Pagi harinya Alenka bangun dengan badan yang terasa pegal diseluruh badannya.Dia membuka matanya dan teringat kejadian selamam.Dia harus merelakan impian yang selalu dia inginkan.Kuliah dan dapat pekerjaan lalu menikah dengan orang yang dia cinta kemudian memiliki anak yang lucu dan hidup bahagia selamanya.Impian itu harus rela Alenka kubur dalam-dalam.Tangisannya pun kembali pecah meratapi nasibnya kini.Tapi semua itu kembali dia pupus ketika mengingat senyuman ibunya.
"Habis mandi aku harus ke apotik beli obat." gumam Alenka kemudian beranjak dari tempat tidur untuk mandi.
Setelah selesai mandi Alenka turun untuk sarapan tapi dia tidak melihat dimana suaminya.Salah satu pembantunya pun berkata kalau tuan mereka sudah berangkat ke kantor sejak pagi.Alenka pun akhirnya sarapan seorang diri.Belum selesai sarapan sopir sekaligus asisten Gio datang membawakan ponsel untuk nyonyanya.
"Ini dari Tuan Gio. Di dalam sudah ada kartu dan jika Anda butuh bantuan disitu juga sudah ada nomernya tuan." ucap Asisten itu.
"Makasih." jawab Alenka dengan tersenyum sambil meneruskan makannya.Asisten itu hanya mengangguk tanpa bersuara lalu berpamitan.Mungkin karena sudah terlalu lama ikut tuannya jadi asisten itu ikutan dingin sikapnya.
Selesai makan Alenka kemudian keluar rumah mau menjenguk ibunya sekalian beli obat kontrasepsi di apotik.Meskipun sudah memberikan ponsel ke Alenka,ternyata Gio masih saja menyuruh anak buahnya untuk mengikuti Alenka.
Sebelum ke rumah sakit,Alenka memutuskan untuk berbelanja beberapa baju untuk dirinya sendiri.Tapi,ketika dia selesai berbelanja baju dia melihat ayahnya yang juga sedang di Mall itu bersama istri barunya dan seorang gadis kira-kira cuma berbeda 3 tahun dari umur Alenka.Rasa sakit terasa menusuk di dada Alenka,ketika dia melihat ayahnya sedang bersendau gurau dengan wanita yang telah menghancurkan keluarganya.
"Aku akan balas semua air mata yang telah Ibu aku tumpahkan atas kejahatan kalian." ucap Alenka dengan memegangi dadanya yang terasa amat sakit.
Alenka kemudian pergi dari tempat itu karena tidak mau melihat Ayahnya yang sudah tega mengusirnya dan ibunya.Dia juga mampir ke sebuah toko bunga untuk membeli bunga buat ibunya.Bunga Anggrek yang dia pilih karena ibunya suka sama bunga itu.
"Ibu cepat sembuh ya? Ibu harus kuat! Ibu tidak perlu khawatir dengan biaya atau hidupnya Al. Al sekarang sudah nikah Bu,dan suami Al itu baik dan juga kaya." ucap Alenka mencium tangan ibunya dengan menangis tersedu.
Kriingg Kriiinggg tiba-tiba ponsel Alenka berbunyi.Alenka melihat nama siapa yang meneleponya.Itu membuat Alenka membulatkan matanya.Karena,panggilan di ponsel Alenka bertuliskan Suami .
"Ya." jawabnya dengan malas-malasan.
"..."
Alenka memutar bola matanya dan menghela nafas mendengar perintah suaminya.Gio menyuruh Alenka untuk datang ke kantornya membawakan dia makan siang dan harus dia sendiri yang masak.Dengan kesal Alenka hanya bisa menurut apa kata Gio.Mengingat Gio lah bosnya dan dia hanya istri kontraknya.
Tak butuh waktu lama untuk memasak.Setelah selesai dan menyiapkannya Alenka bergegas ke kantor Gio.Di bagian resepsionis Alenka sempat di tolak oleh pegawai resepsionis,meskipun Alenka ngomong kalau dia disuruh sama bosnya sendiri yang memintanya untuk datang.
"Ah,sudahlah mungkin karena penampilan aku yang kayak gini." gumam Alenka meninggalkan kantor suaminya.
Sementara di ruangannya Gio sudah tak sabar menunggu Alenka.Dan akhirnya karena sudah tidak bisa menahan sabar Gio menelepon Alenka dan menanyakan kenapa dia belum juga datang,padahal jam istirahat sudah hampir habis.
"Aku tadi sudah kesana tapi aku ditolak di depan kantor kamu oleh karyawan kamu." jawab Alenka memberikan penjelasan.
"Kamu sekarang dimana?" tanya Gio.
"Aku di taman dekat kantor kamu." jawab Alenka.
