3

"Huhh untung saja" ujar Tiara menarik nafas lega.

"Terima kasih" ucap Kenny.

"Sama sama pak" jawab Tiara.

"Lain kali kita tidak perlu kesini lagi" ucap Kenny sambil berjalan mendehului Tiara.

"Pak tadi kan saya pengen gula_" perkataan Tiara dipotong oleh Kenny.

"Tasya!" panggil Kenny saat melihat sang kekasih sudah sendiri.

"Hah_" sahut Tasya yang terkejut.

"Kenapa masih disini?" tany Kenny.

"A_ anu sayang itu taksi online nya lagi gk ada" jawab Tasya sesikit gelagapan.

"Dih pembohongan publik ni orang" batin Tiara yang tidak suka.

"Yasudah biar saya antar kamu saja ya" ujar Kenny yang menggandeng Tasya keluar dari pusat pembelanjaan itu.

Bagaimana dengan Tiara, ia ditinggal Kenny padahal dirinya tidak tau arah jalan pulang karna jarang sekali ia keluar selain bekerja.

"Yahh gimana nih, pak Kenny udah pulang lagi, terus aku gimana?" Tiara bertanya pada dirinya sendiri.

Bodoh nya lagi Tiara lupa alamat rumah nya yang sekarang bagaimana bisa ia ingin memesan ojek online, jika alamat rumah nya saja ia tidak tau, ia ingin menelpon sang mertua namun ia tidak ingin Kenny ketahuan meninggalkannya.

Tiara terus berjalan dan entah berada dimana dirinya saja juga bingung dengan tempat yang ia lewati sekarang.

"Yahh nyasar nihh" keluh Tiara.

Sedangkan Kenny ia tengah asik mengantar sang kekasih pulang hingga lupa dengan istri nya.

Tiara mencoba menelpon Kenny namun selalu tidak di angkat.

...Tiara...

Pak saya nyasar nih

Pak bisa bantuin saya gak?

Saya beneran nyasar

Tiara mencoba mengirim pesan WhatsApp kepada Kenny namun tidak dilihat sama sekali oleh Kenny.

Tiara sudah mulai panik dan takut jika dirinya tidak bisa pulang ke rumah.

"Gimana mau pulang?" tanya Tiara pada dirinya sendiri sambil menahan tangis "Pak Kenny juga gak balas, mau minta tolong sama siapa?" ucap Tiara lagi yang akhirnya tidak dapat menahan tangis nya.

Di tengah terotoar ia berdiri dan berduduk hingga lelah karna kebingungan sambil menangis, dari kejauhan Diki melihat Tiara yang nampak aneh, jadi dia mencoba menghampirinya.

"Tiara, ngapain disini?" tanya Diki.

Tiara pun terkejut dan menangis sejadi jadi nya, karna ia sedikit lega bertemu dengan Diki.

"Saya nyasar pak Hikss...Hikss... huaaa" tangis Tiara pecah.

"Sudah sudah jangan nangis, biar saya antar yaa" ujar Diki sambil memeluk Tiara yang menangis.

Diki mengantar Tiara pulang ke rumah Kenny hingga selamat.

"Makasih yaa pak, kalo gak ada pak Diki saya gak tau deh harus gimana" ujar Tiara dengan lembut.

"Sama sama, lain kali kalo butuh sesuatu atau perlu sesuatu, kamu bisa hubungi saya, gak usah terlalu berharap sama Kenny" ujar Diki yang ada benar nya juga.

"Iyaaa pak" jawab Tiara sambil mengangguk pelan.

"Yasudah saya pergi dulu ya" Diki berpamitan.

"Iyaa pak, sekali lagi makasih yaa, hati hati di jalan" ujar Tiara.

Setelqh sampai di apartemen Tasya, Kenny langsung pulang dan ia baru menyadari jika Tiara sedang tidak bersama nya, lalu ia mengcek ponselnya dirinya sendiri pun terkejut saat melihat pesan dari Tiara.

Kenny yang khawatir langsung menelpon istrinya.

...Tiara...

Halo ada apa pak?

^^^^^^Kamu dimana sekarang?^^^^^^

Saya sudah dirumah

jawab Tiara dan langsung mematikan telepon nya padahal Kenny belum selesau berbicara.

"Saya ngerasa bersalah sudah lalai menjaga menantu mamah" ujar Kenny sambil menatap telepon yang baru saja mati.

