Asisten Muda Milikku
" non bangun nyonya sudah mengunggu untuk sarapan" bik ani membangunkan dinda yang selalu bangun kesiangan
"sebentar lagi bik, masih subuh" ucap dinda enggan membuka matanya
"ehemmm" suara deheman dengan suara bass yang sangat dinda hafal ditelinganya yaitu papi tirta
"iya pi dinda bangun sekarang! " dinda lari ke kamar mandi tanpa melihat ekspresi papinya yang menyeramkan. setelah menyelesaikan ritual mandi paginya, dinda keluar kamar dengan mengenakan seragam putih hitam seperti anak magang.
"pagi mi, pi dinda langsung berangkat ya sudah terlambat" dinda mencium pipi kedua orang tuanya dan pergi melangkahkan kakinya ke garasi mobil
"dinda mau kemana pi? bukankah sudah resign dari perusahaan sebelumnya" tanya mami ana
"anak kita memang sangat aneh mi, orang lain ingin cepat-cepat mewarisi harta orang tuanya tapi dinda malah selalu saja menolak. dia tak mau kerja diperusahaan sendiri malah memilih kantor omnya" ucap papi tirta setelah menyelesaikan sarapannya
"papi berangkat dulu ya mi" pamit papi tirta dan mencium pipi istrinya. meski sudah usia kepala lima tapi papi tirta masih mesra dengan istrinya
"hati-hati pi" mami ana mengantarkan sang suami ke halaman depan rumah
*****
dinda sampai dikantor omnya yaitu adik dari papi tirta, dinda masuk dan berkenalan dengan salah satu wanita yang akan melamar pekerjaan yang sama dengan dinda
"hai namaku maya, kamu siapa? " ucap seorang wanita tersebut
"hai aku dinda" jawab dinda membalas uluran tangan dari maya. keduanya saling bercerita dan bertanya satu sama lain hingga saat interview pekerjaan. "aku duluan ya" ucap maya yang sudah lebih dulu selesai dengan interviewnya dan giliran dinda yang masuk ke dalam ruang penguji
beberapa saat kemudian dinda keluar kantor dan mengendarai mobilnya, di dekat gerbang ia melihat seseorang yang baru saja ia kenal tadi. dinda mengantarkan maya ke rumah kelurganya yang searah dengan dinda
lalu setelahnya ia pulang kerumahnya sendiri.
"mami" ucap dinda yang masih berada di depan pintu
"iya sayang, katanya kerja di kantor om candra kok sudah pulang nak" mami ana mengarahkan dinda untuk duduk disampingnya
"baru interview mi, belum kerja" ucap dinda lalu meminum jus milik maminya yang ada di meja
"lagi sayang jusnya? mami ambilkan ya" tanya mami ana hendak berdiri
"ngga usah mi, dinda mau tidur aja karena besok mulai kerja!" dinda melangkahkan kakinya ke lantai dua dimana kamarnya berada
sore hari papi tirta pulang kerja diantarkan oleh asistenya yang sudah kurang lebih dua tahun menemaninya dan membantu tugas kantornya.
"masuk dulu za, kita ngopi dulu" ajak pak tirta pada reza yang sudah dianggapnya sebagai anaknya karena keinginanya memilik anak laki-laki namun tidak kesampaian. tapi tak membuat papi tirta berpaling dari cinta sang istri
"terima kasih pak lain kali saja" reza masih sungkan pada pak tirta
"sudahlah kau juga tak ada yang menunggu kan di rumah, kita lanjut bahas bisnis sambil ngopi" pak tirta tak mau ditolak
"baiklah pak, saya parkirkan mobil dulu agar tak menghalangi jalan" reza memarkirkan mobilnya diantara deretan koleksi mobil mewah milik keluarga dinda
"papi sudah pulang, mau mami buatkan kopi atau yang dingin" tanya mami ana menyambut suaminya yang baru pulang dari kantor
"dinda sudah pulang mi, biarkan dinda saja yang buatkan dia harus bisa belajar seperti maminya" ucap pak tirta lalu melangkahkan ke kamarnya untuk berganti pakaian
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments