"Saya takut, saya risih, saya gak enak, pak Kenny andai aja bapak paham perasaan saya tanpa harus say bilang ke bapak, saya takut pak ikut pak Diki" batin Tiara, tanpa ia sadari kini air mata nya mulai mengalir.
"Hikss...Hikss" Tiara menangis dalam diam namun batinnya terus mengeluh.
"Pak bantu saya" batin Tiara yang meminta bantuan pada suami nya.
Kenny sedikit terganggu dengan suara yang tidak begitu asing, karna ia merasa ada yang aneh dirinya kangsung menghampiri Tiara.
"Kamu kenapa?" tanya Kenny yang terkejut melihat Tiara menangis.
Bukan nya menjawab Tiara malah menangis sejadi jadi nya.
"Huaaaaa hiks...hikss" tangis Tiara pecah begitu saja.
"Jawab saya, kamu kenapa?" tanya Kenny.
Tiara sudah tidak kuat menahan semua ia mencoba untuk jujur kepada Kenny.
"Saya gak mau ikut pak Diki hiks.. hiks... saya takut pak, saya risih kalo ada di dekat pak Diki, saya benar benar gak sanggup kalo besok harus nemanin pak Diki" ujar Tiara yang menjelaskan sambil menangis tersedu sedu.
"Saya tidak bisa menolak permintaan Diki" ujar Kenny dengan tegas.
"Ya karna bapak takut di aduin ke pacar bapak kan" timpal Tiara.
"Pak saya mohon kali ini aja bantuin saya, ngertiin saya" mohon Tiara.
"Saya tidak bisa semudah itu untuk menolak permintaan Diki !" bantah Kenny.
Tiara menangis tersedu sedu.
"Terus saya harus gimana pak?" tanya Tiara sambil menangis.
Sebenarnya Kenny paham bagaimana perasaan istrinya tapi ia tidak mau kekasih nya mengetahui ini.
"Kamu cukup menemani Diki dan sedikit membantu nya itu saja" ujar Kenny yang mencoba menenangkan Tiara namun salah.
"Baik pak, saya paham" jawab Tiara yang langsung baik bangkit dan masuk kedalam kamar mandi.
Tiara membasuh wajah nya dan sengaja menyalakan keran untuk memudarkan suara tangisannya.
"Pak Kenny sama sekali gak ngerti, saya takut pak" batin Tiara.
sudah hampir dua jam Tiara tidak keluar dari kamar mandi membuat Kenny khawatir.
"Tiara gantian saya juga mau make kamar mandi" ujar Kenny dari luar.
Tiara membuka pintu dengan mata sembab nya, lalu ia berjalan ketempat tidur nya sambil terus menangis.
"Tiara kamu bisa diam gak sih? saya gak bisa tidur suara kamu berisik !!!" Kenny menjadi kesal.
Belum lagi Tiara memejam kan mata nya ponsel miliknya berbunyi.
"Halo selamat malam" ujar Tiara.
"Malam, bu Tiara saya minta tolong dokumen yang saya kirim ini kirim ulang ke email kantor jangan lupa di salin juga" ujar Nadira sekretaris Kenny.
"Baik bu, akan saya kerjakan sekarang juga" jawab Tiara sebelum telepon itu di tutup.
"Jadi istrinya pak Kenny bukannya kerjaan jadi ringan malah makin nambah" gerutu Tiara.
"Tiara tidur!!!" perintah Kenny.
"Sebentar pak saya masih ngerjain tugas dari bu Nadira" jawab Tiara.
"Tidur sekarang lampu mau saya matikan" ujar Kenny.
"Terserah bapak lahh saya cape ngomong sama bapak" ujar Tiara yang benar benar lelah menghadapi Kenny.
Kenny merasa tidak enak pada sang istri, ini juga sudah malam kenapa Tiara harus bekerja bukannya istirahat karna besok ia harus menemani Diki.
"Tiara ini sudah malam besok saja di lanjut" ujar Kenny membujuk sang istri.
"Pak ini saya di suruh sama sekretaris bapak, kalo besok saya kerjain gimana saya bisa nemani pak Diki" ujar Tiara dengan air mata yang mengalir begitu saja.
Lalu Kenny menelpon sekretarisnya.
