran
36 Bab 36 Di Tempat Baru
37 Bab 37 Awal Baru Di Negeri Orang
38 Bab 38 Sulit Melupakan
39 Bab 39 Teman Baru
40 Bab 40 Rencana
41 Bab 41 Hari Yang Menyenangkan
42 Bab 42 Orang Ketiga
43 Bab 43 Liburan Dimulai
44 Bab 44 Teman Yang Menyimpan Rahasia
45 Bab 45 Rencana Gagal
46 Bab 46 Sambutan Yang Hangat
47 Bab 47 Bertemu Kembali
48 Bab 48 Pergi Bersama
49 Bab 49 Di Balik Badai
50 Bab 50 Cinta Bersemi Kembali
51 Bab 51 Di Akhir Kencan
52 Bab 52 Menjenguk Belinda
53 Bab 53 Wanita Dari Masa Lalu
54 Bab 54 Rencana Belinda
55 Bab 55 Kabur?
56 Bab 56 Mencari Jean
57 Bab 57 Bertemu Jean
58 Bab 58 Di Pesta Tahun Baru
59 Bab 59 Pertengkaran Kecil
60 Bab 60 Bertemu Eiji
61 Bab 61 Kejutan Di Hari Minggu
62 Bab 62 Sehari Bersama Calon Mertua
63 Bab 63 Berpamitan
64 Bab 64 Bertemu Ayah
65 Bab 65 Hari Pernikahan
66 Bab 66 Malam Pertama
67 Bab 67 Memulai Kehidupan Rumah Tangga
68 Bab 68 Hidup Sebagai Seorang Istri
69 Bab 69 Gangguan
70 Bab 70 Kecurigaan
71 Bab 71 Orang Aneh
72 Bab 72 Pembunuhan
73 Bab 73 Paranoid
74 Bab 74 Tidak Salah Sangka
75 Bab 75 Menemukan Si Penguntit
76 Bab 76 Bingung
77 Bab 77 Wajah Sang Pembunuh
78 Bab 78 Penyesalan
79 Bab 79 Moving on
80 Bab 80 Lingkungan Baru
81 Bab 81 Pertemuan Dengan Pembunuh
82 Bab 82 Penemuan Kepala Para Korban
83 Bab 83 Petunjuk Kedua
84 Bab 84 Temuan
85 Bab 85 Menonton Latihan
86 Bab 86 Wanita Di Sebelah
87 Bab 87 Tantangan Dari Remy Ries
88 Bab 88 Apa Aku Gila?
89 Bab 89 Pengalaman Supranatural
90 Bab 90 Mencari Informasi
91 Bab 91 Runyam
92 Bab 92 Wanita Yang Koma
93 Bab 93
94 Bab 94 Tertangkap
95 Bab 95 Melawan
96 Bab 96 Anuradha Hilang
97 Bab 97 Kalut
98 Bab 98 Dalang di Balik Layar
99 Bab 99 Perkelahian
100 Bab 100 Insiden
101 Bab 101 Kado Tahun Baru
102 Bab 102 Ibu
103 Bab 103 Penyesuaian
104 Bab 104 Di Rumah Sakit
105 Bab 105 Kabar
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Bab 1 Kisah Kelam
2
Bab 2 Nasib Malang
3
Bab 3 Sebuah Tawaran
4
Bab 4 Make Over
5
Bab 5 Back To School
6
Bab 6 Makan Siang Gratis
7
Bab 7 Terlambat Masuk
8
Bab 8 Aku Yang Baru
9
Bab 9 Bertemu Dewi
10
Bab 10 Bekal
11
Bab 11 Penindasan
12
Bab 12 Ajakan Leo
13
Bab 13 Siasat
14
Bab 14 Kerja Bakti
15
Bab 15 Ulah Lana
16
Bab 16 Bersama Pak Guru Galak
17
Bab 17 Menghindar
18
Bab 18 Ketahuan
19
Bab 19 Jarak
20
Bab 20 Kenangan
21
Bab 21 Kenangan 2
22
Bab 22 Kejadian Tak Terduga
23
Bab 23 Sebuah Rasa
24
Bab 24 Patah Hati
25
Bab 25 Menghindar
26
Bab 26 Menghabiskan Malam Bersama
27
Bab 27 Ghibah
28
Bab 28 Pengakuan
29
Bab 29 Jadian?