Gio tanpa bertanya lagi langsung menutup telepon dan bergegas menemui Alenka di taman dekat kantornya.Alvin adalah asisten Gio,tak percaya kalau Gio pergi sendiri untuk mengambil makan siangnya.Alvin adalah salah satu orang kepercayaan Gio di kantor.Dia sudah menemani Gio selama lebih dari 5 tahun dan tidak pernah melihat bosnya seperti sekarang setelah putus hubungan dari mantan kekasihnya 2 tahun yang lalu.
"Tapi,,masa iya Pak Gio suka sama wanita yang baru saja dia kenal?" gumam Alvin menggeleng-gelengkan kepalanya.
Di tempat lain,.
Gio sudah menemukan dimana istrinya lalu mengajak Alenka ke kantornya.Tapi,Alenka tidak mau karena tadi sudah di tolak di depan kantor.Alenka beneran kehilangan muka jika masuk bersama bos mereka.Pasti karyawan Gio mikir yang nggak-nggak tentang dirinya.
"Kamu kan istri aku,takut apa?" tanya Gio menarik tangan Alenka agar mengikutinya masuk ke kantor.Semua mata terbelalak melihat bos mereka masuk bersama wanita yang ditolak di depan resepsionis tadi,kecuali Alvin yang emang sudah tahu semuanya.
"Kembali kerja sebelum Pak Gio marah!" ucap Alvin memperingati karyawan lain yang masih asyik menggosip.
Alenka merasa benar-benar kehilangan muka,namun Gio seolah tidak peduli dengan apa yang karyawannya gosipkan.Yach,mungkin karena emang sudah banyak skandal yang melibatkan dirinya.Gio menyuruh Alenka duduk dan menyiapkan makan siangnya.Alenka pun dengan patuh menuruti apa mau Gio.Bahkan Alenka pun mau disuruh untuk menyuapi Gio.
Tok tok tok
Pintu ruangan Gio diketuk oleh seseorang yang tak lain adalah Rama,Manager umum di kantornya Gio.Belum sempat disuruh masuk Rama sudah menyelonong duluan.Dan dia pun terkejut melihat Gio yang sedang disuapi oleh seorang wanita.
"Kenapa lo kesini?" tanya Gio sedikit sewot.
"Gue dengar lo bawa wanita lain lagi ke kantor? Makanya gue kesini karena gue penasaran." ucap Rama tersenyum beg*.
Masih dengan menguyah makanan Gio menjawab pertanyaan Rama dengan singkat."Hmm," gumamnya.
Sementara Alenka yang berada di depan Gio hanya diam saja seolah dia tak ada di situ saat kedua lelaki itu membicarakannya.Hanya saja Alenka berpikir berapa banyak wanita yang Gio bawa ke kantornya setelah mendengar pertanyaan Rama tadi.Nggak mungkin kalau dia yang pertama,karena Alenka tahu bahwa Gio adalah seorang playboy.
"Ini istri gue." ucap Gio mengagetkan Alenka karena kesepakatannya kemarin pernikahan itu selain hanya pernikahan kontrak tapi juga pernikahan tersembunyi.
"Gi," gumam Alenka pelan sembari menatap Gio.
"Udah nggak apa-apa,dia sahabat aku." jawab Gio menenangkan Alenka dan seolah tahu apa yang Alenka khawatirkan.
"Oh,jadi ini cewek itu? Hai,kenalin nama aku Rama." sapa Rama sambil memperkenalkan dirinya.
"Aku Alenka." balas Alenka dengan canggung.
Gio lalu memyuruh Rama untuk keluar dari ruangannya.Rama terbahak mendengar Gio mengusir dirinya karena Rama paham Gio ingin berduaan dengan istrinya itu.Tapi,sebelum dia keluar.Dia melihat Alenka sambil tersenyum menyirat sesuatu yang menarik bagi dirinya.Setelah Rama keluar,Alenka membereskan sisa makanan Gio dan berpamitan pulang.
"Siapa yang suruh kamu pulang?" tanya Gio menarik Alenka ke dalam pelukannya.
"Terus aku disini suruh ngapain? Kamu kan kerja." ucap Alenka meronta.
"Aku mau ulangi yang semalam." ucap Gio langsung melahap bibir Alenka.Alenka terbelalak dan mencoba mendorong Gio.Tapi Gio masih dengan bernapsu menciumi bibir Alenka dan mencium leher Alenka.
"Dasar mesum." omel Alenka yang tidak bisa melawan kekuatan Gio.Dan akhirnya hanya bisa pasrah dan tiga kali mereka melakukan di dalam ruang kerja Gio.
"Mandi aja di ruangan istirahat aku dan istirahat saja di dalam! Tunggu aku sampai selesai meeting kita pulang bareng!" perintah Gio mencium kening Alenka dengan lembut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
siti aisyah
mudah-mudahan gio org baik.....
2021-05-09
0
siti aisyah
mudah-mudahan gio org baik.....
2021-05-09
1
Anita Yoan
kasian alenka..jd pemuas nafsu gio 🤪
2021-02-26
1