"dinda papi minta tolong buatkan kopi sayang, ayo cepat turun" ucap mami ana lembut
"kenapa dinda sih mi? kan ada bik ani sama bik surti" dinda bangun dari rebahan. meski menjawab tapi dinda tetep melakukan yang disuruh maminya
"nah gitu dong anak manis, sebentar lagi kan mau jadi istri orang" ledek mami ana
"mami mulai deh!" dinda kesal jika sudah membahas soal pernikahan
dinda membuatkan kopi dua cangkir untuk papi dan tamunya. lalu ia mengantarkan ke taman belakang rumahnya
"ini pi kopinya" dinda menaruh kopi di meja antara kedua pria yang sedang mengobrol
"duduk dulu, kita sedang bahas bisnis!" perintah papi tirta
"tapi pi!" dinda membantah namun melihat sorot mata papinya dia menurut dan duduk
dinda melirik lelaki tampan dengan wajah datar yang belum pernah ia temui sebelumnya, padahal orang tersebut adalah reza asisten papinya dan sudah bekerja hampir dua tahun ini. asisten papinya yang dulu resign karena sudah tua dan masa pensiun
"pi dinda masuk ya, dinda pusing" dinda beralasan karena tak mau nanti papinya memaksa untuk dinda kerja dikantor papinya
"dasar pemalas" ucap papi dinda yang kesal anaknya sangat sulit jika disuruh belajar bisnis. dinda sudah kabur dan reza melihat sekilas baru kali ini ia menatap anak dari bosnya itu
"kita makan malam bersama baru kamu boleh pulang" ucap papi tirta dan mengajak reza masuk ke dalam rumah.
reza pun mengikuti saja karena ia tak bosnya tak mungkin mengalah dalam perdebatan.
makan malam selesai dan reza berpamitan pulang sedangkan dinda sudah masuk kembali ke kamarnya
pagi hari
"pagi pi, mi" sapa dinda pada kedua orang tuanya
"pagi sayang" jawab mami ana sedangkan papi tirta hanya berdeham saja
"rapih sekali sayang mau kemana?" mami ana menyiapkan sarapan yaitu roti dan selai untuk suami dan juga dinda
"terima kasih mi, dinda mau kerja dong mi" jawab dinda dengan penuh semangat
"sesekali ke kantor papi dinda, apa kamu mau semua papi sumbangkan pada anak yatim. biar kita hidup seadaanya saja jika kamu tak mau meneruskan usaha papi" papi tirta kesal
"pi ngga boleh gitu" ucap mami ana menenangkan
"iya pi nanti dinda akan datang ke kantor papi kok, dinda berangkat dulu ya" pamit dinda dan berlari menuju garasi mobil milik keluargnya
dinda melajukan mobilnya menuju kantor tempatnya bekerja yaitu kantor om candra, dinda diberitahukan jika ia diterima dan hari ini mulai bekerja
sampai dikantor
"hai maya. yuk kita masuk" ajak dinda pada teman yang baru sehari dia kenal
"benarkan aku bilang kita pasti bertemu lagi" lanjut dinda berjalan menuju ruangan kantornya keduanya terpisah karena beda bagian
saat makan siang maya yang membawa bekal mengajak dinda untuk makan bersama. dinda pun menerima dengan senang hati karena ia jarang memakan masakan rumahan
"masakanmu enak, lain kali bawa lagi ya" ucap dinda ketagihan. karena maya tidak punya stok belanjaan untuk masak lagi esok hari. keduanya memutuskan berbelanja bahan makanan yang sangat lengkap dan dibayarkan oleh dinda sebagai ucapan terima kasih
beberapa hari berlalu keduanya makan siang bersama dan semakin akrab. dinda merasa punya adik karena usia keduanya berbeda lima tahun.
"may duluan ya" dinda lari terburu-buru keluar kantor. papinya sudah menunggu di depan kantor dan tak mau orang lain melihatnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments