Kenny bangun terlebih dahulu agar Tiara tidak curiga tentang diri nya yang tertidur di atas ranjang.
"Tiara jangan sampai tau soal tadi malam, bahaya nanti dia mikirnya aku sudah mulai jatuh cinta lagi sama dia" gumam Kenny di dalam kamar mandi.
Tiara masih tertidur pulas di atas ranjang dan tidak mengingat kejadian tadi malam, dirinya benar benar tidak sadar.
Setelah Kenny selesai membersihkan diri nya ia keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit di pinggangnya, lalu ia menyibakkan horden besar yang menutupi jendela, matahari sudah bersinar dengan terang di luar dan saat Kenny membuka horden cahaya nya menyilaukan mata Tiara, Tiara pun merasa terganggu karna cahaya teramg itu dan ia terbagun.
"Aaaa" teriak Tiara saat melihat Kenny masih telanjang dada di hadapannya.
"Ada apa sih Ra ngagetin aja" tegur Kenny dengan tatapan dinginnya.
"Badan ka Kenny bungkus dulu deh, saya gk kuat liat nya" ujar Tiara sambil menutup wajahnya dengan selimut.
"Saya gak mau, cepet bangun mandi" suruh Kenny.
Tiara pun mulai sadar dirinya sedang berada di ranjang.
"Ka ko saya disini sih?" tanya Kenny.
"Saya gak tau, kamu tiba tiba saja ada di sini pas saya pulang" jawab Kenny dengan bohong.
"Gak ka, tadi malam saya nungguin ka Kenny di bawah" bantah Tiara.
"Terus kenaoa sekarang kamu ada disitu?" tanya Kenny dengan wajah meyakinkan.
Tiara hanya terdiam sambil mengingat kejadian tadi malam namun yang dia iangat hanya sampai ia tertidur karna menunggu Kenny.
"Sudah gak usah terlalu dipikirin, pergi mandi sekarang" suruh Kenny.
"Iyaaa kaa" jawab Tiara dan langsung bergegas menuju kamar mandi.
Kenny masih asik memilih dasi untuk ia pakai ke kantor.
Tiara sudah selesai mandi dan mengenakan piama karna ia sangat suka sekali memakai piama jika tidak ia hanya akan memakai daster saja.
"Kamu mau tidur lagi?" tanya Kenny yang heran melihat sang istri memakai piama setelah mandi.
"Gak lah ka, kenapa?" Tiara balik bertanya.
"Kenapa masih pakai piama?" tanya Kenny dengan wajah bingung.
"Saya suka" jawab Tiara enteng.
Kenny masih bingung dasi mana yang ia pakai, coklat susu atau navy bergaris putih.
"Yang coksu aja ka, kalem tau" saran dari Tiara.
"Tolong bantu saya" ujar Kenny sambil memberikan dasi coklat susu itu pada Tiara.
"Ka saya gak bisa ngikat dasi tau" ujar Tiara dengan jujur juga dengan wajah polosnya.
"Seriusan?" tanya Kenny yang tidak percaya.
"Serius ka, saya aja dulu waktu SMK di ikatin kalo gak saya pake peniti" jawab Tiara dengan jujur.
"Nyusahin yaa ternyata" gumam Kenny dan memakai dasinya sendiri.
"Ka saya boleh ikut gak?" tanya Tiara.
"Kemana?" tanya Kenny.
"Kemana ka Kenny pergi saya ikut" jawab Tiara dengan serius.
"Saya mau ke kantor ada meting" ujar Kenny.
"Iyaa saya mau ikut" ucap Tiara.
"Kaki kamu masih sakit kan, dirumah aja" tolak Kenny.
"Udah mendingan ka, saya janji gak bikin rusuh, saya diam di ruangan ka Kenny aja" ujar Tiara sambil mengulurkan jari kelingking nya untuk membuat janji.
Kenny berpikir sejenak, nampak nya ia ragu untuk mengijin kan Tiara ikut.
"Janji jangan bikin rusuh" ujar Kenny sambil menautkan kelingking nya kepada Tiara.
"Emm" Tiara mengangguk dengan semangat dan langsung memoleskan sedikit beda juga sedikit lipthin dan mengambil tas kecil milik nya.
"Ayo berangkat" ajak Tiara dengan semangat.
"Kamu gini aja?" tanya Kenny sedikit tidak percaya.
"Iyaa ka, kan cuman di dalam ruangan ka Kenny doang" jawab Tiara.
"Nanti di liat staf sama karyawan gimana?" tanya Kenny.
"Ya tinggal jawab aja 'Saya lebih nyaman pakai ini' udahh kan" jawab Tiara dengan enteng.
"Yasudah ayo berangkat" ajak Kenny dan berjalan mendahului Tiara.
Tiara mengikuti Kenny dibelakang dengan santai, mereka berangkat tanpa supir pribadi, karna memang para oekerja rumah Kenny sedang ijin.
"Ka Kenny udah sarapan atau belum?" tanya Tiara.
"Belum lah, kamu gak liat kamu aja bangun jam berapa" jawab Kenny sedikit ketus.
"Yaudah kita sarapan disana bentar yaa" ujar Tiara.
"Saya gak mau terlambat yaa" ucapan Kenny membuat Tiara menghela nafas panjang.
"Huhhh, saya suapin ka, ayo sarapan minggir bentar" ujar Tiara.
