Pasrah

Gane masih mondar-mandir di tepi pantai sambil menunggu ada kabar tentang adik laki lakinya.

 “Gane,” panggil seseorang sambil berjalan menghampirinya.

 

Gane sama sekali tidak merespon, ia tetap fokus pandangannya ke laut yang cukup luas.

 “Gane, bagaimana kabarnya Regar?”

 

Gane menoleh ke samping, dilihatnya seorang laki-laki paruh baya berdiri di sampingnya.

 

“Regar belum ditemukan, masih dalam pencarian.” Jawab Gane, kemudian pandangannya beralih ke pantai yang cukup luas itu.

 

“Maafkan Paman, seharusnya adik kamu tidak berbulan madu di pulau terpencil itu.” Ucap Beliau, kemudian menarik napasnya panjang dan membuangnya dengan kasar.

 

 “Paman tidak perlu menyalahkan diri paman sendiri, ini sudah takdir.” Jawab Gane, kemudian ia berjalan menyusuri tepi pantai dan diikuti oleh sang paman.

 

“Bagaimana dengan istri Regar, apakah belum juga ditemukan?”

 

“Sudah, perempuan itu selamat. Sekarang sudah dibawa ke rumah sakit terdekat.” Kata Gane, tetap saja tidak menoleh kearah sang paman.

 

 “Syukurlah jika istri Regar sudah dapat ditemukan, semoga Regar segera ditemukan dengan keadaan selamat.” Ucap Beliau, Gane mengangguk.

 

“Bersabarlah, kita tunggu hasilnya.” Kata Beliau, Gane tetap berjalan beriringan dengan sang paman.

 

“Bos, apakah tidak sebaiknya kita ikut kapal kecil itu? Siapa tahu saja kita bisa ikut mereka mencari Tuan Muda Regar.”

 

“Boleh juga ide kamu, ayo kita ke sana.” Jawab Gane, kemudian ia segera menuju kapal yang ditunjukkan oleh Ciko.

 

Sedangkan sang paman hanya mengikutinya dari belakang, namun tidak untuk ikut naik ke kapal yang tunjukkan oleh Ciko.

 

“Hai Pras, di mana Gane? kenapa aku tidak melihatnya?” tanya seseorang yang tidak jauh dengan usia Beliau.

 

“Kak Hardika, apa kabarnya? Vandu, kamu ikut juga.” Sapa dari sang adik. Kemudian keduanya saling berpelukan, kemudian menyalami keponakannya. Vandu mengangguk dan tersenyum.

 

“Benar, Paman. Di rumah sedang tidak ada pekerjaan yang padat, alih-alih untuk berlibur.” Jawab Vandu, kemudian ia mengalihkan pandangannya pada pulau terpencil yang sangat memukau bentuk pulaunya.

 

“Paman sangat senang,” kata Tuan Pras selaku anak ketiga.

 

“Paman, di mana kak Gane?” tanya Vandu sambil celingukan mencari keberadaan saudara sepupunya.

 

“Itu Gane bersama Ciko, sahabatnya.” Jawab Tuan Pras sambil menunjuk ke arah sebuah kapal yang hendak di naikinya.

 

Sedangkan Gane dan Ciko tengah menaiki kapal. Namun sebelumnya keduanya mengenakan baju pelambung terlebih dahulu.

 

“Bos Gane, serius nih kita mau naik kapal.” Lagi lagi Ciko mencoba memastikan, takutnya sang Bos tidak sanggup untuk mengikuti ajakannya.

 

“Seriuslah, kita tidak mempunyai waktu lagi. Ayo kita naik kapal, aku tidak menyukai membuang buang waktu.” Kata Gane, Ciko hanya mengangguk dan segera naik ke kapal.

 

Saat keduanya sudah berada di kapal, pandangan Gane mengelilingi disekitar kapal. Pandangannya semakin lama terlihat begitu jelas dirinya tengah gelisah, khawatir, dan tentunya terasa berat untuk kehilangan.

 

“Tuan,” panggil salah satu anak buahnya.

 

“Ada apa?” tanya Gane tanpa menoleh kearah seseorang yang tengah memanggilnya.

 

“Apakah tidak sebaliknya Tuan Muda kembali ke tepi pantai? saya tidak ingin terjadi sesuatu pada Tuan Muda.” Jawabnya setengah membusungkan punggungnya, Gane langsung menoleh.

 

“Aku akan putar balik, jika adikku sudah ditemukan. Apakah kamu mengerti? Lanjutkan saja perjalanan kita untuk mencari adikku, paham.” Kata Gane yang tetap bersikukuh atas tekatnya untuk menemukan saudara laki-lakinya.

 

Ciko yang tidak ingin memancing emosi Bosnya, dirinya lebih memilih untuk tidak mengganggu konsentrasi Bosnya.

