Istri Terpaksa Pak Kenny
Suatu hari di depan cafe ada seorang wanita yang tidak terlalu tua tengah berjalan dan tidak melihat kiri - kanan, mobil besar yang tengah melintas pun mungkin tidak terlalu memperhatikan jalan di depan nya, "Ibu awasss" teriak Tiara dari sebrang dan langsung mendorong wanita itu hingga mereka berdua tersungkur di tanah. "Ibu gak papa kan? gak ada yang luka kan?" tanya Tiara pada wanita itu.
"Saya tidak apa - apa terima kasih banyak karna kamu sudah menolong saya" ucap nya sambil tersenyum ramah.
"Sama - sama bu, lain kali ibu harus hati- hati ya" ujar Tiara sambil menggenggam kedua tangan wanita itu.
"Kalo boleh tau, nama kamu siapa sayang?" tanya wanita itu sambil menatap Tiara dengan tulus.
"Nama saya Tiara bu" jawab Tiara dengan senyum manis nya.
"Kamu mau kemana?" tanya wanita itu.
"Saya mau pulang bu" jawab Tiara.
"Mau saya antar pulang?" tanya wanita itu lagi.
"Gak usah bu makasih, entar ngerepotin" tolak Tiara dengan sopan.
"Gak sama sekali ko, oh iya ini kartu nama saya kalo kamu butuh sesuatu kamu bisa hubungi saya" ujar wanita itu sambil memberikan kartu nama nya.
"Mari saya antar pulang" ajak wanita itu.
Tiara pun diantar pulang oleh wanita tadi sampai kedalam rumah nya.
"Makasih banyak ya bu, malah jadi ngerepotin saya nya" ucap Tiara dengan sopan.
"Orang tua kamu mana?" tanya Rinda, Tiara mengetahui nama nya saat ia melihat kartu nama yang diberikan oleh wanita itu.
"Saya yatim piatu bu, saya tinggal sendiri" jawab Tiara dengan raut wajah yang sedih.
"Maaf ya saya gak tau, kamu jadi sedih" ujar Rinda dengan perasaan kasihan.
"Ahhh gak papa ko bu" jawab Tiara sambil tersenyum manis.
"Kalau begitu saya pulang dulu ya, nanti saya akan kembali lagi" ujar Rinda sambil mengelus bahu Tiara.
"Iya bu, hati - hati di jalan ya" ujar Tiara dengan senyuman nya.
*
Beberapa hari setelah kejadian itu Rinda datang untuk berkunjung ke rumah Tiara tapi sepertinya Tiara sedang tidak ada di rumah.
"Mah kan aku udah bilang gak usah pake acara kesini, dia nya juga gak ada kan" ujar Kenny dengan kesal.
"Ishhh kamu ni, kita kan bisa nunggu" jawab Rinda yang tidak kalah ketus.
"Mah liat dia gak ad_" perkataan Kenny terpotong oleh kehadiran Tiara.
"Ibu, Pak Kenny ada apaya?" tanya Tiara dengan sopan.
"Ini saya mau ngenalin kamu sama anak saya" ujar Rinda sambil tersenyum bahagia.
"Ohhh iya bu, saya sudah kenal" jawab Tiara sambil tersenyum canggung.
"Wahh bagus dong" ujar Rinda dengan senyum lebar nya.
"Dia karyawan Kenny mah" ujar Kenny dengan cuek, seolah - olah ia tidak perduli dengan Tiara.
"Wah kalo begitu kita gak perlu repot dong, buat kenal Tiara secara dalam, mamah mau ngejodohin kalian" ujar Rinda dengan senyum bahagia nya.
"Gak ahh mah, gak usah aneh - aneh deh" tolak kenny sedikit kesal.
"I_ iya bu" sahut Tiara dengan takut.
"Mamah gak aneh - aneh sayang, lagian kan kamu juga belum punya pendamping kan" ujar Rinda, "Oh iya Tiara sekarang kamu kemasi barang - barang kamu, saya tunggu disini dan pernikahan akan dilaksanakan lusa, kalian gak boleh sibuk biar semua mamah yang atur" lanjut Rinda
"Ta_ tapi bu_" perkataan Tiara terpotong oleh Rinda.
"Udah nurut aja ya" ujar Rinda dengan tulus yang membuat Tiara luluh.
"Baik bu" jawa Tiara yang pasrah dengan keadaan.
Diperjalanan menuju rumah Kenny, Tiara merasa canggung karna hanya ada dirinya dan Presdir saja, Rinda menaiki mobil nya sendiri karna harus megurus gaun untuk pernikahan lusa, undangan sudah di sebar.
"Kamu jangan berharap saya bakalan jadi suami seutuhnya kamu, saya sudah punya pilihan lain, ini kalo bukan karna mamah saya gak bakal mau" ujar Kenny membuka pembicaraan.
"I_iya pak" jawabTiara sedikit gugup.
***
Hari pernikahan sudah tiba Tiara yang begitu cantik dengan kebaya putihnya juga Kenny yang terlihat sangat tampan dengan jaz nya.
Setelah ijab kabul Tiara di ajak Kenny kesebuh ruang kerja yang sudah jelass terlihat itu adalah ruang kerja Kenny.
"Kita memang sudah sah, tapi bukan berarti saya akan sepenuhnya menjadi suami kamu, saya juga tidak mau jika kamu terlalu larut dalam mencampuri urusan saya" ujar Kenny dengan dingin.
"Iyaa pak saya mengerti" jawab Tiara yang paham dengan maksud Kenny.
"Kenny Tiara kenapa kalian ada disini?" tanya Rinda.
"Ahh gakppa mah" jawab Kenny yang sedikit terkejut.
"Yaudah kaloo gitu kalian cepet gih keluar banyak tamu yang udah nunggu" ujar Rinda sambil tersenyum bahagia.
"Iya mahh" jawab keduanya.
Tiara tengah duduk disamping Kenny suasana itu benar benar membuat Tiara sangat canggung, terlebih teman kantornya datang semua.
"Wahh Tiara gak nyangka ya kamu sama pak Kenny" ujar salah satu kryawan Kenny.
"Iyaa bukannya Tiara gak kenal ya sama pak Kenny eh gak taunya udah sah aja sekarang" lanjut yang lain.
"Jodoh itu gak ada yang tau kan" jawab Tiara sambil sedikit tersenyum manis.
"Duhh manis banget sih senyumnya" tegur mereka.
"Ya gimana pak Kenny gak jatuh cinta coba sekalinya senyum bikin jantung berdebar" timpal salah satunya.
Tiara tinggal bersama Kenny di rumah baru mereka.
"Pak sebelum kekantor sarapan dulu ya" ujar Tiara dari depan pintu kamar Kenny.
"Hmm" jawab Kenny.
Tiara tidur diruang perpustakaan Kenny karna Kenny tidak ingin satu kamar bersama Tiara.
"Pak hari ini saya ijin ya gak ngantor" ujar Tiara dimeja makan sambil melahap sarapannya.
"Bukan berarti kamu istri saya kamu bisa seenaknya ya buat gak ngantor" bantah Kenny.
"Pak saya ijinn bentar aja, saya ada keperluan" mohon Tiara.
"Saya bilang gak bisa ya gak bisaTiara!!!" Kenny sedikit meninggikan suaranya.
"Baik pak" kini Tiara mulai pasrah.
Kenny menuju kantor bersama Tiara
"Pak kita bisa gak berangkat lewat panti yang ada di komplek sebelah" piinta Tiara.
"Mau apa kamu kesana?" tanya Kenny.
"Saya ada perlu sebentar pak" jawab Tiara dengan tenang.
Kenny menuruti permintaan Tiara untuk melewati panti.
"Pak saya turun sebentar ya" ujar Tiara.
"Hmm" jawab Kenny.
Tiara turun dengan sesuatu di tangan nya dan juga dengan senyum nya.
"Adek adek!!!" panggil Tiara dengan senyumnya yang manis dan ceria.
"kakak!!!" sahut anak anak itu dan berlari memeluk Tiara satu persatu.
"Kakak mau bagi sedikit uang buat kalian jajan, kakak minta maaf ya kemarin gak datang" ujar Tira dan memberi mereka satu persatu selembar uang sepuluh ribbuan.
"Makasih ya ka" ujar salah satunya.
"Iya sama sama" jawab Tiara dan kembali ke mobil sebelum masuk ia sempat melambaikan tangan nya.
"Kamu bagi bagi uang ke mereka?" tannya Kenny.
"Iyaa pak, selagi masih ada" jawab Tiara dengan senyum manisnya.
Tanpa disadari Kenny tersenyum melihat sifat Tiara yang sngat peduli terhadap sekitarnya.
Setiba nya di kantor Tiara dan Kenny di beri kejutan oleh para staf dan karyawan yang ada dikantor.
"Dorr!" ujar semuanya dan kantor juga sudah di hias degan balon dan beberapa bunga mawar Tiara juga di beri satu buket bunga yang begitu inda.
"Selamat menempuh hidup baru" tulisan yang terukir di atas balon begitu indah.
"Terima kasih semuanya" ujar Kenny.
***
Seperti biasa Tiara bekerja sebagai staf Kenny, Tiara memang sangat baik serta kinerja nya yang begitu baik.
"Pak saya ijin keluar sebentar ya" ujar Tiara yang masih duduk bersama Kenny di ruang tunggu.
"Hmm jangan lama" jawab Kenny berusaha menahan sikap dinginnya di kantor.
Tara keluar mengambil pesanannya untuk karyawan kanttor juga staf staf yang ada disana walalaupun hanya sekotak makanan tapi itu sangat berarti untuk para karyawan terkecuali sekretaris Kenny.
"Ya ampun ibu cuman kotak nasi doang gak enak kali, udah jadi orang kaya juga kan yang gedean dikit dong" ujar Nadira yang tidak lain adalah sekretaris Kenny.
"Maaf bu saya cuman bisa ngebagiin ini aja" ujar Tiara sedikit tidak enak.
"Bu Tiara ini aja udah lebih dari cukup ko, terlebih ibu membagikan ini dengan tulus" ucap staf itu.
Tiara tersenyum lebar mendengar perkataan staf yang membela nya.
Kenny awalnya sedikit bingung melihat karyawannya membawa sekotak nasi yang entah darimana.
Setelah selesai membagikan ke karyawean Tiara membawa dua kotak nasi ke ruangan nya.
"Ehh ada pak Kenny" ujar Tiara yang sedikit terkejut melihat Kenny tengah duduk di kursi kerjanya.
"Kamu nanti disini harus rapi ya karna saya tidak mau ada orang yang menilai kamu bererantakan karna sekarang kamu istri saya" ujar Kenny dengan serius.
Tok...Tokk... ada suara ketukan dari luar pintu ruangan Tiara.
"Masuk" jawab Tiara dengan santai.
"Tiara kamu lagi sibuk?" tanya Diki salah satu karyawan yang dekat dengan Kenny juga teman Kenny.
"Ohh lagi gak sih pak, ada yang bisa saya bantu?" jawab Tiara sambil meletakkan kotak nasi yang ia bawa.
"Ini saya sedikit butuh bantuan kamu tolong kerjakan ini ya, gak susah ko cuman kamu hitung aja biaya nya semua setlah itu kamu jadiin pdf terus kirim ke saya" ujr Diki menjelaskan dengan tenang.
"Baik pak, akan saya kerjakan" jawab Tiara dengan ramah.
"Kamu kan bukan sekretaris nya dia, kenapa kamu terima pekerjaan dari dia, nanti kalo ada yang butuh kamu gimana?" ujar Kenny sedikit tidak suka dengan nada bicara Diki tadi.
"Pak, Pak Diki kan teman bapak juga, lagian saya juga belum ada tugas kan, ini gak susah ko gak sampe satu jam paling udah selesai" jawab Tiara yang berusaha menenangkan Kenny karna Kenny nampak tidak suka.
"Yasudah saya tunggu" ujar Kenny yang berpindah tempat.
Baru beberapa menit Diki datang lagi sambil membawa segelas es boba rasa coffe.
"Ini sambil diminum ya" ujar Diki.
"Ohh iyaa pak" jawab Tiara.
"Ohh satu aja, saya gak ada?" tanya Kenny sedikit menyindir.
"Sory brey lain kali deh" ujar Diki yang kemudian keluar dari ruangan Tiara.
"Pak bapak kalo mau minum punya saya gak ppa ko" ujar Tiara yang menawarkan minuman miliknya dengan lembut.
"Saya tidak suka minuman seperti itu" ujar Kenny yang menolak nya.
Langsung saja Tiara menyedot es nya namun tiba tiba saja Kenny merampasnya dan itu membuat Tiara sangat terkejut.
"Astagfirullah bapak, saya kaget tau" ujar Tiara sambil mengelap bibir nya yang terkena es sedikit.
"Saya juga pengen, saya ambil semua ya" ujar Kenny tanpa rasa bersalah dan langsung keluar dari ruangan Tiara.
Tiara hanya tersenyum melihat tingkah suami nya yang begitu lucu.
***
Tiara tengah asik berbincang dengan teman nya, saat sedang asik bercerita ia tidak sengaja melihat Kenny bersama sekretarisnya cukup dekat terlebih sekretarisnya itu seperti terlihat sedang menggoda Kenny.
"Wahh lucu yah" ujar staf.
"Haha saya juga baru sadar" lanjut Tiara dan matanya tidak sengaja tertuju pada Kenny.
Kenny dan Tiara sempat saling menatap, hati Tiara menjadi panas, sepertinya Kenny mengerti perasaan Tiara ia pun langsung menjauhkan diri dari sekretarisnya dan menghampiri istrinya.
"Tadi saya habis ada meting" ujar Kenny yang memberitahu istrinya agar tidak cemburu.
"Iyaa pak saya tau" jawab Tiara sambil tersenyum kagum ternyata Kenny begitu ramah.
"Kamu masih sibuk?" tanya Kenny.
"Gak sihh pak, masih jam istirahat makan sing" jawab Tiara santai.
"Sudah makan?" tanya Kenny lagi.
Tiara hanya menggeleng pelan sebagai jawaban.
"Ayo ikut ke ruangan saya" ajak Kenny.
"Baik pak" jawab Tiara.
Tiara mengikuti Kenny yang mengajak nya ke ruangan khusus Kenny.
"Duduk dulu di sini" perintah Kenny yang kemudian keluar setelah meletakkan ponselnya di samping Tiara.
"Iyaa pak" jawab Tiara yang langsing duduk, tidak berselang lama tiba tiba ponsel Kenny berdering.
...Sayang💕...
Itu nama dari penelpon nya awalnya Tiara ingin mengangkat nya namun ia urungkan niatnya itu, karna dirinya masih menghargai privasi suaminya.
"Maaf sedikit lambat, nihh makan siang buat kamu" ujar Kenny.
"Pak tadi ada yang nelpon tapi gak saya angkat" ujar Tiara dengan santai.
"Oh ya, kenapa tidak kamu angkat saja?" tanya Kenny yang heran dan langsung memeriksa ponselnya dan saat dilihat nya itu adalah panggilan dari pacarnya betapa terkejut ia.
"Tadinya mau saya angkat, tapi takutnya dia nya salah paham jadi saya biarin aja pak" jawab Tiara dengan jujur.
"Terima kasih" ucap Kenny sedikit tidak enak pada istrinya.
"Bapak santai aja saya gak akan bilang ke mamah ko, sesuai janji kan" jawab Tiara sambil tersenyum riang.
Tok tok
"Masuk" perintah Kenny.
"Wah makan bareng ko gak ajak ajak sih" ujar Diki.
"Pak Diki mau?" tanya Tiara dengan polos.
