Erlina mengetahuinya kalau putrinya telah membantunya. Namun Erlina tidak mau lepas tangan begitu saja, ia tetap berjuang demi anaknya. Karena keinginan satu yaitu ingin menjadikan Kirana orang yang sukses, makanya ia bekerja begitu keras agar ia bisa menguliahkan Kirana keperguruan tinggi. Maka dari itu ia bekerja serabutan kadang mengambil upah mencuci terkadang menerima pesanan kue dari warga, seperti pagi ini ia menerima pesanan kue, yang lumayan banyak.
"Kana hari ini kamu liburkan? Nanti bantuin Bunda bikin kue ya Nak, soalnya Tante Rita memesan kue cukup banyak nih, kamu bisakan Nak?" tanya Erlina pada kirana yang baru saja keluar dari kamarnya, Ia juga terlihat baru bangun tidur.
"Iya Bun, bisa kok" balas Kirana dengan suara khas bangun tidurnya.
"Alhamdulillah, ya sudah kamu mandi dulu gih, bunda kepasar dulu ya mau beli bahan kuenya, itu sarapan sudah Bunda siapkan juga tapi mandi dulu loh baru sarapan ya Nak" ujar Erlina terdengar lembut.
"Iya loh Bun, Kana tahu juga"
"Syukurlah, ya sudah Bunda pergi ya Assalamu'alaikum" pamit Erlina yang telah bersiap pergi dengan membawa sebuah keranjang yang ia taruh di lengannya.
"Iya Bun, hati-hati di jalan ya, Wa'alaikumus salam" Setelah salamnya di balas oleh anaknya Erlina pun langsung melangkah pergi menuju kepasar yang jaraknya lumayan jauh bila berjalan kaki. Namun karena ia merasa sayang untuk naik becak akhirnya ia memilih berjalan kaki.
Erlina berjalan sangat cepat, sehingga tanpa terasa ia sudah mendekati pasar tradisional. Namun saat ia sudah hendak memasuki pasar tersebut. Tiba-tiba matanya melihat seorang wanita yang sedang menelepon, menyebrangi jalan tanpa melihat ke kanan maupun ke kiri, hingga ia tak menyadari kalau sebuah mobil box sudah mendekatinya, membuat Erlina langsung berlari kearah wanita tersebut.
"Mbak minggir!!" teriak Erlina namun wanita itu seperti tak mendengarnya. Sehingga Erlina tak lagi memikirkan dirinya, Ia langsung mendorong wanita tersebut seraya berteriak, "AWAAAS!!"
BRUUUK!!
Wanita yang di dorong Erlina terjatuh kepinggir, namun tubuh Erlina langsung di sambut oleh mobil box tersebut sehingga ia terhempas jauh. Membuat wanita yang di selamatkan oleh Erlina kaget hingga tubuhnya gemetar menyaksikan kejadian itu, dan ia pun langsung berlari menghampiri Erlina.
" Astaghfirullah.. Astaghfirullah.. Mbak kamu nggak papa?" tanya wanita itu dengan suara yang gemetaran, sambil ia membalikkan tubuh Erlina yang posisinya telungkup, dan saat melihat wajah Erlina wanita itu kaget bukan main, "Astaghfirullah! Erlina?!" sentaknya, dan tanpa terasa air matanya mengalir begitu saja.
"Erlina, bangun Er! aku Sari teman kamu, bangun Erlina" teriak wanita yang menyebut namanya Sari tersebut sambil mengguncangkan tubuh Erlina.
Mendengar wanita itu menyebutkan nama Sari Erlina pun membuka matanya, "Ka-mu Pus-pita-sari? tanyanya dengan suara terbata-bata dan terdengar lemah.
"Iya Benar Er, aku Puspita Sari, hiks.. kenapa jadi begini, Er?" Sari memeluk tubuh Erlina begitu erat, "Tolong.. tolong saya angkat wanita ini ke mobil saya pak" teriak Sari pada para pria yang ada di sana.
"Baik Bu, ayo bantu Angkat" kata salah satu Pria yang ada di situ, lalu mereka pun mengangkat Erlina ke mobilnya Sari, dan setelah Erlina sudah berada di dalam dengan cepat Sari meminta supir untuk melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, menuju ke rumah sakit terdekat, sesampainya di rumah sakit Erlina langsung di bawa keruang UGD,
Sementara sari langsung menelpon keluarganya, ia menangis tak henti-henti hingga keluarganya sampai juga di rumah sakit.
"Ada apa Mah? kenapa kamu menangis seperti ini?" tanya seorang pria paruh baya yang baru saja datang bersama seorang pria muda dan seorang wanita muda juga.
"Pah, Mama hampir di tabrak mobil Pah, hiks dan Erlina.. hiks..Erlina yang sudah menyelamatkan Mama tapi, ia malah hiks.." tangis sari pecah, dan ia juga menceritakan bahwa Erlina adalah teman akrabnya ketika ia masih muda.
"Mah tenanglah, ini sudah takdir, kita tidak bisa menentangnya Mah" ujar pria muda menenangkan Sari.
"Adnan Mama tidak akan bisa tenang kalau Mama belum mengetahui hasil pemeriksaan Erlina" ujar Sari, membuat Pria muda yang di panggil Adnan itu terlihat sedih melihat Ibunya begitu sedih.
Dan di saat bersamaan seorang pria berjas putih keluar dari ruang UGD. Sari yang melihatnya langsung menghampiri Pria itu.
"Bagaimana keadaan teman saya Dok?" tanya Sari dengan tubuh terlihat gemetaran.
"Maaf Bu, kami sudah sangat berusaha, namun keadaan teman Anda semakin melemah, Oh iya adakah di antara kalian yang bernama Kana, karena beliau selalu menyebut-nyebut nama Kana," Mendengar perkataan Dokter tubuh sari semakin gemetaran.
"Apakah kami boleh melihatnya sekarang Dok?" tanya Adnan karna ia ingin Mama bisa bertemu pada Erlina.
"Silahkan Pak Rizwan" balas sang Dokter, Lalu mereka pun langsung memasuki ruang intensif, dan terlihatlah Erlina
"Papa hiks..hiks.. Erlina Pah hiks.." ucapnya sambil ia memeluk tubuh suaminya.
"Tenang Mah, mari kita kesana" ajak Rizwan sambil menuntun istrinya mendekati pembaringan Erlina.
"Ke-napa Ka-mu mena-ngis Sa-ri?" tanya Erlina saat melihat temannya sudah mendekatinya.
"Maaf Er, seharusnya aku yang berada di posisimu saat ini, hiks maaf karena aku kamu jadi seperti ini Er, hiks..hiks." kata Sari sambil ia meraih tangan sahabatnya itu.
"Sssth.. ini su-dah tak-dir Sa-ri ka-mu ti-dak bo-leh menye-salinya" balas Erlina dengan suara yang terdengar bata-bata dan masih terdengar lemah.
"Sa-ri apa-kah dia a-nak ka-mu?" tanya Erlina saat melihat Adnan yang sedang berdiri di samping Sari.
"Benar Er, Oh iya kamu masih ingat janji kita? bukankah kita berjanji ingin menjodohkan anak kita Er, Oh iya anak kamu perempuan apa laki-laki ER?" tanya Sari terlihat antusias. saat ingat dengan janji perjodohan anak mereka
"A-ku ing-at kok, an-akku Kana se-orang perem-puan, bi-sakah ki-ta mengwujudkan seka-rang Sari, apakah anak ka-mu Mau? tanya Erlina yang terlihat semakin lemah.
"Mau Er pasti mau, Iyakan kamu maukan menikahi Kana anak Tante Erlina?" kata Sari dan langsung bertanya pada anaknya.
Melihat keadaan Erlina, Adnan tidak punya pilihan lain dan akhirnya ia menyetujuinya,"Iya Mah, Tante, Adnan berjanji akan menikahi anak Tanta Kana" balas Adnan pasrah.
"Alhamdulillah bi-sakah ka-mu wu-judkan seka-rang ka-rena sepertinya Tante tidak bisa menunggu lama lagi"
mendengar perkataan Erlina Adnan tidak bisa menjawab ia hanya mengangguk dan tersenyum pasrah. Erlina nampak senang dan ia juga meminta Adnan untuk menjemput Kana setelah ia memberikan alamat rumahnya. Dan Adnan pun akhirnya pergi kerumah Erlina sesuai alamat yang diberikannya.
Sesampainya di alamat tersebut Adnan terlihat sedikit kaget saat melihat rumah yang terlihat sangat sederhana,"Inikah rumah Tante Erlina, kenapa kecil sekali?" gumamnya sembari ia mengetuk pintu rumah sederhana itu. Dan tak berapa lama pintu terbuka, Adnan terlihat kaget saat melihat orang yang membuka pintunya.
"Dhita?!" sentaknya Adnan terlihat kaget.
"Eh Pak Adnan?!" sentak Kirana juga,"Mau apa Bapak kemari?" tanyanya lagi terdengar ketus.
"Eh, saya mau menjemput Kana, apakah benar ini rumah Bu Erlina?"
Kirana mengerutkan keningnya saat mendengar pertanyaan gurunya itu, "Iya benar, tapi mau apa bapak menjemput Kana?" tanyanya masih ketus.
"Saya menjemput Kana Karena ibunya saat ini sedang di rumah sakit Ditha, jadi kamu jangan banyak bertanya lagi, cepat panggilkan Kana!" tegas Adnan.
"Apa Bunda di rumah sakit? ada apa dengan Bunda? tadi dia pergi baik-baik saja?!" tanya Kirana kini terlihat cemas.
"Aku tidak punya banyak waktu untuk menjelaskan pada kamu, cepat kamu panggilkan Kana!" tegas Adnan lagi yang terlihat semakin kesal mendengar pertanyaan Kirana.
"Saya Kana pak! saya putri satu-satunya ibu Erlina Kirana Ardhita!" seru Kirana terlihat geram melihat gurunya yang terlihat sombong dimatanya.
Mendengar perkataan Kirana, tanpa berkata apapun Adnan langsung menarik tangan Kirana, setelah ia menutup rumanya. Membuat Kirana bingung dengan perlakuannya.
___________
Selalu berikan Dukungan pada Author ya, agar Author semangat untuk tetap update Ok 😉🙏.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Eman Sulaeman
tegang juga y auto
2022-08-19
0
itanungcik
lanjut
2022-07-02
0
Sayyidati Fathonah
jadi terharu aq ...😥
2022-05-08
1