Bab 2 Nasib Malang

Melihat Angga lagi, seolah menabur garam pada lukanya. Meski sepuluh tahun sudah berlalu, namun dia belum bisa beranjak dari masa lalunya.

Dilihatnya Angga turun di sebuah halte. Untunglah dia tidak harus melihatnya lebih lama lagi. Baru kali ini dia melihatnya lagi sejak kelulusan sekolah.

Beberapa saat kemudian, Anuradha turun dari bus. Gadis itu melirik arlojinya, waktu sudah menunjukkan hampir tengah malam. Tubuhnya terasa sangat letih.

Ketika sedang membuka pintu kontrakannya, tiba-tiba ada seorang wanita yang menghampirinya. Wajah wanita itu sangat pucat dan seluruh tubuhnya gemetar.

"Maaf, ibu ini siapa?"

"Tolong saya! Ada orang yang mengejar saya." Tubuh wanita itu gemetaran.

Dengan panik Anuradha membuka pintu dan menyuruhnya masuk. Wanita itu terlihat sangat syok.

"Diminum dulu tehnya!" Anuradha menyiapkan teh hangat dan menaruhnya di meja.

"Terima kasih." Dengan kedua tangan gemetar wanita itu meraih cangkir teh dan menyesapnya.

"Maaf, bisakah saya pinjam telponnya?"

"Iya, silakan." Anuradha menyerahkan ponselnya kepada wanita itu.

Terlihat jari-jarinya yang lentik mengetik angka-angka di layar ponsel. Kemudian setelah terdengar nada sambung, dia mulai berbicara.

"Ini Bu Sandra, tolong jemput saya sekarang! Lokasinya saya shareloc." Wanita itu kemudian mengetik lagi.

"Ini ponselnya, terima kasih ya. Kenalkan saya Bu Sandra." Dia mengulurkan tangannya kepada Anuradha.

"Saya Anuradha." Gadis itu menjabat tangan Bu Sandra sambil tersenyum.

"Terima kasih ya, sudah membantu saya."

"Sama-sama, Bu. Maaf, sebenarnya tadi Ibu kenapa?"

"Saya tadi dirampok! Saya naik taksi tapi ternyata taksi gadungan. Untung saja saya masih selamat. Soalnya tadi sopirnya masih mengejar saya, padahal dia sudah mengambil tas saya!" Bu Sandra masih terlihat ketakutan.

Anuradha terbelalak. Ternyata Bu Sandra baru saja mengalami hal yang mengerikan.

"Tok... tok... tok...!"

"Itu mungkin jemputan saya." Bu Sandra berdiri dan menghampiri pintu lalu segera membukanya.

Di depan pintu berdiri seorang pria yang mengenakan setelan jas yang rapi.

"Mobilnya sudah siap, Bu." Ucap pria itu.

"Terima kasih, Rozak."

Bu Sandra kemudian menoleh pada Anuradha. Wanita itu tersenyum sambil menggenggam tangan Anuradha.

"Terima kasih atas semua kebaikanmu, saya tidak akan pernah melupakannya."

Anuradha mengangguk. Diantarnya Bu Sandra sampai di depan pagar.

Wanita itu melambai dari jendela mobilnya yang dibuka separuh. Anuradha menatap kepergiannya sampai mobil itu menghilang di tikungan.

*****

Siang itu saat Anuradha sedang bekerja, ada seorang wanita cantik dengan pakaian super ketat dengan potongan dada rendah masuk.

Tapi anehnya wanita itu memperhatikannya dengan seksama dari atas ke bawah. Anuradha terkesiap ketika dia menyadari bahwa wanita itu adalah Silvi. Bagaimana bisa Silvi bisa ada di sini?

"Ternyata kamu kerja di sini?" Silvi mendekat dengan tatapan meremehkan.

"Iya, Sil" Jawab Anuradha.

"Ternyata kamu belum berubah, ya? Masih jelek!" Ucapnya menghina.

Anuradha diam saja. Dia menyadari bahwa Silvi ingin mencari gara-gara dengannya.

"Kenapa kok cuma bengong? Apa selain jelek, kamu juga bego ya?" Silvi menyeringai.

"Kamu juga belum berubah, Sil! Masih murahan!" Jawab Anuradha.

"Eh, hati-hati kamu kalo ngomong ya? Ngatain orang murahan, padahal semua orang juga tahu kalo kamu cewek murahan yang suka jalan sama om-om!" Terisak Silvi marah. Wajahnya yang putih dan glowing menjadi merah padam.

"Jangan bicara sembarangan!" Balas Anuradha.

"Ada apa ini, kok ribut-ribut?" Seorang pria berkemeja putih datang mendekat.

"Perempuan ini sudah menghina saya! Sebagai pembeli di sini, saya enggak terima!" Silvi berbicara dengan berteriak.