"Nadira kenapa kamu menyuruh istri saya? itu tugas kamu bukan? saya tidak mau tau karna kamu sudah lancang memperlakukan istri saya, besok pagi kamu yang akan menggantikan istri saya menemani Diki untuk meninjau tempat baru" ujar Kenny dengan tegas.
Tiara pun tersenyum kagum pada suaminya yang mengerti tentang perasaannya.
"Makasih yaa pak" ucap Tiara sambil memeluk Kenny.
"Sekarang tidur yaaa" suruh Kenny dan Tiara mengangguk sebagai jawaban.
***
Pagi ini Tiara bangun seperti biasa setelah mandi ia turun ke bawah untu sarapan.
"Mah pak Kenny mana?" tanya Tiara.
"Pak Kenny?" tanya Rinda sedikit aneh.
"Ahhh maksud Tiara Ka Kenny" ujar Tiara memperjelas.
"Ohh tadi Kenny bilang ke mamah jangan bangunin kamu, tadi Kenny nya berangkat deluan, ada pesan Kenny lagi kamu tidak perlu lagi bekerja kamu cukup membantu Kenny saja" ujar Rinda.
"Eummm, iyaaa mahh" jawab Tiara.
"Oh iya tadi Kenny belum sarapan" ujar Rinda memberitahu sang menantu kesayangannya.
"Yaudah mah Tiara sarapan bareng ka Kenny aja ya, sekalian nemanin ka Kenny kerja, nanti Tiara pulang ko" ujar Tiara.
"Yaudah kamu santap dulu nih makanannya baru kamu pergi, hati hati di jalan ya nak" ujar Rinda.
"Iyaa mah" jawab Tiara.
Tiara di antar ke kantor oleh supir pribadi keluarga Kenny, sesampainya di kantor Tiara melihat pemandangan yang begitu membuatnya terpukul berada di sana.
"Makasih ya pak Asep, maaf ya saya ngerepotin" ujar Tiara sambil keluar dari mobil.
"Tidak apa apa non" jawab pak Asep.
Tiara masuk dengan suguhan yang sangat tidak ia suka, Kenny sedang bersama wanita lain yang entah berasal dari mana Tiara juga baru pertama melihatnya, wanita itu terlihat cukup dekat karna ia menyuapi Kenny makanan, padahal Tiara juga sedang membawakan sarapan untuk Kenny.
"Permisi" ujar Tiara dengan sedikit takut dan itu mengejutkan Kenny.
"Lanjut aja pak" ujar Tiara saat Kenny menatapnya.
Tanpa pikir panjang Kenny melanjutkan kegiatannya.
"Ya Allah kenapa dada hamba rasa nya sangat sesak" batin Tiara.
"Bu, ibu cari siapa ya?" tanya salah satu karyawan.
"Saya cuman mau bawain pak Diki sarapan" jawab Tiara.
Kenny yang mendengarnya langsung tersedak.
"Uhuk uhuk" tatapan Kenny menatap tajam kearah Tiara.
"Sayang pelan pelan makannya" tegur Tasya sambil memberi segelas air untuk sang kekasih.
"Terima kasih" ujar Kenny setelah meneguk airnya.
"Saya titip yaa" ujar Tiara dengan ramah dan karyawan itu mengerti kenapa Tiara memberikan makanan itu untuk Diki.
"Kenapa buat Diki?" batin Kenny yang nampak tidak suka.
"Tiara" panggil Kenny saat Tiara hampirenuju pintu keluar.
"Ada apa pak?" tanya Tiara sambil mendekat.
"Tunggu disini, setelah saya sarapan ikut saya ke ruangan atas" ujar Kenny dengan tegas.
"Sayang udah selesai kan yahh" ujar Tasya sambil membereskan tempat makannya.
"Ayo ikut saya" ajak Kenny sambil berjalan dengan cepat.
"Pelan pelan dong pak gak usah keburu" ujar Tiara.
"Saya masih lapar, bekal yang buat Diki tadi mana?" tanya Kenny yang nampak tidak suka.
"Bapak kan baru selesai makan nanti kalo muntah gimana?" tanya Tiara sedikit khawatir.
"Saya mau sarapan punya kamu!" perintah Kenny.
"Ba_baik pak" jawab Tiara sedikit gugup dan kembali mengambil bekal.
Di ruangannya Kenny tidak tenang sampai Tiara masuk dengan kotak bekal nya.
"Saya tadi belum sarapan, kesini supaya bisa sarapan bareng bapak, tapi pak Kenny udah sarapan deluan saya terlambat" ujar Tiara menceritakan tujuannya.
Saat hendak mengeluarkan bekal nya Diki datang langsung masuk untuk menanyakan apa saja yangbakan di bawa untuk tinjauan nanti.
"Eh pak Diki" sapa Tiara.
"Wah sarapan kaya nya enak" tegue Diki.
"Bapak kalo mau gabung ayo, kebetulan saya bawa dua" ujar Tiara.
"Kamu apa?" tanya Diki.
"Saya bisa bareng pak Kenny ko" jawab Tiara.
"Sini saya suapin" ujar Kenny yang nampak sengaja melakukan itu.
"Makanan nya enak, kamu bikin sendiri?" tanya Diki sambil memuji.
"Gak ko pak, tadi bibi yang masak, saya ketiduran" jawab Tiara dengan santai.
"Sini saya suapin" ujar Kenny sambil menyuapi Tiara.
"Pak Kenny kalo tasya tau gimana ya perasaannya?" tanya Diki.
"Bukan urusan kamu" jawab Kenny dengan tegas.
"Pak Kenny sebegitu sayang nya sama Tasya dan aku datang lalu masuk ke dalam hubungan mereka" batin Tiara yang merasa tidak enak.
***
Tiara sudah berada di rumah nya ia tengah bersantai di ranjang nya tapi tidak dengan hati dan pikiran nya, dipikiran dan hati nya kini hanya ada Kenny seorang ia memikirkan keadaan Kenny tanpa dirinya yang nampak sangat baik baik saja.
"Huhh" Tiara menarik nafas panjang dan membuang nya "Jadi alasan aku di berentiin karna dia, bukan karna pak kenny sayang sama aku" batin Tiara yang terus berpikir.
"Tiara" panggil Rinda dari bawah.
"Iyaa mah" jawab Tiara dan langsung bergegas mendatangi Rinda.
"Kamu sibuk gak?" tanya Rinda.
"Gak sih mah, ada apa mah?" tanya Tiara.
"Temenin mamah yukk ke mall mau belanja" ajak Rinda.
"Boleh deh mah, bentar ya aku siap siap dulu mah" ujar Tiara yang menyetujui ajakan sang mertua.
"Iyaa sayang" jawab Rinda.
Setelah mengambil tas nya dan sedikit memoleskan bedak juga liptin ke bibir nya Tiara langsung ke bawah menyusul sang mertua.
"Ayoo mah" ujar Tiara.
"Menantu mamah memang paling the best" puji Rinda.
"Makasih mah" ujar Tiara dengan senyum manis nya.
Entah bagaimana bisa saat baru saja tiba di Mall besar itu, Tiara dan Kenny tidak sengaja bertemu.
"Ka Kenny" sapa Tiara.
"Hayy, lagi apa?" tanya Kenny sambil menghampiri Tiara.
"Lagi nemenin Mamah, ka Kenny sendiri lagi apa disini?" tanya Tiara dengan percaya diri.
"Nemanin Tasya" jawab Kenny dengan suara pelan agar Rinda tidak mendengar nya.
Tiara pun merubah senyumnya menjadi datar dan ia juga nampak tidak suka dengan Tasya.
"Oh" timpal Tiara dengan singkat.
"Sayang sudah" ujar Tasya sambil menunjukkan beberapa tas belanjaan.
"Mari bu" ujar Tiara sambil tersenyum ramah pada Tasya dan kemudian ia menyusul mertuanya.
"Kenapa dia begitu santai, saya saja panas saat melihat Diki sedang berbicara dengan nya" batin Kenny.
"Sayang? kenapa?" tanya Tasya yang heran karna Kenny melamun.
"Ahhh tidak apa, tapi sepertinya saya tidak bisa mengantar kan kamu pulang, saya masih ada urusan" ujar Kenny.
"Yaudah gakppa sayang, aku pergi deluan yaaa" ujar Tasya dengan tenang.
Lalu Kenny segera menyusul Tiara dan Mamah nya karna mereka belum terlalu jauh.
"Saya boleh ikut?" tanya Kenny dengan lembut.