Tiara di rumah sudah siap dengan piama tidur nya yang bergambar Doraemon.

"Malas banget sihh ngeliat pak Kenny" ucap Tiara dengan pelan.

"Mahh ada Tiara?" tanya Kenny pada Rinda.

Rinda pun terkejut karna Kenny terlihat begitu cemas.

"Ada ko, dia di kamar tadi? kenapasih kamu aneh banget masuk bukannya ucap salam malah panik gitu" ujar Rinda.

"Gak ada apa apa ko mah, ehh iyaa lupa Assalamualaikum" ujar Kenny.

"Waalaikumsalam" jawab Rinda dan meninggalkan Kenny.

Kenny terburu buru menuju kamar nya dan dilihat nya Tiara tengah berbaring di tempat nya.

"Kamu gak papa?" tanya Kenny saat masuk.

"Gak papa pak, untung aja tadi ada pak Diki, jadi dia yang antar saya pulang" jawab tiara dengan jujur.

"Kenapasih kamu ini suka sekali berurusan dengan Diki!" Kenny nampak kesal mendengar nama Diki dari mulut Tiara.

"Apaansih pak? saya udah telpon bapak tapi gak diangkat, saya chet juga gak di balas, untung aja ada pak Diki yang lewat, kalo gak gimana? saya gak bisa pulang" jawab Tiara yang tak kalah ketus dari suami nya.

"Kamu sengaja nyasar supaya ketemu Diki? atau kamu haus perhatian Diki !" ucapan Kenny membuat Tiara sakit.

"Ko bisa sih pak Kenny mikir gitu?" tanya Tiara dengan suara lirih, "Bukannya tadi bapak ya yang ninggalin saya" lanjut Tiara "Saya memang bukan istri idaman bapak, saya tau bapak sudah punya pilihan lain, tapi apa salah saya sampe bapak tega ngomong sekasar itu ke saya?" tanya Tiara sambil meneteskan air mata.

"Terus apa? kamu gak suka?" tanya Kenny dengan wajah kesal nya.

"Gak ko pak saya suka" jawab Tiara sambil menyeka air mata nya dengan kasar, kemudian ia keluar dari kamar meninggalkan Kenny sendiri.

Kenny bingung kenapa ia begitu tega berkata kasar kepada Tiara, bukan kah ini salah dirinya juga yang meninggalkan sang istri sendiriran.

"Kenapa pak Kenny mikirnya kaya gitu" batin Tiara "Apa akibat perjodohan yang dia benci, jadi dia juga benci sama aku" Tiara hanya bisa menangis dalam diam.

"Heyy menantu mamah, ko sendirian disini?" tanya Rinda yang menghampiri Tiara.

"Ehh_ mamah, gak papa ko" jawab Tiara sambil menyeka air mata nya.

"Kamu kenapa? berantem sama Kenny ya?" tanya Rinda.

"Gak ko mah, Tiara kangen aja sama mamah papah Tiara" jawab Tiara dengam bohong.

"Ohh gitu, kalo mamah boleh tau mamah kamu nama nya siapa ya? soalnya muka kamu mirip sekali dengan almarhumah sahabat mamah yang meninggal akibat kecelakaan" ujar Rinda.

"Nama mamah Tiara Sarah mah, nama papah Tiara Ramadhan" jawab Tiara dengan jujur.

"Dulu mamah sama sahabat mamah itu mau ngejodohin anak kita, tapi belum lagi ketemu sama anak nya, dia udah pergi deluan, nahh kebetulan banget nama yang kamu sebutin tadi sama persis sama sahabat nya mamah" ujar Rinda dengan jujur.

"Bentar deh Tiara ambilin foto mamah sama papah Tiara yaa" Tiara kembali ke kamar nya untuk mengambil foto kedua orang tua nya.

Kenny yang melihat Tiara masuk ke kamar dan dia hanya bisa menatap arah tujuan Tiara.

Setelah mengambil foto itu Tiara mendatangi Rinda dipinggir kolam dan memberikan foto kedua orangtua nya.

"Sayang ini beneran mamah kamu?" tanya Rinda yang tidak percaya dan kagum.

"Iyaa mah, ini mamah Tiara" jawab Tiara dengan jujur.

"Sayangg kamu anak sahabat mamah" Rinda memeluk Tiara dengan erat seperti orang yang enggan berpisah lagi.

"Jadi sahabat mamah Rinda mamah nya Tiara" Tiara pun membalas pelukan sang mertua.

