Masih Sandiwara

" Iya Pak Sama - Sama. " Ucap Annisa saat bersalaman dengan Pak Bowo.

Annisa berusaha menarik tangan nya, nanum sangat sulit, terlihat Dimas hanya diam dan fokus ke ponselnya padahal Annisa sangat berharap Dimas menolong nya.

" Maaf Pak Saya harus pergi, benar kan Pak Eko! " Ucap Annisa.

" Benar Pak, hari sudah sora." Ucap Pak Eko saat itu tangan Annisa langsung di lepas paksa.

Annisa berjalan mendahului, dan melirik Dimas yang hanya sedang fokus ke layar ponselnya sambil senyum - senyum sendiri."

" Nyebelin banget. " Ucap Annisa saat memasuki mobilnya di ikuti oleh Pak Eko.

" Maaf kenapa Bu? " Tanya Pak Eko.

" Saya hanya ingin tahu kepribadian Kepala Desa tadi bagaimana ya pak? "Jawab Annisa kembali bertanya.

" Pak Bowo baik Bu. "

" Selain itu? "

" Dia punya istri 4."

" Hah.. 4,lantas yang jadi pendamping setiap kegiatan istri yang mana? "

" Istri pertama lah Bu, tapi sudah tua beda dengan istri mudanya pantas nya jadi anak."

" Pantas saja, tolong Pak khusus Kepala Desa yang satu ini saya minta Bapak jadi pendamping saya, kalau dia ada perlu Sama saya."

" Baik Bu."

******

" Sayang mana Dimas? "

" Abang masih di luar Bunda." Ucap Annisa saat Ibu Bupati Riana menghubungi nya lewat Video Call.

" Bunda selalu heran Sama kalian, sudah lima tahun menikah kalau Bunda video call selalu Dimas tak ada padahal Bunda tahu mana jadwal kalian saat di rumah."

" Maaf Saya ya bunda, besok Annisa ke rumah besar Sama Abang."

" Bunda Sama Ayah tunggu."

*******

Dengan penampilan casual, Annisa munggu Dimas untuk menjemput nya, sekitar 500 meter dari rumah Dinas Annisa menunggu Dimas.

Tampak sebuah motor sports berhenti tepat di depan nya, tanpa mencopot helm Annisa tahu siapa yang menjemput nya.

" Nggak bawa mobil? " Tanya Annisa.

" Saya paling malas bawa mobil, enak motor." Jawab Dimas.

Annisa pun menaiki motor Dimas, lalu motor yang di tumpakinya melaju dengan kecepatan sedang.

" Annisa, kamu naik motor nggak ingin pegang pinggang Saya? "

" Terima kasih. " Ucap Annisa.

" Baik Saya akan kencangkan laju motor nya."

Aaawww..

Plaak

" Aduh...!! "

" Mampus..!! " Ucap Annisa kesal saat motor melaju sangat kencang, hingga membuat terpaksa Annisa memeluk Dimas dari belakang.

*****

Terlihat rumah yang tampak besar dan mewah dengan halaman yang luas, dengan penjagaan yang sangat ketat. Mulai dari pintu masuk hingga di dalam rumah.

Terlihat kedua kakak Dimas yang berprofesi sebagai seorang Tentara dan Pilot bersama istri dan anak - anak mereka sambil bercanda dengan Pak Ibrahim dan Ibu Riana.

" Assalamualaikum. " Sapa Annisa dan Dimas sambil bersalaman.

" Walaikumsalam Salam. " Balas mereka.

" Apa kabar sayang? " Peluk Ibu Riana pada Annisa.

" Alhamdulilah baik Bunda. " Ucap Annisa membalas pelukan Ibu Riana.

" Bagaimana tugas satu kecamatan Sama istri kamu? " Tanya Pak Ibrahim pada Dimas.

" Senang lah Ayah. " Jawab Dimas bohong.

" Rumah kalian kenapa nggak di tempati? " Tanya Pak Ibrahim.

" Saya lebih memilih tinggal di rumah Dinas Ayah, karena terlalu jauh untuk tinggal di rumah sendiri." Ucap Annisa berbohong.

"Yah terserah kalian." Ucap Pak Ibrahim.

" Istri kamu kapan hamil? " Tanya Dito Kakak tertua Dimas.

" Benar kapan hamil, nikah nya duluan kalian dari pada kita. " Ucap Sisil istri Dito.

" Kami sedang berusaha." Ucap Annisa.

" Belum di kasih."Ucap Dimas sambil menarik tubuh Annisa kedalam pelukan Dimas.

" Kenapa nggak coba bayi tabung saja? "Ucap Meli kakak Ipar istri dari kakak kedua Dimas, Bagas."

" Kami masih ingi terus berusaha. " Ucap Annisa.

" Benar loh, kalian sibuk pake cara bayi tabung saja berhubung usia pernikahan kalian sudah lama."Ucap Bagas.

" Benar Nak, kalian pake cara bayi tabung . Ayah Sama Bunda sudah ingin menimang cucu." Ucap Ibu Riana.

" Benar, Ayah setelah pensiun dari jabatan Bupati ingin menikmati Masa tua dengan anak kalian, kalau dari Bagas dan Dito mereka jauh dan hanya satu bulan sekali meraka berkunjung."

" Nanti Dimas bicarakan Sama Annisa."

*****

Terlihat Annisa tertawa lepas di depan kedua ponakan Dimas, tak pernah Dimas melihat Annisa tertawa atau tersenyum di depannya. Hanya saat dimana dulu pertama kali bertemu dengan Annisa senyuman pertama dan senyuman terakhir di hari setelah pernikahan tak pernah lagi menampakkan senyuman nya.

" Sayangi Annisa, walau kalian menikah tanpa Cinta. Tapi pilihan Ayah dan Bunda tidak akan pernah Salah. " Ucap Ibu Riana.

" Buktinya Dimas sampai sekarang masih Sama Annisa Bund." Ucap Dimas.

" Annisa itu wanita yang mandiri, hingga dia sampai di titik saat ini. Dia wanita hebat, di dunia ini dia tak memiliki siapa - siap. Tak disangka anak yatim pintu yang di didik di sebuah panti asuhan menjadikan dia seorang Camat saat ini, dari mulai menjadi Ajudan Bunda kini menjadi seorang Camat."

Dimas menatap pilu ke arah Annisa, wanita yang sabar menuruti keinginan nya untuk hidup dengan sebuah kebohongan.

******

Dimas melepas kaos nya, Annisa sudah terbiasa melihat tubuh Dimas yang bertelanjang dada hanya menggunakan celana pendek saat akan tidur.

" Kamu tidur lah seperti biasa di atas tempat tidur, biar Saya di sofa. " Ucap Dimas sambil mengambil bantal dan selimut.

Annisa hanya diam, selalu seperti itu di saat mereka tengah berdua di kamar. Tanpa sepatah kata pun, hanya Dimas yang memulai pembicaraan.

" Besok bangun kan Saya pagi - pagi, karena jam 7 Saya harus pimpin Apel pagi."

" Iya. " Ucap Annisa merebahkan tubuhnya lalu menutupi tubuhnya dengan selimut.

Dimas hanya menatap malas ke arah mantan istri nya, yang dia cerai 5 tahun lalu secara agama.

Malam telah menunjukkan pukul 3 pagi, namun tidur Dimas merasakan sangat terganggu. Suara rintihan dan isak tangis membuat Dimas membuka matanya, dan seketika mengedarkan pandangannya ke Seisi kamar.

Hiks... hiks... hiks...

" Maaf Bunda, hiks... hiks... maaf kan Annisa."

Dimas pun lalu bangun dari tidur nya, dan berjalan mendekati tempat tidur berukuran besar milik nya.

Hiks... hiks... hiks...

Dimas terkejut saat melihat Annisa menangis namun matanya terpejam, terlihat air Mata yang keluar dari sudut kedua kelopak matanya.

Hiks... hiks... hiks...

" Maaf... hiks... hiks.. Maaf."

Dimas mengusap pelan air Mata Annisa, namun wanita yang tepat berada di depan Dimas terus menangis.

" Bunda, maaf kan Annis, maaf kan Annisa Bunda hiks... hiks.. maaf kan Annisa yang sudah menyakiti hati Bunda. "

Dimas menatap Annisa dengan rasa bersalah, dengan awal masalah dirinya yang membuat Annisa tertekan hingga terbawa kedalam alam bawah sadar nya.

Terpopuler

Comments

Dewi Oktavia

Dewi Oktavia

sedih x

2024-07-10

0

mommyanis

mommyanis

mas Dimas,skrg bolehlah g ad perasaan samsek sm Anisa.tp kayakx pak Binsa bakalan jatuh cinta beneran sm bu Camat....🤲🤲🤲🤲

2022-01-24

3

💖 𝓝𝓪𝓫𝓲𝓲𝓵 𝓐𝓫𝓼𝓱𝓸𝓻

💖 𝓝𝓪𝓫𝓲𝓲𝓵 𝓐𝓫𝓼𝓱𝓸𝓻

oooow gt y,,,, ni kl author brani jodohi dimas sama dokter itu.. huuuh 👊👊👊 awas aj y,,, 😄😄 semangat thooorrr...

2022-01-24

4

lihat semua
Episodes
1 Kisah Ini Di Mulai
2 Pertemuan Kembali
3 Hati Yang Masih Sakit
4 Sandiwara Belum Usai
5 Masih Sandiwara
6 5 Tahun Yang Lalu
7 Masih Kisah Pahit 5 Tahun Lalu
8 5 Tahun Yang Lalu Tak Kan Pernah Lupa
9 Senyuman Yang Hilang Selamanya
10 Semua Berawal Dari Saya
11 Selama Ikatan Itu Masih Ada
12 Fakta Nya Begitu
13 Kita Memang Bukan Jodoh
14 Pura - Pura Bahagia
15 Sebuah Misi
16 Sebenarnya Rasa Seperti Apa?
17 Kamu Lah Kebahagian Ku
18 Di Balik Cerita
19 Fakta Yang Akhirnya terungkap
20 Melepaskan Mu
21 Sebuah Perasaan
22 Melepas Mu
23 Hargai Karya
24 Kita Sekarang Berbeda
25 Berdamai Dengan Keadaan
26 Kesal
27 Di balik Sebuah Perasaan
28 Hati Yang Bingung
29 Antara Perasaan Dan Kenyataan
30 Sebuah Kedok
31 Membuka Tutup Wajah
32 Hilang Belahan Jiwa
33 Banyak Rahasia Yang Belum Terungkap
34 Terkuak
35 Antara Taruhan Nyawa
36 Perang Pun Di Mulai
37 Ku Pertaruhkan Nyawa Ini
38 Memiliki Mu Kembali
39 Hukuman Yang Layak
40 Ada Hati Yang Terluka
41 Hati Yang Terasa Sakit
42 Berusaha Untuk Selalu Ada
43 Amarah Dan Hati
44 Inilah Yang Saat Ini Di Rasakan
45 Tak Rela nya Hati
46 Bahagia Di Atas Derita
47 Keputusan
48 Terhalang
49 Di saat Hati Belajar Menerima Kenyataan
50 Di Balik Perasaan
51 Saat Sebuah Rasa Itu Ada
52 Masalah Hati
53 Ingin menjauh
54 Akan Terus Terikat
55 Mengambil Sebuah Keputusan
56 Luka Yang Memberikan Tekanan Batin
57 Tekanan Batin
58 Hanya Kamu
59 Bersatunya Kembali Cinta
60 Terjebak Masalah Yang Rumit
61 Ikhlas Berbagi Cinta
62 Rasa Itu Ada
63 Membahagiakan Mu
64 Sebuah Perhatian
65 Bersama Mu Bahagia
66 Hanya Sebuah Keinginan
67 Kecewa
68 Sebuah Perbedaan Yang Jelas
69 Sakit
70 Kehilangan Untuk Selamanya
71 Sebuah Kenangan Indah
72 Kenangan Indah Untuk Masa Lalu
73 Untuk Mu Selalu Ada
74 Sebuah Hukuman
75 Jarak Tak Kan Memisah kan
76 Ikatan Bathin
77 Terbongkar
78 Bahagia
79 Bahagia Di Balik Rintangan
80 Sebuah Kecelakaan
81 Takut Kehilangan
82 Terguncang nya Jiwa
