CETAAAK!!
Suara hantaman penggaris kayu kemeja membuat seisi kelas spontan beralih kedepan dan semuanya langsung menatap dua orang pria yang beda usia itu.
"Selamat pagi Anak-anak!" ucap Pria paruh baya yang di tangan kanannya terdapat sebuah penggarisan kayu panjang.
"Selamat pagi pak" jawab seisi kelas secara bersamaan.
"Anak-anak, kita kedatangan guru baru, yang menggantikan Pak Rusli, silahkan Pak Andnan perkenalkan diri Anda," titah pria paruh baya tersebut.
"Terima kasih Pak Baskoro" balas pria yang di panggil Adnan,
"Sama-sama Pak Andnan. Kalau begitu saya permisi ya Pak" ujar pria paruh baya yang di panggil Baskoro.
"Iya Pak Baskoro silakan"
Setelah mendapatkan jawaban dari Adnan Baskoro pergi meninggalkan kelas Kirana, tinggallah Adnan yang masih berada di dalam kelas, lalu ia berjalan maju sedikit menghadap kearah arah para murid barunya.
"Pagi semuanya" sapa Adnan dengan melihatkan wajah datarnya.
"Pagi Pak!" jawab mereka secara serentak.
"perkenalkan saya wali kelas kalian yang baru. Nama saya Adnan Rayyan Salim, kalian bisa memanggil saya Pak Andnan saja usia saya 27 tahun, belum begitu tua bukan," ujar Adnan memperkenalkan dirinya pada murid-muridnya, yang terlihat masih tercengang karena melihat guru baru mereka yang terlihat tampan di mata mereka.
"Oke sekian acara perkenalannya sekarang kita lanjutkan saja pelajaran hari ini, oh iya tadi Bapak lihat ada yang terlambat, coba maju kedepan siapa yang terlambat tadi," lanjutnya dengan memasang wajah datarnya.
Kirana yang memang merasa terlambat Ia pun berdiri dan berjalan menuju kedepan kelasnya.
"Saya Pak yang terlambat!" kata Kirana sedikit ketus.
"Bagus! ternyata kamu menyadarinya, sekarang silahkan keluar, karena saya tidak suka mengajar seseorang yang tidak disiplin!," titah Adnan.
"Tapi Pak, saya terlambatkan jam pelajaran belum di mulai" bantah Kirana.
"Saya tidak suka di bantah! Silahkan kamu keluar! dan berdiri di depan tiang bendera dan beri hormat pada bendera!" tegas Adnan dengan memasang wajah dingin pada Kirana, membuat Kirana menjadi kesal.
Tanpa berkata apapun lagi Kirana menyentakkan kakinya dan langsung berjalan menuju ke halaman sekolah yang di tengahnya ada terdapat tiang bendera, Ia pun menjalani hukumannya dengan cara hormat pada bendera.
"Huh! masih baru sudah belagu tuh guru,!" gerutu Kirana terlihat kesal, "Lihat saja gue nggak akan pernah mau lagi mengikuti pelajarannya huh! Menyebalkan" gerutunya lagi. Namun ia tetap menjalankan hukumnya.
Satu jam telah berlalu, satu jam juga Kirana menjalankan hukumannya, hingga datang seorang wanita berseragam sama menghampiri dirinya.
"Boi, Lo di panggil sama Pak Adnan tuh," kata gadis belia itu.
"Cih! mau apa dia manggil gue? malas banget gue ngeliat tampang Dia!" gumam Kirana namun masih terdengar oleh wanita itu.
"Kok malas sih Boi? pak Adnan cakep banget tau, gue aja langsung jatuh cinta pada pandangan pertama Boi" kata gadis belia itu.
"Hei Noni! itu emang kebiasaan Lo! pantang liat yang bening langsung bilang cinta, Cih cinta Lo terlalu ngobral!" ketus Kirana sembari ia beranjak dari tempat hukumannya tadi dan berjalan menuju ke kelas mereka.
"Eh Lo Boi, sekate-kate bilang cinta gue ngobral, cinta gue suci tahu, bak salju yang putih bersih" kata wanita yang di panggil Noni oleh Kirana tadi, sambil ia mengikuti langkah Kirana menuju kelas mereka.
"Akh bodo amat emang gue pikirin, mau ngomong apa kek, sabodo dah" ketus Kirana yang terlihat cuek banget sama Noni.
"Huh! si Boi mah tega pisan ey!" keluh Noni, tapi tetap masih ingin di dekat Kirana selalu.
Sesampainya mereka di depan kelas Kirana pun mengetuk pintu kelasnya walaupun pintu tersebut tidak tertutup sama sekali, "Permisi Pak, apakah bapak memanggil saya?" tanyanya dengan masang wajah datarnya, terlihat sekali ia tidak menyukai guru barunya itu.
"Kamu yang bernama Dhita?" tanya Adnan dingin, dan langsung di anggukkan oleh Kirana, "Oke Dhita hari ini hukuman kamu sudah cukup, saya harap hukuman hari ini bisa kamu jadikan pembelajaran agar kedepannya kamu bisa disiplin dengan peraturan sekolah, apa kamu paham hm?" sambung Adnan lagi, dengan memasang tatapan tajam pada Kirana.
"Paham pak!" balas Kirana ketus
"Bagus! sekarang kamu boleh duduk!" ujar Adnan sembari ia melangkah pergi meninggalkan kelas Kirana. sedangkan Kirana melangkah menuju kebangkunya.
