Annisa mengoles telapak Kaki nya yang masih terluka, dengan perlahan Annisa mengoles dengan salep.
Aaaww...
Annisa sedikit meringis saat mengoles telapak kaki nya, lalu seorang pembantu yang turun menurun mengurus rumah Dinas Camat.
" Bu, makan siang dulu. " Ucap nya sambil meletakkan piring di meja.
" Makasih Bi Asih. "
" Sama - sama Bu, oh iya Bu ini ada dari Pak Babin untuk Ibu. "
Bi Asih meletakkan sebuah cokelat kesukaan Annisa yang berada di dalam Paper Bag.
" Pak Babin siapa? "
" Pak Dimas yang Polisi itu, dia Babinsa wilayah Patra. "
" Buat Bibi saja ya, Saya sakit gigi makan cokelat." Ucap Annisa.
" Ibu benar ini untuk Saya? " Ucap Bi Asih.
" Iya Bi ini untuk Bibi semua." Ucap Annisa.
" Makasih ya Bu. "
" Sama - sama. "
Annisa menatap malas pada paper bag tersebut, lalu melanjutkan kembali mengoles luka di telapak kaki nya.
******
" Nanti malam kita adakan jamuan makan malam bersama untuk menyambut Ibu Camat yang baru. " Ucap Pak Eko.
" Semua undangan sudah tersebar Pak Agus? " Tanya Pak Eko kembali.
" Sudah Pak Sekmat, semua sudah Saya kirim ke semua Desa yang ada di kecamatan ini. Kepala Desa dan perwakilan perangkat Desa pun akan hadir."
" Terima kasih Pak Agus, oh iya Pak Agus sebagai pimpinan SAT POL PP disini tolong untuk Piket malam di tambah personil."
" Siap Pak Saya akan tambah personil untuk setiap Piket Malam. "
" Karena kita harus menjaga Ibu Annisa, dia pasti masih merasa takut atas kejadian yang kemarin." Ucap Pak Eko.
*****
" Bu nanti malam Acara di mulai jam 8 malam, untuk menyambut kedatangan Ibu dan berkenalan dengan para Kepala Desa dan jajarannya." Ucap Pak Eko.
" Terima kasih Pak Eko, dan maaf Saya masih belum bisa beraktifitas mungkin lusa Saya mulai beraktifitas. "
" Tidak apa - apa Bu, para staf juga nanti malam akan datang juga. "
" Semoga dengan kepemimpinan Saya di kecamatan ini bisa banyak membawa perubahan agar lebih baik lagi."
" Amin Bu, semoga misi Ibu untuk ke depan nya bisa terlaksana. "
******
Acara pun berlangsung tamu undangan pun sudah hadir di sebuah Aula kantor Camat Patra. Terlihat Annisa dengan mengenakan pakaian batik formal sangat cantik dengan wajah keturunan Arab nya dan senyuman manis nya menyapa tamu undangan yang hadir.
" Assalamualaikum, selamat malam semuanya." Sapa Annisa.
" Walaikumsalam. " Balas semua tamu undangan.
" Terima kasih Bapak - Bapak, Ibu - Ibu semuanya yang sudah hadir disini. Dan terima kasih untuk penyambutan nya Saya sangat terharu dan tidak bisa berkata apa - apa. Dan saya minta kerja Sama nya kepada seluruh perangkat Desa lain nya untuk memajukan kecamatan kita agar lebih maju lagi dan lebih baik lagi. " Ucap Annisa sambil tak berhenti menebar senyum ke arah semua tamu undangan.
" Ibu Camat kita cantik ya, masih muda single lagi. " Bisik Salah satu Staf Kantor kecamatan.
" Kalau cantik begini, banyak pejabat yang jatuh Cinta pada nya. " Ucap Salah satu perangkat Desa.
Ekhm...
Dimas berdehem saat mendengar beberapa tamu membicarakan Annisa.
" Bapak - bapak, Ibu - ibu berhubung waktu malam semakin cepat, mari kita Sama - Sama menikmati hidangan yang sudah di sediakan." Ucap Annisa.
Annisa berjalan menuju ke arah meja prasmanan dengan jalan tertatih, terlihat Dimas yang berjalan di belakang Annis dan membantu mengambil kan piring untuk nya.
" Mau Saya ambilkan? "
Annisa mengambil piring yang di berikan oleh Dimas pada nya, dan dengan segera menaruh nasi ke atas piring.
" Kamu jangan banyak makan yang pedas, bisa asam lambung kamu kambuh." Bisik Dimas.
Annisa hanya diam dan perduli Dimas yang terus ada di belakangnya. Dan Dimas terus berada di belakang mengekori Annisa hingga Annisa duduk di sebelah Pak Sekmat dan Bu Sekmat.
" Saya gabung Ibu Bapak. " Ucap Annisa duduk di samping Ibu Sekmat.
" Silahkan Bu dengan senang hati ucap Ibu Sekmat."
" Pak Babin untung malam ini tidak Piket ya? " Tanya Pak Eko.
" Saya lepas malam ini Pak. " Jawab Dimas.
" Bu Annisa, Pak Dimas ini masih single loh dan dia ini masih anak nya Bupati kita Pak Ibrahim." Ucap Pak Eko.
" Bapak yang berlebihan." Ucap Dimas.
" Itu Fakta kan Pak. " Ucap Pak Eko kembali.
" Bu Annisa asal tahu saja, Pak Dimas ini single loh dan malah mereka ini di jodoh - jodoh kan sama Ibu Dokter Siska.Malah setiap aktifitas mereka selalu bersama."
Uhuk.. uhuk... uhuk...
" Ibu ini minum dulu. " Ucap Ibu Sekmat memberikan air minum pada Annisa.
" Makasih Bu. " Ucap Annisa meminum air putih tersebut.
Acara ramah tamah pun berakhir, satu persatu tamu undangan meninggalkan Aula. Terlihat dengan wajah yang sedikit lelah Annisa pergi menuju ke arah rumah Dinasnya.
" Annisa bisa kita bicara? " Ucap Dimas menghampiri Annisa.
" Mau bicara apa Bang? " Tanya Annisa.
" Banyak hal yang Saya ingin bicarakan sama kamu." Jawab Dimas.
" Sepertinya dengan kejadian 5 tahun yang lalu sudah cukup jelas, dan sudah saat nya kita harus mengakhiri sandiwara kita."
" Saya akan akhiri kalau waktu nya tepat."
" Sampai kapan Abang akan menyiksa Saya seperti ini, kalau Abang merasa takut biar Saya yang akan mengatakan semuanya."
" Kenapa kamu bisa di tugaskan di Patra, apakah kamu meminta pada Ayah agar surat tugas kamu disini bersama dengan Saya."
" Bang, Saya tidak selicik yang Abang kita. Saya tidak akan pernah mengandalkan jabatan orang, Saya akan berjalan sendiri tanpa mereka tahu siapa Saya, karena yang mereka tahu Saya hanya seorang Camat muda dan Mantan Ajudan dari Ibu Bupati kita Ibu Atika. "
" Saya nggak percaya, pasti kamu berusaha cari tahu tugas Saya dimana sekarang, secara dulu siapa yang mulai hingga sesuatu hal yang membuat kita sampai sekarang terjebak dalam sebuah sandiwara ."
"Saya memang mantan bawahan Ibu Atika, dan Saya pernah merasakan menjadi bagian dari orang nomor satu di kabupaten Malaga. Tapi asal kamu ingat, Saya bukan orang yang mencari kesempatan dalam kesempitan."
" Kalau kamu berani keluar dari Sandiwara kita, dan berani menanggung resikonya jangan bawa - bawa saya."
"Dasar pria pengecut hanya bisa membuat Saya sakit hati."
" Dalam hal ini Saya merasa untung di balik sandiwara kita jalan kan, beda sama kamu saat nanti terlepas dari Saya, kamu akan di pertanyakan apalagi status kita banyak yang tidak tahu siapa kita. "
" Saya merasa beruntung tak ada yang tahu, karena Saya juga tak ingin mereka semua tahu siapa kita."
" Apakah kamu memang benar - benar sudah membenci saya sampai sekarang? "
" Saya tak akan pernah memaafkan kamu sampai sekarang, rasa itu sudah hilang saat kamu dulu setelah hak kamu dapat kan, dalam sekejap kamu akhiri semuanya, dan sandiwara itu di mulai."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Dewi Oktavia
maksud y pa sich inti y saya kurang faham
2024-07-10
0
Jumadin Adin
maaf bahasa msh belibet
2023-03-05
1
Lia Shechibie'slove
aku masuk bertanya2 sebenernya apa yg terjadi sama mereka????
2022-10-17
1