Keesokan paginya Alenka bersama Gio pergi ke Kantor Urusan Agama untuk mendaftarkan pernikahan mereka.Berjuta pertanyaan masih memenuhi pikiran Alenka.Apa tujuan dan maanfaatnya Gio menikahi dirinya.Ah,sudahlah apapun itu yang penting sekarang aku sudah punya jaminan untuk hidup.Dan Ibu bisa mendapat pengobatan secara layak.Gio menatap Alenka yang sedari tadi hanya terdiam.
"Saking senangnya jadi istri aku sampai nggak bisa berkata-kata?" ucap Gio dengan PD-nya.Alenka menoleh dan menatap Gio yang senyum-senyum disampingnya.
"Ish,boleh nggak antar aku ke rumah sakit? Aku mau lihat Ibu." mohon Alenka yang juga sudah kangen sama Ibunya.
"Ke rumah sakit sekarang!" ucap Gio memerintah sopirnya.
"Baik tuan." jawab sopir itu dengan patuh.
Begitu sampai di rumah sakit Gio menyuruh Alenka untuk turun sendiri karena dia mau ke kantor ada meeting.Gio memberi Alenka sebuah ATM untuk membeli kebutuhan Alenka.Dan juga memperingati supaya Alenka tahu statusnya yang adalah wanita sudah bersuami.
"Iya." jawab Alenka yang sebenarnya jengah tapi dia hanya bisa menurut.Gio tersenyum senang melihat Alenka yang begitu patuh.Lalu meminta sopir untuk melajukan mobilnya.
Sepeninggal Gio,Alenka menyimpan ATM itu ke dalam tas dan masuk ke dalam rumah sakit untuk melihat keadaan Ibunya.Tapi,begitu dia berjalan melewati koridor dia tanpa sengaja menyenggol seorang lelaki yang sedang berjalan berlawanan dengan dia.
"Akh,maaf saya nggak sengaja." ucap Alenka dengan kaget melihat lelaki itu.Begitu juga lelaki itu terkejut melihat Alenka.
"Alenka?" gumam lelaki itu yang tenyata adalah mantan pacar Alenka sewaktu SMA.
"Jonas?" gumam Alenka kaget.
Mereka lalu duduk bersama dan mengobrol karena lama tidak ketemu juga.Meskipun berstatus mantan pacar tapi Alenka dan Jonas berusaha untuk tidak saling memusuhi.Mereka juga putus secara baik-baik dulu,karena Jonas yang harus pergi dulu untuk studynya ke Luar Negeri.
"Gimana kabar Ayah sama Ibu?" tanya Jonas yang membuat Alenka kembali teringat kejadian kemarin dan tak bisa menahan air matanya.Alenka menceritakan kalau hubungan Ayah dan Ibunya sudah tidak seperti dulu karena orang ketiga.
Karena,merasa iba melihat Alenka yang menangis.Jonas pun memberikan pundaknya untuk Alenka bersandar.Yang Jonas tahu keluarga Alenka dulu baik-baik saja.Bahkan terlihat orang tuanya sangat romantis tapi siapa sangka keluarga Alenka hancur karena orang ketiga.
"Maaf Jo,aku terlalu sedih jadi nggak sadar tadi." ucap Alenka kembali duduk dengan tegak.Alenka tersadar kalau sekarang dia sudah punya suami dan Jonas hanyalah mantan kekasihnya.
Jonas tersenyum canggung dan hanya menganggukan kepalanya."Sekarang kamu tinggal di mana?" tanyanya untuk mengalihkan rasa canggungnya.
"Aku tinggal di suatu tempat yang aman." ucap Alenka ragu-ragu takutnya Gio nggak suka kalau ada yang tahu kalau Alenka tinggal bersama dia.
Alenka lalu pamit untuk menjenguk Ibunya dan Jonas pun pamit pulang karena dia sudah selesai melakukan pemeriksaan.Tapi ternyata dari tempat yang agak jauh,Gio menyuruh orang untuk mengawasi gerak-gerik Alenka dan melaporkan setiap kejadian yang Alenka lakukan.
Di tempat lain,Gio menatap foto yang dikirim oleh orang yang memata-matai Alenka dengan tersenyum sinis."Boleh juga nih cewek,baru aku tinggal bentar aja udah bisa godain pria lain. Tapi siapa ya pria ini? Kok kayak nggak asing?" gumam Gio mengingat-ingat siapa lelaki yang bersama Alenka di rumah sakit itu.Karena,dari foto itu cuma kelihatan punggungnya saja.
Rama dan Boy yang merupakan sahabat juga pegawai di kantornya Gio masuk ke dalam ruangan Gio.Mereka berdua saling pandang ketika melihat wajah Gio yang terlihat serius.