"Hmm" Tiara sedikit terkejut mendengar suara Kenny, "Bo_boleh pak" jawab Tiara sedikit gelagapan.
"Jangan panggil saya pak, gak enak sama mamah" ujar Kenny.
"Ka?" tanya Tiara.
"Boleh deh" jawab Kenny dengan santai.
"Kalian asik ngobrol mamah di cuekin" tegur Sarah.
"Maaf mah" ujar Tiara sedikit tidak enak.
"Hahaha gak papa sayang mamah bercanda aja ko" ujar Rinda sambil tertawa kecil.
"Mah Kenny nau ajak Tiara ke sana, mamah sendiri aja gak papa kan?" tanya Kenny dengan tegas.
"Gak papa sayang, jangan di ajak jalan jalan doang di beliin dong istri nya" jawab Rinda.
"Iya mah" ucap Kenny.
Tiara mengikuti Kenny, namun cara berjalan nya Kenny terlalu cepat dan membuat Tiara susah untuk mengimbangi nya.
"Ka pela pelan dong" pinta Tiara.
"Jalan mu sangat lambat seperti siput" ujar Kenny.
"Ko saya sih? ya Pak Kenny nya aja yang kecepetan jalannya kaya di kejar apa aja lagi" sahut Tiara yang sedikit tidak terima.
"Mana tangan kamu" pinta Kenny.
"Emmm" ujar Tiara sambil memberikan tangan nya.
Lalu Kennya menggenggam tangan Tiara dengan erat.
"Biar kamu tidak tertinggal lagi dan saya tidak akan berjalan terlalu cepat" ujar Kenny menjelaskn maksud nya.
Tiara tersenyum melihat Kenny yang menurut nya sedang perhatian.
"Pak saya mau itu" tunjuk Tiara pada sebuah tempat yang menjual gula kapas.
"Ambil saja" jawab Kenny.
"Saya mau yang ungu pak" pinta Tiara lagi.
Keduanya berjalan melangkah menuju tempat gulali tersebut.
"Mba gulali nya satu ya yang warna ungu" ujar Tiara.
"Mau yang bentuk apa ka?" tanya penjual itu.
"Saya mau yang bentuk bunga Tulip" jawab Tiara.
"Baik ka tunggu sebentar ya" ujar si penjual.
Tidak butuh waktu lama akhir nya gulali itupun jadi.
"Harga nya berapa ka?" tanya Tiara saat hendak membayar.
"25.000 ya ka" jawab sang penjual.
"Nih mba pakai ini saja" ujar Kenny sambil mengeluar kan kartu ATM nya.
"Ka gak usah aku ada ko uang cash" tolak Tiara.
"Mba biar pakai uang pas aja ya" ujar Tiara dan mengeluarkan uang nya.
"Beneran gak mau di bayarin?" tanya Kenny lagi.
"Uang saya masih ada ko ka" tolak Tiara.
Kenny melihat gulali yang ada di tangan sang istri begitu nyaman tetapi ia tidak enak ingin meminta nya sedikit.
"Ka mau gak?" tanya Tiara sambil menyodorkan gulali milik nya.
"Tidak, saya tidak suka" tolak Kenny.
"Ohhh" jawab Tiara.
Dan saat Tiara sedang melahap gulali nya tiba tiba saja Kenny mendekatkan wajah nya kehadapan Tiara sambil Kenny sedikit menyantap gulali itu, tentu saja itu membuat Tiara terkejut dan mereka sempat bertatap tatapan untuk beberapa detik.
"Maaf saya sudah membuat kamu kaget" ujar Kenny sedikit canggung.
"Gak ppa pak" jawab Tiara sambil tersenyum manis.
"Kamu tau banyak orang yang tersenyum seperti itu untuk saya tapi cuman senyum nya Tasya saja yang membuat hati saya goyah" ucap Kenny mengasal.
Sebenar nya hati Kenny berdebar setiap melihat senyum Tiara yang manis dengan sedikit lesung pipi di sebelah kanan.
"Terus maksud bapak senyum saya gak bisa bikin bapak goyah?" tanya Tiara dengan intens.
"Menurut kamu?" bukannya menjawab Kenny malah balik bertanya.
"Tapi senyum saya mampu ngebuat semua orang terkesan" jawab Tiara dengan percaya diru.