30
Bab 30 Teman Curhat
31
Bab 31 Salah Paham
32
Bab 32 Baikan
33
Bab 33 Menghadapi Masa Lalu
34
Bab 34 Berwisata
35
Bab 35 Mengungkap Kebenaran
36
Bab 36 Di Tempat Baru
37
Bab 37 Awal Baru Di Negeri Orang
38
Bab 38 Sulit Melupakan
39
Bab 39 Teman Baru
40
Bab 40 Rencana
41
Bab 41 Hari Yang Menyenangkan
42
Bab 42 Orang Ketiga
43
Bab 43 Liburan Dimulai
44
Bab 44 Teman Yang Menyimpan Rahasia
45
Bab 45 Rencana Gagal
46
Bab 46 Sambutan Yang Hangat
47
Bab 47 Bertemu Kembali
48
Bab 48 Pergi Bersama
49
Bab 49 Di Balik Badai
50
Bab 50 Cinta Bersemi Kembali
51
Bab 51 Di Akhir Kencan
52
Bab 52 Menjenguk Belinda
53
Bab 53 Wanita Dari Masa Lalu
54
Bab 54 Rencana Belinda
55
Bab 55 Kabur?
56
Bab 56 Mencari Jean
57
Bab 57 Bertemu Jean
58
Bab 58 Di Pesta Tahun Baru
59
Bab 59 Pertengkaran Kecil
60
Bab 60 Bertemu Eiji
61
Bab 61 Kejutan Di Hari Minggu
62
Bab 62 Sehari Bersama Calon Mertua
63
Bab 63 Berpamitan
64
Bab 64 Bertemu Ayah
65
Bab 65 Hari Pernikahan
66
Bab 66 Malam Pertama
67
Bab 67 Memulai Kehidupan Rumah Tangga
68
Bab 68 Hidup Sebagai Seorang Istri
69
Bab 69 Gangguan
70
Bab 70 Kecurigaan
71
Bab 71 Orang Aneh
72
Bab 72 Pembunuhan
73
Bab 73 Paranoid
74
Bab 74 Tidak Salah Sangka
75
Bab 75 Menemukan Si Penguntit
76
Bab 76 Bingung
77
Bab 77 Wajah Sang Pembunuh
78
Bab 78 Penyesalan
79
Bab 79 Moving on
80
Bab 80 Lingkungan Baru
81
Bab 81 Pertemuan Dengan Pembunuh
82
Bab 82 Penemuan Kepala Para Korban
83
Bab 83 Petunjuk Kedua
84
Bab 84 Temuan
85
Bab 85 Menonton Latihan
86
Bab 86 Wanita Di Sebelah
87
Bab 87 Tantangan Dari Remy Ries
88
Bab 88 Apa Aku Gila?
89
Bab 89 Pengalaman Supranatural
90
Bab 90 Mencari Informasi
91
Bab 91 Runyam
92
Bab 92 Wanita Yang Koma
93
Bab 93
94
Bab 94 Tertangkap
95
Bab 95 Melawan
96
Bab 96 Anuradha Hilang
97
Bab 97 Kalut
98
Bab 98 Dalang di Balik Layar
99
Bab 99 Perkelahian
100
Bab 100 Insiden
101
Bab 101 Kado Tahun Baru
102
Bab 102 Ibu
103
Bab 103 Penyesuaian
104
Bab 104 Di Rumah Sakit
105
Bab 105 Kabar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!