"Apa betul kamu menghina, mbak ini?" Tanya pria itu yang menjabat sebagai manager toko.

"Iya, Pak. Tapi dia duluan yang mulai menghina saya!" Anuradha mencoba membela diri.

"Kelamaan! Tinggal pecat aja Napa sih? Mana bos kalian?" Teriak Silvi seperti orang kesurupan.

"Saya manager di sini" Jawab manager tadi.

"Oh, bagus dong. Saya mau komplain dengan pelayanan kasir ini. Dia tidak sopan dan menghina saya murahan!"

Manager itu memperhatikan penampilan Silvi yang super seksi sambil menelan ludah. Dalam hati sebenarnya dia sependapat dengan Anuradha. Tapi karena wanita itu adalah seorang pembeli, maka dia tetap harus menghargainya.

"Anu, kamu cepetan minta maaf!" Perintah pria itu.

"Aku mint maaf Silvi" Anuradha dengan ikhlas meminta maaf.

"Saya enggak butuh permintaan maaf dari kamu!" Jawab Silvi ketus. Dia malah mengambil ponsel dan merekam Anuradha serta manager itu.

" Mbak mau apa? Kenapa merekam saya tanpa izin?" Tanya manager itu.

"Mau saya viralkan, bahwa di toko ini karyawannya tidak ramah dan suka menghina!"

"Mbak, jangan seperti itu! Dia kan sudah minta maaf."

"Saya maunya dia dipecat!" Teriak Silvi sambil berkacak pinggang.

"Jangan seperti itu dong, mbak! Kasihan dia kalau dipecat."

"Saya enggak peduli ya, anda pilih pecat dia atau toko ini saya viralkan!" Ancamnya.

"Oke..oke..tenang,mbak! Dia akan saya pecat sekarang juga!"

Anuradha terbelalak tak percaya. Silvi membuatnya dipecat gara-gara masalah sepele.

"Tapi Pak, ini tidak adil" Teriak Anuradha, tak terasa air mata sudah membasahi pipinya.

"Hidup ini memang tidak adil, Anu!" Jawab manager itu. Dia memberikan gaji Anuradha tanpa pesangon.

Silvi tersenyum puas melihat Anuradha dipecat. Setelah itu dia pergi begitu saja tanpa berbelanja.

Anuradha berjalan pulang dengan langkah gontai. Entah kenapa nasibnya begitu sial. Sekarang dia harus mencoba melamar kerja lagi.

Di rumah kontrakannya, dia hanya mengurung diri di kamar. Rasanya dia sudah lelah dengan hidupnya yang selalu diremehkan dan dipandang hina.

"Drrt..drrt ..drrt..!"

Ponselnya yang terletak di meja bergetar. Dilihatnya foto ibunya di layar.

"Halo, Bu. Ada apa?" Tanya Anuradha.

"Kapan kamu pulang? Ibu mau bicara penting!" Suara ibunya terdengar di ujung sana.

"Sementara ini belum bisa, Bu."

"Jangan banyak alasan, pokoknya hari ini Ibu tunggu!" Ibunya kemudian mematikan sambungan telepon.

Mau tidak mau akhirnya Anuradha segera berkemas. Dia akan pergi ke terminal bus untuk mencari bus jurusan ke kotanya. Segera dipesannya ojek online. Setelah pengemudi berjaket hijau itu datang, Anuradha segera memboncengnya.

Di terminal ternyata Anuradha segera mendapat tiket dan kebetulan busnya langsung berangkat. Sepanjang perjalanan gadis itu melamun.

Mulanya bus yang ditumpanginya berjalan dengan kecepatan normal. Namun lama-lama sopir bus mengemudi dengan ugal-ugalan. Bus itu ngebut di atas batas kecepatan padahal jalanan sangat ramai.

Tubuh Anuradha terguncang-guncang, perutnya terasa mual. Dia agak menyesal sudah menaiki bus ini.

Tiba-tiba di sebuah tikungan sopir mengerem mendadak. Di depan mereka ada sebuah minibus yang mogok. Naas sopir bus tidak bisa mengendalikan laju bus yang dikendarainya. Akhirnya bus yang ditumpangi Anuradha menabrak pembatas jalan dan melompat jatuh ke jurang.

Bus itu berguling-guling beberapa kali sebelum akhirnya mendarat di dasar jurang. Tubuh Anuradha terhempas keluar lewat jendela yang pecah. Tubuhnya yang penuh luka dan berdarah, hanya diam tak bergerak.

Terpopuler

Comments

Erni Fitriana

Erni Fitriana

ya Allah setelah 10thn keremu mantan plus temen kencan mantan yg mulut soak😠😠😠😠😠😠
ya Allah Anu....semoga selamat

2024-07-08

1

Flouie

Flouie

silvi aneh banget ya, dia lebih kayak iri ke anuradha ...

2022-10-08

1

ummy setiawati

ummy setiawati

waduuuh, jadi pinisirin. kami tunggu up nya author sayang🤗🤗

2022-02-04

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Kisah Kelam
2 Bab 2 Nasib Malang
3 Bab 3 Sebuah Tawaran
4 Bab 4 Make Over
5 Bab 5 Back To School
6 Bab 6 Makan Siang Gratis
7 Bab 7 Terlambat Masuk
8 Bab 8 Aku Yang Baru
9 Bab 9 Bertemu Dewi
10 Bab 10 Bekal
11 Bab 11 Penindasan
12 Bab 12 Ajakan Leo
13 Bab 13 Siasat
14 Bab 14 Kerja Bakti
15 Bab 15 Ulah Lana
16 Bab 16 Bersama Pak Guru Galak
17 Bab 17 Menghindar
18 Bab 18 Ketahuan
19 Bab 19 Jarak
20 Bab 20 Kenangan
21 Bab 21 Kenangan 2
22 Bab 22 Kejadian Tak Terduga
23 Bab 23 Sebuah Rasa
24 Bab 24 Patah Hati
25 Bab 25 Menghindar
26 Bab 26 Menghabiskan Malam Bersama
27 Bab 27 Ghibah
28 Bab 28 Pengakuan
29 Bab 29 Jadian?
30 Bab 30 Teman Curhat
31 Bab 31 Salah Paham
32 Bab 32 Baikan
33 Bab 33 Menghadapi Masa Lalu
34 Bab 34 Berwisata
35 Bab 35 Mengungkap Kebenaran
36 Bab 36 Di Tempat Baru
37 Bab 37 Awal Baru Di Negeri Orang
38 Bab 38 Sulit Melupakan
39 Bab 39 Teman Baru
40 Bab 40 Rencana
41 Bab 41 Hari Yang Menyenangkan
42 Bab 42 Orang Ketiga
43 Bab 43 Liburan Dimulai
44 Bab 44 Teman Yang Menyimpan Rahasia
45 Bab 45 Rencana Gagal
46 Bab 46 Sambutan Yang Hangat
47 Bab 47 Bertemu Kembali
48 Bab 48 Pergi Bersama
49 Bab 49 Di Balik Badai
50 Bab 50 Cinta Bersemi Kembali
51 Bab 51 Di Akhir Kencan
52 Bab 52 Menjenguk Belinda
53 Bab 53 Wanita Dari Masa Lalu
54 Bab 54 Rencana Belinda
55 Bab 55 Kabur?
56 Bab 56 Mencari Jean
57 Bab 57 Bertemu Jean
58 Bab 58 Di Pesta Tahun Baru
59 Bab 59 Pertengkaran Kecil
60 Bab 60 Bertemu Eiji
61 Bab 61 Kejutan Di Hari Minggu
62 Bab 62 Sehari Bersama Calon Mertua
63 Bab 63 Berpamitan
64 Bab 64 Bertemu Ayah
65 Bab 65 Hari Pernikahan
66 Bab 66 Malam Pertama
67 Bab 67 Memulai Kehidupan Rumah Tangga
68 Bab 68 Hidup Sebagai Seorang Istri
69 Bab 69 Gangguan
70 Bab 70 Kecurigaan
71 Bab 71 Orang Aneh
72 Bab 72 Pembunuhan
73 Bab 73 Paranoid
74 Bab 74 Tidak Salah Sangka
75 Bab 75 Menemukan Si Penguntit
76 Bab 76 Bingung
77 Bab 77 Wajah Sang Pembunuh
78 Bab 78 Penyesalan
79 Bab 79 Moving on
80 Bab 80 Lingkungan Baru
81 Bab 81 Pertemuan Dengan Pembunuh
82 Bab 82 Penemuan Kepala Para Korban
83 Bab 83 Petunjuk Kedua
84 Bab 84 Temuan
85 Bab 85 Menonton Latihan
86 Bab 86 Wanita Di Sebelah
87 Bab 87 Tantangan Dari Remy Ries
88 Bab 88 Apa Aku Gila?
89 Bab 89 Pengalaman Supranatural
90 Bab 90 Mencari Informasi
91 Bab 91 Runyam
92 Bab 92 Wanita Yang Koma
93 Bab 93
94 Bab 94 Tertangkap
95 Bab 95 Melawan
96 Bab 96 Anuradha Hilang
97 Bab 97 Kalut
98 Bab 98 Dalang di Balik Layar
99 Bab 99 Perkelahian
100 Bab 100 Insiden
101 Bab 101 Kado Tahun Baru
102 Bab 102 Ibu
103 Bab 103 Penyesuaian
104 Bab 104 Di Rumah Sakit