 

Cukup lama keduanya berada dalam kapal tengah melakukan pencarian Regar yang juga belum ditemukan, akhirnya Ciko memberanikan diri untuk mengajak Bosnya untuk kembali ke tepi pantai.

 

“Bos,” panggil Ciko tanpa menoleh ke arah Gane.

 

“Ada apa?” tanya Gane yang juga sama sekali tidak menoleh ke Ciko, keduanya tetap pada pandangannya lurus ke sebuah pulau terpencil.

 

“Bagaimana kalau kita kembali ke tepi pantai saja, Bos. Sudah hampir sore ini loh Bos, apa tidak sebaiknya kita balik sebentar?” jawab Ciko yang sama sekali tidak peduli apabila Gane akan membentaknya.

 

Di saat itu juga, Gane lebih langsung menoleh ke arah Ciko dengan tatapan yang cukup tajam. Ciko tetap bersikap tenang dan seakan semuanya baik-baik saja.

 

Gane mendekat, kemudian ia langsung menarik kuat kerah baju milik Ciko. Tatapan yang sangat tajam itu, seakan ingin menghabisi musuhnya.

 

“Kau bilang apa, tadi? ha! jaga mulut kamu itu.” Ucap Gane penuh geram saat mendengar ajakan dari Ciko, sedangkan Ciko tetap bersikap tenang.

 

“Bos, kita serahkan semuanya kepada petugas. Tidak mungkin kita akan terus terusan berada di kapal ini, Bos.”

 

“Yang dikatakan Ciko memang ada benarnya, Tuan.” Ucap salah satu anak buahnya.

 

“Oh! jadi kalian menginginkan aku untuk lepas dari tanggung jawab sebagai seorang kakak, begitu maksud kalian, ha!”

 

“Bukan begitu maksud saya, Tuan. Saya hanya tidak ingin terjadi sesuatu pada Tuan Gane, cuaca sedang tidak baik baik saja. Lihatlah Tuan, langit semakin gelap, kilat juga mulai terlihat sangat jelas. Apa lagi ini kapal kecil, sangat dikhawatirkan dengan keselamatan.” Ucapnya mencoba untuk mengingatkan.

 

“Yang dikatakan Boni ada benarnya, Bos. Lebih baik kita kembali ke tepi pantai sambil menunggu hasilnya, Bos.” Kata Ciko ikut menimpali, dan tentunya untuk mengingatkan Bosnya agar tidak gegabah saat memutuskan sesuatu.

 

Gane yang tidak punya pilihan lain, akhirnya memutuskan untuk mengikuti nasehat dari Ciko.

 

“Baiklah, ayo kita putar balik.” Kata Gane, Boni dan Ciko sama sama menganggukkan kepalanya dan akhirnya dapat balik ke tepi pantai.

 

Dengan perasaan yang sangat berat dihati, mau tidak mau akhirnya Gane terpaksa untuk putar balik dan kembali ke tepi pantai seperti saran dari Ciko dan Boni.

 

Pandangan Gane masih terus menatap pulau terpencil yang selalu dijadikan tempat untuk liburan bersama keluarganya. Naas, kejadian di masa kecilnya kini harus terulang kembali pada adik kesayangannya.

 

“Bos, kamu sedang apa?” tanya Ciko setelah menepuk punggung milik Gane.

 

“Aku hanya teringat dimasa kecilku, itu saja.” Jawab Gane, tatapannya masih tidak juga berubah. Bayang-bayang dimasa lalunya seakan mengingatkan kesedihannya ketika dirinya kehilangan kedua orang tuanya.

 

“Mau bagaimana lagi Bos, kita tidak bisa menghindar dari sebuah takdir dan musibah yang akan menimpa kita. Sedangkan kita hanya bisa berdoa dan berharap, serta berusaha. Semoga adiknya Bos Gane segera ditemukan dengan selamat, hanya itu harapan kita, Bos.” Ucap Ciko mencoba untuk meyakinkan Bosnya, Gane mengangguk dan memutar balikkan badan.

 

“Yang kamu katakan memang benar, kita tidak bisa melawan takdir. Kita hanya bisa berusaha dan berdoa, itu saja yang bisa kita lakukan untuk saat ini.” Kata Gane, tidak lama kemudian akhirnya kapal yang ia naiki telah menepi di pinggiran pantai.

 

“Bos, kita sudah sampai.” Ucap Ciko, Gane sendiri tak menjawabnya dan memilih langsung bergegas turun dari kapal tersebut.

Terpopuler

Comments

beban suami.......

beban suami.......

lamanya mencurigakan ........

2022-03-08

0

Helmi Manalu

Helmi Manalu

apa jangan-jangan paman ny di balik ini semua

2022-02-16

1

yatun divia

yatun divia

Makin seru dan makin penasaran thor

2022-01-27

1

lihat semua
Episodes
1 Pernikahan
2 Persiapan
3 Kepanikan
4 Kecemasan
5 Pasrah
6 Penuh kekhawatiran
7 Merasa kehilangan
8 Kesedihan
9 Merasa aneh
10 Takut sebuah jawaban
11 Pencarian terakhir
12 Bukan siapa siapa lagi
13 Ancaman
14 Ketakutan
15 Ada rasa takut
16 Terpaksa
17 Hampir saja ketahuan
18 Tidak mau di tindas
19 Memberi saran
20 Mendapatkan tugas
21 Kerinduan
22 Sebuah rencana
23 Merasa kesal
24 Melelahkan
25 Kenyataan
26 Tidak perlu dicari
27 Bagai terpenjara
28 Ingin tahu
29 Teringat sesuatu
30 Memberanikan diri
31 Terasa sakit
32 Keputusan
33 Peringatan
34 Seperti memenangkan sesuatu
35 Merasa selalu diperhatikan
36 Mencurigai
37 Kedatangan dua orang
38 Ingin bebas
39 Insiden kecelakaan
40 Seseorang yang mencurigakan
41 Mendapatkan penyemangat
42 Keputusan yang sudah bulat
43 Meyakinkan diri
44 Hadiah pernikahan
45 Pernikahan yang sah
46 Mengerjai suami
47 Mengajaknya ke suatu tempat
48 Makan malam bersama
49 Bertahan tapi sakit
50 Terjatuh
51 Sedikit gugup
52 Teringat dengan mimpinya
53 Sampai di Pelabuhan
54 Dalam perjalanan menuju Pulau
55 Bertemu teman lama
56 Mengajaknya pergi
57 Ketakutan
58 Merasa gugup
59 Sesuatu yang tidak disangka
60 Sangat terkejut dan seperti mimpi
61 Kabar yang mengejutkan
62 Merasa bersalah
63 Pulang
64 Terasa penat untuk memikirkan
65 Ingin tahu
66 Menceritakan
67 Merasa khawatir
68 Panik
69 Menyelamatkan diri
70 Mengobati
71 Kedatangan tamu
72 Berusaha menolak
73 Kedatangan sahabat
74 Gugup
75 Mendapatkan pesan masuk
76 Mengerjai
77 Mulai gelisah
78 Tidak dapat dihubungi
79 Menyesal
80 Kabar baik dan sedih
81 Memberi Perintah
82 Dilarang bertemu
83 Berusaha untuk kuat
84 Tidak sabar untuk bertemu
85 Kaget mendengarkan
86 Mendapatkan izin
87 Berpisah
88 Merindukan
89 Pulang Kampung
90 Dalam perjalanan
91 Sampai di kampung halaman
92 Sampai di depan rumah
93 Pertemuan
94 Memberi kejutan
95 Masih di rumah Nenek Aruma
96 Pagi hari
97 Kehilangan sesuatu yang berharga
98 Pamit pulang
99 Ingin bertemu
100 Benar-benar kejutan
101 Benar-benar mengejutkan
102 Menangis
103 Sangat menyakitkan
104 Memikirkan sesuatu
105 Penat
106 Benar-benar sangat terkejut
107 Ingin menyelidiki
108 Panggilan video
109 Terobati
110 Penasaran
111 Pertemuan
112 Terungkap kebenarannya
113 Ada rasa takut
114 Banyak pertanyaan
115 Aksi dimulai
116 Sangat yakin
117 Menolak
118 Mengungkapkan kebenaran
119 Memastikan
120 Kelegaan
121 Kembali merasa takut
122 Hampir saja ketahuan
123 Bebas
124 Menuju Kampung
125 Semua terkejut
126 Merasa bersalah
127 Penjelasan
128 Merasa lega
129 Ada kejutan
130 Kejutan yang tidak disangka
131 Merasa bingung
132 Bingung mau tidur dimana?
133 Mengobati kerinduan
134 Pengakuan dan keputusan
135 keberadaan kakaknya
136 Kaget
137 Kejujuran
138 Marah besar
139 Jatuh pingsan
140 Kebenaran kembali terungkap
141 Kebahagiaan
142 Penjelasan
143 Merasakan kelegaan
144 Menerima ajakan
145 Seperti mendapat karma
146 Pulang
147 Perjalanan Pulang
148 Bertemu seseorang
149 Salah sangka
150 Kembali ke rumah utama
151 Merasa gugup
152 Tergoda
153 Ungkapan
154 Mendekati bahagia yang sempurna
155 Rasa cemburu yang masih ada
156 Masih sama
157 Merasa sial
158 Memilih diam
159 Merasa dikerjain
160 Akhirnya bahagia dengan sempurna
161 Pengumuman Novel Baru
162 Pengumuman novel
Episodes

Updated 162 Episodes

1
Pernikahan
2
Persiapan
3
Kepanikan
4
Kecemasan
5
Pasrah
6
Penuh kekhawatiran
7
Merasa kehilangan
8
Kesedihan
9
Merasa aneh
10
Takut sebuah jawaban
11
Pencarian terakhir
12
Bukan siapa siapa lagi
13
Ancaman
14
Ketakutan
15
Ada rasa takut
16
Terpaksa
17
Hampir saja ketahuan
18
Tidak mau di tindas
19
Memberi saran
20
Mendapatkan tugas
21
Kerinduan
22
Sebuah rencana
23
Merasa kesal
24
Melelahkan
25
Kenyataan
26
Tidak perlu dicari
27
Bagai terpenjara
28
Ingin tahu
29
Teringat sesuatu
30
Memberanikan diri
31
Terasa sakit
32
Keputusan
33
Peringatan
34
Seperti memenangkan sesuatu
35
Merasa selalu diperhatikan
36
Mencurigai
37
Kedatangan dua orang
38
Ingin bebas
39
Insiden kecelakaan
40
Seseorang yang mencurigakan
41
Mendapatkan penyemangat
42
Keputusan yang sudah bulat
43
Meyakinkan diri
44
Hadiah pernikahan
45
Pernikahan yang sah
46
Mengerjai suami
47
Mengajaknya ke suatu tempat
48
Makan malam bersama
49
Bertahan tapi sakit
50
Terjatuh
51
Sedikit gugup
52
Teringat dengan mimpinya
53
Sampai di Pelabuhan
54
Dalam perjalanan menuju Pulau
55
Bertemu teman lama
56
Mengajaknya pergi
57
Ketakutan
58
Merasa gugup
59
Sesuatu yang tidak disangka
60
Sangat terkejut dan seperti mimpi
61
Kabar yang mengejutkan
62
Merasa bersalah
63
Pulang
64
Terasa penat untuk memikirkan
65
Ingin tahu
66
Menceritakan
67
Merasa khawatir
68
Panik
69
Menyelamatkan diri
70
Mengobati
71
Kedatangan tamu
72
Berusaha menolak
73
Kedatangan sahabat
74
Gugup
75
Mendapatkan pesan masuk
76
Mengerjai
77
Mulai gelisah
78
Tidak dapat dihubungi
79
Menyesal
80
Kabar baik dan sedih
81
Memberi Perintah
82
Dilarang bertemu
83
Berusaha untuk kuat
84
Tidak sabar untuk bertemu
85
Kaget mendengarkan
86
Mendapatkan izin
87
Berpisah
88
Merindukan
89
Pulang Kampung
90
Dalam perjalanan
91
Sampai di kampung halaman
92
Sampai di depan rumah
93
Pertemuan
94
Memberi kejutan
95
Masih di rumah Nenek Aruma
96
Pagi hari
97
Kehilangan sesuatu yang berharga
98
Pamit pulang
99
Ingin bertemu
100
Benar-benar kejutan
101
Benar-benar mengejutkan
102
Menangis
103
Sangat menyakitkan
104
Memikirkan sesuatu
105
Penat
106
Benar-benar sangat terkejut
107
Ingin menyelidiki
108
Panggilan video
109
Terobati
110
Penasaran
111
Pertemuan
112
Terungkap kebenarannya
113
Ada rasa takut
114
Banyak pertanyaan
115
Aksi dimulai
116
Sangat yakin
117
Menolak
118
Mengungkapkan kebenaran
119
Memastikan
120
Kelegaan
121
Kembali merasa takut
122
Hampir saja ketahuan
123
Bebas
124
Menuju Kampung
125
Semua terkejut
126
Merasa bersalah
127
Penjelasan
128
Merasa lega
129
Ada kejutan
130
Kejutan yang tidak disangka
131
Merasa bingung
132
Bingung mau tidur dimana?
133
Mengobati kerinduan
134
Pengakuan dan keputusan
135
keberadaan kakaknya
136
Kaget
137
Kejujuran
138
Marah besar
139
Jatuh pingsan
140
Kebenaran kembali terungkap
141
Kebahagiaan
142
Penjelasan
143
Merasakan kelegaan
144
Menerima ajakan
145
Seperti mendapat karma
146
Pulang
147
Perjalanan Pulang
148
Bertemu seseorang
149
Salah sangka
150
Kembali ke rumah utama
151
Merasa gugup
152
Tergoda
153
Ungkapan
154
Mendekati bahagia yang sempurna
155
Rasa cemburu yang masih ada
156
Masih sama
157
Merasa sial
158
Memilih diam
159
Merasa dikerjain
160
Akhirnya bahagia dengan sempurna
161
Pengumuman Novel Baru
162
Pengumuman novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!