"Kenapa bro?" tanya Rama mencoba mendekat ke Gio dan melirik ke ponsel Gio.Mata Rama terbelalak melihat foto seorang wanita di ponsel Gio.
"Dia siapa bro?" tanya Rama lagi penasaraan.
Gio tersenyum lalu meletakan ponselnya dan berkata kalau itu adalah istrinya.Seketika Rama dan Boy terbelalak tak percaya kalau Gio beneran menikahi wanita lain seperti yang pernah Gio diskusikan kepada mereka.
"Lo beneran nikahin cewek lain?" tanya Boy tak percaya dengan apa yang dia dengar.
"Iya. Gue ketemu cewek itu semalam terus pagi tadi gue dan dia daftarin pernikahan kita." jawab Gio dengan santai.
"Secepat itu?" tanya Rama kembali kaget.
"Ya. Sebelum dia pulang dan mengacaukan segalanya." jawab Gio dengan pandangan kosong dan menatap lurus ke depan.
Rama dan Boy hanya terdiam mendengar ucapan Gio.Mereka berdua tahu betul apa yang membuat Gio memutuskan untuk cepat-cepat menikah.Selain Rama dan Boy,Gio juga punya dua sahabat lagi yaiku Erka dan Gilang mereka berlima teman dari kuliah.Bukan hanya sekedar teman tapi mereka lebih kayak saudara.
Waktunya pulang kerja,Gio yang biasanya lembur sore itu bergegas pulang.Gio tidak menjemput Alenka di rumah sakit melainkan langsung pulang ke rumah.Karena,orang yang dia bayar untuk memata-matai Alenka memberitahu kalau Alenka sudah pulang.Sesampainya di rumah Gio mencari dimana istrinya.Salah satu pembantunya mengatakan kalau Nyonya rumah sedang memasak di dapur.Gio tersenyum melihat Alenka masak buat dia.
"Eh kamu sudah pulang. Kebetulan aku baru selesai masak. Yuk makan mumpung masih hangat!" ucap Alenka menyiapkan makan untuk suaminya.
Dengan lahap Gio menyantap masakan istri yang baru dia nikahi tadi pagi.Gio juga memuji rasa masakan Alenka.Alenka dengan bangga bercerita kalau dia dulu pernah kursus memasak.
"Dulu waktu Ibu masih sehat. Ibu selalu ngomong kalau jadi seorang wanita harus bisa melayani suami,ya salah satunya memasak untuk suami." ucap Alenka mengingat wejangan Ibunya.
Gio tersenyum kecil dan tiba-tiba berdiri mendekati Alenka lalu mengangkatnya.Alenka yang kaget langsung teriak-teriak minta diturunkan.Tapi,Gio hanya tersenyum dan tidak mau mendengar perintah Alenka.Gio melempar Alenka ke atas kasur lalu mulai membuka bajunya.
"Kamu mau apa?" tanya Alenka kaget melihat Gio membuka bajunya dan menutup matanya dengan kedua tangannya.
"Ibu kamu pernah bilang nggak? Kalau seorang istri itu tidak hanya menyenangkan urusan perut suaminya,tapi juga..." Gio menghentikan ucapannya,membuka tangan Alenka yang menutupi matanya dan menunduk melihat sesuatu yang bergerak di dalam celananya.
Alenka mengikuti gerakan kepala Gio yang menunduk dan melihat sesuatu yang menonjol dari celana Gio membuat Alenka berteriak histeris.Mendengar teriakan dari Alenka membuat Gio terbahak lalu mendorong Alenka sehingga Alenka terlentang di atas kasurnya.Gio mendekatkan wajahnya ke wajah Alenka yang memerah.Dengan sekuat tenaga Alenka mencoba berdiri tapi tidak bisa melawan tenaganya Gio.
"Tunggu dulu, di surat perjanjian itu kan tidak ditulis kalau kita harus melakukan itu kan?" tanya Alenka mengingatkan isi dari perjanjian itu.
"Emang tidak tertulis,tapi melakukan itu adalah salah satu syarat untuk jadi istri yang penurut." ucap Gio sambil tersenyum.
"Dasar cabul." omel Alenka masih berusaha mendorong Gio tapi masih tidak bisa melawan tenaga Gio.
"Nikmati saja! Aku akan melakukannya dengan hati-hati dan kamu akan merasakan kenikmatan yang tiada duanya." bisik Gio sambil memggigit telinga Alenka.Dan Alenka hanya bisa pasrah sembari menangis.Karena dia tidak menyangka keperawanannya harus hilang oleh orang yang tidak pernah sama sekali dia cintai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Erna Yunita
Hmmm......
2021-03-20
0
Sari Istiqomah
Assalamualaikum semangat berkarya thor,
Aku sudah like ya, mampir yuk keceritaku
Dia Untukku. Terimah Kasih.
2020-09-19
1
Dewi Kurnia
wow
2020-08-29
1