"Kamu aja yang makan" suruh Diki.
"Saya serius pak, nihh punya saya ada dua ko" ujar Tiara sambil memberikan burger nya yang masih utuh di dalam tas makanan yang di bawakan Kenny.
"Makasih ya" ujar Diki.
"Sama sama pak" jawab Tiara.
"Oh iya Ken gue ada perlu nih lo kan tau gue lagi nyari lahan baru, gimana supaya ada yang bantuin gue, gue pinjem Tiara deh sehari aja" pinta Diki.
"Kamu pikir Tiara itu barang? dia itu istri saya" tolak Kenny.
"Sehari doang yaelah, daripada lo gue aduin ke Tasya gimana? mau lo?" ancam Diki.
"Eitss pak Diki apaansi?" tanya Tiara yang sengaja agar Diki tidak terlalu larut.
"Yasudah besok kamu boleh bawa Tiara, tapi ingat balikin Tiara tanpa ada yang lecet, paham?" ujar Kenny dengan tegas.
Tiara yang tidak percaya hanya bisa menatap hampa kepada Kenny, bagaimana bisa Kenny lebih takut pada pacarnya dibandingnya pada istrinya.
"Emm jam makan siang sudah habis, saya ijin kembali bekerja ya pak" ujar Tiara.
"Tapi masih lima menit lagi kan" ujar Diki.
"Diperjalan menuju ruangan saya kan lebih dari lima menit pak, itu kan berarti saya juga terlambat" ujar Tiara.
"Yasudah kita barengan aja ya" ajak Diki.
"Boleh pak" jawab Tiara sambil menatap ke arah Kenny dan keluar bersama Diki.
"Saya tau kamu tidak suka dengan keputusan saya" batin Kenny.
...Sayang💕...
Kemanasih kamu?
^^^Tadi ponsel saya ketinggalan^^^
Kenny sedikit tidak enak membiarkan Tiara pergi bersama Diki, dia tau jika Tiara begitu risih berada di dekat Diki.
"Andai aja pak Kenny tau kalo saya cemburu, saya risih harus dekat sama pak Diki" batin Tiara yang tengah melamun di meja kerja nya.
Tiba tiba saja Kenny masuk tanpa permisi dan itu tidak membuat Tiara terbuyar dari lamunan nya Tiara masih tetap melamun sambil mencoret coret kertas putih dengan pulpen nya.
"Ekhem" Kenny berdehem dan itu mengagetkan Tiara.
"Ahh bapak, udah dari tadi?" tanya Tiara sedikit terkejut.
"Tidak, baru saja" jawab Kenny dengan santai.
"Kamu sudah siap besok untuk ikut Diki?" tanya Kenny.
Awalnya Tiara mengeleng pelan namun di rubahnya menjadi anggukan penuh semangat sambil tersenyum.
"Okey, saya perjelas tugas kamu di sana membantu Diki menjelaskan tentang apa tujuan kesana, dan untuk apa kalian kesana, sebisa mungkin" ujar Kenny.
"Baik pak" jawab Tiara.
"Saya gak mau ke sana pak, saya risih, saya gk enak, saya takut, sikap pak Diki, yang kadang suka tiba tiba, saya khawatir" batin Tiara yang menahan air mata nya.
*
Kini Tiara dan Kenny sudah berada di rumah mereka Tiara seperti biasa merebahkan dirinya di ruang kerja sekaligus perpustakaan yang berada di kamar Kenny.
"Saya takut, saya risih, saya gak enak, pak Kenny andai aja bapak paham perasaan saya tanpa harus say bilang ke bapak, saya takut pak ikut pak Diki" batin Tiara, tanpa ia sadari kini air mata nya mulai mengalir.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Nuralam
saya kepikiran sy proses lamaranx,, kok gitu amat sihhh
2022-06-24
0
Chay-in27
Cleopatra's Divorce hadir Thor...
aku marathoon dulu yah...🤗🤗
2022-06-24
0
Enny Sulasmi
awalnya tdk suka lama2 jadi bucin deh
2022-06-21
0