"Kamu yakin?" tanya Kenny dengan penuh teliti.
"Eumm" jawab Tiara sambil mengangguk dengan imut.
"Sebenar nya aku begitu terkesan dengan senyum dan tawa nya" batin Kenny.
Tiara adalah tipe orang yang selalu tertawa, walau hanya lucu sedikit saja dia akan tertawa.
"Pak saya bisa ngitung tau" ucap Tiara mengasal.
"Anak kecil juga bisa" timpal Kenny.
"Ihh bapak dengerin dulu ihh, 1,3,4,5" ujar Tiara dengan lucu nya.
"Kenapa kaya ada yang kurang 2 nya mana?" tanya Kenny.
"Ya kaya Pak Kenny gak ada dua nya hahaha" jawab Tiara sambil tertawa sangat manis.
Kenny menahan tawa nya mendengar celotehan istri nya yang begitu lucu menurut nya.
"Pak kenapa habis 6 itu 7?" tanya Tiara.
"Ya memang aturannya seperti itu kan" jawab Kenny.
"Ya karna tujuhan saya itu bapak hahaha" ucapan Tiara membuat Kenny tidak dapat menahan tawa nya.
"Haha kocak ya kamu" ujar Kenny sambil melebarkan senyum nya.
"Bapak ketawa?" tanya Tiara yang tidak percaya.
"Tidak" jawab Kenny dengan wajah datar nya lagi.
"Yahh bapak gak mau ngakuu" ejek Tiara.
"Kamu mau belanja apa lagi?" tanya Kenny.
"Udah aja deh pak, kita pulang aja" jawab Tiara "Tapi cari mamah dulu ya" ajak Tiara.
Keduanya mencari Rinda di lantai atas, karna saat di telpon ujar Rinda dirinya merasa lapar dan ingin makan.
Setelah sampai di tempat makan tersebut mereka bertiga memesan makan namun mata Kenny tidak sengaja melihat Tasya sedang makan berdua bersama dengan lelaki lain, tetapi ia tidak sempat mendatangi sang kekasih karna makanan yang mereka pesan sudah datang.
"Ayo ka dimakan" ujar Tiara.
"Iyaa_ iyaa" jawab Kenny yang sedikit terkejut.
Tiara seolah - olah mengerti ia mencoba mengikuti arah bola mata sang suami.
"Ka makan dulu gak enak sama mamah" bisik Tiara.
"Kamu tau apa saya lihat?" tanya Kenny yang nampak kesal.
"Saya liat ka" jawab Tiara.
"Lagi pada ngomongin apa sih?" tanya Rinda sedikit curiga.
"Hah_ gak ppa ko mah, ini aku bilang sama ka Kenny kalo aku mau makan gulali lagi" jawab Tiara mengalihkan pembicaraan.
"Kenapa dia menolong ku?" batin Kenny.
"Yaudah nanti mamah pesenin lagi" ujar Rinda.
"Gak usah mah, biar Kenny aja" tolak Kenny.
"Yasudah kalo gitu mamah deluan ke mobil yah, Kenny kamu bawa mobil sendiri kan?" tanya Rinda.
"Bawa mah" jawab Kenny dengan jujur.
"Yaudah kalo gitu mamah pulang deluan yah, Tiara biar ikut kamu gak ppa kann" pinta Rinda.
"Iya mah gak ppa" jawab Kenny.
"Yaudah mamah deluan yah, Assalamualaikum" ujar Rinda.
"Waalaikumsalam hati - hati mah" jawab kedua nya.
"Saya gak bisa biarin ini!" ujar Kenny yang sudah menahan kesal nya dari tadi.
Namun Tiara menahan tangan Kenny saat ia melangkah untuk menyusul Tasya.
"Ka, kka lagi bawa saya, nanti kalo Tasya ngebalikin keadaannya gimana, jatuh nya pasti ka Kenny juga salah, tahan aja dulu" ujar Tiara menenangkan Kenny.
"Saya gak bisa tahan ini_ sa" belum lagi Kenny selesai berbicara, dirinya sudah di kejut kan oleh Tiara.
Tiara menundukkan wajah Kenny hingga mendekat ke wajah nya dan membalik posisi mereka agar Tasya tidak melihat Kenny.
"Ada Tasya ka" ucap Tiara yang melindungi Kenny.
"Kamu...." batin Kenny.
Tiara adalah tipe orang yang selalu tertawa, walau hanya lucu sedikit saja dia akan tertawa.
"Pak saya bisa ngitung tau" ucap Tiara mengasal.
"Anak kecil juga bisa" timpal Kenny.
"Ihh bapak dengerin dulu ihh, 1,3,4,5" ujar Tiara dengan lucu nya.
"Kenapa kaya ada yang kurang 2 nya mana?" tanya Kenny.
"Ya kaya Pak Kenny gak ada dua nya hahaha" jawab Tiara sambil tertawa sangat manis.
Kenny menahan tawa nya mendengar celotehan istri nya yang begitu lucu menurut nya.
"Pak kenapa habis 6 itu 7?" tanya Tiara.
"Ya memang aturannya seperti itu kan" jawab Kenny.
"Ya karna tujuhan saya itu bapak hahaha" ucapan Tiara membuat Kenny tidak dapat menahan tawa nya.
"Haha kocak ya kamu" ujar Kenny sambil melebarkan senyum nya.
"Bapak ketawa?" tanya Tiara yang tidak percaya.
"Tidak" jawab Kenny dengan wajah datar nya lagi.
"Yahh bapak gak mau ngakuu" ejek Tiara.
"Kamu mau belanja apa lagi?" tanya Kenny.
"Udah aja deh pak, kita pulang aja" jawab Tiara "Tapi cari mamah dulu ya" ajak Tiara.
Keduanya mencari Rinda di lantai atas, karna saat di telpon ujar Rinda dirinya merasa lapar dan ingin makan.
Setelah sampai di tempat makan tersebut mereka bertiga memesan makan namun mata Kenny tidak sengaja melihat Tasya sedang makan berdua bersama dengan lelaki lain, tetapi ia tidak sempat mendatangi sang kekasih karna makanan yang mereka pesan sudah datang.
"Ayo ka dimakan" ujar Tiara.
"Iyaa_ iyaa" jawab Kenny yang sedikit terkejut.
Tiara seolah - olah mengerti ia mencoba mengikuti arah bola mata sang suami.
"Ka makan dulu gak enak sama mamah" bisik Tiara.
"Kamu tau apa saya lihat?" tanya Kenny yang nampak kesal.
"Saya liat ka" jawab Tiara.
"Lagi pada ngomongin apa sih?" tanya Rinda sedikit curiga.
"Hah_ gak ppa ko mah, ini aku bilang sama ka Kenny kalo aku mau makan gulali lagi" jawab Tiara mengalihkan pembicaraan.
"Kenapa dia menolong ku?" batin Kenny.
"Yaudah nanti mamah pesenin lagi" ujar Rinda.
"Gak usah mah, biar Kenny aja" tolak Kenny.
"Yasudah kalo gitu mamah deluan ke mobil yah, Kenny kamu bawa mobil sendiri kan?" tanya Rinda.
"Bawa mah" jawab Kenny dengan jujur.
"Yaudah kalo gitu mamah pulang deluan yah, Tiara biar ikut kamu gak ppa kann" pinta Rinda.
"Iya mah gak ppa" jawab Kenny.
"Yaudah mamah deluan yah, Assalamualaikum" ujar Rinda.
"Waalaikumsalam hati - hati mah" jawab kedua nya.
"Saya gak bisa biarin ini!" ujar Kenny yang sudah menahan kesal nya dari tadi.
Namun Tiara menahan tangan Kenny saat ia melangkah untuk menyusul Tasya.
"Ka, kka lagi bawa saya, nanti kalo Tasya ngebalikin keadaannya gimana, jatuh nya pasti ka Kenny juga salah, tahan aja dulu" ujar Tiara menenangkan Kenny.
"Saya gak bisa tahan ini_ sa" belum lagi Kenny selesai berbicara, dirinya sudah di kejut kan oleh Tiara.
Tiara menundukkan wajah Kenny hingga mendekat ke wajah nya dan membalik posisi mereka agar Tasya tidak melihat Kenny.
"Ada Tasya ka" ucap Tiara yang melindungi Kenny.
"Kamu...." batin Kenny.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Euis Yuliani
Bagus ceritanya
2022-06-22
0
Enny Sulasmi
kok tulisannya double diulang ulang
2022-06-21
0