"Takdir memang berpihak kepada kita nak" ucap Rinda sambil terus memeluk menantu nya.

Kenny melihat adegan itu dari kaca jendela nya dia pun terkejut saat mengetahuinya, Rinda memeluk Tiara dengan sayang dan itu membuat Kenny semakin merasa bersalah.

"Ternyata dia anak nya tante Sarah" batin Kenny.

Tiara kembali ke kamar untuk mengembalikkan foto kedua orang tua nya, namun nampaknya ua masih enggan untuk menatap mata Kenny.

Baru masuk saja Tiara langsung memalingkan wajah nya dari hadapan Kenny, semakin Tiara diam semakin Kenny merasa bersalah.

Tiara mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya, ternyata itu adalah binder berwarna lilac dengan sebuah pena berwarna ungu.

Tiara sangat suka sekali menulis kata kata yang begitu indah.

..."Jika memang hadirku adalah masalah untuk mu, maka aku akan pergi tanpa ada orang yang tahu"...

Tulis Tiara dengan perasaan yang sedih.

"Apa yang dia tulis?" batin Kenny yang bertanya tanya.

..."Tatapan mu membuat ku bingung, tatapan itu begitu dingin ketika melihat ku namun aku dapat merasakan kehangatan dari tatapan itu"...

"Selesai" ucap Tiara dengan senyuman lelah nya.

"Nulis apasih?" tanya Kenny dengan tatapan penasaran nya.

"Gak penting ko buat bapak" jawab Tiarq dengan ketus.

Kenny memilih diam daripada memperpanjang masalah nya dengan sang istri.

"Saya mau mint_" belum selesai mengatakan sesuatu, ponsel Kenny berbunyi.

...Tasya...

Sayang besok kamu ngantor gak?

^^^^^^Iya ada apa?^^^^^^

Aku mau bunga dong besok kan eniversery kita yang ke 1 tahun

^^^^^^Besok ya^^^^^^

Kenny berbicara dengan Tasya, dirinya juga sengaja membuat Tiara cemburu namun tiba tiba saja ponsel Tiara berbunyi.

...Pak Diki...

Lagi apa? udah tidur?

^^^Belum pak, ni masih nyantai^^^

Besok kamu sibuk gak?

^^^Gak tau sih pak, ada apa ya?^^^

Besokkan si Tasya ngundang saya buat ke acara eniversery nya dia sama Kenny, saya bingung mau ngajak siapa

^^^Oh eniversery nya di rayain, saya pikir cuman dirayain berdua^^^

Ya gak lah siapa yang gak kenal Kenny coba, berita soal berita Kenny nikah sama kamu pun semua orang tau, dan bahkan soal dia sama Tasya masih pacaran pun semua orang tau Tiara

^^^Kalo gitu saya gak perlu ikut ke acaranya kan, ^^^

^^^yang ada bikin saya malu pak, masa iya^^^

^^^ istri sah di gituin^^^

Kenny tidak mendengar Tiara berbicara apa dan dengan siapa karna ia mengangkat telepon dari Tasya di luar dan berniat membuat Tiara penasaran.

"Habis telponan sama siapa?" tanya Kenny dengan penasaran.

"Sama pak Diki" jawab Tiara dan langsung menutup telponnya.

***

Keesokan hari nya Kenny pergi ke kantor tanpa memberitahu Tiara karna pakaian Kenny yang begitu rapi ia tidak ingin Tiara mengetahui sesuatu.

Tiara terbangun dan tidak melihat Kenny sama sekali, mertua nya juga tidak ada di rumah karna semalam Rinda sempat berpamitan untuk pergi keluar kota.

"Pak Kenny mana ya?" tanya Tiara.

Tiara jarang memanggil Kenny dengan sebuta 'Ka' kecuali ada Rinda.

Diki mengirimi Tiara pesan.

...Pak Diki...

Jangan lupa nanti siang saya jemput, dandan yang cantik, saya butuh kamu untuk jadi teman saya di acara itu, anggap saja sebagai balasan karna saya sudah menolong kamu kemarin.

"Huhh gak enak nihh sama pak Diki kalo gak ikut" Tiara terdiam sebelum ia benar benar berdiri untuk membersihkan dirinya.

Sedangkan dikantor Kenny tengah sibukm mengurus pekerjaannya dengan di temani Tasya.

"Sayang ayo dong aku mau ke salon dulu buat acara nanti" rengek Tasya.