Kenny meminggirkan mobilnya, Tiara singgah ke tempat yang menjual bubur ayam dipinggir jalan, setelah membeli dua porsi bubur Tiara kembali ke mobil.
"Mau di suapin atau suap sendiri" tanya Tiara setelah sampai di mobil.
Tiara merapikan tempat untuk makan dengan tenang.
"Saya nanti aja" ujar Kenny dengan tatapan dingin nya.
Tiara membuka kotak bubur ayam miliknya dan memakannya.
"Eumm enakk" ujar Tiara sambil menyuao lagi, "Ka cobain deh enak tau" ujar Tiara sambil memberi sesendok bubur untuk Kenny.
Kenny hanya menatap datar Tiara, Tiara pun bingung kenapa Kenny menatapnya seperti itu.
"Bentar saya tukar sendok nya dulu" ujar Tiara yang mulai mengerti, namun tiba tiba saja Kennyangsung menyuap bubur yang sudah di sendok oleh Tiara.
Tiara pun tersenyum kagum karna Kenny mau satu sendok dengan nya.
"Gimana?" tanya Tiara.
"Biasa aja" jawab Kenny dengan santai.
"Sendok nya?" tanya Tiara lagi.
"Kenapa? bekas kamu kan? biasa aja ko, sama aja kaya bekas sendok Tasya" jawab Kenny dengan sengaja membuat Tiara cembury, padahal dirinya belum pernah memakai sendok bekas Tasya, ini baru oertama kalinya dan itu bekas Tiara.
"Ohh sama ya" ucap Tiara dengan tatapan kesal nya dan menyuap bubur itu dengan kasar.
Kenny yang melihat wajah sang istri hanya bisa tersenyum.
"Suap sendiri lah ka, saya males nyuapin" suruh Tiara.
"Yasudah saya gak makan" jawab Kenny dengan enteng.
"Yaudah gak usah" sahut Tiara sambil menatap keluar.
"Gimana saya bisa konsen rapat kalo perut saya kosong" sindir Kenny.
Tiara yang mengerti pun langsung menyuapi Kenny lagi, dengan senang Kenny menyambut suapan itu.
Setelah sekotak habis Tiara memberikan minum untuk Kenny lalu ia juga minum di botol bekas Kenny minum.
Kenny yang melihat itu tersenyum sambil memegangi bibir nya sendiri.
"Udah satu bibir" batin Kenny.
Tidak terasa akhirnya mereka berdua sudah tiba di perusahaan milik Kenny.
"Pak kita ada meting hari ini" ujar Nadira yang langsung menghampiri Kenny.
Tiara membawa kotak bubur yang masih tersisa tadi bersamanya, ia mengikuti Kenny berjalan namun lagi lagi Kenny berjalan sangat cepat membuat Tiara harus sedikit berlari untuk menyamakan nya.
Kenny yang memperhatikan langkah Tiara pun mengerti, Kenny sengaja bertahan sebentar dan menggenggam tangan sang istri sontak itu membuat Tiara dan Nadira terkejut.
Tiara tersenyum kagum diperlakukan seperti itu oleh Kenny.
"Apa apaansi si istri terpaksa gak asik banget si" batin Nadira yang tidak suka.
"Pak kenapa bu Tiara memakai piama ke kantor? bukannya kita ada rapat penting yaa sama clien, kalo dia liat bu Tiara gak rapi gini gimana?" tanya Nadira yang memancing Kenny untuk mengusir Tiara.
"Ka kan saya cuman di dalam ruangan ka Kenny saya gak keluar keluar deh janji" ujar Tiara menjelaskan kepada Kenny dengan raut wajah yang tidak ingin pergi.
"Tapi bu, ibu sangat mengganggu pemandangan perusahaan, nanti apa kata orang jika mereka melihat ibu" Nadira mengompori Kenny.
"Saya pake piama gini ganggu pemandangan ya?" tanya Tiara yang sedikit merasa tidak nyaman dengan ucapan Nadira.
"Bu, Tasya nanti mau kesini kalo dia liat ibu gimana? mending ibu di rumah aja gak usah ganggu pak Kenny" ujar Nadira dengan berani.
Nadira adalah teman Tasya, namun ia juga menyukai Kenny terutama untuk harta Kenny.
Tiara pun terdiam dan memperlambat langkah nya, ia menjadi malas untuk masuk ke dalam raut wajah nya seperti sedang meraju, Kenny juga berpikiran sama dengan Nadira bagaimana jika orang orang melihat Tiara dengan piama seperti itu.
Piama bernuansa lilac yang dikenakan Tiara sebetul nya cukup bagus ditambah sendal yang bertali seperti kaca juga tas kecil yang transparan membuat penampilan Tiara menjadi elegan.
"Yaudah saya nunggu disini aja" ucap Tiara dan ingin melepaskan genggaman Kenny, namun Kenny semakin erat menggenggam nya.
"Ikut aja ke dalam sesuai perjanjian awal" ujar Kenny.
Tiara pun mengangguk pelan, semua mata yang melihat Tiara nampak terpesona dengan penampilan Tiara hanya dengan piama Tiara bisa tampil elegan.
Rekan bisnis Kenny pun melihat pemandangan itu, mereka nampak terkejut melihat Tiara.
Entah apa yang terjadi setelah ini....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments