Selamat membaca ...
“Halo sayang,” ucap seorang pria di sebrang sana.
“Siapa kau?” tanya Diva dengan kesal.
“Apa kau sudah melupakanku sayang?” bukan menjawab, pria itu malah balik bertanya wanita cantik itu.
“Siapa kau, aku tidak punya banyak waktu untuk meladeni pria seperti dirimu, jika tidak mau mengatakannya, aku akan menutup sambungan telpon ini,” ancam Diva yang membuat pria itu tertawa di sebrang sana, tentu saja itu membuat Diva semakin emosi.
“Kau benar-benar sudah lupa, padahal tadi siang kita baru saja bertemu, kau memang sangat tega padaku,” ucap pria itu dengan nada yang sangat menjijikan di telinga Diva.
“Tuan, dari mana kau mendapatkan nomor pribadiku?” tanya Diva dengan panik, padahal selama ini ia tidak pernah memberikan kepada siapapun, kecuali pada keluarga dan sahabatnya. Miranda.
“Itu perkara yang sangat mudah bagiku, sebaiknya kau jangan lupakan nanti malam, sesuai janjiku, aku akan menjemputmu untuk makan malam,” ucap pria itu yang langsung memutuskan sambungan telpon secara sepihak.
“Kurang ajar! Memangnya siapa dia, kenapa dia berbuat seenak jidatnya, bahkan aku tidak tahu namanya sama sekali,” gerutu Diva yang sangat kesal pada pria asing itu. “Lebih baik aku istirahat saja dulu, aku terlalu lelah jika harus memikirkan hal itu,” gumam Diva yang langsung merebahkan dirinya di atas tempat tidur, tak butuh waktu lama, wanita cantik itu terlelap dalam tidurnya.
...----------------...
Di sisi lain, seorang pria tampan yang terlihat sangat bahagia setelah menghubungi wanita pujaan hatinya. Siapa lagi jika bukan Alfa.
“Hey, kenapa kau tersenyum seperti itu saat turun dari kamar, seperti orang jatuh cinta saja,” tanya seorang wanita paruh baya, yang masih terlihat cantik di usianya yang tidak muda lagi.
“Aku memang sangat bahagia Mah, pasti mamah juga akan sangat bahagia jika mendengar alasanku, karena apa yang mamah harapkan selama ini akan terwujud,” jawan Alfa yang sambil tersenyum merekah tanpa hilang sedikitpun, membuat Fara (Mamah Alfa) merasa bingung, namun ia tiba-tiba teringat keinginannya untuk segera mempunyai menantu.
“Apa maksudmu?” tanya Fara meyakinkan.
“Aku akan segera menikahi wanita yang aku cintai,” jawab Alfa dengan sangat percaya diri, membuat Fara senang, tapi ia juga merasa bingung, siapa wanita yang sudah menaklukan hati es milik putranya hanya dengan beberapa waktu saja.
“Apa kau serius, Mamah tidak pernah melihat wanita itu bersamamu, kapan kalian kenal?” tanya Fara penuh selidik.
“Tadi siang,” jawab Alfa dengan singkat, membuat Fara terkejut. Pasti bukan wanita baik-baik dan hanya menginginkan harta putranya saja, begitu pikir Fara.
“Dia bukan wanita baik-baik, pasti dia hanya ingin hartamu saja, mana mungkin wanita itu mau di ajak menikah dengan pria yang baru saja ia kenal,” ucap Fara yang mengeluarkan pendapatnya.
“Mah, percaya padaku, dia wanita yang baik, mamah pasti tahu jika aku tidak akan mudah tersentuh oleh wanita lain, hanya dia yang bisa meluluhkan hatiku mah,” ucap Alfa yang meyakinkan orang tua tunggalnya.
“Baiklah, mamah percaya padamu, apapun keputusanmu mamah akan selalu mendukungmu, siapapun pilihanmu, itu juga pilihan mamah, tapi ada yang harus mamah yakinkan untuk masa depanmu,” ucap Fara yang membuat Alfa mengerutkan dahinya.
“Apa itu Mah?” tanya Alfa yang bingung dengan Mamahnya.
“Apa dia juga mencintaimu?” tanya Fara menatap mata putranya dengan lekat.
“Tentu saja, meskipun dia tidak mencintaiku, aku akan tetap membuatnya mencintai diriku, itu pasti,” jawab Alfa dengan tegas, ia tidak akan pernah melepaskan wanita yang sudah mencuri hatinya pergi begitu saja.