105 Bab 105 Kabar
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Bab 1 Kisah Kelam
2
Bab 2 Nasib Malang
3
Bab 3 Sebuah Tawaran
4
Bab 4 Make Over
5
Bab 5 Back To School
6
Bab 6 Makan Siang Gratis
7
Bab 7 Terlambat Masuk
8
Bab 8 Aku Yang Baru
9
Bab 9 Bertemu Dewi
10
Bab 10 Bekal
11
Bab 11 Penindasan
12
Bab 12 Ajakan Leo
13
Bab 13 Siasat
14
Bab 14 Kerja Bakti
15
Bab 15 Ulah Lana
16
Bab 16 Bersama Pak Guru Galak
17
Bab 17 Menghindar
18
Bab 18 Ketahuan
19
Bab 19 Jarak
20
Bab 20 Kenangan
21
Bab 21 Kenangan 2
22
Bab 22 Kejadian Tak Terduga
23
Bab 23 Sebuah Rasa
24
Bab 24 Patah Hati
25
Bab 25 Menghindar
26
Bab 26 Menghabiskan Malam Bersama
27
Bab 27 Ghibah
28
Bab 28 Pengakuan
29
Bab 29 Jadian?
30
Bab 30 Teman Curhat
31
Bab 31 Salah Paham
32
Bab 32 Baikan
33
Bab 33 Menghadapi Masa Lalu
34
Bab 34 Berwisata
35
Bab 35 Mengungkap Kebenaran
36
Bab 36 Di Tempat Baru
37
Bab 37 Awal Baru Di Negeri Orang
38
Bab 38 Sulit Melupakan
39
Bab 39 Teman Baru
40
Bab 40 Rencana
41
Bab 41 Hari Yang Menyenangkan
42
Bab 42 Orang Ketiga
43
Bab 43 Liburan Dimulai
44
Bab 44 Teman Yang Menyimpan Rahasia
45
Bab 45 Rencana Gagal
46
Bab 46 Sambutan Yang Hangat
47
Bab 47 Bertemu Kembali
48
Bab 48 Pergi Bersama
49
Bab 49 Di Balik Badai
50
Bab 50 Cinta Bersemi Kembali
51
Bab 51 Di Akhir Kencan
52
Bab 52 Menjenguk Belinda
53
Bab 53 Wanita Dari Masa Lalu
54
Bab 54 Rencana Belinda
55
Bab 55 Kabur?
56
Bab 56 Mencari Jean
57
Bab 57 Bertemu Jean
58
Bab 58 Di Pesta Tahun Baru
59
Bab 59 Pertengkaran Kecil
60
Bab 60 Bertemu Eiji
61
Bab 61 Kejutan Di Hari Minggu
62
Bab 62 Sehari Bersama Calon Mertua
63
Bab 63 Berpamitan
64
Bab 64 Bertemu Ayah
65
Bab 65 Hari Pernikahan
66
Bab 66 Malam Pertama
67
Bab 67 Memulai Kehidupan Rumah Tangga
68
Bab 68 Hidup Sebagai Seorang Istri
69
Bab 69 Gangguan
70
Bab 70 Kecurigaan
71
Bab 71 Orang Aneh
72
Bab 72 Pembunuhan
73
Bab 73 Paranoid
74
Bab 74 Tidak Salah Sangka
75
Bab 75 Menemukan Si Penguntit
76
Bab 76 Bingung
77
Bab 77 Wajah Sang Pembunuh
78
Bab 78 Penyesalan
79
Bab 79 Moving on
80
Bab 80 Lingkungan Baru
81
Bab 81 Pertemuan Dengan Pembunuh
82
Bab 82 Penemuan Kepala Para Korban
83
Bab 83 Petunjuk Kedua
84
Bab 84 Temuan
85
Bab 85 Menonton Latihan
86
Bab 86 Wanita Di Sebelah
87
Bab 87 Tantangan Dari Remy Ries
88
Bab 88 Apa Aku Gila?
89
Bab 89 Pengalaman Supranatural
90
Bab 90 Mencari Informasi
91
Bab 91 Runyam
92
Bab 92 Wanita Yang Koma
93
Bab 93
94
Bab 94 Tertangkap
95
Bab 95 Melawan
96
Bab 96 Anuradha Hilang
97
Bab 97 Kalut
98
Bab 98 Dalang di Balik Layar
99
Bab 99 Perkelahian
100
Bab 100 Insiden
101
Bab 101 Kado Tahun Baru
102
Bab 102 Ibu
103
Bab 103 Penyesuaian
104
Bab 104 Di Rumah Sakit
105
Bab 105 Kabar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!