"Saya masih sibuk, kamu pergi saja sendiri" tolak Kenny.

"Ihhh kamu ini, nemenin istri terpaksa kamu aja, kamu bisa, masa nemenin aku gak bisa" Kenny terkejut mendengar ucapan Tasya.

"Kamu tau darimana?" tanya Kenny dengan serius.

"Ya taulah siapa coba yang gak tau sama istri terpaksa kamu" jawab Tasya.

Tiara sudah membersihkan dirinya dan ia masih enggan untuk sarapan.

Tidak terasa waktu begitu berlalu Tiara sudah siap dengan Dres Moca nya dan sedikit riasan sederhana di wajahnya di tambah pita mutiara yang ia kenakan, membuat nya terlihat begitu cantik, manis, dan anggun.

Sangat kebetulan sekali Tiara keluar dari pintu gerbang rumah nya, Diki sudah menunggu, Diki keluar untuk membuka kan pintu ia tercengang saat melihat Tiara yang begitu elegan dengan gaya sederhana nya.

Langsung saja mereka menuju tempat acara yang di buat oleh Tasya, Kenny begitu tampan berdiri di samping sang kekasih.

Diki turun dan membukakan pintu mobil untuk Tiara, semua mata tertuju pada mobil Diki yang sengaja memarkirkan mobil nya di dekat tempat acara, semua menantikan seseorang yang keluar dari mobil Diki, dari hels nya saja orang orang sudah penasaran menanti nanti.

Tiara keluar dari mobil Diki dengan senyum manisnya, mata para tamu yang ada disana termasuk Kenny juga terkejut melihat penampilan Tiara yang begitu elegan.

"Ayoo" ajak Diki.

"Iyaa pak" jawab Tiara dan mengiringi Diki.

"Wahh punya gandengan ya sekarang" tegur salah satu tamu.

"Iyaa masih calon" jawab Diki.

Namun seperti nya ada yang mengenali Tiara.

"Ini bukannya istri terpaksa nya Kenny yaa, yang di ceritain Tasya itu" ujar orang itu.

Tiara begitu terkejut mendengar ucapan orang itu, kata kata nya membuat Tiara sakit hati.

"Tidak, dia bukan istri terpaksa tapi mereka di jodohin cuman si Kenny mau mempertahanin hubungan nya sama Tasya, jadi Tiara hanya mengikut saja" ujar Diki membela Tiara didepan orang banyak.

"Yaelah Diki ngapain di belain si, dia itu perebut tau" ujar Tasya.

Kenny hanya diam melihat itu, Tiara pun semakin bingung apa kesalahan nya, masalah apa yang dia buat, sehingga banyak orang yang membenci nya karna menikah bersama Kenny.

"Ohh iyaa sebentar saya punya hadiah buat kamu" ujar Tiara yang berusaha baik di deoan Tasya dan ia menahan emosinya di depan banyak orang.

"Apa nihh?" tanya Tasya yang penasaran.

"Buka saja" jawab Tiara masih dengan senyumnya.

Betapa terkejutnya Tasya saat dibuka nya ternyata isi dari kotak kecil itu adalah liontin bundar yang sedang ramai.

"Terimakasih istri terpaksa Kenny" ujar Tasya sambil memeluk Tiara.

Tiara membalas pelukan itu "Sama sama Tasya" jawab Tiara dengan sopan.

Sebagian orang menilai Tasya tidak baik karna tidak tahu terima kasih, padahal Tiara baru saja memberinya hadiah.

"Ayo di santap hidangan nya" suruh Tasya pada para tamu.

"Ayoo Ra" ajak Diki.

Kenny terus menatap Tiara yang mengikuti Diki, hatinya sebenarnya panas melihat adegan itu namun di tahannya.

"Ko istri terpaksa Kenny gak malu sih datang kesini, bukannya udah ngerebut Kenny dari Tasya yaa" sindir salah satu tamu.

"Mana ikut sama Diki lagi, sengaja banget sih itu" sahut lainnya.

"Yang ngerebut Kenny dari Tasya siapa?" tanya Diki yeng emosi mendengar Tiara diperlakukan seperti itu.

Kenny ingin membela istrinya namun ia tidak mau membuat Tasya malu di acara ini.

Tasya sengaja berjalan mendekat kearah Tiara dan dia juga menyiram Tiara dengan minuman yang ia bawa dengan sengaja alhasil baju Tiara menjadi basah.

"Upss maaf istri terpaksa, lagian ngapain ada disini sih, kan bisa pindah" ujar Tasya tanpa rasa bersalahnya.

Para tamu menertawakan Tiara dengan baju basahnya.

"Hahaha lucu ya, masa istri sah kalah si" ujar para tamu.

"Iyaaa lawan dong, oh iya gak berani ya, soalnya kan hasil ngerebut yaaa" sindirnya lagi.

Tiara hanya bisa menangis karna ia malu diperlakukan seperti itu di depan suaminya sendir, bahkan suaminya tidak perduli.

"Nihh lagi aku tambahin" ujar Tasya menyiram Tiara lagi.

"Tiara kamu gak papa?" tanya Diki sambil membantu Tiara.

Tiara hanya mengangguk pelan sambil meneteskan air mata nya.

Kenny tidak tahan melihat Tiara di perlakukan seperti itu, ia mendekat ke tempat Tiara.

"Berdiri" suruh Kenny.

Tiara menggeleng pelan sebagai jawaban.

"Ra kamu gak nyaman disini ya?" tanya Diki yang khawatir.

Tiara pun mengangguk sebagai jawaban.

"Saya bilang berdiri Tiara !" bentak Kenny membuat semua orang terkejut karna suara Kenny yang menahan amarah.

Tiara pun berdiri dengan air mata yang terus mengalir Kenny menyeka air mata Tiara dengan lembut dan membawa Tiara kedalam pelukan nya, Tiara yang merasa tenang dan nyaman pun menangis didalam pelukan Kenny.

"Pak saya takut sama mereka, saya malu diginiin, saya salah apasih?" tanya Tiara sambil menangis.

"Udah kamu gak slah ko, mereka yang salah punya mulut tapi gak punya otak" jawab Kenny menenangkan Tiara.

"Bapak kenapa gak belain saya si?" tanya Tiara membuat Kenny terfiam mematung.

"Tiara kalo gak nyaman disini kita pergi" ujar Diki.

"Pak saya pergi dulu ya, maaf udah ganggu acara bapak" ujar Tiara dengan suara lirihnya.

"Siapa bilang kamu boleh pergi?" tanya Kenny dengan dingin.

"Tapi pak acara sudah mau di mu_" perkataan Tiara terpotong oleh Kenny yang emosi.

"Saya gak akan biarin kamu pergi sebelum ngeliat para manusia yang mempunyai mulut tapi punya otak memohon ke kamu" ucapan Kenny membuat para tamu terkejut dan meminta maaf pada Tiara.

"Maaf ya Tiara, udah ngejelekin kamu" ujar nya, dan banyak lagi yang meminta maaf, Tasya pun hanya bisa terdiam melihat Kenny membela istrinya.

"Ayo ikut saya pergi dari sini" ajak Kenny.

"Tapi pak Diki?" tanya Tiara sambil menatap Kenny.

"Diki bisa pulang sendiri" jawab Kenny dan menggandeng Tiara masuk kedalam mobilnya.

"Pak kita mau kemana?" tanya Tiara yang bingung.

"Kita pergi cari baju, baju kamu basah nanti masuk angin lagi" jawab Diki yang masih dengan tatapan dinginnya.

Tiara tersenyum bahagia melihat Kenny memperlakukannya dengan manis.

Setelah sampai di butik sang mertua Tiara diminta untuk memilih baju dan ia lagi lagi memilih baju yang sederhana saja setelah itu ia menggantinya.

"Cantik" gumam Kenny melihat sang istri dengan dress sederhana itu.

"Bagus gak pak?" tanya Tiara dengan senyuman manisnya.

"Biasa saja, anggap ini sebagai permintaan maaf saya kepada kamu soal kemaren" ujar Kenny yang tidak mau Tiara mengetahui perasaannya.

"Ohh jadi soal kemarin" batin Tiara yang tersenyum hambar, "Udah saya maafin ko pak" jawab Tiara dengan senyum nya.

"Terima kasih" ujar Kenny.

"Harusnya saya yang makasih udah di beliin dres ini warna nya ungu muda saya suka" ujar Tiara sambil memutar dirinya di depan cermin yang begitu besar.

Terpopuler

Comments

Enny Sulasmi

Enny Sulasmi

kenny plinnplan

2022-06-21

0

Sri Wahyuni

Sri Wahyuni

tiara kya ga pnya otak mau d hina2

2022-06-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!