83 Kenangan Terindah
84 Melupakan Kesalahan
85 Memanjakan Anak
86 Bahagia Selalu
87 Buah Hati
88 Positif
89 Sebuah Keinginan
90 Menunggu Calon Baby Girl
91 Kepanikan Yang Menyebalkan
92 Keluarga Baru
93 Perkara Baby Sister
94 Sebuah Cinta
95 Perasaan
96 Aku Mencintai Nya
97 Bahagia Sampai Akhir
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Kisah Ini Di Mulai
2
Pertemuan Kembali
3
Hati Yang Masih Sakit
4
Sandiwara Belum Usai
5
Masih Sandiwara
6
5 Tahun Yang Lalu
7
Masih Kisah Pahit 5 Tahun Lalu
8
5 Tahun Yang Lalu Tak Kan Pernah Lupa
9
Senyuman Yang Hilang Selamanya
10
Semua Berawal Dari Saya
11
Selama Ikatan Itu Masih Ada
12
Fakta Nya Begitu
13
Kita Memang Bukan Jodoh
14
Pura - Pura Bahagia
15
Sebuah Misi
16
Sebenarnya Rasa Seperti Apa?
17
Kamu Lah Kebahagian Ku
18
Di Balik Cerita
19
Fakta Yang Akhirnya terungkap
20
Melepaskan Mu
21
Sebuah Perasaan
22
Melepas Mu
23
Hargai Karya
24
Kita Sekarang Berbeda
25
Berdamai Dengan Keadaan
26
Kesal
27
Di balik Sebuah Perasaan
28
Hati Yang Bingung
29
Antara Perasaan Dan Kenyataan
30
Sebuah Kedok
31
Membuka Tutup Wajah
32
Hilang Belahan Jiwa
33
Banyak Rahasia Yang Belum Terungkap
34
Terkuak
35
Antara Taruhan Nyawa
36
Perang Pun Di Mulai
37
Ku Pertaruhkan Nyawa Ini
38
Memiliki Mu Kembali
39
Hukuman Yang Layak
40
Ada Hati Yang Terluka
41
Hati Yang Terasa Sakit
42
Berusaha Untuk Selalu Ada
43
Amarah Dan Hati
44
Inilah Yang Saat Ini Di Rasakan
45
Tak Rela nya Hati
46
Bahagia Di Atas Derita
47
Keputusan
48
Terhalang
49
Di saat Hati Belajar Menerima Kenyataan
50
Di Balik Perasaan
51
Saat Sebuah Rasa Itu Ada
52
Masalah Hati
53
Ingin menjauh
54
Akan Terus Terikat
55
Mengambil Sebuah Keputusan
56
Luka Yang Memberikan Tekanan Batin
57
Tekanan Batin
58
Hanya Kamu
59
Bersatunya Kembali Cinta
60
Terjebak Masalah Yang Rumit
61
Ikhlas Berbagi Cinta
62
Rasa Itu Ada
63
Membahagiakan Mu
64
Sebuah Perhatian
65
Bersama Mu Bahagia
66
Hanya Sebuah Keinginan
67
Kecewa
68
Sebuah Perbedaan Yang Jelas
69
Sakit
70
Kehilangan Untuk Selamanya
71
Sebuah Kenangan Indah
72
Kenangan Indah Untuk Masa Lalu
73
Untuk Mu Selalu Ada
74
Sebuah Hukuman
75
Jarak Tak Kan Memisah kan
76
Ikatan Bathin
77
Terbongkar
78
Bahagia
79
Bahagia Di Balik Rintangan
80
Sebuah Kecelakaan
81
Takut Kehilangan
82
Terguncang nya Jiwa
83
Kenangan Terindah
84
Melupakan Kesalahan
85
Memanjakan Anak
86
Bahagia Selalu
87
Buah Hati
88
Positif
89
Sebuah Keinginan
90
Menunggu Calon Baby Girl
91
Kepanikan Yang Menyebalkan
92
Keluarga Baru
93
Perkara Baby Sister
94
Sebuah Cinta
95
Perasaan
96
Aku Mencintai Nya
97
Bahagia Sampai Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!