“Mamah akan selalu mendukungmu, sayang, mamah juga ingin segera menggendong cucu,” ucap Fara dengan semangat, membuat Alfa tersenyum menanggapi ucapan sang Ibu.
...----------------...
Waktu sudah menunjukkan pukul 19:00 WIB.
Di sebuah kamar, ada seorang wanita cantik tengah frustasi, berguling kesana kemari di atas tempat tidur, memikirkan malam ini, seorang pria gila akan segera datang ke rumah untuk menjemputnya makan malam, entah apa yang ia pikirkan sampai ia merasa gugup seperti ini.
“Bagaimana ini, kenapa aku jadi gugup seperti ini, aku bahkan tidak kenal dengan pria tampan itu, pasti Mommy and Daddy salah paham padaku,” gumam Diva yang masih saja bergelut dengan isi pikirannya.
Tokk tokk tokk
Suara ketukan pintu dari arah luar pintu kamarnya, membuat wanita cantik itu terlonjak kaget dan langsung melirik ke arah sumber suara tersebut. Dengan langkah gontai ia menuju pintu kamarnya.
Ceklekk
Diva membuka pintu kamarnya, dan terlihat di depan pintu tersebut seorang wanita paruh baya yang masih cantik di usianya yang sudah tak muda lagi.
“Mommy, ada apa, oh iya diva lupa kalau sekarang sudah waktunya makan malam ya?” tanya Diva yang tersenyum kikuk, entah kenapa ia jadi terlihat aneh.
“Kenapa kau tidak bilang jika sudah punya calon suami, hah?” bukan menjawab pertanyaan Diva, Via malah balik bertanya pada putri cantiknya, membuat Diva mengerutkan dahinya tanda tidak mengerti dengan apa yang Mommy-nya ucapkan.
“Calon suami? Maksud Mommy apa?” tanya Diva heran dengan pertanyaan sang Mommy, entah sejak kapan ia mempunyai calon suami, seorang pacar saja tidak punya, pikirnya.
“Haha, putri mommy memang sangat pandai berbohong, tapi itu tidak apa, Mommy and Daddy sangat senang dengan ini, jadi mommy and daddy tidak perlu mencarikan calon suami lagi untukmu, dia sangat tampan, ayo cepat bersiap, dia sudah ada di bawah menunggumu dari tadi, dia sedang berbincang dengan Daddy mu, cepat ya! Mommy tunggu di bawah,” jawab Via yang sangat jauh sekali dengan topik pertanyaan yang dilontarkan Diva untuknya, terlebih lagi, wanita paruh baya itu bercerita dengan penuh semangat dan bahagia, membuat Diva tidak tega jika harus menghancurkan kebahagiaan orang tuanya.
Setelah kepergian sang Mommy, Diva segera bersiap untuk segera menemui pria kurang ajar yang sudah berani mengaku dirinya sebagai calon suaminya.
Diva melangkahkan kakinya menuruni anak tangga satu persatu dengan sangat cepat, terlihat di sana sudah ada pria yang di maksud orang tuanya.
“Sayang, kenapa kau lama sekali, kekasihmu sudah menunggu dari tadi,” ucap Devan pada putrinya yang baru saja datang. Diva melotot seketika saat melihat pria kurang ajar itu, tenyata pria yang baru saja ia temui tadi siang, yang sudah berani mengancam dirinya untuk datang ke rumah jika tidak ikut bersamanya.
“Tuan, kenapa anda bisa tahu rumah saya?” tanya Diva penuh selidik, membuat kedua orang tuanya heran dengan pertanyaan putrinya, bukankah seorang kekasih memang wajar jika mengetahui rumah kekasihnya, dan apa yang tadi putrinya panggil ‘Tuan?’ apa ada seorang kekasih memanggilnya dengan sebutan aneh seperti itu, begitu pikir Devan dan Via, sambil melirik satu persatu sepasang kekasih itu dengan penuh selidik.
...****************...
Tekan favorite agar dapat notifikasi jika sudah up.
Jangan lupa sedekah dengan like, vote, hadiah dan komen tentang ceritanya ...
Follow IG Author @aran_diah
Hatur nuhun.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
cah solo
good job alfa.. bucin mecin
2022-04-19
1
Erni Sari
hai aku mampir lagi. semangat terus
2022-03-07
1
🌷Tuti Komalasari🌷
Alfa baru kenal sehari udah langsung jatuh cinta 🤭
2022-02-21
3