"Wah senangnya berdekatan dengan pak Adnan, aku dihukum beberapa kali juga rela asalkan bisa selalu dekat dengan pak Adnan ganteng itu," ujar seorang gadis yang duduk kursi tepat di depan Kirana, sambil memegang kedua pipinya.
"Woy, Salsabila, mata Lo udah katarak ya, kayak gitu di bilang ganteng? Cih, gantengan juga Alpian kemana-mana, guru sombong itu mah jauh!" kata Kirana ngasal.
"Hah? Pian Lo bilang ganteng Boi? wah berarti mata Dhita yang katarak dong, masa cowok tonggos kutu buku gitu di bilang ganteng, akh parah banget Lo Boi," celetuk Arya teman sebangkunya Kirana.
"Ah Lo nyambar aja sih Ar, kaya listrik! Lo nggak tahu aja, Pian itu bukan tonggos, tapi seksi tau," bela Kirana membuat Arya yang mendengarnya langsung tercengang, "Udah akh gue mau kantin, ayo Bil, kita ke kantin" kata Kirana lagi sambil menarik tangan cewek yang bernama Salsabila.
"Hah, Makin parah tuh anak, gue yang ganteng gini dia bilang biasa aja, giliran Alpian si cowok tonggos dibilang ganteng, hais parah parah emang ya" gerutu Arya dengan mata yang masih memandang kepergian Kirana.
______
Sementara itu Kirana dan Salsabila yang pergi ke kantin, tiba-tiba langkahnya langsung terhenti karena jalan mereka di hadang oleh dua pria tampan berseragam sama berdiri di depan mereka.
"Hai bidadariku, Abang sangat merindukanmu, sampai kapankah aku harus menunggumu Dhita sayang, terimalah bunga cintaku ini maka kamu akan resmi menjadi pacarnya Aku" ujar salah satu pria yang sedang berdiri di depan Kirana, sambil ia menekukan satu lututnya sembari ia menyerahkan setangkai bunga mawar merah kepada Kirana.
"Haiiis, nambah lagi orang sinting di sekolah ini" gerutu Kirana sambil ia memutarkan bola mata malasnya, "Benarkah kamu ingin menjadi pacar gue Pasha?" tanya Kirana berpura-pura lembut pada pria yang sedang bertekuk lutut yang di panggil Pasha oleh Kirana.
"Ho'oh Dhita, aku ingin menjadi pacar kamu" kata Pasha terlihat sumringah karena Kirana menanggapinya.
"Baiklah, maka kalahkan gue dulu, baru gue akan menerima Lo jadi pacar gue" balas Kirana sambil berkacak pinggang di depan Pasha.
"Hah? Aku tidak mungkin bisa mengalahkan kamu Dhit, kamukan macannya sekolah ini," ujar Pasha terlihat sedih mendengar syarat yang di ajukan Kirana.
"Kalau begitu jangan bermimpi jadi pacar gue!" cetus Kirana sambil ia berlalu meninggalkan Pasha yang masih berlutut.
"Kejam banget sih Lo Boi? Pashakan cinta Lo tuh tulus, padahal banyak banget yang menyukai Pasha, eh Lo dia yang datang malah di abaikan" tegur Billa yang terlihat kesal melihat penolakan Kirana terhadap Pasha.
"Akh bodo amat emang gue pikirin" balas Kirana terlihat cuek. Mendengar balasan Kirana Salsabila hanya menggelengkan kepalanya saja.
______
Jam sekolah pun telah berakhir, murid-murid sekolah TB pun berpulangan, termasuk Kirana dan Salsabila, yang terlihat sedang berjalan keluar kelas.
"Boi, pulang bareng yuk, nanti gue traktir deh" kata Salsabila didalam perjalanan menuju keluar gerbang sekolah.
"Sorry Bil, hari ini gue nggak bisa, kan Lo tau gue sekarang udah kerja, ya sudah gue harus secepatnya sampai di minimarket nih Bey Bil" balas Kirana yang kemudian ia langsung berjalan cepat meninggalkan Salsabila begitu saja.
Setelah meninggalkan sahabatnya Kirana berlari-lari kecil menuju sebuah minimarket yang tidak begitu jauh dari sekolah mereka. Sesampainya disana ia langsung masuk ke minimarket tersebut.
"Assalamu'alaikum pak Haji, maaf saya agak lama karena ada jam tambahan pelajaran" ujar Kirana pada seorang pria yang sedang duduk di belakang meja kasir.
"Eh Kana, tidak apa-apa Kana, jangan terlalu sungkan sama bapak mah, bapak memaklumi kamu, nama kamu masih sekolah, yang penting kamu harus giat belajar biar masa depan kamu cerah nantinya ya Nak" ujar pria yang di panggil pak Haji oleh Kirana.
"Makasih pak Haji, ya sudah Kana ganti pakaian dulu ya" pamit Kirana
"Pergilah Nak"
_____________
Jangan lupa tinggalkan jejaknya ya guys, dan kasih kritik dan saran agar Author bersemangat untuk memperbaikinya oke 🙏😉 Syukron 🙏🥰.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Eman Sulaeman
menyimaks
2022-08-19
0
itanungcik
tomboy tapi mau kerja dan pasti cowok banyak yang suka
2022-07-02
0
Mbah Edhok
takjub ... Badung tapi Kana mau bekerja ...
2022-06-19
0